NovelToon NovelToon
Wasiat Pembawa Cinta

Wasiat Pembawa Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Uswatun hasanah

natasya,.
seorang sekretaris yang kehilangan bos yang sangat baik, kepemilikan perusahaan harus jatuh pada sang putra,
tanpa Tasya sangka, mendiang bos nya memberikan wasiat menjodohkan Tasya dengan putra nya Arkan,

apa mungkin mereka akan bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Uswatun hasanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lamaran

Arkan menerka nerka siapa laki laki ini,

"apa nyonya tidak salah? " tanya ibu..

Anggi tersenyum

"tidak bu, perkenalkan ini keponakan saya Arkan, dia putra kakak saya mendiang Arum, pemilik perusahaan tempat Tasya bekerja"

ibu tau itu, tapi tentang Arkan memang putri nya belum cerita apa lagi soal lamaran,

"kalau begitu mari masuk bu" ucap ibu. wajah Ammar langsung cemberut, itu berarti acara makan malam mereka batal?

"tunggu" ucap Rama

apa maksudnya kedatangan anda ingin melamar Tasya?

maaf tapi saya calon suami nya"

Tasya tambah melongo. apa apa an coba kakak nya itu,

ibu malah menahan tawa nya, Rama pasti becanda dengan semua ini,

"iya kan sayang? "

Rama dengan sengaja merangkul pundak Tasya, Tasya melirik bosnya, ingin tau bagaimana respon Arkan,

"maaf kalau begitu, kami sudah lancang dan tidak memberitahu sebelum nya akan datang, kalau begitu kami pamit, maaf juga karna kedatangan kami menghalangi rencana kalian malam ini,

"abang.. " Tasya menarik baju sang kakak

"bu maaf ini salah faham... ini Rama kakak pertama Tasya" Tasya merasa tidak enak dengan ucapan sang kakak,

Anggi merasa bingung lalu menatap ibu, meminta kejujuran. ibu tersenyum "betul bu, ini putra pertama saya Rama, kedua Natasya, dan si bungsu Ammar"

Anggi tersenyum, mereka bahkan tertawa, namun tidak dengan Rama dana Arkan,

"ya sudah ayo masuk, nanti saja acara makan nya bisa besok besok lagi" ucap ibu,

"maafkan kami bu"...

" jangan sungkan, ayo masuk nak" ibu dengan sopan mengajak Arkan masuk, Arkan memperhatikan interaksi keluarga Tasya yang seperti nya saling dekat satu sama lain.

"tuan kenapa ga bilang mau datang, seengga nya bisa kasih pesan kan? “

"tante yang ajak saya" jawab Arkan

Tasya membawa nampan berisi kopi dan cemilan seadanya,

"maaf ya bu, saya ga tau ibu mau datang jadi seadanya"

"jangan di pikiran Tasya santai saja"

"jadi begini bu, setelah kakak saya kak Arum meninggal kemarin, perusahaan sepenuh nya jadi milik Arkan, karna hanya Arkan lah putra nya" Anggi harus memilih kata karna Tasya sempat bilang tadi jangan bawa bawa wasiat,

"setelah Arkan di perusahaan, Arkan menyukai Tasya yang kini jadi sekretaris nya, kebetulan juga usia Arkan sudah tidak muda lagi 32tahun jadi kami tidak akan berlama lama ingin mempersunting Tasya"

Arkan membetulkan posisi duduk nya, bukan tidak nyaman, tapi mendengar ucapan dari tante nya itu tidak benar kan?

"kalau saya, saya serahkan pada Tasya semua nya bu, cuma dia yang bisa memutuskan menerima atau tidak nya" ucap ibu

"nak bagaimana?" tanya ibu lagi

semua nya sudah telanjur bukan? Tasya seperti nya tidak mungkin menolak ini,

"Tasya mau bu.. "

Anggi tersenyum, ibu pun demikian Rama yang sejak tadi memperhatikan Arkan menarik kesimpulan,

"tadi pagi dia bilang kenapa ga tabrak aja perempuan itu? apa dia tidak punya perasaan? dilihat dari raut wajahnya dia tidak meyakinkan, padahal ibu nya baru saja meninggal kan? “

" kalau begitu, ijin kan kami menetapkan tanggal pernikahan nya bu, pernikahan akan di laksanakan tanggal 5 bulan depan, yang artinya sekitar tiga mingguan lagi"

"lho kenapa mendadak begini? “ tanya Rama dia tidak terima dengan keputusan sebelah pihak ini

"bukan kah lebih cepat lebih baik nak, apa lagi adik mu sudah mau menerima" ucap ibu

"dan maaf untuk biaya semua akan kami tanggung, tapi untuk tempat, dekor dan mungkin catering, kalau Tasya ada rekomendasi boleh bilang sama saya"

Tasya mengangguk faham,

setelah di rasa kedatangan mereka cukup, Anggi dan Arkan pamit pulang..

**

"kenapa kamu terima aja lamaran laki laki itu, jujur aja abang kurang suka" ucap Rama lantang

"bang, Arkan orang nya baik ko, cuma memang dia sangat irit bicara dan terlihat angkuh, tapi Tasya yang tau dia gimana.. "

"tapi tiga minggu untuk persiapan itu sebentar dek, apa kamu sudah hamil? “

"aban, apa yang abang bilang?

abang ga percaya sama Tasya? lagian Arkan baru dua minggu di Indonesia, dia tinggal di London sebelum ini"

"maaf dek, abang syok aja, ini terlalu cepat"

"abang, begitu lah anak perempuan, ibu dengar tadi kan abang bilang anak perempuan umur 25 belum menikah, takut susah jodoh, sekarang adik nya ada yang melamar abang malah ga suka" ucap ibu penuh kelembutan , meraih tangan putra nya

"apa kamu sudah pikiran semua ini? "..

"sudah bang" jawab Tasya.. setelah ayah nya tiada. Rama lah yang menjadi kepala rumah tangga di rumah ini, kedua adik nya sangat menghormati nya

"sebenarnya, Arkan sudah bicara langsung pada Tasya ingin melamar tapi Tasya ga sangka malam ini mereka datang, bahkan Tasya belum ngasih tau ibu sama abang, di tambah Tasya kesenengan abang datang"

"nak, kamu putri ibu satu satu nya,

ga ada yang lain ibu minta selain kebahagiaan kamu nak, sama Arkan ibu ga ragu soal keuangan. dia pasti bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga,

tapi apa benar kamu mau nak? tidak ada paksaan? bagaimana pun kalian mengenal hanya sebentar, di tambah Arkan hidup di luar negeri, bagaimana kehidupan di sana kita ga tau"

"iya bu, Tasya sudah memikirkan nya"

1
Dani M04 <3
Author, aku jadi pengen jalan-jalan ke tempat yang kamu deskripsikan di cerita ini 😍
Fitri Uswatun Hasanah: ayo kak😃
total 1 replies
Kruzery
Aku merasa seperti ikut hidup dalam cerita ini, dari setiap aksi hingga percintaannya 💕
Fitri Uswatun Hasanah: 🥰 terimakasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!