Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Dengan membawa nampan yang berisi makanan Kevin berjalan mendekati meja nakas yang ada di dekat tempat tidur Keira.

"Apa masih sakit? Tanya dingin Kevin dan meletakkan nampan di atas meja dan menatap lekat sang gadis yang sedang menyentuh pergelangan kakinya.

"Sudah tidak terlalu sakit tuan!. Ucap bohong Keira agar tuan mudanya tidak terlalu khawatir.

"Baguslah. "Makan lah ini, agar tubuhmu sehat! Sebentar lagi adalah hari pernikahan kita, saya tidak mau acara pernikahan jadi berantakan karena ketidak hadiran mu!" tegas Kevin dengan nada dinginya.

"Maaf kan saya tuan? Karena perjodohan paksa ini membuat tuan bertengkar dengan nyonya besar dan tuan besar!?. Dengan menitihkan air matanya Keira merasa sakit karena retaknya hubungan antar orang tua dan anaknya.

"Jangan menangis, 'Ini semua sudah takdir saya, harus menikah dengan gadis desa sepertimu!. Jelas Kevin dan semakin membuat sang gadis yang ada di hadapan nya semakin terisak.

"Apa pernikahan ini tidak bisa di batalkan saja tuan!?. Mohon Keira dan sedikit menatap di mana Kevin sedang berdiri dengan menatap nya tajam atas penuturan yang keluar dari dalam mulut calon istrinya itu.

"Apa maksudmu!? Kau ingin membatalkan pernikahan ini, sementara hubungan ku dengan mamah ku sudah retak. "Apa kau sadar aku sudah berkorban membelamu sampai membentak mamah ku sendiri hanya karena memenuhi keinginan papah ku untuk menikahimu!" dengan mengusap wajahnya dengan kasar Kevin tak habis pikir dengan jalan pikiran Keira.

Hiks..., hiks..., Keira mendengar bentakan dari pria tampan itupun merasa semakin bersalah.

Di luar sana banyak sekali gadis-gadis yang ingin menjadi pacar ataupun istri dari putra tunggal Sanjaya itu. Namun Kevin tidak tertarik sama sekali dengan para gadis yang mendekatinya atau meminta di jodohkan dengan dirinya melalui orang tua mereka.

Berbeda dengan gadis yang ada di hadapan nya saat ini, Keira gadis dari desa dengan gampangnya meminta untuk membatalkan pernikahan mereka, dan berhasil membuat sang pemuda murka dengan apa yang barusan di katakan nya.

"Maaf, 'Maaf kan aku? aku tidak bermaksud untuk membentak mu!. Jelas Kevin dan berjalan mendekati sang gadis yang pipinya sudah basah karena air matanya yang berhasil lolos membasahi pipi cabi nya.

"Tu-tuan ti-tidak pe-perlu meminta maaf! Karena disini saya lah yang menjadi perusak antara hubungan tuan dan orang tua tuan muda!. Jelas Keira dengan tangisan yang semakin menjadi.

Tampa sadar Kevin langsung memeluk tubuh sang gadis dengan erat, memberi pelukan hangat sebagai seorang pria untuk menenangkan wanitanya yang sedang menangis.

Nyaman, hangat, dan saat menatap manik mata indah itu seolah Kevin hanyut dalam pesona sang gadis yang saat ini dalam pelukanya.

Keira yang hanyut dalam pelukan pria tampan pun menelusupkan kepalanya di dada bidang Kevin, wangi maskulin, tubuh atletis, hidung mancung, rupa yang sangat tampan, kulit putih, dan tinggi 180 cm. Membuat sosok Kevin sangat lah sempurna sebagai mahluk ciptaan Tuhan.

Ups. "Ini pemandangan yang sangatlah luar biasa, sebaiknya aku abadikan saja!. Ucap Tania dan langsung mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.

cekrek..., cekrek...., 'Akhirnya aku dapat momen saat mereka pelukan." setelah mengambil gambar sahabatnya Tania segera berjalan menuruni tangga untuk melakukan makan malam dengan tuan Danil dan nyonya Magdalena.

Setelah sang gadis yang ada dalam dekapan nya itu sedikit tenang dan tidak mengeluarkan suara tangisan lagi, Kevin segera melepaskan pelukannya dan membujuk sang gadis agar mau makan malam, karena sedari tadi Kevin maupun Keira sama sekali tidak singgah ke restauran atau mengisi perut mereka.

"Makan lah!. Pinta Kevin dan memberikan nampan yang berisi makanan.

"Maaf, saya sudah menyusahkan mu tuan muda!. Ucap Keira gugup.

"Panggil aku dengan sebutan, 'Mas, apa kamu paham!? Jawab dingin Kevin yang sudah berulang kali menjelaskan untuk panggilan nya, namun sang gadis selalu saja memanggilnya dengan sebutan tuan, tuan, dan tuan. Membuat Kevin sedikit risih dan tidak suka.

"Habiskan makanan mu! Jika aku melihat nya tidak habis maka kau akan mendapat kan hukuman!" jawab dingin Kevin dan berjalan keluar kamar sang gadis dengan wajah dinginya.

"Hukuman, hukuman apa yang di maksud tuan mud- eh mas Kevin? dengan bermonolog sendiri Keira memikirkan mengapa sosok pria tampan yang akan menjadi suaminya sebentar lagi harus mengatakan memberikan hukuman jika dirinya tidak menghabiskan makanan yang di bawa Kevin untuk dirinya.

☆☆☆☆☆

Hiks...., hiks...., 'Papah jahat, papah tega sama Selena!" tangisan sang gadis yang saat ini sedang mengamuk di dalam kamar pribadinya.

"Maaf kan papah sayang! Papah tidak ingin memaksa Kevin untuk menikahimu, karena Kevin sama sekali tidak mencintaimu nak!. Batin tuan Morgan yang menatap sendu ke dalam kamar sang putri.

"Akan ku balas semua yang sudah kamu perbuat gadis sialan!". Umpat Selena di tengah tangisan nya.

Brak...., brak..., prang...., hiks..., hiks...., "Kenapa Vin, kenapa kau sangat jahat kepada ku!?. Tangisan Selena pun semakin pecah dengan menghancurkan semua barang-barang yang ada di dalam kamar pribadinya.

Tuan Morgan yang tidak dapat lagi untuk menenangkan sang putri tercinta pun hanya bisa menghubungi seseorang yang sudah bekerja di kediaman nya selama ini.

Tring...., tring...., "Halo tuan besar! Jawab seorang pria dari seberang telepon.

"Cepatlah datang ke sini! Pinta tegas tuan Morgan dengan nada dinginya, setelah itu langsung memutuskan panggilan secara sepihak.

"Halo, halo tuan! Panggil pria itu karena tidak mendapat sautan dia pun langsung melihat layar ponselnya panggilan suda terputus.

"Orang kaya mah gini, main matiin ajah! Kesal seseorang.

"Sebaiknya aku segera ke kediaman nya, jika tidak aku akan di pecat!" dengan langkah cepatnya pria itu berjalan mengambil tas yang sering di bawanya setiap ada panggilan dari tuan besarnya itu.

Selang beberapa menit kemudian pria itupun sudah sampai di kediaman Hiller. Dengan cepat petugas Security membukakan gerbang dan mempersilahkan sang dokter untuk masuk ke dalam perkarangan rumah mewah milik keluarga Hiller.

Setelah menepikan mobilnya di halaman rumah mewah itu, Radit segera keluar dari dalam mobil dan berjalan cepat menuju pintu utama.

Tuan Morgan yang sudah menunggu kehadiran sang Dokter pun dengan cepat menyuruhnya menaiki tangga yang menuju kamar sang putri.

"Ayo cepat Dit! Panggil tuan Morgan dan melangkah terlebih dahulu dan di susul Radit dari belakang.

"Sebenarnya apa yang terjadi tuan? Tanya Radit saat melihat kamar nona muda Selena hancur bak kapal pecah, semuanya berserakan dan pergelangan tanganya terdapat beberapa luka yang sangat serius. Dengan cepat Radit segera membuka tas yang di bawanya tadi dan mengeluarkan sebuah suntik untuk memberi ketenangan pada sang nona muda.

"Tuan bantu saya memegang nona! ucap Radit, dan dengan cepat tuan Morgan segera memeluk erat sang putri yang masih setia mengamuk.

"Pergi, pergi kau gadis sialan!" teriak Selena pada seorang gadis yang sangat di bencinya, padahal di sana hanya ada mereka tidak ada gadis selain dirinya.

Dengan cepat Radit menyuntik kan obat penenang ke dalam tubuh Selena beberapa menit kemudian suara teriakan Selena melemah dan tertidur dengan sangat pulas akibat efek obat yang sudah mulai bekerja.