Jodoh Ke 2

Bug...bug.... Mama Rima memukul Rayyan . Ia kesal pada putranya itu.

" Aduh sakit Ma....".

" Apanya yang sakit , tangan tua ini tidak akan melukai badan kamu yang berotot itu, dasar pembohong ". Sungut Mama Rima.

" Beneran sakit Ma ".

" Halah udah enggak usah mengalihkan pembicaraan , kenapa kamu bisa menyembunyikan seorang gadis muda di rumah kamu Ray ".

" Siapa yang menyembunyikan sih Ma , kan semalam aku sudah cerita ke Mama bagaimana kejadian sebenarnya kan ".

Kemaren setelah Mama Rima bertemu dengan Kemuning, ia tidak jadi pulang , bahkan ia sampai menginap di rumah Rayyan demi memperjelas siapa sebenarnya gadis itu.

Dan semalam , Mama Rima memaksa Rayyan menceritakan semua tentang awal mula bertemu dengan Kemuning.

Sebenarnya Mama Rima cukup senang dengan adanya Kemuning , ia berfikir putranya itu sudah menemukan tambatan hatinya ,dan akan segera mengakhiri masa dudanya.

Mama Rima cukup respek dengan Kemuning, meski ia tau gadis itu berasal dari desa , tapi begitu santun dan yang pasti gadis itu rajin beribadah.

Apalagi semalam ia melihat Chika langsung dekat dengan Kemuning dan terlihat di ajari mengaji oleh Kemuning....Chika nampak bahagia.

" Mama sih tidak melarang kalau kamu mau menikah lagi , apalagi dengan Kemuning, Mama rasa Chika juga akan menerimanya ".

" Kenapa jadi bahas pernikahan sih Ma...Kemuning itu masih kecil Ma , baru juga tujuh belas tahun , masih sangat muda Ma ".

" Memangnya kenapa , umur tua tidak bisa menjamin bisa jadi istri dan ibu yang baik Ray , kamu tidak lihat betapa polosnya si Kemuning , ia sopan, pinter masak , ibadahnya juga rajin....apa lagi yang kamu cari ?".

" Masalahnya apa Kemuningnya mau sama aku Ma ?".

" Oh....ha...ha...ha....". Mama Rima tertawa, ia kini tau sebenarnya putranya itu menaruh hati pada Kemuning , tapi tidak punya nyali untuk mengungkapkannya.

" Mama malah tertawa ". kesal Rayyan , ia tau Mamanya sedang mentertawakan dirinya.

" Seorang Rayyan tidak percaya diri...ck...ck..ck...apa perlu Mama bantu ?".

" Ma...kita baru kenal ".

" Kelamaan di caplok orang tau rasa kamu Ray ".

" Kemuning itu cantik alami, bahkan tanpa memakai riasan apapun, kalau di poles sedikit saja ,beeehhhhh Mama yakin banyak cowok ngantri buat jadi suaminya ". kompor Mama Rima.

Deg....ucapan Mama semuanya benar , Bambang saja tidak berkedip kalau lagi memandang Kemuning...apa aku terima saja bantuan Mama ya...

" Bagaimana Ray ??".

" Terserah Mama saja ". jawab Rayyan masih gengsi untuk mengakui kalau ia butuh bantuan sang Mama.

Mama Rima tersenyum miring , Rayyan terlihat menggemaskan ketika sedang jatuh cinta.

" Baiklah, apapun yang Mama suruh kamu harus nurut ya !".

" Perasaan aku jadi enggak enak nih ". Gumam Rayyan.

" Kamu bilang apa Ray ?". Mama Rima kembali menengok ke arah Rayyan yang sedang duduk di pinggir ranjangnya.

" Enggak ada Ma ".

Mama Rima menggelengkan kepalanya, lalu keluar dari kamar Rayyan.

Mama Rima mendekati Kemuning yang sedang bercanda dengan Chika.

" Ning ". panggil Mama Rima.

" Iya Nya ".

" Kamu ini sudah di bilang jangan panggil Nyonya juga , masih bandel saja ".

" He...he..belum terbiasa Nya , eh anu Ma ".

" Nah itu baru benar , tolong buatkan susu dan kamu antar ke kamar Rayyan ya !".

" Baik Ma ".

" Sejak kapan Daddy minum susu Oma ?". Mama Rima langsung membekap mulut lemes cucunya itu , bisa gagal rencananya nanti.

" Jangan berisik Chika, kamu diem dulu ya ?" Chika mengangguk , Mama Rima pun melepas tangannya dari mulut Chika " Oma bilangin ya , kamu mau kan punya Mommy baru yang baik dan perhatian sama kamu ?".

" Mau Oma ".

" Menurut kamu , Mbak Ning baik tidak ?".

" Baik Oma ".

" Terus apa lagi ?".

" Pintar Oma, Mbak Ning bisa ngajarin Chika mengerjakan PR , masakannya juga enak , Chika suka semua yang di masak Mbak Ning ".

" Nah kamu tau itu kan , kalau misalnya Mbak Ning saja yang jadi Mommy kamu bagimana, kamu mau tidak ?".

" Mau mau Oma ". Chika nampak kegirangan.

" Jadi kamu harus dengerin Oma ya !".

Mama Rima membisikkan sesuatu pada Chika, gadis kecil itu nampak mengangguk - anggukkan kepalanya tanda mengerti apa saja yang harus ia lakukan.

" Misi di mulai ". ucap nenek dan cucunya kompak.

Kemuning sendiri sudah sampai di pintu kamar Rayyan. Dengan ragu ia mulai mengetuk pintu itu.

Tok....tok..tok...

Ceklek....

" Kemuning , ada apa ?". Kini Rayyan jadi salah tingkah ketika berhadapan langsung dengan Kemuning , apalagi hanya berdua begini.

" Mau mengantar ini buat Mas dokter ".

" Susu ??". Ini pasti ulah Mama....kenapa harus susu sih , teh atau kopi kan lebih bagus , masa susu....apa Mama menyamakan aku dengan Chika.

" Iya , mau taruh di mana Mas dokter ?".

" Di sana , aku ingin bicara sama kamu , ayo ikut aku ". Rayyan membawa Kemuning ke ruang kerjanya.

" Duduklah Ning !". Kemuning meletakkan susu di meja , lalu ia duduk berhadapan dengan Rayyan.

" Boleh aku tau alamat kampung halaman kamu ?".

" Buat apa Mas dokter?".

" Bukannya kamu ingin memberi kabar pada kedua orang tua kamu bahwa kamu baik - baik saja " . Sekalian aku ingin mengenal calon mertua aku....syukur - syukur di kasih lampu hijau buat deketin anaknya apalagi langsung di kasih restu Ning...

" Ohhh itu, boleh banget Mas dokter , saya sangat berterima kasih kalau Mas dokter mau membantu saya ".

" Apa kamu mau ikut sekalian ?".

" Tidak Mas dokter , saya harus cari uang yang banyak untuk mengembalikan uang seserahan ". ujar Kemuning tanpa sadar ia mengatakan sesuatu yang di simpannya , entah mengapa berdama Rayyan ia merasa nyaman dan terlindungi, hingga mulutnya dengan begitu mudah mengatakan kejujuran.

" Uang seserahan punya siapa?".

" Milik saya lah Mas dokter , makanya saya yang harus berjuang untuk mengembalikannya ".

Deg....jantung Rayyan sempat berhenti , mengetahui Kemuning sudah menikah.

Belum juga melamar sudah patah hati aku.... Rayyan langsung lemas.

" Apa kamu sampai kesini karena kabur dari suami kamu Ning ?".

" Kebalik Mas dokter , calon suami saya yang kabur sebelum ijab qobul ".

" Alhamdulillah......eh lanjutkan cerita kamu Ning ". Sial nih mulut , pake keceplosan lagi...Rayyan merutuki dirinya sendiri , ia memang senang karena Kemuning gagal menikah.....bukan salahnya kan kalau Rayyan sampai mengucap syukur Alhamdulillah. Kini ia kembali semangat untuk mendengarkan cerita Kemuning selanjutnya.

" Ya gitu , keluarga Mas Fariz itu sudah bikin malu keluarga saya , tapi malah minta di kembalikan semua uang seserahan yang mereka berikan , padahal kan mereka tau uangnya sudah di pakai untuk membayar tenda , rias penganten dan juga untuk hidangan , meski pernikahannya gagal tentu saja uang yang telah kita bayarkan tidak dapat di kembalikan, karena mereka juga di pakai buat membayar pegawai mereka ".

" Alhasil saya lah yang harus bekerja untuk mengembalikan uang itu , makanya saya pergi ke kota ".

" Dasar pengecut, lalu berapa yang harus kamu kembalikan Ning ?".

" Banyak Mas dokter, sekitar dua puluh jutaan gitu , padahal semua barang - barang pemberian Mas Fariz sudah saya kembalikan semua ".

" Sampai segitunya?" Kemuning mengangguk.

" Tapi bagus Ning , setidaknya kamu tidak menyimpan kenangan milik si brengsek itu ".

" Maaf Mas dokter , saya jadi cerita masalah saya ".

" Enggak apa - apa , lagi pula aku yang minta kok ".

Suasana kembali hening....Rayyan sedang memikirkan cara untuk mendapatkan hati Kemuning.

Bersambung.......