ayana seorang gadis desa berniat merantau untuk memperbaiki ekonomi keluarga nya, ayana hanya tinggal berdua denga ibunya setelah ditinggal pergi sang ayahnya,
ayana bekerja di sebuah toko kue yang sangat terkenal tidak disangka dia bertemu jodohnya disana, ayana dijodohkan dan menikah dengan anak bosnya, lika liku hubungan mereka, ada masalah tetapi tetap bisa mereka hadapi bersama, sampai bahagia pun menghiasi pernikahan dan rumah tangga ayana dan dewa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zainul Anwar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jodohku adalah anak bosku
Setelah selesai makan, mereka pun sibuk dengan ponsel masing masing.
"Saya duluan yah" Ucap dewa sambil berdiri dan meninggal kan mereka berdua.
"Baik tuan" Jawab mereka bersamaan.
Ayana melihat dewa berjalan keluar restoran sampai tidak terlihat lagi, kemungkinan tuan dewa langsung kembali ke mobil.
"Hey, bengong aja, lagi liatin yang ganteng" Ucap neya yang mengkagetkan Ayana.
"Apaan sih, engga ko ney" Jawab Ayana malu.
Neya pun tertawa melihat Ayana yang sedang menahan malu.
"Ya sudah, kita balik lagi ke mobil yu, aku masih ngantuk nih" Ajak neya.
"Sebentar ney, aku mau ke toilet dulu yah tungguin" Ucap Ayana sambil berlari kecil ke arah toilet.
Setelah selesai dari toilet Ayana dan neya segera kembali ke mobil masing masing.
Ayana mulai menaiki mobil dan melihat kalau tuan dewa sudah duduk disana.
Dewa yang sudah melihat Ayana kembali pun bergegas untuk berdiri, dan mempersilahkan Ayana untuk duduk duluan.
"Silahkan Ayana"
"Makasih tuan" Jawab Ayana tersenyum malu.
Setelah Ayana duduk, tuan dewa pun kembali duduk di kusinya.
Setelah panitia memeriksa semua penumpang, supir pun melajukan bis nya dengan kecepatan sedang. Dan lampu didalam bis mulai dimatikan.
Ayana kembali memainkan ponselnya dan memutar lagu kesukaannya, Ayana menahan kantuknya karna takut kejadian seperti tadi.
Ayana yang melirik kesamping melihat tuan dewa yang terlihat sudah tertidur pulas. Dia diam diam memperhatikan wajah tuan dewa.
"Tuan dewa tampan sekali ,walaupun sedang tertidurr seperti ini tidak mengurangi ketampanan nya, " Puji Ayana dengan suara yang sangat lembut hampir tidak terdengar.
Dewa yang mendengarkan perkataan ayana pun, tersenyum dan memalingkan wajahnya kearah ayana, dewa membuka matanya tiba tiba membuat kaget ayana.
"Udah liatin saya nya? "Ucap dewa terkekeh
"E engga siapa yang liatin, GR banget tuan ini" Jawab ayana canggung.
Ayana langsung memalingkan wajahnya kearah kaca sambil menahan rasa malu.
"Ah lebih baik aku lanjutkan tidurku saja" Gumam Ayana dalam hati.
Setelah beberapa jam perjalanan,
Mobil bis mulai memasuki pekarangan hotel. Mereka pun mulai turun dari mobil satu persatu.Ayana yang melihat neya langsung menghampirinya.
"Ney, ayo kita masuk kekamar" Disertai anggukan neya.
Ayana dan neya segera meletakan tas ranselnya diatas meja,dan merebahkan tubuh mereka diatas kasur.
"Ahhh nyaman sekali yah kasurnya"
"Iyah ay, jadi pengen tidur lagi" Jawab neya.
"Jangan dong, habis ini kan kita mau jalan jalan ke pantai ney"
"Iya yah hehe" Sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal itu.
Ayana pun bangkit dari kasur dan hendak menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.
"Aku mandi duluan yah ney"
"Okeyy"
Setelah selesai mandi Ayana pun mengambil baju didalam tas ranselnya, Ayana memilih dress pantai warna biru muda, Ayana pun memakainya dipadukan dengan make up tipis yang menambahkan kecantikannya.
Sambil menunggu neya yang sedang mandi, Ayana melangkahkan kakinya ke arah balkon hotel.dia menghirup udara segar pagi hari dan menikmati pemandangan disekitar situ.
Tak sengaja Ayana dikagetkan dengan pemandangan yang tak kalah indah, di balkon sebelah ternyata ada tuan dewa yang sedang bertelanjang dada, dadanya yang bidang dengan perut kotak kotaknya menambahkan ketampanannya.
"Aaaaaa" Teriak Ayana sambil berlari kedalam hotel
Dewa yang terkaget oleh teriakan Ayana pun hanya menggelengkan kepalanya heran.
Dag Dig Dug
suara jantung Ayana tak karuan.
"Kamu kenapa ay, kaya abis liat hantu saja" Tanya neya yang kebetulan melihat Ayana berlari kearah kamar.
"E engga itu ,anu, ada pemandangan yang sangat indah diluar membuat aku kaget".jawab Ayana yang membuat neya tambah heran.
" Ah kamu ini ada ada saja Ayana, masa ada pemandangan indah yang bikin kaget"
"Ya sudah kita turun ke restoran yu, kita sarapan dulu sebelum jalan jalan kepantai" Ajak neya
"Iyaa ayo ayo" Jawab ayana cepat.
Sesampainya di restoran merekapun segera mengambil beberapa macam makanan.
"Kita duduk disana yuk ay" Ajak neya
"Iyah ney" Sambil mengikuti langkah neya menuju ke tempat duduknya.
Ayana pun mulai menyantap dan menikmati makanan yang sebelumnya belum pernah dia makan.
Ayana menggerak gerakan kepalanya ke kanan kiri seperti perempuan pada umumnya yang menilai makanan yang dia makan sangat enak.
Dari kejauhan dewa yang kebetulan juga bereda di restoran tertawa kecil melihat kelakuan Ayana yang menurutnya lucu itu.
"Ada ada aja anak itu" Gumam dewa dalam hati sambil mengelengkan kepalanya.
Setelah selesai sarapan. Semua pegawai hendak pergi ke pantai yang kebetulan sangat dekat dengan hotel itu.
"Ayana, ayo kita ikut pergi ke pantai bareng mereka" Ajak neya.
"Eh sebentar ney, sepertinya ponselku ketinggalan dikamar, tunggu disini yah" Disertai anggukan neya.
Neya pun menunggu Ayana sambil memainkan ponselnya.
Ayana segera memasuki lift , dia berlari melihat lift yang mulai tertutup.
Hampir saja lift akan tertutup, untungnya ada orang didalam yang menahannya.
"Terimakasih, pak" Sambil menundukan wajahnya,ayana belum menyadari kalau tuan dewa yang ada di lift bersamanya. Didalam lift hanya ada dua orang saja, dirinya dan seorang lelaki yang tak lain adalah tuan dewa.
"Ekhemmm" Dewa berdehem
Ayana mengangkat kepalanya dan melihat arah suara itu. Betapa kagetnya ternyata yang dari tadi di lift bersama dia ,adalah tuan dewa.
"Ehh tuan" Ucap Ayana yang baru menyadarinya.
"Kamu engga ikut mereka ke pantai"
"Ikut tuan, ini saya mau ngambil ponsel saya yang ketinggalan dikamar" Jelas Ayana
"Ohhh" Jawab dewa singkat.
"Ganteng ganteng tapi dingin kaya kutub utara" Perkataan Ayana sangat lirih hampir tidak terdengar.
Tiba tiba tuan dewa menaikan satu tangannya ke dinding lift sambil menatap Ayana tajam
"Bilang apa kamu?
" E engga tuan, emang saya bilang apa"ucap ayana sedikit takut.
pintu lift pun terbuka.
"Mari tuan" Ucap Ayana sambil jalan tergesa gesa segera keluar dan meninggal kan dewa disana.
Saking buru buru nya Ayana pun tersandung kaki dia sendiri dan,,
"Aaaaaaaaaaaaaaa" Teriak Ayana yang hampir terjatuh.
Tuan dewa segera berlari menangkap tubuh Ayana.
Ayana memejamkan matanya ,dia kira dia akan segera terjatuh ke lantai.
"Ahhh siapa yang menolong saya"
Gumam Ayana dalam hati.
Ayana pun pelan pelan membuka matanya.
Setelah melihat orang yang menolongnya Ayana terkaget ternyata yang menolongnya tuan dewa.
Mereka saling pandang beberapa detik, kemudian Ayana yang malu langsung menegapkan tubuhnya dan menjaga jarak dengan dewa.
"Trimakasih tuan" Ucap Ayana sedikit malu.
"Iyah" Jawab dewa singkat.
Ayana pun kembali berlari menuju kamarnya, setelah tiba di dalam kamar.
"Akhirnya sampai juga, ada ada saja aku ini"
Ucap Ayana berbicara sendiri.
"Kenapa aku jadi salah tingkah gini yah" Ucap Ayana sambil senyum senyum sendiri.
Ahh sudah lah",Ayana pun segera keluar dari kamar setelah mengambil ponselnya.
