NovelToon NovelToon
Inspace

Inspace

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: camey smith

Dalam keheningan hidup yang terasa hampa, Thomas menemukan pelariannya dalam pekerjaan. Setiap hari menjadi serangkaian tugas yang harus diselesaikan, sebuah upaya untuk mengisi kekosongan yang menganga dalam dirinya. Namun, takdir memiliki rencana lain untuknya. Tanpa peringatan, ia dihadapkan pada sebuah perubahan yang tak terduga: pernikahan dengan Cecilia, seorang wanita misterius yang belum pernah ia temui sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon camey smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wedding Plan

Di sebuah kafe kecil yang nyaman di pinggiran kota, Thomas, Cecilia, Fabio, dan Helena duduk mengelilingi meja bundar yang penuh dengan sketsa, catatan, dan tablet yang menampilkan ide-ide pernikahan. Cahaya sore yang hangat menyelinap masuk melalui jendela besar, memberikan suasana yang santai namun penuh semangat.

Thomas, dengan rambutnya yang sedikit berantakan, tampak serius membolak-balik buku panduan pernikahan, sesekali menunjuk pada halaman tertentu dan berkata, "Ini! Bagaimana kalau kita tambahkan ini ke daftar?" Dia mengenakan kemeja flanel dan jeans, penampilannya sederhana namun menunjukkan karakternya yang praktis.

Cecilia, yang duduk di sebelahnya, mengenakan gaun musim panas berwarna cerah yang menonjolkan kepribadiannya yang ceria. Dia tertawa lepas saat membaca salah satu lelucon dari buku '1001 Lelucon Pernikahan Terbaik'. "Oh, ini harus kita bagikan saat resepsi!" serunya sambil menunjuk pada lelucon favoritnya.

Fabio, yang dikenal sebagai joker kelompok, sedang asyik dengan laptopnya, mencari komedian lokal yang bisa mereka undang. "Kita butuh seseorang yang bisa membuat semua orang terpingkal-pingkal," katanya dengan semangat. Rambutnya yang gelap dan mata yang selalu berbinar menunjukkan kegembiraan yang ia rasakan untuk acara tersebut.

Helena, dengan kacamata besar yang menjadi ciri khasnya, sedang sibuk menggambar dekorasi pantai di tablet grafisnya. "Bagaimana kalau kita letakkan lentera-lentera di sepanjang jalan menuju altar?" usulnya, sambil menunjukkan sketsanya yang penuh warna. Dia selalu punya ide-ide kreatif yang tak terduga.

Mereka berempat adalah tim yang sempurna, masing-masing dengan kekuatan dan ide-ide unik mereka sendiri.

“Bagaimana kalau kita adakan di pantai?” Usul Cecilia.

"Di pantai?" Thomas mengangguk dengan antusias. "Itu ide yang brilian!” Thomas yang memang menyukai pantai dan laut langsung bisa membayangkan mengucapkan janji di bawah langit senja, dengan kaki kita yang berpasir dan suara ombak sebagai musik.

Cecilia tersenyum lebar, matanya berbinar-binar membayangkan hari itu. "Dan kita bisa melepaskan lampion ke langit saat malam tiba, sebagai simbol harapan dan impian kita yang terbang tinggi."

Fabio, yang selalu siap dengan ide-ide gilanya, menambahkan, "Kita harus punya kontes membangun istana pasir! Pemenangnya bisa mendapatkan potongan pertama dari kue pernikahan."

Helena tertawa, "Dan aku akan memastikan ada stasiun es krim! Kita bisa memiliki berbagai rasa, dari yang klasik hingga eksotis, untuk menyegarkan tamu."

Mereka semua tertawa, membayangkan pernikahan yang tidak hanya penuh cinta, tapi juga penuh keceriaan dan keunikan yang akan membuat hari itu tak terlupakan. Pantai, dengan suasana alaminya yang santai dan indah, tampaknya adalah tempat yang sempurna untuk memulai babak baru dalam hidup mereka.

Rencana pernikahan Thomas dan Cecilia semakin meriah dengan campur tangan Fabio dan Helena. Fabio, yang memiliki selera humor yang unik, mengusulkan agar mereka menggunakan trampolin di altar. "Bayangkan saja," katanya sambil tertawa, "kalian bisa melompat ke kebahagiaan bersama!"

Helena, yang tidak kalah kreatifnya, menambahkan, "Dan bagaimana kalau kita punya penjaga pintu yang berpakaian seperti badut? Setiap tamu yang datang harus melewati 'tes ketawa' untuk masuk!"

Thomas dan Cecilia hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum. Mereka tahu bahwa dengan Fabio dan Helena, pernikahan mereka tidak akan pernah kekurangan kejutan dan tawa. Bahkan Thomas sampai lupa bahwa dia melakukan pernikahan ini atas tekanan Mateo.

"Jangan terlalu konyol, Fabio. Jangan lupakan Mateo." Thomas mengingatkan Fabio pada ayahnya yang memiliki selera humor rendah.

Fabio menoleh ke Thomas dengan senyum nakalnya. “Tenang saja, Thomas. Aku tahu batasannya,” katanya sambil mengedipkan satu mata. “Aku akan memastikan bahwa setiap leluconku disetujui oleh komite sensor yang ketat, yang terdiri dari satu orang: Mateo.”

Thomas tidak bisa menahan tawa. “Komite sensor yang ketat, huh? Itu harus aku lihat.”

Helena menimpali, “Oh, aku akan membantu Mateo. Kita akan memberikan skor untuk setiap leluconmu, Fabio. Jika tidak lulus, kamu harus membayar denda dengan menari salsa di depan semua tamu!”

Cecilia tertawa mendengarnya. “Itu akan menjadi hiburan yang sempurna! Tapi jangan khawatir, Fabio, aku yakin kamu akan membuat kita semua bangga.”

Thomas menatap mereka yang sedang tertawa. Di kepalanya, pikiran-pikiran berkecamuk, berbenturan satu sama lain seperti ombak yang tak pernah berhenti. Dia merasa bersalah, berat di hati, karena pernikahan yang seharusnya menjadi momen paling bahagia dalam hidupnya kini terasa seperti langkah terpaksa untuk menyelamatkan proyek yang telah ia kerjakan dengan keras.

Mateo, ayahnya, telah menggantung proyek itu, memberikan tekanan yang tak terduga. Thomas tahu bahwa Mateo hanya ingin yang terbaik untuknya, tapi cara ini... cara ini terasa salah. Dia berharap bisa menemukan jalan lain, solusi yang tidak memerlukan pengorbanan seperti ini.

Di sisi lain, ada Cecilia. Wanita yang dengan cepat telah mencuri hatinya, yang tawa dan senyumnya mampu menerangi hari-hari yang paling suram sekalipun. Dia tidak ingin Cecilia merasa seperti pion dalam permainan bisnis keluarga.

Thomas merasa terjepit oleh situasi yang tidak bisa diubah. Tanggal pernikahan sudah ditetapkan. Thomas berhaji dia akan mengabulkan seluruh keinginan Cecilia sebagai bentuk permintaan maaf.

Dalam hati kecilnya, Thomas berharap bahwa dengan memenuhi setiap keinginan Cecilia, dia bisa menunjukkan betapa dia menghargainya, meskipun awal dari pernikahan mereka terasa kurang ideal. Dia berkomitmen untuk membuat setiap detail pernikahan sesuai dengan impian Cecilia, dari bunga yang dia pilih hingga lagu yang akan diputar saat mereka berdansa bersama.

1
Leo6urlss
Camila bener bener lu yeeee 🤣🤣
Leo6urlss
Wkwk andai menikah semudah itu pasti gw udh punya anak 5
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!