WHEN THE MASTER RETURNS

Di rumah yang lain. rumah yang megah dan memiliki interior yang sangat bagus dan elegan. Terdengar suara ribut di salah satu ruangan disana.

Plaakkk plaaakkk plaaakkk plaaakkk suara tamparan tamparan keras dan suara jeritan kesakitan terdengar begitu saja.

" Dasar wanita tak bisa di untung kau bisa tidak menuruti kata orang tua kamu ini hah!!!"

" Pa sampai kapan papa tampar putri kita pa!"

" Sudahlah kau juga istri yang tak guna. Sudah kagak bisa jalan. Kagak bisa layani suami masih saja bela anak manja kamu ini. Dia sudah waktunya menikah. Dan dia wajib menikah dengan pria kaya itu. Apakah kau bisa untuk bayar semua biaya pengobatan yang sudah aku berikan kepada kamu?"

" Pa... Aku istri kamu dan ini putri kamu bagaimana bisa kau sekejam ini pada kami!!!"

" Hai kau bilang apa? Kejam? baiklah. Baiklah jika kau memang tak tahu balas Budi dan bisanya cuma habiskan uang aku saja. Dengan kelumpuhan yang kau derita terapi yang sudah lama aku biayai kau tak bisa berterima kasih malah bilang aku pria kejam. akan aku wujudkan semua kata kata kamu. Aku akan bertindak kejam sama kalian.!!! Tunggu saja aku akan laksanakan apa yang kalian katakan. Aku memang kejam sama kalian berdua!!!"

"Hallo tuan besar. Sepertinya anda akan mendapatkan dua sumber mata uang untuk anda. Tapi jangan lupa untuk beri aku komisi yang besar juga untuk dua orang ini ya!!"

" Apa yang kau tawarkan?"

" Akan saya kirim fotonya."

" Baiklah. Senang bekerja sama dengan anda. "

" Ini satu untuk persiapan penjualan organ dalam dan yang satu itu terserah tuan besar saja. Masih Ting Ting bos"

" Baiklah 10 milyar untuk gadis itu dan 2 milyar untuk wanita lumpuh itu. Bagaimana?"

" hahahaha sungguh baik dan besar kemurahan anda tuan besar."

" Segera kau bawa dua barang bagus itu pada kami. "

" Sebentar lagi kami kirim tuan. Dan jangan lupa langsung transfer ke rekening saya."

" Baiklah saya akan langsung transfer ke rekening anda. "

Ting...

Tak lama bunyi notifikasi di ponsel miliknya dan matanya membulat penuh dengan tawa yang menyeramkan.

" Bagus bagaimana dan dari siapa aku langsung dapat dua belas miliar dalam sedetik hahahaha"

" Brewok cepat kau ikat dua wanita itu. dan ajak teman kamu Warok untuk mengantarkan pesanan ini ke tuan besar. "

" Baik tuan. "

" Hai jangan kau sentuh dia jika kau sentuh sampai ke ujung dunia aku buru kalian. Dan kalian tidak akan dapat sepeserpun dari aku selamanya "

" Wah jangan begitu bos. Kami mana berani seperti itu. "

" Aku sudah peringatkan ya jangan kalian macam macam"

" Tapi cicip sebentar dan sedikit kagak apa apa kan bos..."

" Kagak usah nanti kalian kebablasan!"

" Ya elah cuma sedikit."

" kalian mau aku penggal?"

" Tidak tuan tidak. maafkan gurauan kami."

Kedua orang itu pun langsung memberikan obat di sebuah saputangan dan langsung di bekap ke arah kedua wanita itu. Alhasil wanita itu langsung tak sadarkan diri.

Kedua orang itu langsung mengirim ke alamat yang dikirim ke ponsel mereka oleh boss mereka.

" Tuan besar ini pesanan anda kami bawa."

" Bawa ke gudang belakang "

" Siap tuan besar. "

kedua orang itu langsung membawa dua tubuh wanita beda usia itu ke gudang belakang, sebelum kedua wanita itu siuman.

" sudah beres tuan besar."

" Kembalilah dan jangan sampai kau bocorkan sampai semua ada yang tahu maka nyawa kalian berdua yang kami buru. "

" Jangan tuan jangan... Kami kami sangat berterima kasih. Kami tidak akan berani katakan pada siapapun"

" Baiklah. Kau Mandeo bawa dan antar mereka berdua. "

" Baik tuan"

Ketiga orang itu akhirnya keluar dan menuju mobilnya masing-masing.

Ketiga orang tersebut sama sama berlalu dengan tenang. Sampai mereka sudah masuk ke mobil masing masing. Maka seketika itu juga mobil kedua orang yang mengantarkan dua wanita itu seperti dikendalikan oleh remote control dari jauh. Sehingga mobil yang mereka kendarai itu langsung terkunci sendiri dan melaju dengan kecepatan tinggi sampai mobil itu tak terkendali lagi. Dan akhirnya ...

Jederrrrr... Bruakkkk... Booooommmm....

Mobil itu pun menabrak pembatas jalan dan meledak. dengan sendirinya.

Di tempat penyerahan wanita tadi. Boss besar mereka kini tertawa terbahak bahak dengan wajah yang sangat puas.

" Selamat tinggal kurir bodoh hahahaha. Setiap orang yang masuk kemari pasti tidak akan bisa keluar dengan selamat. Hahahaha"

" Boss bagaimana dua wanita itu?"

" Ajukan transaksi langsung pada ketua. Aku yakin ketua pasti bahagia punya dua barang bagus itu."

" Siap tuan besar "

...****************...

Tut...Tut...Tut... Nada tinggi panggilan susah berdering...

" Yak halo dengan siapa!!!"

" Kami tuan dari Tuan Marcocelli"

" Hmmm ada apa? Tumben anda telpon saya?"

" tuan ada dua barang bagus yang tuan bawa kemari untuk tuan berikan harga yang pantas.

"Yang di lingkari ini adalah penjual organ tuan. Dan yang satu masih belia. "

" Hei tunggu ini kan calon menantu aku dulu? kenapa mereka di jual?"

" Menurut informasi mereka berdua membuat tuan Halkaporte marah dan akhirnya mereka di jual."

" Apa yang buat dia semarah itu tapi baiklah. Gadis yang bakal jadi menantu aku itu tapi tak jadi bukan? Akan aku jadikan dia yang lain hahahaha."

" Tuan besar di bawa kemana mereka berdua. "

" Tunggu saja hingga waktu yang dijanjikan pasti akan ada yang datang untuk membayar. Jadi tetap saja sekap mereka di ruang bawah tanah sana."

" Baiklah tuan besar. Kami akan pindahkan kedua tawanan."

" Deztro apakah aku menganggu kamu?"

" Ada apa Michael? Apakah ada yang bisa aku bantu lagi?"

" Ada dua barang baru. Kau tahu siapa dia sebenarnya adalah calon besan wanita kamu dan calon mantu kamu Deztro. Tapi Halka sudah buat mereka dijual karena kemarahan Halka pada keduanya."

" Hmmm menarik. Tapi akan aku apakan mereka berdua?"

" Halka katakan dia jual dua milyar untuk istrinya yang lumpuh sebagai pendonor organ tubuh. Dan putrinya yang belia dan masih Ting Ting dia di bayar sepuluh milyar. Kita apakah bisa jual di atas itu?"

" Baiklah aku akan hubungi seseorang. Mungkin dia mau. Jadi bawa saja mereka ke alamat yang aku berikan pada kamu. Kau kawal saja semua dengan baik juga. "

" Baiklah Deztro kau memang paling bisa dihandalkan."

Kedua laki laki itu pun tertawa terbahak bahak sambil menutup sambungan telpon mereka.

" MAXCELLO sampai kau mati pun kau tak bisa lindungi calon mertua dan calon istri kamu yang bodoh itu hahahaha"

" Kau memang sangat tidak bisa diandalkan MAXCELLO!!! Untung saja kau sudah mati. Jadi aku sekarang yang bisa menguasai semua perusahaan dan bisnis keluarga kalian hahahaha "

Bersambung...