NovelToon NovelToon
Pria Dingin & Angsa

Pria Dingin & Angsa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Kitty adalah gadis sederhana yang bekerja di toko keluarganya, menjual angsa bakar. Hidupnya berubah saat Calvin Hernandez, pria kaya dan dingin, mengajukan permintaan mengejutkan, "Jadi pacarku!" Meski hatinya sudah terpaut pada pria lain, Kitty menolak tanpa ragu.

Namun, Calvin tidak menyerah. Dengan segala pesona dan kekayaannya, ia mencoba memasuki dunia Kitty, menunjukkan sisi lembut yang tak terduga. Kitty berada di persimpangan sulit: setia pada cinta lamanya atau membuka hati untuk Calvin yang ternyata memiliki perasaan mendalam padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengincar Kitty

"Prang! Prang!"

Suara keributan itu menggema di rumah keluarga Kitty. Maggie, ibu Kitty, berlari-lari mengejar putrinya dengan wadah aluminium di tangan, siap memukul kepala putrinya yang dianggap menghindari pertemuan jodoh yang telah diatur.

"Aahh!" jerit Kitty sambil berlari ke sana kemari, mencoba menghindari amukan ibunya. Maggie terus mengejar, wadah aluminium diangkat tinggi-tinggi.

"Kau menghilang seharian dan baru pulang malam, kenapa tidak tidur di luar saja sekalian!" bentak Maggie dengan nada tinggi, wajahnya memerah karena marah.

"Sudah kukatakan aku terkurung di dalam gudang kafe itu, Kenapa Mama tidak percaya padaku," jawab Kitty, berlari mengelilingi sofa besar di ruang tamu.

Sementara itu, ayahnya, Robin, tetap fokus menonton pertandingan sepak bola favoritnya di televisi, seolah tidak terganggu dengan keributan yang terjadi.

"Tidak perlu berbohong lagi, mana mungkin bisa begitu kebetulan. William melihatmu di kafe. Kamu lari saat dipanggil," seru Maggie, suaranya makin meninggi.

"Kenapa Mama lebih percaya pada orang luar daripada anak sendiri?" tanya Kitty, suaranya penuh rasa frustasi.

"Karena apa yang kamu katakan tidak masuk akal," jawab Maggie tanpa ragu.

"Kalau Mama tidak percaya, ada seorang pria yang bisa menjadi saksi. Dia terkurung bersamaku di sana," kata Kitty dengan nada kesal.

Robin yang tadinya tak acuh langsung menoleh ke arah putrinya dengan penasaran, "Kau terkurung dengan seorang pria? Apa yang kalian lakukan di sana? Apakah dia melakukan sesuatu padamu?" tanyanya, wajahnya berubah serius.

"Tidak! Tapi aku yang melakukan sesuatu padanya," jawab Kitty dengan polos, tanpa menyadari dampak dari kata-katanya.

"Kau melakukan apa padanya?" tanya Maggie dengan nada penuh kecurigaan.

"Aku menggelitiknya," jawab Kitty, membuat kedua orang tuanya terkejut.

"Apa? Untuk apa kau melakukan itu padanya? Selain Samuel, apakah pria itu juga kenalanmu?" tanya Maggie, masih dengan nada tinggi.

"Dia adalah orang yang melecehkan angsa bakar yang aku bawa kemarin. Tanpa sengaja kami bertemu lagi," jelas Kitty, masih berlari-lari mengelilingi sofa.

"Lalu, apa lagi kau lakukan padanya, apakah kamu mengalami kerugian?" tanya Robin, cemas.

"Papa, tenang saja! Yang rugi adalah dia. Karena aku telah menciumnya. Wajahnya juga tampan jadi aku tidak rugi," jawab Kitty dengan santai, membuat tatapan kedua orang tuanya berubah menjadi tajam dan seolah ingin menelan putrinya hidup-hidup.

"Sebagai anak gadis, kenapa kau bisa melakukan itu pada seorang pria yang tidak kau kenal," bentak Robin, menarik telinga putrinya dengan kesal.

"Aahhh, sakit... Papa, aku bukan sengaja, aku hanya memberi nafas buatan karena dia tiba-tiba meninggal," jawab Kitty, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman ayahnya.

"Jangan mencari alasan lagi, di mana-mana kalau seorang gadis mencium pria, yang rugi adalah anak gadis itu," ujar Maggie dengan nada kesal.

"Kalau begitu, apakah seorang janda yang sedang mandi diintip oleh pria lain juga rugi, Ma?" tanya Kitty, masih kesakitan karena telinganya ditarik.

"Tentu saja, Bodoh," jawab Maggie tanpa ragu.

"Kalau begitu, bukankah janda yang tinggal di ujung jalan kita sudah rugi banyak karena Papa sering mengintip dia mandi?" tanya Kitty dengan terus terang, membuat suasana semakin memanas.

"Apa...?" teriak Maggie, matanya melotot ke arah suaminya.

"Hei, jangan sembarangan bicara! Aku tidak melakukannya sama sekali," kata Robin, menyangkal sambil menarik telinga Kitty lebih keras.

"Aahh... Papa yang mengatakan kalau tubuh janda itu sangat langsing dan putih. Mama kalah jauh dengannya," kata Kitty, menyebabkan Maggie semakin kesal dan menarik telinga suaminya hingga pria itu meringis kesakitan.

"Maggie... Dia bohong, semua itu tidak benar," jelas Robin, mencoba membela diri sambil tetap menarik telinga putrinya.

"Berani sekali kau mengintip wanita lain yang sedang mandi," bentak Maggie, terus menarik telinga suaminya dengan kuat.

Suasana pun berubah menjadi semakin kocak ketika Kitty akhirnya berhasil melepaskan diri dan berlari ke arah pintu kamarnya, meninggalkan kedua orang tuanya yang masih bersitegang.

"Hei, anak durhaka, kau ingin lari kemana?" teriak Robin, suaranya bergema di seluruh rumah.

"Papa telah melakukan kesalahan, Malam ini siap-siap ditendang oleh Mama," ejek Kitty sambil tertawa lucu, membuat suasana semakin riuh.

"Jangan cari alasan, sudah berapa kali kau mengintip janda itu, ha?" bentak Maggie sambil menarik telinga suaminya semakin keras.

"Jangan percaya dengan kata anak itu, Dia hanya berbohong," jawab Robin, wajahnya meringis kesakitan.

"Percuma saja aku peliharamu sampai besar, Dasar durhaka," teriak Robin lagi pada Kitty.

"Bukan pelihara, Tapi membesarkan anak. Apa kau mengira Kitty adalah hewan," bentak Maggie, memukul kepala suaminya dengan wadah aluminium yang masih dipegangnya.

"Prang!"

"Aahh!" jerit Robin, berusaha melepaskan dirinya dari cengkeraman Maggie.

Melihat kesempatan, Kitty langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia mengunci pintu dengan cepat dan terdengar tertawa kecil di balik pintu saat mendengar teriakan ayahnya yang kesakitan.

"Hm... rasakan, ingin melawanku. kalian bukan lawanku," gumam Kitty, menghempaskan dirinya di atas kasur. Ia menatap langit-langit kamar, masih tersenyum puas.

Namun, senyum itu perlahan memudar. Raut wajahnya berubah menjadi murung ketika mengingat kembali pertengkaran dirinya dengan Samuel. Ia menarik napas dalam-dalam, merasakan berat di dadanya.

"Dia bahkan tidak menghubungiku," gumam Kitty dengan suara bergetar. "Samuel, apakah Alena begitu penting bagimu sehingga kamu sangat peduli padanya? Kamu rela mengingkari janjimu sebanyak 26 kali hanya demi cinta masa lalumu. Lalu siapa aku?"Matanya berkaca-kaca. Tangannya meraih bantal, memeluknya erat-erat. Pikiran tentang Samuel dan Alena menghantui benaknya. Ia merasa tersisih dan terlupakan.

Kitty menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri. Ia mengusap air mata yang mulai mengalir di pipinya. "Aku hanya ingin tahu, apakah aku pernah benar-benar berarti bagimu," bisiknya pelan.

Keesokan harinya, Calvin sibuk mengganti pakaian dan bersiap untuk meninggalkan rumah sakit. Sambil mengenakan jasnya, pikirannya terus terpaku pada gadis yang ditemuinya kemarin.

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dan Rom, asistennya, masuk dengan langkah cepat.

"Tuan, angsa yang anda minta sudah kami bawa!" kata Rom, wajahnya tampak lega karena telah memenuhi permintaan Calvin.

Seorang rekan Rom melangkah masuk, membawa seekor angsa yang masih hidup dan seekor angsa yang telah dibakar. Mereka meletakkan kedua angsa tersebut di meja dekat tempat tidur Calvin.

Tatapan Calvin segera berubah tajam, penuh kemarahan, menatap kedua anak buahnya. "Apakah kalian tidak mengerti maksudku? Yang aku inginkan adalah gadis itu," bentak Calvin, suaranya terdengar tegas dan dingin.

"Gadis Angsa Bakar?" ucap Rom dengan raut wajah yang menunjukkan bahwa ia baru teringat.

"Bawa dia ke hadapanku. Harus cari sampai dapat dalam dua hari ini. Apa kalian mengerti?" tanya Calvin, menekankan kata-katanya dengan keras.

"Mengerti, Tuan," jawab mereka serentak, meskipun wajah mereka tampak pucat.

"Tidak berguna sekali!" gumam Calvin, mengguncang kepala dengan frustrasi.

Sementara itu, di sisi lain kota, Kitty sedang mengayuh sepeda sambil mengantar pesanan langganan. Dengan ceria, ia melaju menuju lampu merah, sibuk menavigasi keramaian jalanan pagi itu.

Di saat yang sama, mobil yang ditumpangi Calvin berhenti di lampu merah yang sama.

"Kenapa ramai sekali kendaraan hari ini," gerutu Kitty, mengayuh dengan cepat dan melewati mobil Calvin tanpa menyadari siapa yang ada di dalamnya.

Calvin yang tengah menatap keluar jendela mobil, tiba-tiba melihat gadis itu. Matanya langsung fokus pada sosok Kitty yang semakin jauh jaraknya.

"Tuan, gadis itu...," ucap Rom yang duduk di bagian supir, ikut melihat Kitty.

"Kirim lebih banyak orang. Tangkap angsa itu!" perintah Calvin dengan nada yang tidak bisa ditolak.

"Ha... iya, Tuan," jawab Rom bingung, meski ia masih merasa ragu dengan perintah tersebut.

"Sebenarnya dendam apa di antara mereka, gadis itu tidak jahat dan malah sudah menyelamatkan tuan. Tapi masih saja mau ditangkap. Nona Angsa, maafkan aku kalau aku harus mengincarmu," batin Rom, merasa bersalah namun tetap harus menjalankan tugasnya.

"Kamu tidak akan bisa terlepas dari genggamanku," ucap Calvin, matanya menatap tajam ke luar jendela, penuh tekad untuk menemukan Kitty.

Pikiran Calvin dipenuhi oleh rencana bagaimana cara terbaik untuk menangkap gadis yang telah membuatnya terus memikirkan kejadian di kafe tersebut.

1
🤩😘wiexelsvan😘🤩
kisah yg menarik antara bang calvin yg super dingin yg berjodoh ma kitty yg polos,lucu,imut,ceria dan pemberani😍😍😍
ngehaluin mereka berdua bikin guemesss plus ngakak dengan kekonyolannya 😅😅😅
ArlettaByanca
klo ternyata ga cocok tinggal cerai. Pacaran ga boleh tp kawin cerai gpp.
Pacaran ada batasan. Setelah menikah ya menikah bukan pacaran setelah menikah. Pacaran kan bisa putus kapan aja...beda dg menikah.... hmm.ya gitulah
Retno Palupi
wah cerita yang bagus kak, semangat berkarya
Pikachu: Terima kasih, kak ☺️☺️
total 1 replies
Retno Palupi
begitu lebih baik Rusli
Akai Kakazain
kngen kisah2 mu thor...dgn gaya cwe greget yg aq suka kwkwkw....
wiemay
wah cepat sekali cerita Calvin and angsa tamat
yuning
udah tamat saja y, gak kerasa, love you Calvin
Astuti Setiorini
bagus
wiemay
begitu besar pengorbanan mu bang...
Retno Palupi
lah kok bisa gitu ceritanya gimana Vin?
yuning
love you Calvin
bastiana
what 😲😲😲
Elizabeth Zulfa
mc ceweknya zg terlalu bdoh dan mc cowok zg entahlah...
Jumena 31: Mereka berdua sama-sama bodoh
total 1 replies
sinta untari
luar biasa suka Thor... bikin emosi naik turun hihi
yuning
😁
yuning
misteri
Nanda
lanjuttt
Retno Palupi
hmmm
Retno Palupi
yg kuat Kitty
Retno Palupi
siapayg g sedih kl lihat orang yang dicintai jln dg wanita lain?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!