Namanya ezella, seorang wanita pembunuh bayaran yang kembali ke negaranya dengan tujuan balas dendam.
saat menjalankan misi balas dendamnya, ezella bertemu kembali dengan masa lalu yang menciptakan luka sekaligus sumber bahagia untuk wanita itu.
disini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ngidam yang aneh
Pagi ini Ezella ke bandara mengantar kedua orang tuanya.dia tidak pergi sendirian, Ezella di temani oleh istri Elgino yaitu Celine pramana, wanita cantik yang juga teman pembunuh bayaran Ezella dulunya.
"kami berangkat dulu sayang, kamu baik baik ya disini.oh iya jangan lupa perusahan butuh di urus!" Ujar tuan Marvellas sedikit menyindir, mereka tahu pasti Ezella mungkin tidak akan betah berlama lama di kantor.
"hmmm iya ingat, udah ada Aaron yang mengurusnya, papa tenang saja dia bisa di percaya" jawab Ezella enteng sambil nyengir.
"kau menyuruh Aaron? apa dia mau?"
"hahahhah itulah hebatnya Ezella pa, siapapun harus nurut" Ezella menampilkan wajah songongnya membuat Celine yang sedari tadi menyimak membuka suara.
"Dih hebatnya Ezella ya?, kau hanya bisa mengandalkan suamiku sialan" ingin sekali celine menaboknya tapi melihat Ezella yang kini tertawa renyah membuat mata mereka secara bersamaan menatapnya.
"Ezella sadar, ini di bandara banyak orang,, tumben banget lo ketawa begitu, kesambet apa lo? " pertanyaan Celine menyadarkan Ezella, seketika raut wajahnya kembali datar.
"baiklah, kami masuk dulu, ayok pah" kini nyonya Marvellas yang bersuara.
"jaga anakku, kalau sampai kenapa napa aku akan menjauhkannya dari kalian berdua ya"
Tuan Richard dan nyonya Aisya kini masuk ke dalam pesawat yang akan membawa mereka ke kota singapura, sementara Ezella dan Celine udah mau pergi.
"kita kemana dulu?" tanya Celine, wanita cantik itu tengah hamil muda tapi masih sempat ikut Ezella mengantar orangtua Ezella ke bandara.
"kau baliklah ke mansion kk, aku ingin ke kantor saja" jawab Ezella, sementara Celine memandangnya dengan raut tak terbaca.
"Ella, aku bosan di rumah sendirian_ gimana kalau kita ke markas aja?" wajah sumirgah penuh rencana dalamnya.
"No, aku akan hubungi kk El saja, aku sibuk hari ini ya" mana mau Ezella ke markas dengan bumil itu, nanti disana dia pasti berulah.
"kamu jahat... kamu nggak menyayangi keponakkanmu Ella? dia loh ya mau auntynya ikut ke markas.." Celine berujar lirih, dia seolah ingin menangis, beralasan karena kemauan bayinya dengan terpaksa Ezella menurut membuat Celine tersenyum tipis nyaris tak terlihat.
"menyebalkan sekali!" guman Ezella kecil, tapi masih dapat di dengar oleh Celine yang kini terlihat masuk mobil.beberapa pengawal bayangan memperhatikan mereka. Mobil Ezella melaju dengan pelan, tidak mungkin dia membawa mobil dengan kecepatan tinggi sementara Celine yang sedang hamil muda bersamanya.
"nggak bisa cepat dikit? kenapa jadi kayak jalan keong begini? Ezella apa kau sudah tidak bisa menyetir dengan benar?" udah tau Ezella pelan karena memikirkan keselamatannya, wanita hamil di sampingnya malah menyuruh membawa mobil dengan kecepatan tinggi.
"jangan banyak protes bisa?? lo duduk aja anteng, nanti juga sampai di markas suami gilamu itu kak" jawab Ezella sedikit mendengus.
"iya bukan kayak gini juga pelannya Ezella, kapan sampainya kalau gini?" cerewet banget, memang begitulah mereka kalau di satuin. Ezella mengeluarkan ponselnya menghubungi seseorang.
"hallo kk, istrimu berulah, cepat datang ke alamat ini" ujar Ezella enteng menelpon Elgino.
"kalau kau sampai datang jangan harap aku akan baik padamu!" Celine masih sempat berbicara sebelum Ezella mematikan sambungan teleponnya dengan cepat.
"cepat sedikit Ezella" Celine kembali memerintah, dengan terpaksa Ezella mempercepat laju mobilnya.bukan ketakutan yang tampak dari wajah Celine melainkan wanita itu bersenandung ria seolah tersebut adalah hal yang menyenangkan.
"astaga, pasti keponakanku calon berandal jika sudah lahir nanti" guman Ezella masih fokus mengemudi.
Beberapa menit kemudian, Ezella dan Celine sudah sampai di markas milik suami Celine.mereka masuk ke dalam markas, beberapa bawahan menunduk menyambut kedatangan dua wanita berdarah dingin yang juga di takuti sama seperti sang tuan. Sampai di depan ruang pribadi Elgino, tampaklah sang asisten masih berdiri di depan ruang kerjanya menunggu di perintah.
"Ai, El di dalam kan?" tanya Celine
"iya nyonya, silahkan masuk, tuan menunggu kalian" Jawab sang asisten bernama Aiden.
"hmm masuklah!! , aku mau ke ruang bawah tanah dulu" Ezella bersuara kemudian berlalu dari situ tanpa menunggu sahutan dari Celine. sementara itu, celine masuk ke dalam ruang suaminya.
Ezella menyusuri ruang bawah tanah milik Elgino di ikuti oleh beberapa bawahan. ruang bawah tanah yang sangat gelap dan pengap. Bau anyir menyeruak dari sana tapi Ezella biasa saja. Bau bau itu udah terbiasa dia hirup saat setiap kali dia membunuh orang.
Langkah kaki Ezella berjalan menuju ruang penjara paling ujung.beberapa tawanan Elgino yang sudah tak terbentuk berteriak histeris disana. Ezella memandang beberapa orang yang nampak berdiam diri tak lagi bersuara . Melihat mereka,membuat jiwa iblis gadis itu bangkit. Ezella memandang para bawahan Elgino yang sedari tadi mengikutinya, lalu dia memberi isyarat dengan matanya. Seolah berbicara lewat telephati, Sang bawahan langsung melaksanakan perintah Ezella. Anak buah Elgino membuka pagar besi tersebut lalu mengeluarkan seseorang tawanan dari sana.
Ezella memandang tawanan itu, lalu dia mengisaratkan bahwa bukan orang itu yang dia mau.
"aku mau yang masih bisa berteriak, biar nanti ada tantangan!" ujar Ezella santai, lalu para anak buah tadi kembali memasuki tawanan itu dan di ganti dengan tawanan lain yang masih bersih tak tersentuh.
Sementara di ruangan Elgino, Celine tengah merajuk pada sang suami.
"ayolah honey, kamu tidak boleh melihat yang begituan, kamu lagi hamil sayang!" Elgino berujar lembut membujuk istrinya yang sedari tadi memaksanya untuk membunuh orang. memang hal itu mudah bagi Elgino, tapi karena istrinya tengah hamil maka dia dilarang membunuh orang.
"hiksss kamu tidak sayang aku lagi,, kamu tidak sayang sama anak aku hikss" Celine sudah menangis, memang mood wanita hamil sekarang lagi sensitif.
"ya udah ayokkk, kita ke ruang bawah tanah" dengan terpaksa Elgino membawa istrinya ke ruang bawah tanah.saat sampai di ruang bawah tanah, Elgino melongo melihat Ezella yang tengah bermain.
"hiyaaa bagussss aunty, congkel bola matanya, aku ingin lihat" Celine berteriak kegirangan, sementara Ezella menghentikan aksinya.
"kenapa kalian kesini? kau, mengapa kau membawanya kesini kak??" tanya Ezella yang memandang Elgino dengan mata penuh ancaman.
"kok berhenti,, lanjut aunty, aku ingin melihatnya lagi,ayo!!" suara Celine mengalihkan tatapan tajam Ezella ke Elgino, memang kedua wanita ini tidak ada takutnya dengan pemimpin Elang putih ini.
"ngidam, pengen melihat ayahnya membunuh orang" jawab Elgino dengan dingin.
"enggak boleh, kau tidak bisa melakukan itu kk, " Ezella kembali bersuara.
"iya,dia nggak jadi, karena sekarang aku hanya ingin melihat aunty saja" Celine lagi lagi bersuara dengan nada bak anak kecil.
"ya udah, tapi kali ini aja ya" akhirnya Ezella menurut, dia juga masih ingin mendengar teriak kesakitan dari orang yang tengah dia siksa. sesuai permintaan Celine, hal pertama yang Ezella lakukan adalah mencongkel bola mata sebelah kiri pria itu.
"akhhhhhhhhh tolong he hentikan!!!" teriak kesakitan yang histeris dari sang tawanan tapi mampu membuat dua orang berjiwa iblis tersenyum. para anak buah dan beberapa tawanan lain yang melihat hal kejam itu meringis ketakutan.
"iyaaa bagus aunty, sekarang sayat daging pipinya" perintah Celine kemudian,dengan senang hati Ezella melakukannya.wanita yang dulunya hanya ceria kini berubah menjadi psikopat.
"to tolong hentikan ini aaaaaa sa sakittt" mereka tidak peduli dengan teriakan histeris itu.
"teriakkannya kurang kencang, lagi aunty!!" Celine heboh sendiri, demi apapun terlihat raut bahagia dalam diri wanita hamil itu, Sementara Elgino yang melihat wajah berseri istrinya meringis.kecebong Elgino nanti menjadi psikopat, memang tidak salah saat seorang wanita pembunuh menikah dengan pemimpin mafia maka hasilnya sangat diluar prediksi BUMG.
Ezella masih asik bermain dengan tawanan tadi yang kini sudah terlihat lemah.mata kirinya yang sudah di congkel membuat darah mengalir dari sana, daging pipi tirus itu juga sudah tak terbentuk, mulutnya yang sudah ke arah lain akibat robekan yang Ezella ciptakan, sementara kini Ezella mengunakan cambuk besi panas, mencambuk pria tersebut dengan sangat sadis. Ezella masih belum puas sampai pria itu merenggang nyawanya. Matanya melirik para tawanan lain dengan sorot tajam, membuat mereka bergetar ketakutan.menyaksikan hal gila tersebut di depan mata membuat mereka kini kegigilan.
Elgino meminta Ezella menyudahinya, dia tidak mau istrinya berlarut menyaksikan hal kejam tersebut, dengan terpaksa Ezella meninggalkan ruangan penjara bawah tanah itu lalu kembali seorang diri.
_______
lalu juga banyak typo
the best banget ( ̄3 ̄)
pliss lanjut dongg kak,novel nya bagus banget
ditunggu ya kak!
semangat dan cepat update ya
aku penggemar beratmu ♡
ini adalah pertama kalinya aku menulis, kalau ada kritikan dan saran, di komen ya.pastinya karya pertama ini akan sangat susah buatku, jadi mohon dukungannya ya teman teman.jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen jika kalian suka membacanya ya💜
loveyou gesss