Arya Bima

Setelah sambungan telepon terputus,bima masih memilih untuk tetap di tempat nya, duduk di salah satu kursi menengadahkan kepalanya, banyak hal yang ia pikirkan, terutama ibunya.

Ia tidak bisa hanya mengandalkan alea, untuk memperhatikan keadaan sang ibu,gadis itu punya kesibukan sendiri, pekerjaan nya, keluarga nya, yang juga butuh waktu, meskipun alea mengatakan ikhlas,namun bima tentu tau,ini bukan tanggung jawab Alea, namun ini tanggungjawab nya sebagai anak,pada orang tua satu satunya yang ia punya saat ini.

Beberapa kali Bu Fatimah di beri penawaran agar ikut dengan nya ke ibukota,namun tentu saja wanita paruh baya itu dengan tegas menolak keinginan nya,,dalam pikiran bima ada jalan satu satunya yang akan ia lakukan.

Saudara jauh dari ibunya itu, punya putri yang putus sekolah,bima bermaksud mengajak nya tinggal dengan sang ibu,dan ia akan membiayai pendidikan gadis itu agar melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di kota kelahirannya, itu semata mata agar Bu Fatimah ada yang menemani setiap hari nya.

Juga ia merasa kasihan karena masih kecil sudah harus berjuang mencari nafkah dan putus sekolah karena keadaan ekonomi.

Sudah ia putuskan dengan matang,,ia akan menghubungi seseorang agar bisa berkomunikasi dengan saudara jauh ibunya itu.

Karena malam semangkin larut,bima memutuskan untuk kembali ke kamar yang terletak di dekat kantor,

Di sana terlihat Evan sudah tertidur pulas, sementara Ardi masih dengan laptop nya di atas pangkuan

" besok lanjutin ar,,, udah malem banget"

" nanggung ini,,, dikit lagi "

" ngga balik ke apartemen Lo,,,kasian apart Lo jarang di jenguk "

" Cape banget kalau mau balik juga,,mending gue tidur di sini,,, dari pada maksa nyetir " ujar Ardi,,senyap sesaat lalu ia teringat sesuatu.

" bim,,,ada yang antar Honda jazz warna merah kesini ngga" tanya nya, sambil menegakkan tubuh nya yang semula bersandar di sofa.

" ada ,, kemaren kalau nggak salah,,, kenapa" tanya bima

" itu punya anak temen bokap gue ,,,dia nanya nya ke bokap,,,belum kelar tuh mobil bim"

" Evan tadi yang bongkar,,,besok gue cek lagi "

" bim,,,yang punya cewek cantik "

" buat Lo "

" Lo belum liat orang nya bim,, beehhh,, kalau udah tau aslinya,,, klepek klepek deh tuh "

" kenapa bukan Lo aja,,,"

" Lo butuh juga bim,,, untuk di sini ,,,yang jauh di sana tetap di simpen " goda Evan pada bima

" simpan simpan,,,emang apaan di simpan "

" ah elah bim,,,hiburan nama nya,,,asal jangan di luar batas aja sih kalau gue

" gue ngga yakin lo nggak di luar batas ,,,bacot Lo doang ,,,akal akalan Lo udah kebaca "

" hahaha,,,bisa gue kontrol bim,,,Lo tenang' aja"

" jangan kebanyakan,,,ntar minta tanggung jawab semua,,tau rasa Lo " Ardi hanya tertawa mendengar penuturan bima

" eh,,, ngomong ngomong,, gebetan Evan beberapa kali nemuin Lo,,,apa kabar dia bim"

" tau tuh,,,sakit kali dia " bima bergegas menuju ranjang nya setelah membuka kaos yang tadi melekat di tubuh bima.

" woi,,,belum kelar " teriak Ardi yang melihat bima sudah menutup mata dengan menggunakan lengan kekar pria itu.

*****

Pagi hari menjelang, semua rutinitas siap untuk di lakukan terlebih di bengkel milik bima dkk, empat karyawan sudah tiba , masing masing telah mengambil kendali tugas mereka, beberapa mobil mewah yang sudah selesai di sevis dan di perbaiki telah terparkir di ruang terbuka khusus.

Sementara beberapa lainnya masih bertengger di tempat perbaikan,ada yang masih standby di lift mobil, menunggu untuk kerjakan.

Ardi hari ini akan mengecek beberapa fasilitas untuk mart suku cadang,urusan display telah terpantau hampir selesai, menunggu supplier hari ini yang akan memasok produk mereka.

bima dengan keahliannya berjibaku dengan mesin, keahlian benar benar tidak di ragukan, dengan hanya mencoba menghidupkan kotak mobil ,ia bisa mendeteksi bagian yang harus di perbaiki,di dukung dengan peralatan yang memadai,bima bisa dengan segera selesai tanpa bantuan, hanya saja mesin operasional yang dapat memudahkan pekerjaan nya.

" bang ada yang nanya mobil Honda jazz " beritahu Ujang salah satu karyawan.

" oh iya,,,minta tunggu di garasi khusus "

" baik bang "

bima membersihkan tangan nya,masih mengenakan wearpack mekanik,namun atasan nya ia ikat di pinggang karena gerah,bima memilih mengenakan kaos ketat warna hitam kegemarannya, sehingga tubuh kekar nya itu menonjol di semua area khusus paling atas tubuh bima,yang tercetak.

berjalan menuju garasi khusus, terdapat ruangan kecil di tambah beberapa kursi dan satu buah meja.

Di sana bima melihat seorang wanita dengan rambut sebahu membelakangi nya, wanita itu masih asik menekuri ponsel, sehingga kedatangan bima sama sekali tidak mengusik nya.

" permisi" ucap bima,, sontak wanita tersebut membalik kan badan ke arah sumber suara.

" saya pemilik Honda jazz "

" oh,,,baik ,,, kalau gitu silahkan cek mobil anda di sana " bima menunjukkan arah dengan tangan kanannya, mobil mewah itu terparkir apik di sana

Wanita itu pun melangkah menuju sebuah mobil yang ia sangat ketahui,

" kunci,," pintanya menengadahkan tangan meminta kontak kunci mobil miliknya.

Bima pun dengan segera memberikan pada wanita itu tanpa basa-basi.

wanita tersebut menyala kan mesin mobil, terdengar halus, tanpa ada suara yang menggangu pendengaran nya, ia sangat yakin dengan hasilnya.

" ok,,,saya mau langsung bawa "

" ada keluhan mbak "tanya bima, sesuai pelayanan.

" seperti ngga ada ,,, semua ok ,,, langsung pembayaran ya,,,saya mau ada perlu "

" baik silahkan duduk di sana ,,,saya akan merinci semua biayanya "

bima menuju kantor,ia ambil Nota pembayaran dengan segala rincian biaya,dan ia berikan pada wanita itu.

" ini nota nya mbak,,,bima memberikan secarik kertas

" aku kelihatan tua banget ya ,,," bima sedikit terkejut dengan penuturan wanita di depannya itu.

" oh,,,bukan gitu,,,saya hanya menghargai,,, itu saja ,,,, maaf kalau anda tersinggung "

" Amanda Veronica,,,, panggil aja Manda " jawab Manda dengan gamblangnya.

" iya,, baik " jawab bima singkat.

" man,,, waaah,,,, ngga nyangka ketemu di sini " Ardi tiba tiba datang entah dari mana

" eeh,,,ar,,,di sini juga " tanya Amanda heran,pasal nya ia tau kekasih dari Ardi adalah salah satu teman nya.

" gue kerja di sini kali,,,"

" oh ya,,,bokap Lo nggak pernah cerita"

" emang Lo ada waktu ketemu pria paruh baya hanya sekedar untuk ngobrol "

" hehe,,ada aja Lo "

" udah kenalan,,, jomblo nih man,,,belum ada gebetan " tunjuk nya dengan menggunakan dagu,, mengarah pada bima.

" si***n Lo,,," bima mengumpat Ardi yang tengah cekikikan.

" tobat sama yang ganteng ganteng sekarang,,, ngga bisa setia " ujar nya seakan memberikan sinyal kehidupan.,,

" ngga semuanya kali man,,, buktinya yang satu ini,,, takut sama cewek yang ngga bisa setia juga ,,, jodoh dong kalian " Ardi terus saja berceloteh tentang bima.

" no Lo masih yang lama " tanya Ardi, padahal sebenarnya ia sama sekali tidak pernah menyimpan no perempuan yang ada di hadapannya itu.

" udah ganti sih,,,Lo save deh ,,,mana hp Lo " masuk perangkap Ardi akhirnya dengan suka rela Amanda memberikan no pribadi wanita itu,dan bima yang hanya bisa menggeleng kan kepala

visual Amanda Veronica.