JANGAN BOOM LIKE 🙏🏻
Di tengah kehancuran yang ditinggalkan oleh amukan Liora Ravenscroft, putri bungsu dari Grand Duke Dimitri Ravenscroft, ruangan berantakan dan pelayan-pelayan yang ketakutan menggambarkan betapa dahsyatnya kemarahan Liora. Namun, ketika ia terbangun di tengah kekacauan tersebut, ia menemukan dirinya dalam keadaan bingung dan tak ingat apa pun, termasuk identitas dirinya.
Liora yang dulunya dikenal sebagai wanita dengan temperamental yang sangat buruk, kini terkejut saat menyadari perubahan pada dirinya, termasuk wajahnya yang kini berbeda dan fakta bahwa ia telah meracuni kekasih Putra Mahkota. Dengan mengandalkan pelayan bernama Saina untuk mengungkap semua informasi yang hilang, Liora mulai menggali kembali ingatannya yang tersembunyi dan mencari tahu alasan di balik amukannya yang mengakibatkan hukuman skors.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosalyn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SERANGAN GAGAL
...06...
Dengan bangga, Liora melepas sarung tangannya, lalu melemparkannya di hadapan Roberto sebagai tanda ajakan duel. Roberto tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya saat menerima tantangan tersebut.
"Apakah Nona Muda yakin? Kebanyakan orang yang menantang saya terlebih dahulu tidak pernah keluar dari lingkaran ini dengan utuh," ucap Roberto dengan nada penuh keyakinan.
Sudut bibir Liora terangkat, menandakan bahwa ia tidak gentar. Justru, dia sangat bersemangat karena akhirnya bertemu dengan lawan yang begitu percaya diri seperti Roberto.
"Sebagai kesatria terhormat keluarga Ravenscroft, tolong tanggapi dengan serius ajakan dari Nona Muda ini. Jangan menahan diri, karena aku pasti akan membuatmu terluka!" Liora berkata dengan nada sombong, sengaja memancing emosi pria paruh baya di depannya.
Saina, yang mendengar perkataan Liora, hanya bisa terdiam dengan wajah pucat. Dia tidak berani menegur ataupun menasihati Liora, karena suasana yang begitu tegang. Diam menjadi satu-satunya pilihan yang dia ambil.
"Saya tidak akan menahan diri, Nona Muda!" balas Roberto, dengan senyum sinis yang penuh intrik.
"Jalan* kecil ini berani meremehkan ku! Akan ku buat kau tidak bisa lagi menyombongkan wajah cantikmu itu!" pikir Roberto dalam hati.
Duel pun tak terelakkan. Angin bertiup lembut, seakan bersahabat dengan Liora yang berdiri gagah, memegang pedang panjang dari logam terbaik.
"Jaga lehermu, Roberto!" kata Liora tajam, dengan tatapan elang yang menembus.
Roberto tampak tak terpengaruh oleh ucapan provokasi Liora yang jelas-jelas disengaja. Dia mempersiapkan seluruh tenaganya untuk membuat Liora kalah, atau setidaknya melukai gadis itu parah.
Pemikiran ini justru membuat Liora tertawa kecil. Ia menatap Roberto tajam, dengan sudut bibir terangkat.
"Aku menjadi seorang Ravenscroft bukan tanpa alasan. Aku adalah Ravenscroft, sang pemilik otot besi tulang baja, Roberto," ucap Liora penuh keyakinan.
Ravenscroft memang keluarga yang diberkahi kekuatan besar, dan Liora, putri bungsu keluarga tersebut, memiliki kekuatan fisik yang jauh melebihi kedua kakaknya, putra-putra Grand Duke. Dia adalah pusat kekuatan Ravenscroft. Tidak mungkin seorang prajurit yang hanya mengandalkan pedangnya mampu mengalahkan Liora, meskipun ia tak memiliki banyak pengetahuan tentang pedang, kekuatan fisiknya yang besar sudah lebih dari cukup.
Namun, para prajurit seringkali meremehkan hal itu. Roberto sudah bersiap dengan pedang besarnya. Mata tajamnya seolah tak mengizinkan Liora lolos tanpa cacat.
"Bersiaplah, Nona Muda!" ucap Roberto dengan suara pelan, namun penuh tekanan, membuat Liora semakin tak sabar untuk mengayunkan pedangnya.
Duel itu dimulai dengan ketegangan yang membara. Liora berdiri tegap, mengayunkan pedangnya dengan penuh ketepatan dan kekuatan, seolah bakat bertarung itu sudah menjadi bagian dari dirinya. Dengan kekuatan luar biasa, dia memaksa Roberto tetap waspada setiap saat.
Roberto, yang telah terbiasa menghadapi lawan-lawan tangguh di medan perang, merespons serangan Liora dengan ayunan pedangnya yang cepat dan penuh tenaga. Namun, setiap kali pedangnya hampir mengenai Liora, gadis cantik itu selalu berhasil menghindar dengan lincah, membuat wakil komandan Ravenscroft itu semakin frustrasi.
Sorot mata Roberto semakin tajam, seolah dia tidak bisa menerima kekalahan dari gadis muda yang kini menjadi lawannya.
"Saya akui, Nona Muda, Anda memiliki kelincahan yang tak terduga," ujar Roberto dengan nada mengejek di tengah serangannya. "Tapi apakah kelincahan itu cukup untuk mengalahkan seorang ksatria berpengalaman yang telah berpuluh tahun di medan perang?"
Liora hanya tersenyum dingin mendengar ejekannya. Tanpa menjawab, ia melancarkan serangan balasan yang lebih brutal, membuat Roberto mundur beberapa langkah. Benturan pedang mereka bergema di seantero lapangan, membuat penonton menahan napas.
"Jangan remehkan aku hanya karena aku seorang wanita, Roberto," ujar Liora dengan nada tajam, senyumnya tetap dingin. Ia seolah ingin menunjukkan bahwa duel ini bisa ia akhiri kapan pun jika dia mau.
Roberto terkekeh, tapi wajahnya mulai menunjukkan ketegangan yang tersembunyi. Ia menggenggam pedangnya lebih erat, seakan takut pedang itu akan terlepas. Roberto pun meningkatkan serangan dengan gaya yang lebih agresif; setiap ayunan pedangnya semakin keras, mencoba menggoyahkan pertahanan Liora.
Namun, yang membuat semua orang terkejut adalah bagaimana Liora dengan tenang dan mudah menahan setiap serangan itu. Tubuhnya yang mungil tampak tidak terpengaruh oleh kekuatan besar Roberto, karena Liora sendiri memiliki kekuatan fisik yang luar biasa.
Saina, yang menyaksikan duel tersebut dari kejauhan, semakin pucat. Kekhawatiran merasuki dirinya, apalagi melihat Roberto yang terlihat ingin melumpuhkan Nona Mudanya dengan serangan tanpa ampun.
Di tengah duel yang sengit, Liora hampir kehilangan keseimbangannya dan menunjukkan celah kecil. Roberto segera memanfaatkan celah itu dan melancarkan serangan cepat ke arah Liora.
"Jangan lengah, Nona Muda!" seru Roberto dengan nada mengejek.
Namun, Roberto tak menyadari bahwa celah itu sengaja dibuat oleh Liora sebagai bagian dari rencananya. Ketika Roberto mendekat, Liora bersiap untuk mengayunkan pedangnya tepat ke arah lehernya.
"TIDAK, MY LADY!!" teriak Saina dengan wajah yang semakin pucat.
BOOM!!
Tiba-tiba terdapat sebuah boom mana yang mengenai Roberto. Semua orang yang melihat hampir kehilangan detak jantung mereka.
"BERANI SEKALI KAU INGIN MENGAYUNKAN PEDANG MU PADA NONA MUDA RAVENSCROFT, PADA ADIKKU!!" teriak Nichol Ravenscroft, Putra kedua keluarga Ravenscroft dengan murka.
Nichol, yang merupakan penyihir agung muda yang terkenal begitu kuat itu, berjalan murka, diselimuti oleh aura tajam yang menyelimuti tubuhnya. Seakan aura itu siap menusuk siapapun yang berani mengusiknya.
"Sialan, siapa lagi ini!" kesal Liora karena rencananya digagalkan oleh kakak keduanya.
Seketika semua kesatria berlutut, menyambut kehadiran Nichol yang tak terusik. Wajah mereka memancarkan ketegangan tiada banding, seolah mereka sedang berhadapan dengan malaikat pencabut nyawa.
"Liora, apakah kau baik-baik saja?" tanya Nichol seketika berubah menjadi lembut setelah menghadapi adik bungsunya.
"Kau mengganggu rencana ku, Nichol!" kesal Liora, bangkit tanpa beban dan kemudian meninggalkan tempat itu dengan kekesalan yang masih memenuhi hatinya.
Mendengar keluhan adiknya, Nichol hanya terdiam dengan ekspresi wajah tercengang. Bukankah seharusnya Liora berterima kasih karena ia sudah menyelamatkan adiknya? Justru dia mendapatkan reaksi ketus dari Liora.
"Apa yang terjadi padanya?" tanya Nichol heran sambil menunjuk Liora dengan ekspresi polosnya.
"Maaf yang mulia, se-sepertinya Nona Muda kesal karena serangan terakhirnya digagalkan oleh yang mulia." jawab salah satu ksatria sedikit ragu, sambil menunjuk Roberto yang kini pingsan tidak sadarkan diri dengan rambut gosong.
"Serangan terakhir?" Nichol melongo, melihat punggung Liora yang sudah semakin menjauh dari pandangannya. "Habislah aku..." ucapnya hampir tercekik.
"Liora, tunggu aku...." teriaknya dan kemudian berlari untuk menyusul Liora yang sudah terlanjur kesal setengah mati.
Sepertinya dia akan memiliki usaha yang besar untuk membujuk adiknya itu. Apakah dia akan berhasil? Saksikan episode selanjutnya.
Penampilan Nichol Ravenscroft :
^^^TO BE CONTINUED^^^