Sinopsis : Menceritakan seorang siswa sma biasa saja tanpa mencolok, dan tidak suka terlibat dalam masalah.Dia awalnya bergumam ingin dunianya hancur....
Tiba tiba sebuah objek besar terlihat dari luar jendelanya seperti sebuah meteor, Dan kemudian...
Bagaimana kelanjutan petualangan yang akan dilalui oleh Leon?
Genre : Adventure, Isekai, Fantasy, Magic, Harem School, Mystery
Theme : Isekai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zairiru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan Ke Akademi Sihir
Mantranya menggema di udara, membuat banyak siswa ketakutan. Tiba-tiba, dari lingkaran sihir itu, munculah puluhan monster sihir yang segera menyerang sekolah. Para siswa mulai panik dan ribut, berlarian mencari tempat berlindung.
Anggota OSIS segera bergerak, mencoba menenangkan siswa-siswa yang ketakutan dan mengorganisir pertahanan. Isabella Noveria, dengan tenang memimpin upaya perlindungan.
"Jangan panik! Semua orang, tetaplah di dalam gedung dan ikuti instruksi kami!" Namun, jumlah monster semakin banyak dan situasi semakin kacau.
Para guru pun keluar, berusaha melindungi siswa-siswa dan melawan monster-monster tersebut, tetapi setiap kali mereka berhasil mengalahkan satu monster, monster itu akan membelah menjadi dua.
"Ini tidak ada habisnya!" teriak salah satu guru, kelelahan. Leon memperhatikan dari lantai dua dengan ekspresi tenang, tetapi dalam hatinya dia merasa terganggu. Dia melihat seorang siswa perempuan di pohon luar kelasnya di lapangan, dikelilingi oleh monster-monster yang semakin banyak.
Gadis itu terlihat sangat ketakutan. "Siapapun, tolong!" teriak gadis itu, hampir diserang oleh monster-monster tersebut. Leon mendesah, “Sial, aku sebenarnya tidak ingin terlibat, tapi...” Dengan kecepatan yang tidak terlihat sama sekali, lebih cepat dari cahaya, Leon bergerak dari lantai dua. Dalam sekejap, dia sudah berada di hadapan monster-monster yang mengancam gadis itu.
"Leon!" teriak Archalia yang melihatnya dari kejauhan. Leon menatap monster-monster itu dengan dingin dan mengangkat tangannya. "Ignite," ucapnya dengan suara rendah.
Tiba-tiba, tembakan api hitam legam keluar dari tangannya, menghantam semua monster tersebut. Api hitam itu begitu kuat hingga monster-monster itu hancur permanen tanpa sempat membelah diri.
Semua orang yang menyaksikan aksi Leon terdiam, tercengang oleh kekuatan luar biasa yang dimilikinya. Mereka tidak pernah melihat sihir sekuat itu, apalagi dia seorang siswa baru.
Archalia: "Leon..." (dalam hati) "Apa sebenarnya kekuatanmu?"
Kemudian tiba tiba monster datang dan menyerang Archalia dan Mira.
gra...ahajaahazbbafggrarrrr...
Archalia kemudian menggunakan sihirnya untuk melindungi dirinya dan mira.
Sebuah sangkar air suci melindunginya dan Mira.
"Biarkan aku yang menghabisi monster monster ini," Ucap Mira dengan penuh semangat.
"Enyahlah kamu monster sialan,...
Sebuah sihir ledakan besar menghabisi monster itu.
(duaarrrr....).
"Haha lemah sekali", Ucap Mira dengan nada meremehkan.
Monster itu kemudian membelah diri lagi menjadi sangat banyak.
"Awas Mira-Chan, dibelakang---...
(Mira berhasil menghindar tapi terluka)
Archalia menembakkan
Muncul sejumlah tembakan kristal yang menghujani monster monster itu, dan langsung membuat
" Kau tidak apa apa Mira-Chan? ", Kata Archalia dengan khawatir.
"Aku akan menyembuhkanmu,
Sebuh sihir yang mampu menyembuhkan kerusakan kecil hingga sedang.
...----------------...
,-Kembali ke Leon.....
Sementara itu, sosok bertopeng di tengah lingkaran sihir mengamati kejadian tersebut dengan penuh minat. Dia tampak tertarik dengan kekuatan Leon, dan senyum licik terbentuk di wajahnya di balik topeng.
Sosok bertopeng: "Menarik... sangat menarik. Anak itu memiliki potensi besar."
Leon tidak peduli dengan perhatian yang tertuju padanya. Dia hanya ingin memastikan gadis itu aman. Dia meraih tangan gadis itu dan menariknya ke tempat yang lebih aman.
Leon: "Apakah kamu baik-baik saja?" Gadis itu mengangguk dengan cepat, matanya masih dipenuhi rasa takut. "Terima kasih... terima kasih banyak."
Leon mengangguk, lalu berbalik untuk menghadapi monster-monster lainnya yang masih berdatangan.
("Jumlahnya tidak normal, apa yang direncanakan orang ini?.Aku harus segera mencari sumbernya, aku tidak punya waktu meladeni orang ini, Kata Leon dalam hatinya.)
Sosok bertopeng : wah wah wah, apa kau ketakutan sekarang?, kau tidak akan bisa melewatiku.
Leon kemudian terkekang oleh sihir jiwa pengikat.
Sosok bertopeng : Haha, sekarang sudah berakhir Leon, apa hanya itu yang kaupunya, dengan nada sombong dan meremehkan.
"Hmph sihir ini...tapi, Ucap Leon dengan ekspresi percaya diri.
Leon pun mengeluarkan sedikit kekuatannya,..
Aura magis memancar sangat besar, besar sekali
∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆
Sosok bertopeng : ini, ini..., dengan ekpresi gelisah dan sedikit takut.
Aura ini..., tidak mungkin, apakah kau adalah beliau?, Ucap Sosok bertopeng dengan ekpresi gelisah
"Huh?, Apa yang kau bicarakan?, Ucap Leon dengan kebingungan.
"Apa kau sudah selesai mengocehnya?, ...
" Baiklah sekarang giliranku, Kata Leon dengan sedikit senyum dan meremehkan.
Sebuah serangan sihir yang sangat kuat dengan api hitam legam bercampur petir hitam yang sangat pekat menyerang sosok bertopeng itu.
"Sosok bertopeng itu kemudian : ini... ini...,"
Sembari menciptakan pelindung sihir berlapis-lapis
(suara seperti kristal pecah menembus penghalang sihir itu, dan kemudian sosok bertopeng itu hampir tidak bisa menghindarinya).
"Wah, kamu berhasil menghindarinya ya", Ucap Leon dengan nada meremehkan dan senyum kecil yang sombong.
"Bagaimana dengan ini,...
(Sebuah tembakan spam yang seperti bintang jatuh yang terus menerus menembaki sosok bertopeng itu, sosok bertopeng itu berusaha menghindarinya dengan kecepatan yang sangat cepat, tapi...)
"Sosok bertopeng itu : Bagaimana mungkin dia menembakkan sihir besar itu terus menerus,"
arrrggghhh dia terjatuh karena serangan itu.
"Baiklah, aku tidak punya waktu untuk bermain main dengamu, harus segera kucari sumbernya", Kata Leon.
Leon menggunakan sihir semacam pengikat dan hendak mengikat sosok bertopeng itu, tapi kemudian sosok itu tiba tiba menghilang dan sosok misterius yang menariknya. Mirip seperti gerbang teleportasi.
Leon kemudian terbang dan pergi ke atas akademi sehingga dia bisa melihat di bawahnya.
"Apa itu?, Itu dari atap sekolah, kata Leon dan segera ke atap itu.
Itu terlihat seperti seorang siswa yang dikendalikan dan dijadikan semacam tumbal dengan sihirnya. Dan disana terdapat beberapa sosok yang mengelilinginya berjubah hitam, seperti sebuah sekte sesat.
"
Sebuah sihir api kecil tembakan multi yang menembaki semua sosok berjubah itu dan lenyap.
Mata berwarna biru terang memancar dan seperti simbol 𖡸, membuat lingkaran sihir yang memutuskan semacam benang sihir dan lenyap.
Para monster pun yang tak terhitung jumlahnya mulai hilang.
Dan, Siswa yang jadi tumbal itupun terjatuh dan pingsan.
"Seorang gadis?, Ucap Leon dengan nada bertanya.
"Aku akan membawanya ke UKS", Kata Leon sembari menggendongnya di belakang.
"Kalau disini sepertinya tidak apa apa, kata Leon sembari menggunakan semacam kekuatan teleportasi dan langsung menuju di depan ruang UKS.
Di dalam UKS banyak siswa siswi yang terluka dan dirawat. Guru di UKS itu pun seperti kewalahan, karena banyaknya murid yang terluka.
"Ini..., Kata Leon sembari merebahkan gadis itu di kasur itu,...
Leon menggunakan semacam sihir penenang dan kemudian bergegas pergi, sebelum dia terlibat lebih jauh.
Gadis itu melihat dengan mata terbuka sedikit dan bergumam kecil, "dia..., Ucap gadis itu dan kemudian segera tertidur lagi.
"Sepertinya ada banyak sekali orang terluka disini, yah sepertinya aku harus segera kembali, aku tidak ingin terlibat., Kata Leon.
Saat hendak pergi, dia melihat seseorang yang sepertinya cedera serius dan seperti sedang sekarat dan guru pun segera... menyembuhkannya dengan sihirnya.
"Guru UKS itu pun : Gawat, pendarahannya tidak terhenti, organ dalamnya tertusuk sangat dalam. Tolong siapapun... aku tidak bisa membiarkannya mati", sembari berusaha menyembuhkannya dengan sihirnya.
" Yah tidak ada hubungannya denganku, Kata Leon dengan ekspresi ragu.
"Sial itu benar benar tidak ada,.... Leon kemudian berbalik dan segera menghampiri orang sekarat itu, seorang laki laki yang kondisinya sangat parah.
"Permisi, aku akan membantu jadi..., Kata Leon tanpa pikir panjang.
Sebuah sihir penyembuhan yang bersinar emas, dan segera perlahan membuat semua kerusakan perlahan hilang.
" Ini, ini, sihir tingkat tinggi?, Bagaimana mungkin...?, Kata Guru dengan ekspresi terkejut dan kagum.
"Aku pun segera pergi dan berbalik arah menuju pintu keluar", Kata Leon.
"Guru : Tunggu siapa kau, bisakah kau menyebutkan namamu?, Kata Guru itu.
"Hmm, yah, aku Leon, Leon Voldea kelas 1-C, Kata Leon dan segera pergi meninggalkannya.
Disisi lain, Archalia, dan Mira yang terengah-engah karena menggunakan sihir sangat banyak, tetapi mereka merasa lega karena tiba tiba semua monster pun lenyap perlahan.
......................
mungkin ane juga buat drama kek gini ya, tapi yg kena si Luna sepupu si Rina 😹
Rio : udh lah bro, terima nasib aja. aku juga pernah ditanya kek gini alhasil ngeharem ampe punya 6 istri 🗿😁