NovelToon NovelToon
Suami Yang Ku Benci

Suami Yang Ku Benci

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Keluarga
Popularitas:50.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Masa lalu membuat Sapphira Mazaya membenci suaminya. Namun, demi kedua buah hatinya, ia terpaksa menikah dengan Kaivandra King Sanjaya, ayah dari kedua anak kembarnya.

Kaivan melakukan berbagai cara hingga Sapphira mau menjadi istrinya. Rasa tanggung jawab atas hadirnya sepasang anak kembar yang baru ia ketahui tujuh tahun kemudian membuat ia harus rela hidup dengan kebencian dari perempuan yang kini berstatus sebagai istrinya.

Akankah Kaivan mampu merubah rasa benci di hati Saphira padanya menjadi cinta kembali seperti di masa lalu? Serta memberikan kebahagiaan yang bukan sekedar sandiwara untuk kedua putra dan putrinya?

Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SYKB 6 Tidak Ada Pembelaan, Aku Bersalah

Suami Yang Ku Benci (6)

Saphira sedang berkutat di dapur. Mau tak mau akhirnya ia memasak untuk menyambut kedatangan sahabat dari suaminya.

Tiba-tiba saja, Bi Sumi pulang ke kampung karena ada keperluan keluarga. Katanya saudaranya ada yang menikah.

Di gazebo di belakang rumah, Kaivan dan Naufal sedang mengobrol berdua sambil mengawasi kedua anaknya.

" Ikut saranku juga ternyata," Naufal terkekeh saat tahu Kaivan menyuruh Bi Sumi pulang kampung.

Ya, Bi Sumi pulang kampung karena perintah dari majikannya, Kaivan. Kaivan menerima usulan Naufal yang ternyata berhasil. Saphira mau memasak untuknya bahkan sejak kemarin karena Bi Sumi tidak ada.

" Aku rasa idemu tidak buruk. Ternyata benar," Kaivan senang mengingat sejak semalam ia bisa menikmati masakan istrinya.

" Lalu, bagaimana selanjutnya?,"

"Aku sepertinya akan mengajak mereka liburan. Sekalian ziarah ke makam ibu mertua,"

Anin berbicara dengannya semalam. Mengatakan usulannya agar Kaivan dan keluarga kecilnya berlibur bersama untuk membuat hubungan mereka semakin dekat.

" Baguslah. Semoga ada perkembangan,"

" Hmm. Aku harap begitu. Do'Akan saja,"

" Aku selalu mendoakan yang terbaik untuk hubungan kalian. Mana mau aku jadi tempat curhat laki-laki galau lagi," Kaivan tertawa.

Dulu, saat ia masih di kota yang sama, Kaivan Pasti mendatanginya dan membahas terus Saphira. Tentang penyesalannya dan keinginannya untuk bertanggung jawab.

Ia pun menjadi saksi betapa Kaivan tak bisa move on dan melihat pada perempuan lain karena selalu ingat pada Saphira yang tak tahu keadaannya.

"Makananmu masih sama enaknya," puji Naufal.

Sebagai sahabat Kalian, ia selalu kebagian saat Saphira membuatkan makanan untuk Kaivan.

" Terimakasih pujiannya,"

" Sayang, Minggu depan bagaimana kalau kita liburan sekalian ziarah ke makam ibu," usul Kaivan.

Di depan Naufal dan anak-anak ia yakin Saphira tidak akan menolak sikap lembutnya.

" Bagaimana anak-anak? Kalian mau?," Saphira menanyakan pendapat kedua anaknya sebelum menjawab pertanyaan Kaivan.

" Mau, Buna. Mau. Nanti kita sekalian ke kebun binatang ya. Sudah lama kita tidak kesana!!," Shila antusias.

" Iya, terus kita ke toko buku beli buku. Ayah janji mau membuat perpustakaan untuk Shaka," Shaka memberi usul.

Kaivan yang senang putranya memiliki hobi yang sama dengannya akhirnya menawarkan sebuah perpustakaan pribadi saat Shaka senang melihat koleksi bukunya.

" Ok. Sesuai permintaan Abang," jawab Kaivan.

" Baiklah kalau mereka mau,"

" Ok, sudah diputuskan. Kita akan liburan Minggu depan,"

Suasana sangat ramai di meja makan. Kedua putra-putrinya ingin menceritakan apa yang mereka lakukan di sekolah kemarin.

" Bagaimana perasaanmu menjadi seorang Nyonya Kaivandra King Sanjaya," tanya Naufal saat Saphira meletakkan camilan dan minuman yang ia bawa.

Kaivan mengantar anak-anaknya tidur siang. Sementara Naufal kembali ke gazebo setelah berbincang dengan keluarga kecil itu di ruang keluarga.

" Ya, begitulah." Jawab Saphira sambil duduk dengan menjaga jarak.

Ia mungkin tak terlalu paham aturan agama, bahkan pakaiannya pun belum bisa seperti ibu mertuanya yang menutup auratnya. Namun, ia sadar sebagai seorang istri ia tak pentas duduk terlalu dekat dengan lawan jenis selain suaminya.

Naufal tersenyum. " Semoga kamu mau memaafkan kesalahan Ivan. Dia sedang berusaha menembus semua kesalahannya,"

Saphira hanya menatap ke depan. Dimana bunga mawar sedang bermekaran.

" Kamu sahabatnya. Pasti akan membelanya," jawab Saphira.

"Sekalipun aku sahabatnya, aku tidak membenarkan apa yang dia lakukan padamu. Mempermalukanmu di depan teman-teman juga menyeret paksa kamu ke apartemennya. Aku tidak membenarkannya," Jawab Naufal

Saphira diam tidak bereaksi dengan ucapan Naufal.

" Aku tak berhak memintamu untuk memaafkannya. Namun, berilah ia kesempatan untuk membuktikan kesungguhannya. Dia sangat menyesal bahkan setelah kejadian itu dia mencari mu namun, kamu hilang bak di telan bumi,"

Ingatan Saphira melambung jauh ke masa setelah ia pergi dari apartemen Kaivan.

Ia menemui ayahnya. Namun, adik tirinya sudah meracuni isi pikiran ayahnya. Hasutan Sang adik tiri membuat ia di benci ayahnya.

Ayahnya termakan ucapan bahwa ia bekerja menjadi perempuan b@yaran. Pakaian yang ia kenakan seolah membenarkan ucapan Nurma.

Ia pun akhirnya semakin dibenci sang ayah. Bahkan saat ayahnya membawanya pergi karena ia di pindah tugaskan, ia dijadikan pembantu oleh keluarganya sendiri.

" Aku pergi mengikuti ayahku yang dipindah tugaskan ke kita lain." jawab Saphira.

" Ya, kami juga akhirnya tahu itu dan menyusul ke tempatmu. Namun, kami hanya menemukan ayahmu dak keluarganya saja kecuali kamu,"

" Kapan kalian menyusul kesana?,"

" Satu bulan kemudian. Itu pun setelah Kaivan kondisinya membaik."

"Memangnya dia kenapa?" Saphira penasaran.

" Dia mengalami kecelakaan saat mencari keberadaanmu. Hingga harus di rawat di rumah sakit berminggu-minggu" Saphira manggut-manggut.

" Setelah dia pulih, kami menyusulmu. Tapi, kata ayahmu kamu sudah tidak tinggal disana karena hamil di luar nikah. Katanya ia mengusirmu."

Saphira tersenyum pahit. Dia ingat saat ayahnya menyeret ia keluar rumah. Hanya dengan bekal seadanya ia pergi. Bersyukur dalam koper surat berharga miliknya pun sudah di masukkan. Mungkin keluarganya merasa barang itu tak berharga untuk mereka simpan.

" Kaivan semakin merasa bersalah. Dia ingin menjelaskan apa yang terjadi. Namun, ayahmu terlanjur salah paham saat Kaivan mengatakan ia lah ayah dari janin yang kamu kandung. Bahkan ia harus kembali di rawat di rumah sakit akibat tindakan brutal ayahmu,"

" Jangankan kalian yang tidak di kenal. Padaku saja, ayah tidak mau mendengarkan ceritaku sama sekali. Ia menelan mentah-mentah cerita Nurma. Padahal dia ikut andil dalam kejadian naas yang aku terima,"

Kalau bukan di tangan Kaivan, ia pun akan tetap hancur di tangan laki-laki yang sudah bau tanah itu.

Ah, kenapa jika dipikir-pikir, harusnya aku malah bersyukur laki-laki yang mengambil kehormatanku bukan laki-laki yang membeliku Pada Nurma. Batin Saphira.

...******...

Anak-anak sudah berjalan lebih dulu dan menaburkan bunga yang mereka bawa. Kaivan dan Saphira melangkah pelan di belakang mereka.

Si kembar yang sudah tahu letak makam neneknya Langsung berlari meninggalkan ayah dan bundanya.

" Ibu, maaf baru datang lagi." lirih Saphira pelan. Matanya sudah berkaca-kaca.

Ia ingin bercerita sebagaimana kebiasaannya saat berziarah pada sang ibu, namun kini di urungkan karena ada Kaivan disana.

" Ibu, perkenalkan. Aku Kaivan,suami dari putrimu dan ayah dari kedua cucumu," Kaivan mulai bicara saat Saphira hanya diam namun, matanya berkaca-kaca.

" Maaf telah membuat putrimu terluka dan menjadi penyebab semua kemalangan yang ia rasakan." Kaivan menarik nafasnya. Dadanya mulai sesak jika mengingat bahwa dialah penyebab semua rasa sakit yang istrinya rasakan.

"Tidak ada pembelaan atas apa yang aku lakukan. Aku bersalah. Namun, aku berjanji akan membuat putri ibu dan kedua cucu ibu bahagia mulai detik. Restui kami. Semoga pernikahan kami akan abadi,"

Saphira hanya diam. Ia masih tidak yakin dengan harapan Kaivan akan pernikahannya.

Haruskah aku mulai menerimanya? Tapi, hatiku masih sakit saat melihatnya. Batin Saphira.

TBC

1
Nini Tuti
luar biasa
bunda DF 💞
💞💞
bunda DF 💞
kasian saphira
farah felany
Luar biasa
Isna mansur
keren...keren...seru bgt ceritanya..../Good//Good//Good/
Komang Diani
Luar biasa
Trimuntari Darwin
yessss
Trimuntari Darwin
thor udh selesai SYKB y kok timbul judul baru
Trimuntari Darwin
kalo gk ada flashback sempat bingung thor
lanjut thor
maya ayu
lanjut thoorrr👍👍
maya ayu
kaivan maksudnya thoorrr
maya ayu
thoorrr kok up nya lama sih thoorr?????
hansen
lanjut Thor
Aisyah farhana
nyesalnya telat bapak Hadi
Aisyah farhana
selalu hadir kak
Aisyah farhana
ini buru buru yahh kak banyak typonya mohon koreksi bacanya sedikit aneh jadinya tetep semangat ok
Aisyah farhana
harusnya logika dipakai ya para orang pintar tapi tidak cerdas obsesi itu hanya menjerumuskan Laura ayooo bisa lahhh
Aisyah farhana
apapun semoga yang terbaik buat kalian sekeluarga yahh
Angga Anggi
giman ceritanya ini, blom ktauan apa yg terjadi dgn Sintia ekh mlh kecrta lain
Aisyah farhana
ingatannya mundur yahh kak g apa apa lahhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!