NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Suci

Bukan Wanita Suci

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Aku adalah wanita yang tak bisa bekerja. Satu-satunya cara untukku mendapatkan uang adalah menjajakan diri. Akan kutukar harga diri menjadi uang, demi menghidupi ibu.

Dia memang tidak mengajariku untuk melakukan hal ini. Tapi ini adalah satu-satunya cara untuk kami bertahan hidup.

"DASAR PELAC*R!"
"TIDAK PUNYA HARGA DIRI!"
"BAGAIMANA RASANYA DITIDURI BANYAK LAKI-LAKI?!"

... dan masih banyak lagi cemoohan yang aku terima dari mereka. Jika mereka lebih suci dariku, kenapa mereka tidak membantu masalah ekonomi kami? Jika saja ada yang membantu, aku tidak perlu susah payah digagahi oleh banyak pria hanya untuk uang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

Rossa juga merasa sedih mendengar sahabatnya diperlakukan seperti itu. Tetapi merasa juga tidak bisa berbuat apapun.

Karena dirinya juga hanyalah seorang penari erotis yang tidak mempunyai kuasa apapun. Ia berharap kalau kejadian ini terakhir kali bagi Laura.

Sebab Rossa juga tidak mau jika Laura kembali menjadi wanita panggilan . Walaupun Laura sudah menyerahkan kesuciannya kepada Gibson.

Tetapi Rossa tak ingin jika Laura terjun di dunia prostitusi seperti dirinya. Rossa banyak menemukan banyak sekali karakter pelanggan yang sangat berbeda satu sama lain.

Mereka memiliki fantasi yang berbeda-beda, sehingga Rossa harus bisa menyesuaikan karakter pelanggan satu sama lain, walaupun ia juga merasa tersiksa menjadi penari erotis dan ia tidak ingin jika hal tersebut terjadi kepada Laura.

Karena ia tidak mau jika Laura juga ikut menderita seperti dirinya saat menjalani profesi wanita penghibur dan penari erotis.

“Ada apa, Rossa? Mengapa kamu diam saja? Apa ada yang kamu pikirkan?” tanya Laura. Rossa pun kemudian menggelengkan kepalanya. Ia enggan untuk bercerita kepada Laura, tentang apa yang terjadi dengan dirinya.

Sebab dia juga tidak mau kalau Laura sampai mengetahui penderitaannya sebagai wanita panggilan.

“Tidak apa-apa, Laura. Aku hanya sedikit mengantuk, karena tadi malam aku tidak tidur. Aku menunggumu sepanjang malam sampai kamu pulang," jawab Rossa. Laura pun kaget mendengarnya.

“Kamu menungguku? Kenapa Rossa? Nanti kamu bisa sakit,” tanya Laura. Rossa menggelengkan kepalanya lagi.

“Aku hanya ingin bisa memberikan perhatian kepadamu, Laura. Sebab di sini tak ada yang perhatian kepada kita berdua. Jadi kita harus lebih sering peduli,” kata Rossa. Laura pun menganggukkan kepalanya.

“Baiklah Rossa! Terima kasih, tetapi saat ini aku memang membutuhkan seseorang untuk bisa menjadi sandaranku, karena saat ini aku sedang terluka. Sebab aku masih merasa terpukul dengan kejadian tadi malam,” ungkap Laura.

“Sungguh semalam itu sangat menakutkan, aku seperti ke kijang kecil yang dikejar oleh seekor singa. Aku berusaha melawan tetapi tidak bisa, karena ancaman Tuan Lukas kepadaku begitu mengerikan,” imbuh Laura. Rossa sangat iba dengan Laura, tetapi Laura tidak akan pernah mengatakan kalau Rossa ikut terlibat dalam ancaman yang diberikan Lukas.

Sebab Ia takut jika merasa semakin merasa tidak bebas di tempat itu.

“Aku sangat bersimpati kepadamu Laura. Aku harap jika suatu hari nanti kamu bisa melunasi utangmu dan segera pergi dari sini. Aku juga tidak ingin kamu menderita dengan sikap Lukas yang selalu menekanmu,” harap Rossa. Laura menggenggam tangan Rossa.

“Aku juga berharap kamu bisa berhenti dari pekerjaan ini, Rossa. Karena bagaimanapun pekerjaan kita adalah pekerjaan haram. Uang kita tidak berkah, apalagi untuk kebutuhan keluarga. Segeralah mencari pekerjaan lain yang lebih halal,” kata Laura.

Namun Rossa menggelengkan kepalanya.

“Untuk saat ini, aku tidak bisa, Laura. Aku tampaknya tak akan bisa keluar dari tempat ini. Tuan Lukas menyimpan kartu matiku pada dirinya, sehingga aku tidak bisa untuk keluar dan mencari pekerjaan lain,” jawab Rossa.

“Sebab ia sudah mengikatku dengan rantai tak terlihat,” imbuh Rossa sambil menitikan air matanya. Laura semakin sedih mendengar apa yang diceritakan oleh Rossa.

“Aku mohon jangan bersedih, Rossa. Sebab aku ada di sini bersama dengan dirimu. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Bersandarlah di bahuku. Jika kamu memiliki banyak masalah seberat apapun kalau aku tidak bisa membantumu," tutur Laura.

“Tetapi paling tidak beban di hatimu terasa ringan jika kamu bercerita kapadaku,” sambung Laura. Mereka saling menguatkan dan mendukung satu sama lain.

Bahkan Rossa merasa dirinya beruntung mendapatkan sahabat seperti Laura. Sebab ia hanya seorang diri di klub malam itu.

Rossa juga ingin sekali bisa keluar dari tempat itu. Tetapi Lukas sepertinya akan tetap mengikat Rossa dengan video panas yang disimpannya, entah sampai kapan.

Tetapi Rossa juga ingin bisa untuk merebut video panas itu, agar dirinya bisa segera keluar dari tempat itu. Namun hal itu juga tidak mungkin, karena merasa sangat membutuhkan banyak uang demi biaya sekolah adik-adiknya dan Rossa juga tidak mau jika sampai adik-adiknya terlantar, karena dirinya mencari pekerjaan lain.

Jadi Rossa memutuskan untuk menjadi penari erotis dan kupu-kupu makan di klub malam itu. Dan ia juga tidak akan membiarkan jika keluarganya tahu tentang pekerjaan yang dilakukannya.

Karena ia takut jika sampai mereka marah kepada Rossa sebab melakukan semua itu demi keluarganya.

Saat Rossa dan Laura sedang membagi keluh kesah mereka. Tiba-tiba pintu kamar Laura diketuk oleh seseorang.

Tok tok tok! Laura kemudian membuka pintu itu. la sudah menduga kalau orang yang menuju kamarnya adalah Lukas.

“Apa kabar, Sayang? Apa kamu kamu baik-baik saja?" tanya Lukas kepada Laura. Laura hanya menganggukkan kepalanya. Lukas pun kemudian masuk ke dalam kamar Laura.

Rossa merasa kalau dirinya tidak dibutuhkan, Rossa kemudian pamit dari kamar Laura untuk kembali ke kamarnya. Ia juga ingin beristirahat sebab Rossa sangat mengantuk sekali setelah semalaman ia menunggu Laura pulang.

“Baiklah Laura, aku akan kembali ke kamarku. Aku ingin istirahat,” kata Rossa. Laura menganggukan kepalanya. Rossa kemudian pergi dari hadapan Lukas dan Laura. Laura merasa sangat cemas dengan apa yang akan disampaikan oleh Lukas kepada dirinya.

“Ada apa Tuan?" tanya Laura dengan ada pelan.

Lukas tersenyum puas pada Laura.

“Selamat Laura, kamu sudah melunasi sebagian utang kepada diriku. Jadi kamu bisa mencicilnya sampai dua bulan ke depan," tutur Lukas. Namun Laura hanya menundukkan kepalanya.

“Maaf kalau aku terlalu banyak memberi kamu ancaman. Sebab aku juga tidak ingin kalau kamu selalu membantah dan melawan setiap perkataanku,” sambung Lukas. Laura masih terdiam.

Laura juga merasa kalau Lukas begitu kasar dan terus menekan dirinya untuk bisa menuruti apa yang jadi perintahnya.

“Tidak apa-apa, Tuan! Maafkan aku juga, karena tadi malam aku sempat melawan Tuan Gibson. Karena saat itu aku memang bersalah, aku masih tidak ingin untuk bisa menyerahkan kesucianku pada Tuan Gibson, ujar Laura. Lukas pun menganggukkan kepalanya sambil tersneyum lagi.

“Tidak apa-apa. Bahkan Tuan Gibson tadi menelponku. Dia bilang kalau dia sangat puas dengan pelayananmu. Dan ia akan senang sekali bisa untuk membawamu pergi lagi,” papar Lukas.

Laura pun kaget mendengar apa yang dikatakan oleh Lukas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!