"OM... KAMU MENGATAI SAYA OM? ah sudahlah, saya tanya kenapa kamu memeluk saya tiba tiba, padahal saya tidak kenal dengan mu"ujar Angkasa dengan tidak suka.
"Saya berpikir tadi om itu kekasih saya, jadi saya peluk aja om nya tapi btw om tampan banget.." ucap Bella yang tidak lepas untuk menatap wajah Angkasa yang mulai terlihat sangat marah.
Arrabella yang salah peluk orang jadi simbol pertengkaran dengan seorang pria yang bernama Angkasa elbar dharma.
Seorang anak pengusaha terkenal, bukan itu saja dikenal dengan ketampanan nya. Memiliki seorang kekasih idol penyanyi bernama Keyla Salsabila. Karena sebuah kejadian mengharuskan nya menikahi seorang Arrabella Shafira.
Bagaimana lika liku kisah percintaan diantara ketiga nya, yuk simak cerita ku 🥀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon utayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Angkasa yang sudah berada di dalam mobilnya, mengingat kembali kejadian beberapa menit. Kejadian yang mampu membuatnya tersenyum - senyum.
"the game will start soon little girl." seringai licik tersungging di bibirnya.
Angkasa memang sengaja membuat Arrabella bekerja, menjadikannya pelayan di apartemen. Hanya semata - mata ingin membalas perbuatan wanita itu padanya. Karena baru pertama kali, dirinya menemukan seorang wanita yang tak kenal takut padanya. Terlebih lagi, wanita muda itu selalu menentang kemauan nya jika bukan diancam.
...•...
...•...
Keesokan harinya.
Sesuai dengan perjanjian kemarin yang dibuat oleh Angkasa dan Arrabella. Saat ini Arrabella sudah berdiri di depan pintu apartemen, segeralah ia memencet bell apartemen. Setelah dirasa memang benar di kartu nama, yang telah diberikan Angkasa. Waktu itu terlihat jelas tertulis nomor apartemen nya, hampir sama dengan apartemen yang ada di depannya.
Sampai pada akhirnya pintu itu terbuka dari dalam, menampakkan seorang pria yang sangat di kenalnya.
"Masuklah!" Angkasa berkata dengan mengekspresikan wajah datarnya.
"Astaga, ini beneran apartemen atau istana.. sungguh indah sekali." seru Arrabella, saat ia sudah memasuki ruangan apartemen yang akan menjadi majikannya.
"Empuk banget lagi..kalau kayak gini aku bakalan puas kerja di sini." tanpa terasa ucapannya di dengar Angkasa.
"Siapa suruh duduk di sofa, saya tidak menyuruhmu tuk duduk disana cepat berdiri!" Angkasa duduk di sofa kebesarannya dengan kakinya dinaikkan ke atas meja berbahan keramik itu.
"Uuh sombong amat." ucap Arrabella dengan acuh, lalu memilih berdiri di hadapan Angkasa seperti apa yang diperintahkan pria itu tidak boleh duduk sama sekali.
Jahat banget!
"Siapa menyuruhmu berdiri, tidak sopan! duduk!" sentak Angkasa.
Tanpa berbicara lagi Arrabella duduk tapi ia dikagetkan dengan teriakan suara Angkasa lagi.
"Siapa suruh duduk disofa! duduk di bawah lantai!" seru Angkasa dengan menatap Arrabella tajam.
"Astaga, duduk disofa saja tidak boleh! dasar pak tua sombong, awas aja akan ku balas kau suatu saat" gumam Arrabella yang memilih duduk di bawah dengan kedua kakinya bersimpuh tepat dihadapan tuannya.
"Aku akan mengerjaimu untuk hari pertama gadis kecil.." gumam Angkasa dengan wajah sinisnya. "Ingat kamu harus memahami etika jika bekerja di apartemen saya." ujar Angkasa.
"Saya juga paham, saya tahu semua aturan sebagai seorang pelayan.. mematuhi perintah tuannya.. memasakkan nya setiap hari, merapihkan kamar tuan, terus itu-----" memotong ucapan Arrabella memijit pelipisnya yang terasa pusing dengan segala ocehan Arrabella.
"sudah hentikan, kamu itu sungguh cerewet sekali.." Arrabella berkata dengan nada ketusnya.
"Tuan juga sangat menyebalkan." gumam Arrabella dalam hati, menatap sinis ke arah angkasa.
"Intinya, kamu harus menaati segala perintah saya.. sebelum setengah dua siang kamu harus ada di apartemen saya dan sebelum saya pulang kamu sudah menyiapkan makan malam saya.. "
"Dan apa yang saya katakan selalu benar dan kamu selalu salah, kamu mengerti?" suara Angkasa, mulai meninggi.
"masa dia selalu benar sementara aku selalu salah, nyatanya gak enak jadi pelayan." gumam Arrabella dalam hati, ia tidak berani mengatakan kebenaran nya pada Angkasa.
Arrabella hanya menganggukkan kepalanya karena sudah paham.
Setelah menerangkan apa yang harus dilakukan oleh Arrabella di apartemennya termasuk tata tertib yang ia terangkan ia menyuruh Arrabella pulang begitu saja.
"Baiklah sekarang kamu boleh pulang"
"Whatt?! begitu saja? " tanya Arrabella dengan mulut terbuka lebar.
"Apalagi? semua nya sudah selesai. kamu akan bekerja besok, hari ini tidak jadi. sudah sana pulang, saya masih banyak pekerjaan."
Arrabella pun memilih berdiri dari tempatnya dan menadahkan kedua tangannya, membuat Angkasa mengeryitkan keningnya heran .
"Saya butuh ongkos taksi, pinjam duit tuan. besok saya ganti, saya udah capek capek datang ke sini jugaan tuan."
Sumpah, ingin sekali Angkasa menendang wanita di hadapan nya ini. Pergi jauh dari hadapan nya, tapi apalah daya ia belum sempat mengerjai wanita dihadapannya.
Bersambung.
JANGAN LUPA LIKE ❤️
FAVORIT
GIFT
VOTE
BINTANG LIMA 🌟
BYEee...♥️
