NovelToon NovelToon
Biar Aku Yang Mengalah

Biar Aku Yang Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa
Popularitas:20.5k
Nilai: 5
Nama Author: pusphaa_sariiyy

Lima tahun bukan waktu yang sebentar bagi Naila untuk tinggal satu atap dengan mertua nya. Terlebih mertua nya selalu saja menghina diri nya lantaran tak kunjung hamil.

Hingga ia harus menerima kenyataan bahwa suami nya harus menikah lagi agar bisa mendapatkan keturunan.

Namun, saat ia memilih pergi dan bercerai dengan suami nya ia harus menerima kenyataan bahwa diri nya tengah mengandung benih dari suami nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pusphaa_sariiyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Al terus mengumpat kesal karena harus menahan rasa cemburu saat melihat Naila akrab dengan pria lain.

   Ia pun ingin berpura-pura untuk mengambil minuman sekalian membisikan sesuatu pada Naila. Tetapi saat ia lewat di belakang mamah nya dan Monalisa, ia mendengar Monalisa menyebut kata 'ide yang bagus'. Ia takut jika mereka berdua memiliki sebuah rencana untuk melukai atau mempermalukan Naila.

Langsung saja ia berucap dan lupa dengan tujuan nya.

   "Ide apa yang kalian rencanakan?" Al berucap dengan dingin

Senyuman di wajah Monalisa dan Rossa menjadi pias, kedua nya takut jika Al diam-diam telah mendengar semua obrolan mereka berdua.

"Eehh,, kamu di sini juga Mas" Monalisa sedikit menjadi salah tingkah. Ia mendekati Al lalu merangkul lengan Al,

"Ini loh, mamah tadi cuman kasih ide untuk acara pernikahan kita nanti itu ada perlombaan untuk meramaikan komplek ini." Kilah nya

   "Iya Al, mamah cuman pingin berbagi sama tetangga sini meski pun dengan ada nya perlombaan." Menurut Al itu alasan yang tidak masuk di akal. Pasal nya Rossa sangat tertutup dan judes plush angkuh dengan tetangga komplek sini dan juga sering berkelahi dengan ibu-ibu sini. Tapi Al tak perduli denga alasan mereka. Ia hanya ingin pergi ketempat Naila berada dan ingin menegur Naila langsung agar tidak dekat dengan sembarang pria.

   Egois! Itu lah kalimat untuk Al. Diri nya ingin di jaga perasaan nya oleh Naila, tetapi ia tidak bisa menjaga perasaan Naila. Meski pun ia beralasan tidak ingin menjadi anak yang durhaka.

"Kalian berdua naik lah di atas panggung. Tidak enak kan jika para tamu mencari kalian tidak ada di atas panggung sana.Nanti yang ada jadi bahan omongan lagi." Ucap Rossa sedikit memaksa.

  Monalisa masih tetap merangkul lengan Al, berjalan menuju atas panggung. Al tidak bisa mendekati Naila, dengan perasaan dongkol ia pun merutuki diri nya yang cukup bodoh karena tidak menemui langsung Naila. Padahal ia sudah diam-diam lewat di belakang mamah nya dan juga Monalisa.

  ~~

          Malam hari nya, acara dansa di laksanakan. Sudah pasti setiap orang yang datang dengan pasangan nya akan dansa.

   Sama hal nya Al dan Monalisa yang berdansa di atas panggung. Mereka yang menjadi pusat perhatian tak henti nya banyak mendapat kan pujian. Siapa pun yang melihat keromatisan mereka menjadi iri. Padahal Al sendiri sudah muak melakukan banyak drama di atas panggung sana. Dalam hati nya, ia menertawai diri nya yang masih saja menurut.

    Sedang kan...

Di taman belakang rumah, masih ada sosok wanita yang merasa sesak di dalam dada nya.

  Ia, dia Naila. Wanita yang masih mengharapkan sebuah janin tumbuh di dalam rahim nya. Di pandangi nya anak-anak kecil yang asik bermain di taman itu. Ada satu balita yang menarik perhatian Naila. Ingin rasa ia menggendong balita itu. Ada juga anak kecil yang usia nya sekitaran 2 tahunan. Badan nya putih bersih dan juga montok, di gendong dengan baby sister nya. Naila tidak berani meminta anak itu meski pun untuk di gedong sebentar.

     Tatapan nya kembali turun ke perut datar nya. Di usap nya lembut perut yang rata mengharapan akan kehadiran nya di sana.

    'Andai kamu telah tumbuh hadir di dalam sini, aku yakin acara ini tidak akan pernah ada.' Gumam nya lirih

Tes,,

     Tes,,

Tes!

       "Sudah aku ingatkan pada mu, jangan pernah menangis untuk hal yang tidak berguna."

Naila tersentak kaget mendengar suara dari samping nya. Buru-buru ia hapus air mata nya di kedua pipih nya dengan tangan. Sangat familiar suara nya untuk di dengar. Ia mendongakan kepala nya.

   "Kamu lagi...—" ucap Naila yang terpotong

"Apa kamu tidak suka dengan kehadiran ku di sini?" Pria itu mendaratkan pantat nya di bangku panjang yang kosong, lebih tepat nya di samping Naila.

     "Aku hanya tidak enak saja. Apa lagi aku ini masih menjadi istri orang. Jadi harus tau batasan aja." ketus nya

"Emang kita ngapain? Aku tuh hanya kasihan saja sama kamu. Jadi cewek itu jangan lemah apa lagi cengeng." Cibir pria itu.

   Naila merasa tertampar oleh ucapan pria itu. Namun ego nya mengalah kan pikiran baik nya.

"Siapa juga yang cengeng" sungut nya kesal dengan pria itu.

    "Bukti nya setiap kali aku ketemu kamu pasti selalu liat kamu nangis. Apa itu nama nya kalo bukan cengeng." Ejek pria itu

Bugh

    Naila memukul lengan pria itu lantaran tak terima di katai cengeng. Padahal nyata nya diri nya emang gampang mewek.

"Cinta boleh, tapi jangan bodoh." Lagi dan lagi Naila tertampar oleh perkataan pria itu yang ke dua kali nya.

   Pria itu hendak pergi dari tempat duduk nya. Namun langkah nya terhenti...

   "Mau kah kamu dansa bersamku?" tawar Naila dengan wajah yang sedikit memerah menahan malu nya.

Pria itu tersenyum simpul, "Apa kamu yakin ingin dansa bersama ku?"

   Naila nampak berpikir, sebenar ia ragu. Tetapi ia ingin buktikan pada pria itu bahwa diri nya tidak lemah.

"Aku hanya mau buktikan padamu bahwa aku bukan wanita lemah yang mampu di tindas laki-laki." Ujar dengan mantap.

   Pria itu merasa tertantang dengan Naila. Seketika pria itu menggandeng tangan Naila untuk masuk ke dalam ruangan yang di mana banyak para tamu hadir yang ikut dansa romantis.

   Perlahan pria itu mengambil tubuh Naila agar lebih dekat lagi untuk memudahkan nya mengikuti alunan musik.

"Ayo kita dansa, goyangkan tubuh mu ikuti alunan musik nya." Kata pria itu

    Wajah nya dan pria itu bertemu dan tatapan kedua nya saling mengunci. Di tatap nya dengan lekat mata pria itu. 'Aku ngak asing dengan mata itu.' Gumam Naila dalam hati.

"Kenapa melihatku saja hummm..." Naila terhenyak tak kala mendengar suara pria itu.

   "Aku takut jika suami ku melihat kita seperti ini." Raut wajah nya gusar tidak dapat di bohongi.

Dengan cepat Naila menarik tubuh nya menjauh lalu menyudahi itu semua. Biar lah ia di kata bodoh oleh pria itu. Ia tak ingin membuat masalah baru lagi.

   "Ck, dasar lemah." Cibir pria itu menatap remeh Naila.

"Terserah apa kata kamu. Lagi pula aku tidak kenal dengan kamu itu siapa."

    Naila pun pergi dari hadapan pria itu.

🌾🌾🌾

Mentari pagi menyinari seluruh isi permukaan bumi.

       Naila yang sedari tadi berada di dapur membuat sarapan sebelum matahari menampakan sinar nya.

"Hoaaaaaammmmmm" Monalisa terlihat menuruni anak tangga.

Naila masih saja berpura-pura tidak melihat keberadaan Monalisa agar tidak menimbulkan masalah di pagi hari.

"Biiikkk....." Teriak Monalisa, namun tatapan mata nya tertuju pada Naila yang berkutat di dapur.

"Wooiii, pada budek apa di panggil ngak ada yang nyaut."

"Iyaa non, ada apa?" Ucap Bik Cia dengan sedikit membungkuk kan badan nya

"Bukan kamu, tapi pembantu baru itu." Ketus nya

"Disini tidak ada pembantu baru Non." Semua para pekerja di sana malas untuk melayani Monalisa, yang menurut nya belum menjadi istri sudah seenak nya perintah asal.

"Uuppsss sori.. Aku kira dia pembantu baru di sini." Dengan nada mengejek.

"Siapa yang kamu maksud?" Suara seseorang di sana

1
Kikan Dwi
dan anak itu adalah naila, apakah vian tau?
Kikan Dwi
dia punya akses gitu? jahat nya dari dulu ternyata
Kikan Dwi
syukur 🤣🤣
Selviana
ekspektasi kamu terlalu tinggi tapi nyatanya kamu di jadikan ATM berjalan oleh Monalisa.
Selviana
Kenapa? bukankah itu keinginan kamu sendiri untuk menikahkan Al dan Monalisa.
Selviana
itu karma karena kamu jahat terhadap Naila.
Selviana
Jika Al sampai tahu kalau Rossa bukan ibu kandungnya.Apakah Al masih sayang pada Rossa sebagai ibunya atau justru membencinya 🤔
Selviana
berarti Al bukan anak Rossa.
Selviana
Dasar ibu mertua yang lemah
anjurna
/Rose/ untuk Kakak....
anjurna
Dalam hidupmu hanya harta yang dipikirkan.
anjurna
Pilhanmu Rossa.
anjurna
😏😏😏Karma mu yang belum seberapa Rossa.
🌺Fhatt Trah🌺
🌹 untuk author. semangat ya
🌺Fhatt Trah🌺
sukurin
anjurna
Jahat. Pantes kamu nggak bisa diberi keturunan Rossa. Kamu aja bisa setega itu memperlakukan seorang anak.
🌺Fhatt Trah🌺
anak ridho dengan perempuan lain gitu😱
Indah dk
2 iklan + 1 🌹 untuk kakak author

Segini dulu ya kak bacanya nanti di lanjut lagi🥰🙏
Indah dk
Orang kek gini halal untuk di penggal
Indah dk
Kok ada perempuan kek dia ya Allah😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!