Gerhana Bulan Ditengah Terik Mentari

Saat turun dari mobil Arga bertemu dengan Kenzo ditempat parkir,keduanya bergegas berlari menyusuri lorong rumah sakit yang terasa begitu panjang dan jauh dari biasanya mereka rasakan.Dari kejauhan mereka melihat Leo dan langsung menghampirinya.

"Mana Edzard?"tanya Kenzo kepada Leo,ia berusaha mengatur nafasnya yang masih terengah engah karena berlari tadi.

Leo menunjuk kearah ruang jenazah.

Deg.

suara tangisan Edzard membuat bulu kuduk Arga meremang,sedangkan Kenzo ia tetap saja bersikap dan berekspresi datar seperti biasanya.

Next time,keluarga Edzard memakamkan Alex tanpa sepengetahuan Nunung,Edzard terpaksa melakukan itu karena itu permintaan dari papanya,Aiden.

"kamu menyamar saja menjadi Alex,sangat tidak mungkin memberitahu Nunung tentang meninggalnya Alex"usul Aiden.

"ya,itu ide bagus"Rose menyetujui ide Aiden.

melihat raut wajah ketiga pemuda dihadapannya penuh tanda tanya akhirnya Aiden menjelaskan kenapa ia meminta Edzard melakukan hal itu.

"Nunung memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan kolesterol yang cukup tinggi,dia tidak akan bisa menerima guncangan sekecil apapun lagi"terang Aiden,ia tahu betul penyakit yang di derita oleh Nunung.

Edzard akhirnya mengerti mengapa Aiden melarangnya memberitahu Nunung tentang keadaan Alex yang sebenarnya"Ternyata yang dilakukan oleh papa demi kesehatan ibuk"batin Edzard.

Kenzo dan Arga hanya menjadi pendengar

sejak tadi ponsel Kenzo berdering terus,kali ini akhirnya sebuah pesan suara dikirim oleh si pengganggu yang tak lain adalah keponakan laknat,Nara.

🔊:aku mau nyari Devan!!!"

raut wajah Kenzo yang semua datar,langsung berubah sangar karena kesal.

"Siapa?"tanya Arga.

"Nara"jawabnya singkat.Kemudian beranjak dari tempat duduknya"dia benar benar membuat kesabaranku habis"gerutu Kenzo pelan.

Nara tertawa cekikikan saat melihat pesan suara yang ia kirim sudah berubah menjadi centang biru"Rasain!,siapa suruh susah banget dihubungi"rutuknya.

"Em,om tante Edzard.Saya pamit pulang dulu"ucap Kenzo terburu buru"Oh ya kalau ada sesuatu nanti kasih tahu saja"katanya kepada Edzard.

"baik,Terimakasih sudah mau datang"ucap Edzard.

Kenzo mengerlingkan mata mendengar ucapan Edzard"Sama-sama"sahutnya,kemudian pergi dari sana

"Aku duluan Ga"ucapnya kepada Arga.

"Ya,silahkan"jawab Arga.

Next time.

disepanjang perjalanan pulang kerumah Kenzo terus berpikir bagaimana caranya agar Nara tidak terus terusan menjadi pemberontak seperti sekarang ini.

kilasan bayangan masa lalu terbesit diingatan Kenzo.Ia masih ingat bagaimana dengan teganya Devan dan yang lainnya mengerjai Nara

"Aaaa!!"Nara berteriak kencang karena diloker miliknya ada cicak mati.

disudut ruangan beberapa orang teman sekolah Nara tertawa cekikikan melihat Nara ketakutan bahkan salah satu dari mereka mengikuti gerakan dan ekspresi disaat Nara tengah ketakutan.

melihat itu amarah Nara hampir saja pecah.untung saja ia masih bisa menahan emosinya,untuk menghindar dari masalah Nara memilih pergi dari sana.

"entah kenapa anak udik seperti dia bisa masuk disekolahan elit kita"ucap lulu,sahabat Bunga.

"tapi kalau dilihat lihat dia cukup cantik"ucap Devan,si paling playboy disekolahan itu.

bunga marah mendengar ucapan Devan barusan"jangan ngaco deh lo!"tegurnya kesal.

Devan hanya mengerlingkan matanya melihat kekesalan kekasihnya itu.

"lo iseng banget si dev,nggak kasihan apa lo sama si Nara"ucap rizki marah.

"kenapa juga gue harus kasihan sama tu cewek culun"sahut Devan dengan nada cuek dan terkesan seperti tidak punya hati.

Rizki hanya bisa menghela nafas mendengar jawaban sahabat karibnya itu.perhatian Rizki tiba-tiba teralihkan oleh pada seseorang.

"Ganteng banget!"jerit salah satu siswi.

setelah menyaksikan apa yang terjadi terhadap sang keponakan,Kenzo melangkah dengan santainya menuju ruang kepsek.

next time.

pak rudi,guru kelas tiga IPA datang bersama dengan seorang siswa yang tak lain adalah kenzo.

"Anak anak hari ini kita kedatangan teman baru,saya harap kalian bisa berteman dengan baik"ucap pak Rudi."silahkan nak Kenzo memperkenalkan diri kepada teman teman baru kamu"perintahnya.

Kenzo memperhatikan satu persatu wajah orang-orang yang berada diruangan itu.kemudian maju selangkah kedepan"perkenalkan nama saya kenzo"ucapnya singkat.kemudian kembali mundur untuk mensejajarkan posisinya dengan pak Rudi.

"Sudah?"tannya pak Rudi dengan perasaan heran.

Kenzo hanya menanggapi dengan anggukan kepala"Untuk sekarang ini aku benar-benar mengkhawatirkan keadaan perusahaan"batin Kenzo gelisah.

"pak!"tiba-tiba Devan mengangkat tangannya.

perhatian semua orang beralih kearah Devan.

"Bangku kosong hanya berada sebelah si cupu Nara,saya nggak yakin dia mau duduk bersebelahan dengannya"ujar Devan sambil cengengesan.

sontak saja perkataan Devan membuat semua siswi lainnya tertawa.

Nara hanya bisa menunduk kepala menahan malu"Awas aja lo Devan,gue akan bikin supaya lo memohon untuk dimaafkan"batin Nara sambil menahan amarah.

"Saya mau"ucap Kenzo cepat"Saya mau duduk bersamanya"tegasnya

perkataan kenzo membuat semua orang langsung terdiam.

"Kalau begitu silahkan nak Kenzo pergi kemeja yang sudah ditentukan"Rudi menyuruh Kenzo duduk bersama Nara.

"baik pak"jawab Kenzo.perlahan tapi pasti Kenzo melangkah mendekati meja tempat Nara duduk.

setelah Kenzo duduk pak Rudi memulai proses mengajarnya.

"Beruntung banget itu si cupu"lulu menggerutu dalam hati.

saat jam istirahat Kenzo tidak pergi keluar dari kelas,ia sibuk dengan beberapa map berisi berkas proyek yang belum terselesaikan dan ia harus segera mengambil keputusan untuk terus melanjutkan atau harus memberhentikan karena sebelumnya ada kasus korupsi bahan bangunan yang dilakukan oleh mantan direktur keuangan diperusahaan semasa beliau masih menjabat.

dari depan pintu bunga dan temannya lulu sedang memperhatikan kesibukan Kenzo

"sedang ngerjain apa sih tu orang?"tanya lulu dengan suara pelan.

"nggak tahu"jawab bunga sambil terus melihat kearah Kenzo tanpa menoleh kearah lain sedetik pun juga.

"mereka benar benar menyebalkan"batin kenzo.

tring.

suara bel sekolah berbunyi tanda waktu belajar mengajar akan kembali dimulai.Kenzo menyimpan map kedalam tasnya kemudian mengeluarkan buku belajarnya.

"ck,kalau nggak karena paksaan dari oma males banget rasanya,usia ku sudah 23 tahun tapi malah disuruh nyamar jadi murid sekolah SMA,tentu saka semua mata pelajaran yang diajarkan sangat mudah dipahami"batin Kenzo.

"Murid baru,silahkan maju kedepan"panggil pak Rudi.

Kenzo langsung berdiri kemudian beranjak berjalan menuju kedepan.

"saya ingin melihat sejauh apa IQ kamu,silahkan isi semua pertanyaan yang berada di papan tulis"titah pak Rudi.

"Baik"jawab Kenzo.ia meraih spidol dari tangan pak Rudi kemudian mendekati papan tulis"aish sial!"umpatnya dalam hati.ia baru teringat dengan permintaan oma Hazel.

"ingat ya Kenzo,pokoknya kamu harus bertingkah layaknya seperti murid sekolah.Jangan menonjol"

pesan dari oma Hazel membuat Kenzo jengkel.Ia sempat terdiam memikirkan apakah ia harus mengisinya dengan benar atau asal tulis saja,Kenzo menghela nafas dan dengan berat hati ia harus mengisi jawaban dengan jawaban yang salah.Bagaimanapun juga ia tetap harus menuruti oma yang ia sayang.Kenzo mengisi pertanyaan yang berjumlah tiga pertanyaan dengan acak sehingga membuat mulut pak Rudi ternganga lebar.

"Ternyata setiap murid yang berada dikelas ini semuanya murid buangan,anak orang kaya yang bodoh!"seru rudi dalam hati.