NovelToon NovelToon
Cinta di Badai Musim Semi

Cinta di Badai Musim Semi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dwi-chan

Amira Nimra, seorang gadis yang mengidap DID atau biasa disebut dengan penyakit kepribadian ganda. Begitu banyak liku-liku yang ia jalani, di jauhi oleh orang-orang karena di anggap aneh, lalu musuh kakak-nya yang terus mengincar dirinya.

Namun, seseorang datang kepadanya. Memberikan uluran tangan untuknya, memberikan semangat, dan mengisi rasa kesepiannya setiap saat.

"Jangan bodoh, mati tidak akan menyelesaikan semuanya!" ~

***

"Amira, kau bisa mengandalkan aku kapan pun kau mau."


Don't Copy My Story
Warning Typo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi-chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Setia

Hening

Perdebatan antara Setia dan Amira berakhir dengan kesunyian. Amira menundukkan kepalanya dan beranjak, "Maaf karena sudah mengganggu suasana kalian."

Setelah mengatakan hal itu, Amira pun pergi meninggalkan mereka yang masih terdiam. Mika menopang dagunya sembari menatap kepergian Amira, "Perkataannya seolah-olah dirinya mempunyai rahasia besar yang berbahaya."

Setia yang mendengar perkataan Mika tercenung, pemuda itu langsung ter-ingat dengan penemuannya di atap.

~Sepulang Sekolah~

Amira kini tengah menunggu di halte bus sekitar sekolahnya. Gadis itu hanya sendirian di karenakan terlambat.

"Amira Nimra," panggil seseorang membuat sang empu-nya menoleh.

Setia-pemuda yang baru saja memanggil nama lengkap gadis itu mendekat.

"Amira Nimra, atau nama lengkapmu adalah Amira Nimra Anggara," mendengar hal itu membuat Amira terbelalak.

"Apa maksudmu?" tanya Amira, gadis itu mencoba untuk tenang.

Setia mengeluarkan selembar foto dari saku bajunya dan memperlihatkannya pada Amira. Amira terkejut kala foto yang kini Setia pegang adalah foto keluarganya.

"Apa maumu?" tanya Amira kemudian. Gadis itu menatap Setia dengan tajam.

"Ambilah," Setia menyodorkan foto itu kepada Amira, gadis itu menerimanya dan menatap Setia dengan bingung.

"Jangan menjatuhkannya lagi," setelah mengatakan hal itu, Setia pergi meninggalkan gadis itu dalam kesendiriannya.

Amira menatap foto itu dengan sendu, gadis itu mendudukan dirinya pada bangku dan memeluk dirinya sendiri.

"Terimakasih," lirihnya entah kepada siapa.

...****************...

"Sial! Sial! Sial! Bagaimana bisa ini terjadi?!"

Rio-kakak Amira itu nampak dipenuhi dengan emosi. Pemuda itu mengepalkan tangannya dengan kuat hinga ujung jari-jarinya memutih.

"Apa yang dia inginkan? Kenapa harus Amira?" gumam Rio dengan nada khawatir, lalu pemuda itu mengacak kepalanya frustasi.

Gerald membuka suara, "Saya pikir informasi tentang Nona Amira akan di jual lalu mereka akan berpikir bahwa Nona Amira merupakan kelemahan untuk Taka.Corp."

"Awasi Amira, besar kemungkinan informasinya sudah tersebar ke musuh-musuh kita. Adikku tidak tahu apa-apa," titah Rio dan di angguki oleh Gerald.

Rio melangkahkan kakinya ke arah balkon, dari ketinggian ia bisa melihat jalanan yang begitu ramai dan padat. Pemuda itu menghela napas kasar, Ia masih tidak bisa merasa tenang, masalah kian membesar seiring berjalannya waktu.

"Kau harus baik-baik saja, Amira."

...****************...

"Perkemahan!?"

"Ya! Kalian akan mengadakan perkemahan khusus untuk kelas 12 saja. Kalian di wajibkan untuk mengikuti perkemahan ini, jika tidak maka jangan harap kalian mendapatkan nilai yang bagus," ucap gurunya, Amira terdiam mendengarnya, gadis itu hendak menolak ikut, namun Gurunya sudah berkata demikian.

"Tenang saja, kalian akan bersenang-senang di sana. Berpetualang, menyelesaikan misi dari panitia, menyanyi di depan api unggun, Ibu jamin kalian tidak akan pernah merasa bosan," jelas sang Guru lagi meyakinkan. Para siswa berseru senang, nampak tidak sabar mengikuti perkemahan tersebut.

"Perkemahan di adakan selama 7 hari 6 malam. Kalian bisa memilih teman satu tenda maksimal 4 orang, dan bisa satu tenda dengan teman kelas yang lain," Amira memainkan jarinya di bawah meja dengan ragu. Gadis itu kian menundukkan kepalanya, ia takut benar-benar takut. Bagaimana jika nanti orang-orang tahu dengan penyakitnya? Amira tidak bisa membayangkan jika hal itu terjadi.

"Tidak, jangan sampai itu terjadi," lirih Amira bergetar, dan hal itu masih terdengar oleh Andra yang duduk di depannya.

Pemuda itu berbalik menatap Amira, "Amira, Kau baik-baik saja?"

"Huh?" Amira terkejut dengan pertanyaan Andra, gadis itu tersenyum, "Ti-tidak, aku baik-baik saja."

Andra mengangguk meskipun ragu, ia pun kembali ke posisi semula.

...****************...

"Ba-bagaimana? Apa yang harus aku lakukan?" lirih Amira, gadis itu nyaris saja menangis. Ia kini tengah menghubungi kakaknya, lantas Rio yang mendengar hal itu menghela napas kasar.

[Bagaimana jika Kakak memindahkanmu lagi Amira?] solusi Rio kepada adiknya itu.

"Ti-dak, 3 bulan lagi aku akan lulus, sekolah lain tidak akan menerimaku. Kakak, apa mungkin aku harus ikut? Mungkin Eliza dan Kyla bisa bekerja sama," ujar Amira mencoba mencari jalan keluar. Rio mengusap wajahnya kasar, [Itu tidak semudah yang kau pikirkan Amira. Kakak tidak yakin mereka akan bekerja sama.]

[Begini saja, Kakak akan mengajukan diri sebagai panitia di sana. Kakak akan mengawasimu, mereka pasti mau karena kakak mantan Ketua Osis di sekolah itu.]

"Sungguh? Baiklah, kalau begitu aku akan membeli perlengkapannya," putus Amira dengan rasa senangnya yang membuncah.

[Jangan, biar Kakak saja yang membelikannya!] Sela Rio dengan cepat, Amira sontak bingung, "Kenapa? Bukankah selama ini aku baik-baik saja sendirian?"

[Tidak apa-apa, kau di rumah saja. kakak sebentar lagi akan mengadakan rapat, sampai jumpa,] Rio menutup panggilannya sepihak. Amira menatap ponselnya dengan tatapan bingung, Ia heran dengan tingkah Kakaknya.

"Ada apa dengan kakak?" gumamnya dengan bertanya-tanya.

Sementara itu..

Rio meletakkan ponselnya di atas meja, pemuda itu memijat dahinya yang terasa pening. Akhir-akhir ini masalah datang secara bertubi-tubi membuatnya cukup kewalahan.

"Silahkan di minum tuan," seorang pelayan membawakan segelas tes putih kepada Rio. Rio mengangguk, "Terima Kasih."

Pelayan itu mengangguk dan pergi dari sana.

Rio memegang gelas itu dan hendak meminumnya, namun gerakannya terhenti kala mencium sesuatu di gelas itu. Rio mengurungkan niatnya dan memanggil Gerald yang senantiasa berada di sampingnya.

"Gerald, tangkap pelayan yang menyajikan Teh ini padaku," titah Rio dengan tenang. Gerald menunduk hormat, "Baik Tuan."

"Dan... Bawa Teh ini untuk di teliti, aku ingin hasilnya besok," tambah Rio di angguki oleh Gerald.

Gerald memerintahkan anak buahnya membawa segelas teh yang di sajikan dan menyuruh anak buah yang lainnya mengikutinya. Setelah kepergian Gerald, Rio menyandarkan dirinya pada kursi kebesarannya.

"Kalian pikir bisa membunuhku?"

...****************...

Asap mengepul di suatu ruangan yang begitu sunyi. Rio tengah menghisap rokoknya dengan tenang, tidak ada yang tahu dengan apa yang pemuda itu pikirkan sekarang.

Tidak lama kemudian, Gerald datang dengan membawa seorang Wanita yang tidak lain adalah salah satu Pelayannya sendiri. Rio membuang puntung rokoknya dan menginjaknya, dengan raut wajah datar pemuda itu melangkah mendekat ke arah sang Wanita.

"Mengakulah," suara serak Rio dengan pelan namun terdengar menakutkan bagi wanita itu. Tubuh wanita itu bergetar, dan tiba-tiba ia berlutut di depan Rio sembari memegangi Kakinya.

"Tu-tuan..  Ma-maafkan saya..  Maafkan saya! Ampuni saya tuan!" mohon Wanita itu dengan tangisnya. Rio hanya diam, pemuda itu memundurkan langkahnya.

Rio menatap Gerald, "Interogasi wanita ini hingga ke akar-akarnya."

"Baik Tuan. Lalu bagaimana nasib wanita ini?" tanya Gerald kemudian. Rio menatap wanita itu lama, Wanita itu menatap Rio dengan takut.

"Asingkan," jawab Rio dan setelah itu pergi dari sana. Wanita itu nampak bersyukur karena Rio tidak melenyapkannya, ia turut berterima-kasih kepada pemuda itu meskipun mustahil pemuda itu akan mendengarnya.

Bersambung...

1
Yoo Stefanno
kurang
Dwi-chan: makasih kak masukannya/Smirk/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!