Felicya Si Gadis Bar-bar

Galaxy yang sudah bersiap dengan kunjungannya ke sekolah SMA Mandiri selalu menampilkan senyumannya.

Dan dia sekarang sedang duduk di meja makan dengan orang tuanya.

"Kamu sepertinya terlihat bahagia sekali hari ini?" tanya Arnold.

"Apa terlalu terlihat Pi?" tanya Galaxy kepada ayahnya.

"Ya.. Dari kau turun bahkan sampai di meja makan senyumanmu tidak pernah pudar" jawab Arnold.

"Bagaimana tidak bahagia kalau hari ini dia akan bertemu gadisnya" ucap Luna.

"Mami tahu saja" ucap Galaxy.

"Apa sih yang Mami tidak tahu" ucap Luna.

"Mi.. Pi.. Aku udah selesai, kalau begitu aku langsung berangkat sekarang ya" ucap Galaxy.

"Ya.. Hati-hati di jalan" ucap Arnold.

"Iya".

Galaxy pun meninggalkan kediamannya dengan membawa mobil dengan kecepatan sedang.

Pagi hari di SMA Mandiri dewan guru sibuk dengan persiapan menyambut kunjungan pemilik sekolah. Dan siswa siswinya hanya di beri tugas untuk di kumpulkan di jam istirahat.

Setelah tugas mereka selesai kesempatan itu dipakai untuk kelas Feli kumpul dan mengobrol dengan teman-temannya.

“Rea.. loe tau gak kenapa para guru sepertinya sangat sibuk hari ini?” tanya Feli.

“Katanya sih pemilik sekolah akan berkunjung hari ini” ucap Rea.

“Pantas para guru sibuk” ucap Feli

“Katanya yang kali ini yang datang anaknya pemilik sekolah” ucap farel ketua kelas.

“Memang biasanya yang datang siapa?” tanya Feli

“Biasanya Ayahnya” jawab Farel.

“Oh begitu”.

Galaxy yang sudah sampai di sekolah SMA Mandiri memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah dan langsung memasuki ruangan kepala sekolah.

“Selamat pagi tuan Galaxy” ucap kepala sekolah.

“Ya pagi”.

“Silahkan duduk”  ucap kepala sekolah.

“Terima kasih” Galaxy pun duduk di bangku yang sudah di sediakan.

“Bagaimana perkembangan sekolah ini?” tanya Galaxy.

“Semuanya baik-baik saja dan semakin banyak mendapatkan murid setiap tahunnya. sekolah ini juga selalu mendapatkan siswa-siswi yang berprestasi” jawab kepala sekolah.

“Bagus.. Sekarang saya mau berkeliling untuk melihat-lihat lingkungan disini dan kegiatan murid di sekolah ini” ucap Galaxy.

“Baik.. Mari saya temani” ucap kepala sekolah.

Galaxy pun berkeliling untuk melihat-lihat sekolah nya. Dan sekalian dia ingin melihat kelas gadisnya.

“Oya Feli kamu betah gak sekolah di sini?” tanya Farel.

“Cukup betah.. Disini teman-temannya cukup baik” jawab Feli.

“Memangnya teman-teman kamu di Jerman gak baik?” tanya Farel.

“Bisa di bilang aku gak punya teman disana.. Temanku cuma Vian dan Levin” jawab Feli.

“Kok bisa?” tanya Farel.

“Ya bisa lah.. Gimana mau punya teman cewek orang disana rata-rata siswinya banyak yang iri ke Feli” jawab Levin menyela.

“Iri kenapa?” tanya Tia yang baru ikut bergabung.

“Karena Feli cantik.. Banyak cewek yang ngerasa tersaingi dan membuat masalah dengannya di sana” jawab Levin

“Gak jelas banget tu orang yang mikir seperti itu” ucap Rea.

“Ya.. Awalnya gue juga berpikir seperti itu" ucap Levin.

"Tapi emang kenyataannya Feli benar cantik pantas saja para cewek ngerasa punya saingan” ucap Farel.

“Kalian jadi ngebahas gue" ucap Feli.

"Abis siapa yang mau kita bahas Masa gue" ucap Vian.

"Iya kapan loe punya pacar Vian?" tanya Feli.

"Entar kalau hilalnya udah turun" jawab Vian.

"Di kira dia apa kali pake hilal segala" ucap Farel.

"Farel.. Loe jomblo ya?" tanya Feli.

"Iya kenapa kamu mau daftar?" jawab Farel.

"Gak tuh terima kasih" jawab Feli.

"Emangnya loe buka pendaftaran segala buat yang mau jadi cewek loe? Udah berapa yang udah antri?" tanya Vian.

"Banyak Gak terhitung.. Tapi gue mau nya sama cewek cantik di kelas ini" ucap Farel dengan pandangan yang selalu menatap kearah Feli.

Vian mengikuti arah pandang Farel yang melihat ke arah Feli dan Vian pun memperhatikannya.

"Gue tau gue emang cantik tapi gak usah di liat terus yang ada entar gue terbang lagi” ucap Feli membanggakan diri sendiri.

“Idih.. Narsis sekali anda” ucap Vian.

“Coba loe liatin gue... Gue cantik gak?” ucapnya dengan gaya centil menggoda Vian.

"Cukup cantik" ucap Vian tersenyum.

Kebetulan Galaxy lewat kelas Feli. Dan melihat gadis itu sedang menggoda teman laki-lakinya. Dan itu membuatnya tidak senang.

“Ekhem” dia berdehem dengan cukup kencang yang membuat para murid menatap ke pintu masuk kelas termasuk Feli.

"Siapa tuh cowok tampan di depan kelas kita" ucap Tia.

"Sepertinya itu yang punya yayasan sekolah kita" jawab Rea.

“Kak Galaxy.. Ngapain dia disini gumam Feli.

“Kepala sekolah memangnya di kelas ini tidak ada guru yang mengajar sampai murid disini bisa leluasa mengobrol dan mereka tidak belajar sama sekali.. Sepertinya guru disini harus lebih disiplin” ucap Galaxy kesal.

“Maaf tuan Galaxy.. Lain kali saya akan lebih mendisiplinkan guru-guru yang mengajar di sekolah ini”.

Sosoknya yang tinggi dan wajah yang begitu sempurna membuat para murid perempuan di kelas itu hanya bisa mengigit bibirnya.

Tanpa di sangka dia mendekati Feli lalu berdiri di hadapannya.

“Kak Galaxy ngapain di sekolah ini?” tanya Feli.

“Cuma berkeliling melihat sekolah” jawabnya.

“Jangan bilang kak Galaxy yang punya sekolah ini?” tanya Feli.

“Kamu memang pintar tanpa harus di beri tahu.. Aku hanya ingin bilang lain kali kamu di larang terlalu dekat dengan siswa laki-laki mengerti” ucap Galaxy menatap tajam Vian.

Sedangkan yang di tatap merasa merinding.

“Maksudnya?” tanya Feli yang tidak mengerti.

“Karena aku tidak suka kamu menggunakan wajahmu dan mencoba menggoda siswa laki-laki mengerti” ucap Galaxy menyentil gadisnya.

“Aw.. Kenapa menyentil ku”.

“Itu hukuman untukmu.. Aku pergi dulu ingat pesanku” Galaxy keluar di kelas itu dan membuat banyak pertanyaan oleh murid yang lain mengenai hubungan mereka.

“Maaf tuan Galaxy anda mengenal siswi itu?” tanya kepala sekolah.

“Ya.. Dia calon istriku” ucapnya dengan tersenyum.

“Calon istri anda” kaget kepala sekolah.

“Ya.. Awasi dia di sekolah ini dan jangan sampai ada orang yang membuat masalah dengannya” ucap Galaxy.

“Baik tuan”.

“Feli.. Bukannya laki-laki tadi orang kemarin jemput loe?” tanya Levin.

“Ya”.

“Ada hubungan apa-apa loe sama dia?” tanya Levin.

Feli hanya tersenyum mendengar pertanyaan sahabatnya.

“Ni orang di tanya malah tersenyum. Loe liat tadi pandangannya sama Vian serem banget woy”.

“Gue sampe merinding tau gak” ucap Vian.

“Kira-kira kalo gue sama dia cocok gak ya?” tanya Feli pada teman-temannya.

“Loe suka sama orang yang tadi?” tanya Rea.

“Hah..  Emang keliatan banget ya?” tanya Feli.

“Kelihatan banget dari muka loe” jawab Rea.

“Lagian siapa sih cewek yang gak suka cowok setampan dia. Udah baik, dewasa, wajah jangan di tanya pengusaha lagi.. Incaran para perempuan banget”.

“Selera loe yang laki-laki dewasa ya?” tanya Farel.

“Ya.. Bukannya bagus nantinya bisa bimbing gue yang sedikit petakilan ini”.

“Loe itu bukan sedikit petakilan.. Aslinya melebihi malah, yang ada kaget dia tau sikap loe yang sebenarnya” ucap Levin.

“Vin.. Loe itu gak bisa bikin teman senang sedikit langsung menjatuhkan gue”.

“Itu kenyataan Feli sayang”.

“Sayang-sayang kepala loe peang”.