NovelToon NovelToon
Melawan Luka

Melawan Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Kisah mengharukan datang dari seorang gadis yang bernama, Shafina yg dulu pernah terjerat pergaulan bebas bersama dengan kekasihnya sehingga membuat dirinya hamil di luar nikah dan melahirkan anak seorang diri.

Beruntung waktu itu ada seorang lelaki yang tak di kenal datang membantunya hingga membawanya ke rumah laki-laki yang menghamili Shafina.

Setelah berdebatan yang cukup alot dan dengan desakan Pak RT dan warga setempat akhirnya laki-laki yang bernama Seno itu yang merupakan ayah dari anak Shafina. Mau untuk bertanggungjawab.

Tapi setelah itu pernikahan Shafina dan Seno melalui banyak ujian dan cobaan yang datang dari orang tua Seno yang tidak merestui hubungan keduanya.

Akankah gadis malang ini bisa menemukan kebahagiaannya? temukan jawabannya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 06 Pernikahan Shafina

Bi Mina pun merasa kaget dengan penuturan Shafina, pasalnya keponakannya itu, merasa sudah kecewa dan putus asa, dengan sikap sang kekasih yang merupakan ayah biologis dari anaknya tersebut.

"Sayang kamu tidak boleh bicara seperti itu, biar bagaimanapun Seno adalah ayah kandung dari anakmu, lalu kita harus meminta pertanggungjawaban kepada siapa lagi kalau bukan dengannya, apa memang kamu mau membiarkan Seno hidup bersenang-senang sedangkan di sini kamu yang menanggung aibnya," tutur Bi Mina.

"Biar saja, Bi aku yang menanggung semua, aku sudah siap di usir dari kampung ini, dari pada aku harus mengemis pertanggungjawaban dari laki-laki yang tidak mau bertanggung jawab, biar saja anak ini di kenal sebagai anakku saja," pinta Shafina dengan air mata yang bercucuran.

"Nak, apa segitu sakitnya hatimu, hingga kau tidak mau memberi kesempatan bibi, untuk membujuk pria yang merupakan ayah dari anakmu ini?" tanya Bi Mina.

"Aku sudah lelah, jadi aku mohon Bi, untuk kali ini biarkan aku membawa putriku ini pergi, maaf selama ini sudah menyusahkan Bibi," terang Shafina.

Sedangkan Seno hanya mematung, dia bingung harus melakukan apa, di saat situasi mendesak seperti ini, tapi di sisi lain pria ini juga merasa bersalah kalau sampai Shafina harus terusir dari kampung ini gara-gara melahirkan darah dagingnya.

Sebagai seorang laki-laki, dirinya masih mempunyai rasa iba terhadap anak dan kekasihnya itu, tapi bagaimana dengan kondisi keluarga besarnya yang dari dulu memang sudah menentang hubungannya dengan Shafina.

"Seno apa dirimu akan tetap diam dan tidak melakukan tindakan apapun, kalau memang kau begitu, maka aku pastikan selamanya kamu tidak akan pernah menemui anakmu ini!" ancam Bibi Mina.

"Baiklah kalau begitu aku akan menikahi Shafina." Seketika kata-kata itu keluar dari mulutnya.

"Apa benar kamu akan menikahi keponakanku?" tanya Bi Mina memastikan kembali.

"Iya, segera panggilkan pemuka agama untuk menikahkan kami secara siri dulu, biar anak ini ada kejelasan," sahut Seno, sedangkan Shafina, dia hanya terdiam tanpa menoleh ke arah Seno.

Satu jam kemudian semua orang sudah berkumpul ada pak ustadz yang akan menikahkan mereka berdua di situ juga ada pak RT dan juga beberapa kerabat yang ikut menjadi saksi pernikahan Shafira dan Seno.

Akad pun berlangsung dengan begitu hikmat, setelah ijab selesai perlahan orang-orang itu meninggalkan rumah Bi Mina satu persatu dan setelah itu, Seno pun langsung membawa bayi dan ibunya itu pulang ke rumahnya.

"Bi aku pamit dulu untuk membawa Shafina pulang," ijin Seno.

"Titip keponakanku, jagalah dia dengan sepenuh hati, dan jangan kau sia-siakan cintanya," pesan Bi Mina.

"Bi aku ijin dulu," pamit Shafina dengan tatapan mata yang kosong.

Shafina pun langsung masuk ke mobil sambil mendekap makhluk kecil itu, sedari tadi bayi berjenis kelamin perempuan itu, di bawa bolak-balik naik kendaraan, semoga saja di tempat barunya dia bisa di terima dalam keluarga ayah kandungnya.

Mobil pun mulai melaju dengan kecepatan sedang sedari tadi Shafina terdiam enggan membuka mulutnya untuk berbicara, tidak tahu kenapa seharusnya sekarang dia merasa bahagia bisa menikah dengan kekasihnya, tapi lain ceritanya, saat ini hatinya sedang hancur bahkan sehancur-hancurnya melihat sikap Seno yang seperti itu.

Kalau pun tidak ada anak, di tengah-tengah mereka mungkin Shafina akan memilih kabur saja dari kehidupan ini, hatinya sudah teramat kecewa dengan sikap suaminya itu, bahkan kalau tidak di desak oleh bik Mina, mana mungkin pria itu mau menikahi dirinya, karena terlalu melamun sampai-sampai dia tidak sadar kalau mobil yang di kendarai suaminya sudah berhenti di depan rumahnya.

"Ayo masuk," ajak Seno datar, sedangkan Shafina hanya mendengar tanpa menjawab.

Langkah kaki keduanya sudah berjalan menuju ruang masuk, di ambang pintu sudah jelas terbesit kebimbangan untuk memasuki rumah yang baru saja tadi pagi dia datangi untuk meminta pertanggungjawaban, tapi sore harinya dia sudah resmi menjadi istri dari Seno, pria yang dulu pernah membuatnya jatuh hati dan tergila-gila, bahkan sampai rela menghancurkan masa depannya.

Di ruang tamu saat ini sudah ada kedua orang tua dari Seno, mamanya begitu syok melihat anaknya datang membawa wanita yang sangat tidak ia ingini, keningnya kian di tekuk tatapannya begitu menyayat hati, menandakan kalau dia tidak suka dengan sang menantu, mungkin ini yang di namakan mertua adalah maut? Ah entahlah semoga saja itu hanya ada dalam judul film.

"Mama, Papa, aku membawa istri dan anakku," ucap Seno memberi tahu.

"Apa! Istri, yang benar saja baru tadi pagi, mama sudah melarang mu, untuk tidak menikahi wanita ini, tapi rupanya ucapan mama tidak kau hiraukan!" sungut Sabrina.

"Ma tolong untuk kali ini saja, Mama menghargai keputusanku, sekarang Shafina adalah istriku dan anak yang sedang di gendong ini merupakan darah dagingku cucu Mama sendiri," ucap Seno.

"Mama tidak peduli lagian anak yang kalian lahirkan adalah anak haram, pada nantinya kamu tidak berhak untuk menjadi wali jika anak itu sudah dewasa dan menikah, apalagi mendapatkan warisan!" sentak Sabrina.

"Sudah-sudah jangan bicara seperti itu kau Sabrina, ingat biar bagaimanapun dia cucuku, aku tidak peduli entah bayi itu lahir dari jalan kesalahan, yang penting di dalam tubuh bayi itu ada darah anak kita yang mengalir," terang Arga, papa dari Seno

"Papa, terus gimana acara perjodohan anak kita, mama tidak mau kalau sampai acara perjodohan itu batal ini semua gara-gara kamu wanita sialan, coba saja kamu tahu diri dan tidak menjerat anakku untuk bertanggungjawab kepada anak haram mu itu," teriak Sabrina sambil menunjuk-nunjuk wajah Shafina.

Shafina merasa hancur keberadaannya di sini memang tidak di inginkan oleh mertuanya, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang bayi ini sangat membutuhkan identitas dan tanggung jawab dari ayahnya.

Dengan perlahan Seno pun membawanya masuk ke dalam kamar, sedangkan di ruang tamu tadi mertuanya masih berdebat mengenai dirinya, entah apa yang meraka bicarakan, pastinya mama Seno masih belum menerima dan ngotot untuk tetap melanjutkan perjodohan anaknya itu.

"Fina, kau letakkan dulu anakmu di atas ranjang itu," suruh Seno.

"Kau bilang anakmu? Apa kau yakin ini anakku saja bukan anakmu," cecar Shafina.

"Iya ini memang anakku, apa kamu pernah memikirkan bagaimana bingungnya aku di posisi yang sekarang ini, hanya gara-gara masalah sepele saja kau mulai membesar-besarkan, apa kamu pernah berpikir setiap malam aku selalu mencari cara agar supaya bisa hidup bersamamu dan anak kita, tapi nyatanya kamu yang tidak sabar dan selalu mendesak ku hingga keadaan menjadi runyam seperti ini!" sarkas Seno, dirinya seperti tidak bisa mengendalikan diri.

"Oh jadi kamu memang tidak niat untuk menikahi ku, kalau begitu kenapa kamu menikahi ku, bahkan aku sudah berkata biarkan saja aku pergi dari kampung, aku sudah tidak mengharapkan tanggung jawabku lagi," ucap Shafina yang sudah merasa lelah dengan semua ini.

"Kamu selalu berbicara seperti itu, seakan dunia di luar sangat gampang, kamu boleh menganggapku berengsek ataupun bajingan, setidaknya untuk saat ini aku tidak akan membiarkanmu dan anakku hidup luntang-lantung di jalanan sana, ingat Shafina di luar sana begitu keras." Seno pun berusaha untuk menyadarkan Shafina.

Shafina terdiam dia sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa? Ternyata benar kata orang-orang laki-laki yang dulunya selalu berkata lembut ketika berpacaran, tapi akan berubah ketika sudah menikah seperti ini, sedangkan Shafina hanya gadis mudah yang usianya masih labil, bisa di bilang dia harus mengimbangi keadaan dalam situasi seperti ini, serta menyampingkan egonya demi kebaikan bersama, apakah gadis belia ini bisa? Ah entahlah biar saja waktu yang menjawabnya.

"Kamu mau kemana Mas?" tanya Shafina kepada Seno yang hendak keluar.

"Aku mau ke dapur dulu mengambil makanan," sahut Seno datar.

Catatan penulis:

Selamat siang kakak-kakak semoga kalian suka ya dengan kelanjutan bab ini❤️❤️❤️🙏🙏🙏

1
Bundanya Pandu Pharamadina
Seno semangat untuk sembuh
Bundanya Pandu Pharamadina
Safira Seni ujian kalian belum selesai juga dari mertua lucknut
Bundanya Pandu Pharamadina
orang tua yg kejam, semoga Sena Safira selalu saling mendukung dan hidup rukun damai bahagia
Bundanya Pandu Pharamadina
dengan harapan Seno suatu saat nanti tidak ingkar janji
Bundanya Pandu Pharamadina
Shafina 😢.
Adli dirimu orang baik
Bundanya Pandu Pharamadina
like
favorit
👍❤
Eha Dj
tenaga aja GK usah takut fin, masih banyak orang-orang yang sayang sama kalian berdua apa lagi ada Gilang dan Adli pasti mereka selalu membantu
CintaAfya
Bi Mina pindah saja ke tempat Shafina, kerana Shafina baru saja menjalani usaha yg dirintisnya... sekiranya Shafina pulang ke Surabaya pasti mendapat cemuhan dari Bella dan yg lain2 pastinya merasa iri hati pd Shafina..
Zahbid Inonk
Alhamdulillah d tolong warga ,, thor kasih karma ja lh orang tua Seno biar kecelakaan trs hidup nya tuh d gantung mati ga hidup pun enggan gedek banget 😡 sombong nya minta ampun d skat mat Allah juga kayanya ga bakal tobat
CintaAfya
dasar org tua gila dan tamak pd harta.. lanjut thor terus semangat utk update nya.... semakin seru...
CintaAfya: sama2 kasih thor ♥️🥰
Ayumarhumah: terima kasih banyak kakak 🙏🙏🙏
total 2 replies
Hana Roichati
lanjut thor
Ayumarhumah: iya kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
CintaAfya
Thor kk beri Kopi dan vote utk Shafina dan Chantika
Ayumarhumah: Terima kasih kakak atas dukungannya, love you sekebon ❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏
total 1 replies
CintaAfya
wlpun Seno sudah menemui sang penciptanya ... ortunya masih lg bersikap egois... tanpa memikirkan perasaan menantu dan cucu mereka...
Ayumarhumah: bener bgt 😂😂😂
CintaAfya: rasa mau digertok saja kepala mereka..supaya bisa berpikir dgn waras🤣🤣🤣
total 3 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
CintaAfya
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihirojiun semoga roh Seno tenang.. semoga Shafina diberi kekuatan utk menjalani hari2nya tanpa suami tercinta... kini tinggal Shafina bersama Anak semata wayangnya Chantika dari buah cinta Seno....😭😭😭😭
Hana Roichati
lanjut thor, 💪💪
Ayumarhumah: ok kak
total 1 replies
Irene Rumbiak
Ceritanya bagus dan menarik, terimakasih penulis novel ini, tetaplah berkarya dan sukses selalu. 👍👍👍🙏
CintaAfya
semoga Seno gak papa..
CintaAfya
seno sakit apa ya thor sehingga sembunyikan kesakitannya... semoga Seno mau di rawat di rumah sakit...kasihan Shafina dan chantika Jika berlaku sesuatu kpd Seno 😭
mbok Darmi
sakit apakah seno jgn sampai mati kasihan istri dan anaknya yg ada nanti nabrina nyalahin shafina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!