Dunrice, seorang pemuda berusia 20 tahun, dicap sebagai sampah masyarakat. Diusir dari keluarga, hidup di jalanan, dan dicemooh oleh semua orang. Kehidupannya bagaikan neraka, tanpa harapan dan masa depan.
Suatu malam, saat Dunrice terbaring di lorong gelap, seberkas cahaya misterius menyelimuti tubuhnya. Rasa sakit yang luar biasa mencengkeramnya, dan ketika cahaya menghilang, Dunrice terbangun di kamar tidurnya yang kumuh.
Di kepalanya, terdapat sebuah suara yang menyapa dengan ramah. Suara itu memperkenalkan diri sebagai A.I.S.T.E.N.A., sebuah sistem kecerdasan buatan yang tertanam di dalam otaknya.
A.I.S.T.E.N.A. menjelaskan bahwa Dunrice telah terlahir kembali ke masa lalu, 10 tahun sebelum masa suramnya.
Dunrice, yang dipenuhi tekad untuk mengubah masa depannya, mulai memanfaatkan kemampuannya dengan bantuan A.I.S.T.E.N.A. Ia berlatih keras, membangun kekayaan, dan mendirikan sebuah perusahaan raksasa. Keberhasilannya mengantarkannya ke puncak dunia bisnis, membungkam semua orang yang pernah meremehkannya.
Di tengah kesuksesannya, Dunrice juga bertemu dengan berbagai wanita cantik dan menarik. Terjalinlah kisah cinta yang rumit dan penuh intrik.
Namun, di balik gelimang kemewahan dan cinta, Dunrice masih dihantui masa lalunya. Ia harus menghadapi musuh-musuh yang ingin menghancurkannya, dan mengungkap rahasia di balik sistem A.I.S.T.E.N.A. yang tertanam di kepalanya.
Bisakah Dunrice mengubah takdirnya? Bisakah dia mencapai puncak dunia bisnis, cinta, dan kekuasaan?
Ikuti kisah Dunrice, sampah masyarakat yang terlahir kembali dengan sistem AI, dalam novel "Sampah Masyarakat dengan Sistem AI", genre action, romance, bisnis, terlahir kembali ke masa lalu, dan harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HUDAXS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22: Aliansi Baru dan Rencana Baru
Chapter 22: Aliansi Baru dan Rencana Baru
Lokasi: Tempat persembunyian rahasia di luar kota
Tokoh:
Dunrice: CEO muda dan jenius di bidang teknologi informasi.
Anya: Sahabat Dunrice dan programmer handal.
Artemis: Peretas misterius yang membantu Dunrice dan Anya.
V.I.: Agen rahasia yang bekerja untuk organisasi pemberontak.
Ayah V.I.: Ilmuwan jenius.
Cerita:
Dunrice, Anya, dan Artemis duduk melingkar di sebuah ruangan remang-remang di tempat persembunyian mereka yang baru. Wajah mereka tegang saat mereka membahas langkah selanjutnya.
Dunrice: "Kita harus bergerak cepat. Sarah Miller pasti sudah meningkatkan keamanannya setelah kekacauan di markas besar."
Anya: "Aku setuju. Kita tidak bisa tinggal di sini terlalu lama. Kita harus mencari tempat persembunyian baru yang lebih aman."
Artemis: "Aku bisa membantu mencarikan tempat. Aku punya akses ke banyak database rahasia."
Dunrice: "Terima kasih, Artemis. Tapi untuk saat ini, fokus utama kita adalah menghubungi V.I. dan ayahnya. Kita perlu tahu apa yang mereka ketahui tentang Project Umbra dan bagaimana mereka bisa membantu kita."
Anya: "Aku sudah mencoba menghubungi V.I., tapi dia tidak bisa dihubungi. Mungkin dia masih dalam perjalanan."
Dunrice: "Jangan khawatir. Kita akan terus mencoba menghubunginya. Aku yakin mereka akan segera bergabung dengan kita."
Artemis: "Sementara itu, kita harus mulai memikirkan rencana. Kita perlu menemukan cara untuk menghentikan Project Umbra sebelum terlambat."
Dunrice: "Aku punya beberapa ide, tapi kita perlu mendiskusikannya terlebih dahulu. Kita harus mempertimbangkan semua kemungkinan dan membuat strategi yang matang."
Anya: "Aku siap membantu. Aku akan menggunakan pengetahuanku tentang teknologi untuk menemukan celah dalam sistem Project Umbra."
Artemis: "Dan aku akan menggunakan keahlianku dalam hacking untuk membantu kalian menyusup ke dalam sistem dan menghancurkannya."
Dunrice: "Bagus. Kita harus bekerja sama sebagai tim jika ingin mengalahkan Sarah Miller dan menyelamatkan dunia."
Ayah V.I.: (muncul melalui hologram) "Maaf saya terlambat. Saya baru saja menyelesaikan beberapa hal yang penting."
Dunrice: "Dr. [nama ayah V.I.], senang bertemu dengan Anda. Terima kasih sudah bergabung dengan kami."
Ayah V.I.: "Sama-sama. Saya senang bisa membantu perjuangan kalian. Saya telah mempelajari Project Umbra secara mendalam, dan saya yakin saya bisa menemukan cara untuk menghentikannya."
Dunrice: "Itu berita bagus! Bisakah Anda ceritakan lebih banyak tentang apa yang Anda temukan?"
Ayah V.I.: "Project Umbra adalah sistem kecerdasan buatan yang sangat canggih. Ini dirancang untuk mengendalikan semua aspek kehidupan manusia, dari ekonomi hingga politik hingga militer. Jika Sarah Miller berhasil mengaktifkannya, dia akan memiliki kendali penuh atas seluruh dunia."
Anya: "Itu mengerikan! Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi."
Artemis: "Kita harus menemukan cara untuk menghancurkan Project Umbra sebelum Sarah Miller mengaktifkannya."
Dunrice: "Saya punya ide. Kita bisa menggunakan virus komputer untuk menyusup ke dalam sistem Project Umbra dan menghapusnya dari dalam."
Ayah V.I.: "Itu ide yang bagus, tapi tidak akan mudah. Sistem Project Umbra dilindungi oleh firewall yang sangat kuat."
Artemis: "Jangan khawatir, Dr. [nama ayah V.I.]. Saya bisa meretas firewall itu. Saya sudah melakukannya berkali-kali sebelumnya."
Anya: "Dan saya bisa membantu membuat virus yang cukup kuat untuk menghapus Project Umbra."
Dunrice: "Bagus! Ini adalah rencana yang bagus. Kita bisa menggabungkan keahlian kita untuk menghentikan Sarah Miller dan menyelamatkan dunia."
Semua orang: (berpegangan tangan) "Bersama-sama!"
Dunrice, Anya, Artemis, V.I., dan ayah V.I. bekerja sama untuk membuat rencana yang sempurna. Mereka tahu bahwa mereka menghadapi tugas yang berat, tetapi mereka yakin bahwa mereka dapat mengalahkan Sarah Miller dan Project Umbra.
Chapter ini berakhir dengan penuh ketegangan dan harapan.