🍒Sekuel Touch Me, Hubby🍒
igeh : Lee_Yuta9
Manika Adisha, seorang gadis yang mempunyai paras cantik. Karena tidak terlalu percaya dengan sebuah pernikahan, dia lebih memilih membayar bibit dari seorang pria asing yang tidak dia kenal saat berada di kota London, daripada harus menikah untuk memiliki seorang keturunan.
Bryan Natakusuma, seorang pewaris dari perusahaan Natakusuma Corp, dibuat kalang kabut oleh wanita yang berani membayar dirinya atas kerja kerasnya semalam.
Apakah mereka akan bertemu? Simak aja langsung ceritanya^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon Suaminya
Manika semakin ingin mencekik lelaki yang tengah duduk di sampingnya. Namun, hal itu ia urungkan mengingat waktu istirahat segera berakhir dan rasa nyeri yang terus menjalar di seluruh bagian aset kembarnya, akhirnya Manika memberikan alamat rumahnya tanpa punya rasa curiga sedikitpun. Karena yang terpenting baginya sekarang ialah segera sampai di rumah dan memberikan putri kecilnya itu ASI.
Hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampai di rumah Manika. Bryan membelokkan mobilnya ke plataran rumah Manika yang terlihat sejuk, meskipun tidak sebesar rumahnya. Karena di halaman rumah Manika hampir dipenuhi oleh tanaman bunga.
Tanpa menunggu lebih lama lagi, Manika cepat bergegas meninggalkan Bryan yang sedang menatapnya. Manika hanya ingin cepat memberikan putrinya ASI, tanpa berucap terimakasih pada Bryan tang telah mengantarnya pulang.
Tanpa Manika duga, ternyata Bryan ikut masuk ke dalam rumahnya saat dirinya hendak membuka kancing bagian depan bajunya.
"Apa yang Bapak lakukan di sini?" ucap Manika sedikit kaget. Sementara dengan pelan Bryan melangkah mendekati Manika yang tengah duduk di ruang tamu bersama putrinya.
Dahruslia yang baru datang dari arah dapur seraya membawakan minuman untuk Manika, sedikit terkejut melihat sikap Manika yang tidak sopan terhadap tamu.
"Manika! Bersikaplah yang sopan terhadap tamu," ingat Dahruslia pada Manika. "Silahkan duduk, Nak. Mau minum apa?" tanya Dahruslia tersenyum ramah pada Bryan seraya menaruh minuman Manika di atas meja.
"Apa saja, Nek," jawab Bryan dengan sopan seraya menundukkan kepalanya sekilas. Membuat Manika menatap jengah pada tamunya.
Kemudian fokusnya teralih pada sang putri yang mulai merengek meminta ASI. Lalu Manika berjalan menuju kamarnya dan menyusui putrinya.
Sementara itu Bryan menatap kepergian Manika dengan penuh penasaran. Ingin sekali rasanya bertanya siapa ayah dari anak yang terlihat begitu menggemaskan tersebut. Namun lagi-lagi dia harus bersabar dan tidak boleh gegabah.
"Di minum Nak, tehnya." ucap neneknya Manika pada Bryan. Bryan mengangguk sopan.
"Temannya Nika, ya?" tanya Dahruslia kemudian. Dia terlalu penasaran dengan tamunya ini.
Karena selama ini Manika tidak pernah membawa teman laki-lakinya untuk berkunjung ke rumah. Bisa dibilang Bryan lah satu-satunya laki-laki yang Manika bawa pulang. Lebih tepat jika dikatakan kalau Bryan yang telah memaksa untuk berkunjung ke rumah Manika.
"Bryan, Nek," Bryan mengulurkan tangannya dan berkenalan dengan Dahruslia. "Calon suaminya Manika," lanjut Bryan dengan nada bercanda.
Namun, hal sebaliknya yang ditangkap oleh Dahruslia. Dia menatap penuh harapan pada Bryan. Dan berdoa jika cucunya itu segera mendapat pasangan. Agar tidak terlalu bersusah payah mencari nafkah sambil mengurus anaknya sendiri. Meskipun saat. manika bekerja, Cloe bersama dengan nenek dan eyang-nya.
"Nenek berdoa, semoga apa yang kamu ucapkan itu segera terwujud," tanpa terasa air mata Dahruslia menetes. Merasa kasihan dengan hidup cucu semata wayangnya. Membuat Bryan reflek mendekat dan memeluk wanita yang berusia lanjut tersebut dengan penuh kelembutan.
"Nenek jangan nangis, dong. Nanti cantiknya hilang," goda Bryan seolah mereka sudah kenal lama. Dan itu berhasil membuat Dahruslia tersenyum dengan sikap genit pemuda yang ada di sampingnya saat ini.
"Anak itu hidupnya sangat sulit. Tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang laki-laki, termasuk Ayahnya sendiri. Dia selalu memendam semua masalahnya sendiri tanpa mau membaginya pada kami." Dahruslia mulai bercerita tentang cucu kesayangannya yang hidupnya terlalu malang.
"Kami?" tanya Bryan.
"Nenek dan Mama-nya," jawab Dahruslia. "Apalagi semenjak kepulangannya dari London dan tidak berapa lama dia hamil. Nika selalu berusaha bersikap ceria dan santai di depan kami. Tapi kami tau, kalau sesungguhnya dia juga menderita dengan kehamilannya tanpa tau siapa orang yang telah menghamilinya," lanjut Dahruslia kemudian mengusap buliran air mata yang mengalir di pipi keriputnya.
Deg!
Hamil sepulang dari London? Apakah itu artinya?
ni otornya kurang riset...
like
komen
sub
iklan
bintang
HPLnya kapan nih..
hijhihiii/Tongue//Facepalm//Grin//Tongue//Facepalm//Grin/
wkwkwkkw
🤔🤔🤔
kau mmgvthe best top bgt