Beberapa bab dalam tahap REVISI
Rania Anastasya, adalah anak yatim piatu yang diangkat menjadi anak perempuan keluarga konglomerat sejak remaja.
Farhan Ananta Putra, adalah anak laki-laki satu-satunya keluarga angkat Rania. Hubungan mereka cukup dekat semenjak Rania bergabung menjadi keluarga Ananta Putra.
Namun siapa sangka, ternyata saat dewasa, Rania malah dijodohkan dengan Farhan, kakak angkatnya sendiri.
Sejak saat itu, Farhan berubah menjadi laki-laki kejam yang tak lagi dikenal oleh Rania. Bahkan di malam pertama mereka, Rania harus menerima rasa sakit akibat kekejaman Farhan.
Mampukah Rania melepaskan diri dari Farhan?
Baca kisah lengkap nya yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"Farhan punya adik? Wah mengapa aku baru tahu ya Tante," ucap Randi tersenyum.
Mama Laura hanya menjawab Randi dengan senyuman saja. Kemudian ia melihat Pak Tarno yang baru saja datang bermaksud untuk mengantarkan Rania ke rumah sakit.
"Oh itu Pak Tarno sudah datang nak, kamu bisa berangkat sekarang," ucap mama Laura kepada Rania.
"Hmm.. aku rasa, aku tidak jadi pergi ma. Aku merasa sudah lebih baik dan tidak perlu kontrol lagi hari ini," jawab Rania.
"Loh, benar kamu merasa sudah lebih baik?" tanya mama Laura heran.
"Iya ma, aku sudah lebih baik, aku menunggu dokter Tari saja," jawab Rania cepat sambil menunjukkan senyumnya.
"Ya sudah kalau begitu," ucap mama Laura lalu meminta Pak Tarno pergi.
"Aku ke dalam dulu ya ma," Rania pamit pada ibu angkatnya lalu menatap Randi sesaat, kemudian pergi meninggalkan ruang itu.
Randi melihat kepergian Rania hingga wanita itu menghilang dari pandangannya.
"Sepertinya dia pemalu sekali ya Tante," ucap Randi lalu duduk di kursi ruang tamu bersama mama Laura.
"Iya, dia memang agak pemalu," jawab mama Laura tanpa menceritakan bahwa Rania memiliki trauma.
"Aku pikir aku teman dekat Farhan dari kecil, tapi ternyata belum sedekat itu ya. Aku bahkan baru tahu jika Farhan memiliki adik secantik itu Tante, siapa tadi namanya?" tanya Randi.
"Namanya Rania nak, Rania Anastasya," jawab mama Laura.
"Nama yang cantik ya Tante, seperti orang nya hehehe," ucap Randi sambil menyunggingkan senyum sumringah nya.
"Kamu ini bisa saja gombalnya, masa menggombal nya sama mama nya, bukan sama anaknya sih," sahut mama Laura sambil tertawa.
"Hehehe dia anaknya pemalu begitu, aku sungkan menggodanya Tante," jawab Randi sambil tertawa tidak jelas.
"Itu karena dia belum kenal, kalau sudah kenal nanti tidak akan seperti itu kok. Yah seperti Farhan lah kurang lebih, namanya juga adiknya," jelas mama Laura.
"Eh iya kamu mau minum apa Ran? Tante minta bibi untuk buatkan," tanya mama Laura.
"Nggak usah repot-repot Tante, aku tidak lama kok. Tadi niatnya ingin mengunjungi Farhan karena sudah lama tak bertemu," sahut Randi.
"Apa kamu mau langsung pulang? Nggak di sini dulu, siapa tau nanti Farhan kesini," tawar mama Laura.
"Hmm kalau boleh aku mau jalan-jalan ke belakang, apa diizinkan Tante?" tanya Randi sopan.
"Boleh dong, kamu kan dulu sering menghabiskan waktu di sini. Ya sudah kalau begitu Tante buatkan air minum dulu ya," ucap mama Laura sambil pamit menuju dapurnya.
"Terima kasih Tante," sahut Randi. Lalu ia pun pergi menuju taman belakang rumah itu.
Randi masih penasaran dengan sosok Rania, wanita yang katanya adik sahabatnya, Farhan. Mengapa dia baru tahu jika sahabat nya itu memiliki adik?
Ketika sampai di taman, Randi melihat wanita yang dipikirkannya ada di hadapannya. Wanita cantik itu sedang menyiram bunga mawar putih dengan anggunnya.
"Ehemm," suara Randi mengejutkan Rania.
Wanita itu menjatuhkan selangnya karena terkejut mendengar dehaman Randi. Randi yang melihat itu pun langsung mematikan aliran airnya karena air itu membuat basah kaki Rania.
"Eh maaf, aku mengangetkan mu ya?" tanya Randi merasa bersalah.
Rania hanya terdiam memperhatikan Randi yang sibuk mengambil tissue untuk membersihkan kakinya.
Saat Randi menunduk ingin membersihkan kaki Rania, ia sedikit terkejut melihat ada bekas luka pada kaki wanita itu. Seketika Rania pun spontan memundurkan kakinya.
"Tidak perlu, aku bisa membersihkannya sendiri. Ini bukan masalah besar," ucap Rania menolak kebaikan Randi.
Randi pun berdiri kembali lalu memberikan beberapa lembar tissue yang tadi dipegangnya kepada Rania.
"Maaf ya, aku tidak bermaksud mengagetkan mu, apa kau mau memaafkan aku?" tanya Randi lembut.
Rania hanya mengangguk. "Tidak masalah, aku tidak apa-apa."
"Oh iya, kita tadi belum kenalan, aku Randi Pratama, sahabat kakak mu, Farhan," ucap Randi sambil mengulurkan tangannya pada Rania.
Rania menatap Randi dan uluran tangannya sesaat. Lalu kemudian mengulurkan tangannya menjabat tangan Randi dengan perlahan.
"Aku Rania, Rania Anastasya," ucapnya.
jodih nya..
😀😀😀❤❤❤❤