NovelToon NovelToon
Pengorbanan Anak Pertama

Pengorbanan Anak Pertama

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Yatim Piatu / Keluarga
Popularitas:34.2k
Nilai: 5
Nama Author: Muliana95

Firnika, ataupun biasa di panggil Nika, dia dipaksakan harus menerima kenyataan, jika orang tuanya meninggal tepat, sehari sebelum lamarannya. Dan dihari itu juga, orang tua pasangannya membatalkan rencana tersebut.
Yuk ikuti kisah Firnika, dan ke tiga saudara-saudaranya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Difitnah

Rina pulang dengan perasaan yang dongkol. Dia sangat kesal, sebab Nika berani melawannya. Tekad, Rina semakin kuat untuk memisahkan anaknya dari jerat pesona Nika.

Begitu Abrar sampai di rumah. Rina langsung melapor tentang bagaimana Nika mempermalukannya. Akan tetapi respon Abrar diluar dugaannya. Karena Abrar malah memohon agar Ibunya untuk jangan menganggu Nika.

Karena sebelumnya, Nika juga sudah memberitahukan tentang Ibunya yang melabrak Nika.

"Sudah ya Bu, aku mohon. Jangan tambah mempersulit suasana diantara kami." mohon Abrar.

"Kamu, berubah semenjak mengenal perempuan gila itu!" seru Rina.

"Aku berubah semenjak Ibu, membatalkan rencana lamaran kami bu, Ibu yang bersalah disini." balas Abrar.

"Sampai kapanpun, ibu gak setuju jika kamu menikahinya. Kecuali jika kamu memang menginginkan ibu mati." ancam Rina.

"Dan sampai kapanpun, aku gak akan menikah sama orang lain. Kecuali Ibu mau aku yang mati." balas Abrar dengan sengit.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

Seminggu setelah pertemuan Rina dan Nika. Rina mengunjungi desa Nika. Kebetulan disana, dia mempunyai kerabat jauh. Jadi, dia akan meminta bantuan dari saudaranya untuk mencari tahu tentang keseharian Nika. Sampai akhirnya, Rina mengetahui jika Nika bekerja sebagai tukang cuci dan gosok.

Rina yang ingin memberikan pelajaran pada Nika, malah mendatangi orang yang mempekerjakan Nika. Dia mengatakan jika ia mantan calon mertua Nika. Dan juga mengatakan alasan palsu mengapa dia membatalkan acara lamaran tersebut.

Rina mengatakan jika sebelum Ibu Nika meninggal. Nika pernah datang ke rumahnya. Dan setiap Nika datang, dia pasti kehilangan sesuatu barang yang berharga. Semula dia tidak berpikir jika Nika yang melakukannya. Sampai akhirnya, dia melihat sendiri di kamar Nika. Jika dompet pemberian suaminya ada di sana.

"Makanya, lebih baik, mulai sekarang Ibu harus hati-hati. Atau lebih baiknya lagi, jangan mempekerjakan Nika di tempat Ibu lagi. Aku ngomong begini, karena sayang sama kalian." rayu Rina. Dan nampak orang tersebut memikirkan ucapannya.

Rina pun akhirnya pamit pergi, dia tersenyum dengan penuh kemenangan. Melihat Ibu-ibu berkumpul di warung, Rina kembali mendatangi mereka dan mengatakan hal yang sama, seperti sebelumnya.

Nampak orang-orang disana, percaya dengan ucapan Rina. Apalagi, Rina bercerita dengan mimik wajah yang serius. Dan tentu saja sesekali menyeka sudut matanya.

Dia juga bercerita, jika Abrar anaknya bahkan sempat memarahi Ibunya, dan mengganggap orang tua yang tega terhadap anak. Dan itu semua, semata-mata akibat rayuan dari Nika.

"Pasti dari kalian sempat mendengarkan jika aku ini egois kan? Pasti Nika telah mengatakan berita bohong pada kalian kan?" tanya Rina pura-pura sedih.

"Gak sih, Nika gak pernah cerita apapun. Dan saat salah satu dari kami bertanya, dia pasti menjawab belum jodoh." balas seorang perempuan. Dan yang lainnya mengangguk setuju.

"Ah, ternyata aku jahat sekali ya. Karena membuka aib Nika." sesal Rina.

"Ah, gak kok. Malah kami bersyukur sebab Bu Rina sudah menceritakan hal yang sebenernya." sahut pemilik warung.

"Tapi, ada baiknya, kita memang tidak membuka aib orang lain sih. Karena kita sendiri juga memiliki aib. Dan mungkin, belum terbuka karena Allah menyayangi kita." seru istri Pak RT. Dan Rina langsung mencibir ke arah beliau.

Tak berapa lama, Rina pun pamit pulang. Dia sangat bahagia karena telah membalas rasa sakit hatinya.

Benar saja, hari ini Nika di larang mendatangi rumah yang sebelumnya Nika bekerja. Mereka beralasan, kalau mereka tidak membutuhkan lagi jasa darinya.

Dan rumah yang satunya juga Nika juga mendapatkan alasan yang sama.

"Dan gaji untuk bulan ini, aku hanya bisa memberikan tiga ratus ribu. Sebab kamu baru bekerja selama lima belas hari." seru rumah ke dua memberikan uang gaji terakhir pada Nika.

Dan Nika menerimanya dengan lapang dada.

"Lain kali, jangan suka mengambil barang yang bukan milikmu ya Nika." seru Bu Lastri menasehati Nika.

"Maksud Ibu? Emangnya selama saya disini, ada barang Ibu yang hilang? Sumpah bukan saya yang mengambilnya bu." ungkap Nika.

"Bukan, bukan barang saya. Tapi barang dari calon mertuamu dulu. Dia sudah cerita semua pada kami." ujar Bu Lastri.

"Maksud Ibu?" Nika masih belum paham.

"Lebih baik kamu pulang aja. Karena percuma kamu menutupi semuanya Nika. Karena pada akhirnya kebohonganmu akan terbongkar juga."

Nika pulang dengan perasaan campur aduk. Dia berniat akan mendatangi rumah Abrar untuk bertanya pada Rina, tentang tujuannya memfitnah dia.

Begitu sampai rumah, Amar malah menangis dengan keras di pelukan Kanaya. Dan tentu saja mendapatkan tatapan tajam dari adik ke duanya itu.

"Apa benar, jika kak Nika pencuri? Makanya acara lamaran dengan Bang Abrar dibatalkan?" tanya Kanaya dengan suara yang bergetar.

"Kalian ngomong apa sih? Dan siapa yang memberitahu kalian tentang hal ini?" tanya Nika mendekati adik-adiknya.

"Semua Kak, semua orang mengejek kami jika Kak Nika itu pencuri. Bahkan kami gak memiliki teman lagi." isak Kanaya.

Dan Nika langsung memeluk adik-adiknya. Serta mengatakan pada mereka jika itu hanya fitnah dari orang-orang yang membencinya.

"Tapi Amar diejek sama teman-teman kak, mereka gak mau lagi berteman dengan Amar, karena mereka takut jika aku juga jadi pencuri." adu Amar.

"Sudah-sudah, kalian yang sabar ya. Kakak minta maaf." pinta Nika.

Karena tidak ingin menambah masalah lagi, akhirnya Nika memutuskan untuk tidak menemui Rina.

Beruntung, orang yang biasanya menyuruh Nika memotong rumput tidak terlalu peduli dengan berita yang tersebar. Baginya itu tidak masalah. Apalagi, Nika yang memang tidak pernah datang ke rumahnya.

Karena sudah tidak ada yang mau mempekerjakannya lagi di desa. Akhirnya Nika memutuskan untuk ke pasar. Di sana dia akan menjadi sebagai tukang pengangkut barang. Dengan bermodalkan gerobak yang disewanya, Nika mengangkat barang-barang orang. Terutama para Ibu-ibu yang usia lanjut. Beruntung, orang-orang disana terkenal ramah. Bahkan ada beberapa orang bapak-bapak yang bahkan menyuruh langganannya untuk memakai jasa dari Nika. Karena bapak-bapak tersebut merupakan kenalan dari almarhum Ikram, atau Ayah Nika.

Akhirnya, kebutuhan sehari-hari Nika dan keluarga mulai tercukupi kembali. Bahkan tidak jarang, ada beberapa pelanggan yang menawarkan Nika sayur-mayur yang layu. Yang tidak layak dijual. Dan bagi Nika itu merupakan suatu kenikmatan. Dia bisa sedikit menghemat untuk keperluan dapur.

Hingga akhirnya, kehidupan yang berjalan sempurna kembali di porak-poranda dengan munculnya Rina. Dia malah berteriak di tengah pasar dan menuduh Nika sebagai pencopet.

"Kami sebelumnya sempat bertabrakan, dan saat aku membeli sayuran aku melihat dompet ku hilang. Dia, dia pasti pencopetnya." teriak Rina dengan keras. Dia sengaja agar semua orang berkumpul.

"Cukup Bu Rina, cukup. Aku sudah cukup sabar ya Bu, aku sudah cukup sabar. Sebelumnya anda juga menuduhku sebagai pencuri. Bahkan anda merusak nama baikku di desa. Padahal, anda sendiri yang membatalkan acara lamaran kami. Anda sendiri yang gak rela, jika putra kesayangan anda menikahi anak yatim piatu sepertiku. Anda juga yang menyebarkan fitnah pada orang-orang desa, agar aku tidak mendapatkan pekerjaan. Dan sekarang, saat aku suda tenang. Anda kembali datang dengan fitnah yang lebih kejam. Mau anda sebenarnya apa? Aku bahkan telah menolak anak anda. Dia yang masih mengejar ku. Dia yang masih tergila-gila padaku. Dan jika anda membenci saya, tolong. Tolong jangan fitnah saya begini Bu. Saya lelah Bu, saya lelah harus banting tulang, untuk mencari cara agar adik-adikku bisa makan. Seharusnya anda punya hati. Punya sedikit rasa peduli. Jika tidak padaku, maka pada adik-adikku." isak Nika.

Orang-orang disana malah menatap Rina dengan tatapan mencemooh. Sampai akhirnya, seorang wanita paruh baya membuat pengakuan yang sangat mengejutkan. Ternyata, dia melihat Rina memasukkan dompet ke dalam bra-nya. Dan itu dilihat, saat Rina berada di toilet musala.

1
kaylla salsabella
semoga anak " author cepat sembuh thor 🥰🥰
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
semoga nika abrar n klrga nya selalu bahagia
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰
Muliana
Sepertinya tidak bisa up tiap hari. Karena selain si kecil sakit, aku juga /Sob/
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º: semoga lekas pulih sehat kembali thor, sehat n semangat selalu 🤗
total 1 replies
Shadiqa Azkia
/Heart//Heart//Good//Good//Heart//Good/
Shadiqa Azkia
/Heart//Heart//Heart//Good//Good//Good/
Sulfia Nuriawati
nisa d pengaruhi suami yg g bener, cb tinggalkan suami kyk gt, pasti hdupnya tenang, yg kasian anaknya
Arieee
😁😁😁😁😁😁👍👍👍👍👍👍👍
kaylla salsabella
semoga lekas baik thor anak nya .....dan tetep semangat berkarya thor 🥰🥰🥰
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
senoga anak mu lekas pulih sehat kembali, thor
Fitria Arifianto
cepet sehat thor anak nya
Arieee
si Nisa 😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤kalo udah gak punya warisan miskin gembel lu
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰❤️❤️
Fitria Arifianto
tp emg nika lemah c beda sm alm adik nya tegas,,hrs ny kl ud begini qm bs jd tegas nika bkn diam & ngalah aj
Shadiqa Azkia: Mungkin karena dia anak pertama, didikan dari orang tuanya, yang sering menyuruhnya untuk mengalah pada adik-adiknya sehingga, terbawa sampai dia dewasa
total 1 replies
Teteh Lia
🌹🌹🌹 perempuan baik hati yang udah baik sama Nika bahkan di saat orang lain merendahkan Nika.
Teteh Lia
perempuan yang baik hati. dia berniat menolong dengan ikhlas. untung Nika peka
Teteh Lia
Suudzon Mulu si ibu.
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!