Kirani, bisa di katakan gadis yang malang. Hidupnya tak di inginkan oleh Ayah kandungnya sendiri bahkan saudara kembarnya pun ingin menghancurkan nya hanya demi kepentingan nya sendiri.
Bagaimana caranya Kirani melewati semua tantangan hidupnya yang sangat berat, apakah Ia mampu bangkit dan menemukan kebahagiaan nya sendiri tanpa merasa ketakutan oleh bayang-bayang masa lalu yang membuatnya trauma.
Yuk simak kelanjutan kisahnya di karya " Korban Saudara Kembar "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kisah sedih Rana
...****************...
Azka gelisah di kamarnya, semenjak pulang dari kantor Ia belum melakukan apapun. Sejak tadi Ia memikirkan satu hal, dan itu mengenai undangan makan malam dari Ibunya.
Tentu Azka sudah tahu perihal apa yang melatar belakangi adanya undangan makan malam itu.
Sekarang bagaimana caranya Azka mengatakan semua itu pada Rani, bagaimana caranya menjelaskan tentang semua yang terjadi.
Akhirnya Azka meraih ponsel nya dan mengetik beberapa kata disana kemudian mengirimkan nya pada wanita itu.
Bibirnya menyunggingkan senyum, Ia bergegas keluar guna untuk menemui Rani. Niatnya untuk menyampaikan undangan makan malam dari kedua orang tuanya.
Kali ini Rani yang membukakan pintu untuk Azka.
" Mau minum apa Azka, biar aku buatkan. "
Azka menggeleng karena saat ini Ia tidak ingin apapun.
" Tiara, sebenarnya aku kemari hanya ingin bilang kalau...... !
Rani menunggu kelanjutan ucapan Azka, keningnya mengkerut karena Azka tak kunjung melanjutkan ucapannya.
" Ada apa Azka, apa ada masalah. " Tanya Rani yang mulai di hinggapi rasa was- was.
" Sebenarnya Ayah dan Ibu ingin mengundang kita berdua makan malam Tiara, dan rencananya besok malam. "
Rani menghela nafas lega, bibirnya mengulas senyum. Sempat terpikirkan olehnya, ada masalah besar yang akan mereka hadapi nanti.
" Ya Allah Azka, aku pikir ada apa. Hanya makan malam saja kan, tidak masalah kita akan pergi bersama. "
Azka masih gelisah, ragu ingin menyampaikan nya atau tidak, namun harus Ia katakan agar tidak jadi masalah nanti.
" Sebenarnya bukan hanya sekedar makan malam Tiara. Gini, Ibu dan Ayah ingin membicarakan pernikahan kita. "
Rani terkejut dan langsung menatap Azka, mencari kejelasan. Apakah Pria itu sedang bergurau.
" Menikah ? bagaimana bisa. Maksud ku kenapa harus menikah. "
Azka pun mulai menceritakan semua kejadian nya mulai awal, bagaimana Tedi tiba-tiba menemuinya di kantor siang tadi dan berakhir Ia mendapatkan undangan secara mendadak.
Rani melongo tak percaya, kini bukan hanya Azka yang gelisah tapi Rani juga.
" Bagaimana bisa kita menikah Azka, kamu tidak bersalah dalam hal ini, kenapa kamu harus mempertanggung jawabkan sesuatu yang tidak kamu lakukan. Tidak Azka, ini tidak boleh terjadi. Aku akan mengatakannya pada Ibu Sinta kalau ini bukan milik mu dan kamu tidak harus bertanggung jawab untuk menikahi ku. "
Keduanya terdiam tentu dengan gejolak pikiran masing-masing.
" Tiara, bukankah ini jalan keluar terbaik untuk kita. Aku pikir memang lebih baik kita menikah saja, agar aku bisa melindungi mu. Bukankah kamu bilang kalau saudara mu itu mengincar mu, kalau kamu jadi istri ku dia tidak akn berani menganggu mu. Bukankah benar begitu dan buat aku, Ibu tidak akan terus menerus menjodohkan ku dengan wanita- wanita nggak jelas di luar sana. "
Lagi- lagi Rani menatap Azka dengan intens, tidak mengerti bagaimana jalan pikir Pria itu.
" Tidak mungkin Azka, kamu tahu bagaimana keadaan ku. Kalau pun kita menikah, aku tidak akan bisa.....
Azka tertawa kecil, tau kemana arah ucapan Rani selanjutnya.
" Kamu tidak perlu khawatir Tiara, kita hanya akan menikah di atas kertas dan aku tidak akan meminta apapun dari mu. Bahkan meminta apa yang sedang kamu pikirkan itu. "
Pembicaraan mereka berdua sangat serius, namun Azka tetap pada keputusan nya. Rani memastikan semuanya apakah benar mereka akan melakukan hal itu, ibaratkan nikah kontrak.
Akhirnya Rani pun hanya bisa menyetujui usul Azka, memang ada benarnya juga. Rani juga butuh seorang suami agar kehamilannya saat ini tidak menjadi bahan gunjingan orang lain, dan kelak anaknya akan terlahir dengan orang tua yang lengkap.
Kesepakatan sudah di ambil tinggal mempersiapkan mental mereka saja, untuk menghadapi pertemuan besok malam.
***
Sementara di tempat lain, Rana meremas kuat ponsel nya. Sebuah pesan masuk dan meminta nya bertemu di sebuah hotel, padahal tubuhnya sudah sangat ini terasa lelah sehabis melakukan pemotretan.
Rencananya ingin pulang dan istrahat di rumahnya, melayani suaminya karena kebetulan Pria itu ada di rumahnya.
" Temui aku sekarang kalau kamu tidak mau vidio itu sampai ke suami mu. "
Satu pesan kembali masuk, Rana membacanya dan kemudian berteriak frustasi.
" Argh !! Sial !! "
Kemarahan nya sudah sampai di ubun- ubun, batinnya berperang. Jujur Ia tidak ingin pergi karena merasa sudah menghianati suaminya, Pria yang begitu Ia cintai.
Namun di sisi lain, Ia akan kehilangan Pria itu kalau sampai vidio itu sampai ke tangan suaminya.
Kisah sedih Rana
Dia adalah Alvaro, Alvaro yang sudah menghubungi nya dan meminta nya menemuinya di tempat biasa. Dengan ancaman yang membuat Rana tidak berkutik.
Walau berat hati Rana pun terpaksa menemuinya.
Seminggu sebelum pernikahan mereka, Alvaro menghubungi Rana bahwa Ia melihat calon suaminya itu sedang bersama wanita lain di sebuah hotel.
Alvaro meminta Rana untuk menemuinya, karena cinta nya yang begitu besar pada Tedi. Rana tidak memikirkan banyak hal, yang Rana tau adalah melabrak calon suaminya itu. Membawa nya kembali kerumah nya.
Rana tiba di hotel sesuai alamat yang di berikan oleh Alvaro.
" Aku sudah di depan Varo, dimana Mas Tedi. "
Rahang Alvaro mengeras melihat pesan dari Rana, Ia cemburu karena menurut nya pesan Rana tergolong mesra.
Alvaro kemudian keluar dari tempat persembunyian nya dan melangkah menemui Rana.
" Mereka ada di atas, di kamar 101. Oh ya, kamu harus tenang. Jangan gegabah, bukankah kamu ingin membawanya kembali tanpa membuat ada orang lain yang tau. "
Rana mengangguk, memang benar. Apapun yang terjadi nanti, Ia harus membawa calon suaminya kembali. Jangan sampai pernikahan mereka batal hanya karena ada orang lain yang tau.
" Tarik nafas mu, ini minumlah agar kamu sedikit tenang. "
Alvaro menyodorkan satu botol mineral pada Rana, Ia pun membantu membuka penutup botol tersebut.
Tanpa curiga apapun Rana meminumnya sampai habis tak tersisa, Alvaro menyunggingkan senyum licik.
Setelah beberapa saat, Alvaro pun mengajak Rana ke kamar yang Ia sebutkan tadi. Mereka sampai di depan pintu kamar 101, Rana sudah tidak sabar ingin masuk.
" Kamu masuklah Ran, aku tunggu di luar. "
Rana mengangguk dan mulai memutar pintu kamar tersebut, Ia melangkah masuk dengan perlahan. Mengedarkan pandangannya ke semua arah namun tidak menemukan siapa pun disana.
" Dimana mereka, apa di kamar mandi. " Gumam Rana.
Ketika melangkah ke kamar mandi, Rana mulai merasakan perubahan pada dirinya. Ia merasa gerah dan juga tiba-tiba haus namun Ia berusaha untuk melawan nya.
Di dalam kamar mandi pun Rana tidak menemukan siapa pun, rasa panas di tubuhnya makin menjadi- jadi, bahkan Rana mulai melepaskan kancing baju bagian atasnya.
" Ada apa dengan ku, dan kemana Mas Tedi. Mereka tidak ada disini. "
Rana keluar dari kamar mandi dan mendapati Alvaro sudah berada di kamar yang sama dengan nya.
" Dimana mereka Varo, mereka tidak ada disini. "
Alvaro lagi- lagi tersenyum licik, Ia melangkah kearah pintu dan menguncinya kemudian melemparkan kunci itu ke atas lemari.
Rana terkejut melihat perbuatan Alvaro, Ia melangkah ke arah pintu. Mengutak-atik pintu itu berharap pintu nya terbuka.
" Varo, apa yang kamu lakukan, cepat buka pintunya. Aku ingin pulang. "
Rana mulai ketakutan, apalagi Alvaro mulai melangkah menghampiri nya. Sangat dekat bahkan nafas Pria itu mengenai wajah Rana.
" Aku tidak akan mengijinkan mu keluar dari tempat ini, malam ini kamu harus jadi milikku sayang. " Bisik Alvaro tepat di telinga Rana.
Tubuh Rana bergetar hebat karena ketakutan, Alvaro semakin nekat. Pria itu melingkarkan tangan nya di perut ramping Rana, bahkan mulai mengecup tengkuk wanita itu.
...****************...
duh cinta lama bertemu kembali....apa akan jadi rintangan buat Rani dan Azka nih
moga kamu bisa kuat hadapi hidupmu
takutnya kamu hamil
iya pikiran kamu juga ntah kemana2 .... kasian
sungguh alur cerita yg indah, semangat author semoga rezeki nya lancar disini, bisa masuk bab terbaik, agar bisa berbagi ke sesama yg membutuhkan, Aamiin🤲