NovelToon NovelToon
Godaan Suami Tetangga

Godaan Suami Tetangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Tukar Pasangan
Popularitas:63.9k
Nilai: 5
Nama Author: rishalin

Arumi Khoerunisa, seorang wanita yatim piatu yang peristri oleh seorang pria yang selalu saja menghina dirinya saat dia melakukan kesalahan sedikit saja.
Tapi kehidupan seketika berubah setelah kehadiran tetangga baru yang rumahnya tepat disampingnya.

Seperti apakah perubahan kehidupan baru Arumi setelah bertemu tetangga baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

"Rika, aku mau tanya sesuatu boleh?" Tanya Arumi setelah mereka hanya berdua di dapur.

"Tanya apa, Mbak?"

"Tadi aku sempet denger kamu bilang 'perempuan-perempuan yang ngejar-ngejar suami kamu. Itu maksudnya apa?" Tanya Arumi setengah berbisik. Ia takut Erlan mendengar pertanyaan konyolnya.

"Oh, itu. Biasa Mbak, kalau cowok cakep kaya Erlan, kan, godaannya banyak. Banyak perempuan-perempuan yang suka sama dia."

"Suka?" Kedua alis Arumi seketika bertaut.

"Iya. Sebelum nikah dia kan jadi idaman banyak perempuan. Makanya, suatu anugerah banget kalau akhirnya dia milih perempuan biasa aja kaya aku." jelas Rika seraya tersenyum.

Sebuah senyuman yang menurut Arumi terlihat sedikit aneh. Senyuman itu seolah diiringi dengan rasa sedih.

"Udah, yuk, Mbak! Kita mulai aja masaknya!" Rika berusaha mengalihkan pembicaraan.

Sepertinya ia tak mau Arumi mengetahui apa yang sebetulnya dipikirkannya.

"Oke. Ayo kita mulai!" ucap Arumi dengan senyumnya.

***

"Mbak Arumi tunggu di sini ya!" perintah Rika sambil mendorong tubuh Arumi menuju meja makan.

Arumi melihat Erlan sudah duduk menunggu disana.

Rika menyuruh Arumi duduk di meja makan itu. Tepat di hadapan Erlan.

"Mbak Arumi jangan ke mana-mana, aku mau nyiapin makanan dulu sebentar." ucap Rika.

Namun Arumi berusaha berdiri, dan tentu saja Rika melarangnya dengan menahan tubuh Arumi agar kembali duduk di meja makan.

"Aku mau pulang aja ya." ucap Arumi.

"Gak boleh! Mbak Arumi harus ikut makan sama kita!"

"Tapi..."

"Ayolah Mbak. Anggap aja ini ucapan terima kasih aku karena Mbak Arumi udah ngajarin aku masak." Ucap Rika.

"Mau ya Mbak!" Ucap Rika dengan raut wajah memohon membuat Arumi mau tak mau akhirnya kembali duduk.

Sementara Rika segera kembali ke dapur dan Arumi terjebak dalam suasana canggung bersama Erlan.

Erlan terlihat memperhatikan Arumi, Arumi yang dibuat salah tingkah hanya bisa memaksakan bibirnya untuk mengukir senyum.

Namun Erlan kembali tersenyum nakal seperti sebelumnya, membuat Arumi bingung dengan arti dari senyuman itu.

"Kenapa Mas senyum-senyum gitu?" tanya Arumi heran.

"Sumpah!! Mbak Arumi lucu banget." jawab Erlan.

"Aku gak bisa bayangin gimana pertemuan pertama Mbak Arumi sama Mas Ibrahim. Mbak Arumi kayanya pemalu, kaya takut sama laki-laki. Lihat aja, cuma ngobrol gini aja wajahnya lagi-lagi merah kaya kepiting rebus." Ucapan Erlan membuat Arumi langsung menangkup kedua pipinya yang memang terasa panas. Dan hal itu sukses membuat Erlan kembali tertawa.

"Mbak Arumi jarang, berbaur sama pria lain ya?"

"Iya. Aku gak suka berbaur sama pria lain." Jawab Arumi tegas.

"Kalau sama aku gimana?" tanya Erlan dengan nada menggoda.

"Apa!" Arumi sedikit terkejut.

"Gimana?" tanya Erlan seolah menunggu jawaban Arumi.

"Kita kan tetangga. Jadi mau gak mau ya kita harus berbaur." Jawab Arumi sekenanya.

"Kalau berbaurnya lebih dari sekedar tetangga, gimana?" Erlan kembali menunjukkan tatapan menggodanya.

"Maksudnya?"

"Jadi selingkuhanku mungkin."

"Apaaa!" Lagi Arumi dibuat terkejut oleh ucapan Erlan.

Melihat ekspresi terkejut Arumi, justru malah membuat Erlan kembali tertawa. Sepertinya pria itu sangat senang menggoda Arumi.

"Aku cuma becanda kok, Mbak!" ucap Erlan sambil mengacak rambut Arumi gemas.

"Mbak Arumi udah lama nikah sama Mas Ibrahim?" Erlan mengalihkan pembicaraan setelah tawanya mereda.

Arumi hanya mengangguk pelan tanpa bersuara.

"Udah berapa lama? Aku lupa pas Mas Ibrahim ngasih tau waktu itu."

"Enam tahun." jawab Arumi.

"Masa sih? Tapi, Mbak Arumi masih kelihatan muda. Kaya masih seumuran sama aku."

"Waktu itu aku nikah muda. Mas Ibrahim melamarku saat aku masih 19 tahun."

"Oh... Pantesan. Masih kelihatan cantik."

"Apa ...?" Arumi kembali dibuat terkejut oleh ucapan Erlan dan hal membuat Erlan kembali tertawa seperti sebelumnya.

"Lagi ngobrolin apa nih!" Ucap Rika dari arah dapur sambil membawa nampan berisi rendang dan beberapa tumisan yang lainnya.

"Lagi ngomongin Mbak Arumi." jawab Erlan santai.

Sementara Rika hanya tersenyum kecil lalu meletakkan apa yang dibawanya ke atas meja makan.

"Jeng.. jeng.. jeng ... rendang buatan aku sama Mbak Arumi udah siap dinikmati!" Ucap Rika sambil menatap puas masakannya di atas meja.

Rika bergegas duduk dan mereka berniat langsung menikmati rendang daging yang memang terlihat menggiurkan.

Tapi saat Arumi hendak menyendok makanan itu, ponselnya tiba-tiba bergetar.

"Mas Ibrahim!" gumam Arumi saat melihat sebuah nama yang memenuhi layar.

Jantung Arumi seketika berdegup kencang saat menerima panggilan itu.

Tatapannya seketika beralih pada jam yang melekat dinding yang ternyata sudah menunjukkan pukul lima sore.

Yang menandakan kalau Ibrahim sudah pulang dari kantor. Arumi akhirnya dengan cepat menerima panggilan itu.

"Halo, Mas." Ucap Arumi sedikit gugup disertai keringat dingin.

"Arumi, di mana kamu hah! Suami pulang kerja bukannya disambut malah ngilang." sentak Ibrahim yang mungkin didengar juga oleh Erlan dan Rika.

"Aku lagi di rumah Rika, Mas. Aku ...."

"Ohhh ... jadi kamu udah berani keluyuran ya! Aku kerja keras banting tulang, tapi kamu malah enak-enakan keluyuran, hah!"

"Bukan, Mas. Aku cuma ..."

"Cepetan pulang sekarang!" Ibrahim semakin meninggikan suaranya disebrang sana dan langsung mengakhiri panggilan.

Arumi dengan cepat bangkit dari duduknya. Dan hal itu membuat Erlan dan Rika menatap Arumi dengan raut wajah merasa bersalah.

"Maaf ya, aku harus pulang sekarang juga!" pamit Arumi lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Aku antar ya Mbak." ucap Rika seraya beranjak dari tempat duduknya, begitu juga dengan Erlan.

Mereka berdua langsung mengikuti langkah Arumi dari belakang.

Tapi, saat Arumi membuka pintu rumah itu, ia dikejutkan dengan kemunculan Ibrahim yang sudah berdiri di ambang pintu.

Terlihat Ibrahim menatap Arumi dengan penuh amarah.

"Ayo pulang!" Ucap Ibrahim lalu meraih tangan Arumi, dan menarik tubuh Arumi dengan sangat kasar.

Arumi diseret paksa oleh Ibrahim bak seekor anjing yang menolak untuk berjalan.

Sementara Erlan dan Rika hanya bisa ternganga melihat perlakuan kasar Ibrahim terhadap Arumi. Mereka ingin sekali menolong, tapi tak bisa berbuat apa-apa.

"Jalannya gak usah buru-buru dong, Mas!" ucap Arumi yang kini tubuhnya terus terhuyung karena tarikan tangan Ibrahim.

Tapi, Ibrahim tak memperdulikan ucapan Arumi sama sekali. Pria itu terus menarik tubuh Arumi untuk bisa cepat sampai dirumah mereka.

Setelah mereka sampai dirumah, tanpa aba-aba Ibrahim mendorong tubuh Arumi sampai terduduk diruang tengah.

"Udah berani kurang ajar ya kamu sekarang!!" sentak Ibrahim dengan sorot mata tajam.

Tanpa menjawab, Arumi berusaha untuk bangkit.

"Aku kan udah bilang, kalau kamu gak boleh pergi ke mana-mana selain sama aku. Kamu itu, gak boleh keluyuran gak jelas kaya gitu!"

"Aku bukan keluyuran gak jelas, Mas! Aku cuma..."

Plakkk!!!

Sebelum Arumi menyelesaikan kalimatnya, Ibrahim sudah lebih dulu mendaratkan sebuah tamparan dipipi Arumi.

Arumi hanya bisa mengusap pipinya yang kini terasa berdenyut.

"Udah berani ngebantah ya, kamu! Apa pun alasan kamu pergi dari rumah, itu sama aja dengan kamu gak patuh sama ucapanku. Kamu udah menyepelekan perintahku. Udah gak menghargai suami kamu! Atau jangan-jangan, kamu mau selingkuh di luaran sana?"

"Selingkuh? Enggak, Mas! Aku gak mungkin selingkuh. Aku ...."

Plakkk!!!

Ibrahim kembali menampar Arumi dengan tamparan yang lebih keras, tamparan itu bahkan sampai membuat Arumi kembali terduduk dilantai.

Arumi hanya bisa terisak saat Ibrahim kembali memperlakukannya dengan kasar.

"Aku minta maaf, Mas!" Ucap Arumi pelan.

Arumi sampai merangkak untuk meraih kaki Ibrahim yang kini berdiri dihadapannya. Arumi memeluk kaki Ibrahim lalu mendongak menatap Ibrahim dengan tatapan penuh permohonan.

"Maafin aku, Mas! Tolong, jangan berbuat seperti ini lagi! Aku janji gak bakal keluyuran lagi. Aku gak bakal bikin kesalahan lagi." Ucap Arumi lagi disela isak tangisnya.

"Haahhh ...." Ibrahim menghela napas panjang.

"Ayo bangun!" Ucap Ibrahim yang sedikit merendahkan suaranya.

Arumi masih tak bergeming, ia masih terduduk sambil memeluk kaki Ibrahim.

Ibrahim kini ikut berjongkok di hadapan Arumi. Arumi seketika melihat tatapan Ibrahim berubah teduh. Sepertinya mode Iblis Ibrahim sudah kembali ke mode Malaikat.

Ibrahim menangkup kedua pipi Arumi lalu mengusap lembut air mata yang mengalir dipipi Arumi dengan ibu jari.

"Asal kamu tau, Mas ngelakuin ini karena Mas cinta sama kamu, Arumi! Mas benar-benar sayang sama kamu! Mas gak mau kehilangan kamu, itu alasan Mas bersikap seperti ini sama kamu." Ucap Ibrahim menjelaskan.

Arumi hanya meresponnya dengan mengangguk saja.

Sekarang Ibrahim mengusap kepala Arumi lalu membelai rambut Arumi perlahan mencoba untuk menenangkan Arumi dari tangisannya.

Jika orang melihatnya sekilas, mereka tak akan mengira kalau dibalik sikap lembut Ibrahim tersimpan sosok yang pria yang ringan tangan.

***********

***********

1
ruly
ya ampun tlg asli arumi parsh bgt mending ibrahim lepasin aja dia buat apa dipertahanin
ruly
aduh jgn dukung sikap arumi ya kak author
Uthie
Sebenarnya dalam setiap rumah tangga itu selalu ada Ujiannya...
dan jika saling sadar jika pernikahan termasuk dalam hal ibadah kpd Tuhannya, maka seharusnya Memiliki rasa Takut ketika melakukan hal diluar yg dilarang dalam suatu pernikahan itu sendiri....

walau bagaimanapun alasannya, alangkah baiknya jika diselesaikan dulu yg sekiranya sdh rusak...
Jika masih dalam suatu hubungan pernikahan itu sendiri, Jangan coba-coba melakukan hal yg berganjar: Dosa besar !!!!
amaze min1
jangan dilepas dulu arumi nya buat merka menderita dulu baru lepaskan
amaze min1
cinta mereka lg dihias sama setan makanya kelihatan indah nya. coba kalau udh cere dr pasangan masing2 nanti juga ujung2 nya selingkuh lg. selingkuh itu penyakit nggak mudah sembuh nya
ruly
yg salah siapa sih apakah bisa pasangan selingkuh bahagia buat ibrahim mending tinggalin istri model gini
Rohmi Yatun
dasar arumi jalang
Machmudah
gemes jg sm arumi...kyk kegatelan banget jd org....gmnpun salah itu selingkuh...apalg suami org...terserah othor lah
Hendrik Muliadi
Arumi sdh jatuh cinta sama Erlan dan lagi sdh merasakan singkong yg bikin dia puas lagian sikap Erlan betul betul menyayangi Arumi
ruly: sayang ke bini org padahal udah py bini jg apakah dosa
total 1 replies
ruly
buat apa pertahanin istri model gini ibrahim
Talnis Marsy
Arumi oh Arumi..
bodohmu itu lho ,,
Ma Em
Arumi sudah berani berterus terang sama Ibrahim bahwa dia mencintai Erlan tapi kok Ibrahim nya malah baik sama Arumi kalau dulu Ibrahim galak sama Arumi tp skrg dia sdh pasrah
ruly
ini yg gila siapa wajar ibrahim melarang kan arumi masih istri tp buat apa jg mempertahankan istri model gini kl dunia nyata ndak ada kebahagiaan yg dibangun di atas penderitaan org lain ndak mkn pasangan arumi dan erlan bahagia krn mereka pasangan selingkuh
Ma Em
Ibrahim kamu sebenarnya cinta sama Arumi tidak sih kok kadang baik kadang galak sama Arumi dari dulu suka kasar sama Arumi pantas Arumi mencari pria lain Ibrahim seperti punya selingkuhan.
Hendrik Muliadi
👍👍👍
Hafin lubi
aku suka banget sama ceritanya....moga aja Arumi dan erlan segera bersatu
Ma Em
lanjut thor
Ira
Menjijikan ada wanita seperti Arumi..
Rohmi Yatun
naahh bener kan tebakan ku.. 👏👏👏
Ny Yunisugeng
di jebak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!