NovelToon NovelToon
Kontrak Cinta Genie

Kontrak Cinta Genie

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Widya Pangestika

Genie Beauty adalah seorang gadis muda dari keluarga kaya yang hidupnya selalu dipenuhi dengan kemewahan dan kenyamanan. Namun, dunianya runtuh ketika ayahnya tiba-tiba meninggal karena serangan jantung. Kehidupan Genie berubah drastis ketika dia mengetahui bahwa ayahnya meninggalkan hutang yang sangat besar. Terjebak dalam kebingungan dan ketidakpastian, Genie menyadari bahwa dia tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah ini, terutama karena dia selalu dimanjakan dan tidak pernah menghadapi kesulitan finansial.

Di tengah kesedihan dan kebingungan, Genie tidak sengaja bertemu dengan Petra Pratama, CEO terkaya di kotanya, di sebuah kafe terkenal. Saat menerima berita duka tentang kematian ayahnya, Genie secara tidak sengaja bertabrakan dengan Petra. Melihat ekspresi sedih dan bingung di wajah Genie, Petra merasa iba dan menawarkan bantuan untuk mengantarnya pulang. Pertemuan tak sengaja ini menjadi awal dari hubungan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya Pangestika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Menghadapi Hutang

### Bab 14: Menghadapi Hutang

Pagi itu, Genie duduk di meja makan dengan tumpukan dokumen di depannya. Meskipun matahari bersinar cerah di luar jendela, pikirannya diliputi oleh kekhawatiran yang berat. Sejak pernikahan kontraknya dengan Petra, salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah hutang yang ditinggalkan oleh ayah Genie.

Genie merasa terbebani oleh tanggung jawab untuk melunasi hutang-hutang itu. Dia tahu bahwa Petra telah bersedia membantu, tetapi dia ingin memainkan peran aktif dalam menyelesaikan masalah tersebut. Petra, yang baru saja turun dari lantai atas, melihat ekspresi khawatir di wajah Genie dan menghampirinya.

"Apa yang sedang kamu pikirkan, sayang?" tanya Petra sambil menatap dokumen-dokumen itu.

Genie menghela napas. "Aku hanya merasa terbebani dengan semua hutang ini. Aku ingin membantu lebih banyak, tapi aku tidak tahu harus mulai dari mana."

Petra tersenyum lembut. "Kita akan menghadapinya bersama. Ini bukan hanya tanggung jawabmu, tapi tanggung jawab kita berdua. Mari kita lihat dokumen-dokumen ini dan cari tahu langkah-langkah yang perlu kita ambil."

Mereka mulai memeriksa satu per satu dokumen, mencoba memahami rincian hutang yang harus dibayar. Ada banyak pinjaman dari berbagai lembaga keuangan dan beberapa utang pribadi kepada rekan bisnis ayah Genie. Angka-angka yang tercantum cukup mengejutkan, tetapi Petra tetap tenang dan menganalisis setiap rincian dengan teliti.

Setelah beberapa jam, mereka akhirnya menyusun daftar prioritas pembayaran. "Kita harus mulai dengan hutang yang memiliki bunga tertinggi," kata Petra. "Itu akan membantu kita mengurangi beban bunga yang harus kita bayar setiap bulan."

Genie mengangguk setuju. "Tapi bagaimana kita akan mendapatkan dana sebesar itu dalam waktu singkat?"

Petra berpikir sejenak. "Aku punya beberapa aset yang bisa kita likuidasi. Selain itu, kita bisa memanfaatkan hubungan bisnis untuk mendapatkan pinjaman dengan bunga rendah. Aku juga akan meminta bantuan dari beberapa mitra terpercaya."

Dengan rencana yang mulai terbentuk, mereka berdua merasa sedikit lebih tenang. Namun, tantangan sebenarnya masih ada di depan mereka. Genie merasa terdorong untuk belajar lebih banyak tentang manajemen keuangan dan cara mengelola hutang dengan efektif. Dia mulai membaca buku-buku dan artikel tentang keuangan, berusaha memahami strategi terbaik untuk menghadapi situasi mereka.

Hari-hari berikutnya dihabiskan dengan pertemuan-pertemuan penting. Petra mengatur beberapa pertemuan dengan para penasihat keuangan dan bankir untuk membahas rencana pelunasan hutang. Genie ikut serta dalam setiap pertemuan, berusaha memahami setiap detail dan berpartisipasi aktif dalam diskusi.

Pada suatu sore, mereka bertemu dengan James, seorang penasihat keuangan yang berpengalaman. James menyarankan beberapa langkah strategis untuk mengelola hutang mereka. "Pertama-tama, kita perlu menyusun rencana pembayaran yang realistis. Kita juga harus mempertimbangkan restrukturisasi beberapa pinjaman untuk mendapatkan bunga yang lebih rendah."

Genie mencatat setiap saran dengan cermat. "Apa ada cara lain untuk mempercepat pelunasan hutang ini, James?"

James tersenyum. "Ada beberapa cara. Salah satunya adalah dengan meningkatkan pendapatan. Jika kamu atau Petra bisa menemukan cara untuk meningkatkan arus kas, itu akan sangat membantu. Selain itu, menjual beberapa aset non-produktif bisa memberikan dana tambahan yang cukup signifikan."

Genie merasa sedikit lebih optimis setelah mendengar saran-saran itu. "Terima kasih, James. Kami akan mempertimbangkan semua yang kamu katakan."

Setelah pertemuan itu, Petra dan Genie mulai melaksanakan rencana mereka. Petra menjual beberapa aset yang tidak terlalu penting, sementara Genie mulai mencari cara untuk meningkatkan pendapatan. Dia terinspirasi untuk memulai bisnis kecil-kecilan yang bisa memberikan tambahan pendapatan.

Salah satu ide Genie adalah membuka usaha kafe kecil yang menyajikan makanan sehat dan minuman organik. Dengan dukungan Petra, Genie mulai merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatunya. Mereka menyewa sebuah tempat strategis di pusat kota dan mulai merancang konsep kafe tersebut.

Selama beberapa bulan berikutnya, Genie bekerja keras untuk mempersiapkan pembukaan kafe. Dia mempelajari segala hal tentang bisnis kafe, mulai dari manajemen inventaris hingga strategi pemasaran. Petra juga membantu dengan menghubungkan Genie dengan beberapa kontak bisnis yang bisa memberikan dukungan tambahan.

Akhirnya, hari pembukaan kafe pun tiba. Genie merasa gugup tetapi juga sangat bersemangat. Petra berada di sampingnya, memberikan dukungan moral. "Kamu sudah bekerja keras untuk ini, Genie. Aku yakin kafe ini akan sukses."

Genie tersenyum. "Terima kasih, Petra. Aku tidak bisa melakukannya tanpa dukunganmu."

Pembukaan kafe berjalan lancar, dan pelanggan mulai berdatangan. Kafe Genie menjadi tempat populer di kalangan masyarakat lokal, terutama karena konsep uniknya yang menyajikan makanan sehat dan organik. Pendapatan dari kafe mulai meningkat, memberikan tambahan dana yang sangat dibutuhkan untuk melunasi hutang.

Sementara itu, Petra terus bekerja keras untuk memastikan rencana restrukturisasi hutang berjalan lancar. Dia mengadakan pertemuan rutin dengan para kreditur untuk membahas progres dan mendapatkan persetujuan untuk beberapa restrukturisasi pinjaman.

Meskipun prosesnya tidak mudah dan memerlukan banyak kerja keras serta pengorbanan, mereka berdua mulai melihat hasilnya. Hutang-hutang perlahan mulai berkurang, dan beban bunga juga semakin ringan. Genie merasa semakin percaya diri dengan kemampuan finansialnya, dan Petra merasa bangga dengan dedikasi dan kerja keras istrinya.

Pada suatu malam, setelah seharian bekerja keras di kafe, Genie dan Petra duduk bersama di ruang tamu, menikmati secangkir teh hangat. "Aku tidak percaya kita berhasil sejauh ini," kata Genie dengan mata berkaca-kaca.

Petra meraih tangan Genie dan tersenyum. "Kita melakukannya bersama, Genie. Aku sangat bangga denganmu. Kamu telah menunjukkan ketekunan dan keberanian yang luar biasa."

Genie tersenyum, merasa hangat di dalam hatinya. "Terima kasih, Petra. Aku juga bangga dengan kita. Ini adalah perjalanan yang sulit, tetapi kita berhasil melewatinya bersama."

Dengan kerja keras dan dedikasi, Genie dan Petra berhasil mengatasi tantangan besar dalam hidup mereka. Proses pelunasan hutang yang panjang dan berat mengajarkan mereka banyak hal tentang ketekunan, kerjasama, dan kepercayaan. Mereka tahu bahwa masih banyak tantangan lain di depan, tetapi dengan saling mendukung, mereka yakin bisa menghadapinya bersama.

Petra memandang Genie dengan penuh rasa sayang. "Aku yakin masa depan kita akan semakin cerah. Kita sudah membuktikan bahwa dengan bekerja sama, kita bisa mengatasi segala rintangan."

Genie mengangguk, merasa optimis tentang masa depan. "Aku juga percaya itu, Petra. Kita sudah melalui banyak hal, dan aku yakin kita bisa menghadapi apa pun yang akan datang."

Dengan hati yang penuh rasa syukur dan semangat baru, mereka siap melangkah maju, membangun masa depan yang lebih baik dan lebih bahagia bersama. Hutang mungkin masih ada, tetapi mereka tahu bahwa dengan kerja keras dan kepercayaan satu sama lain, mereka bisa mengatasi segala hal dan mencapai kebahagiaan sejati.

1
S. M yanie
bagus kak, mampir juga di karyaku ya kak... untuk saling mendukung...
Widya Pangestika: siapp 💕
total 1 replies
S. M yanie
semangat kak...
Mamimi Samejima
Wow, nggak nyangka sehebat ini!
Widya Pangestika: terimakasih kak ❤️
total 1 replies
Sarah
Kocak banget, ngakak ga ketulungan
Widya Pangestika: emang lucu t kak 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!