Dahulu kala di benua daratan tengah tepatnya di sebuah kekaisaran bernama kekaisaran Wei, muncul seorang pendekar hebat aliran putih bernama Shen Long yang berhasil membuat gempar dunia persilatan.
Dengan kekuatan serta kemampuan bertarungnya, Shen Long berhasil menjadi salah satu pendekar tanpa tanding yang cukup disegani di dunia persilatan.
Selain mahir dalam ilmu pedang dan tenaga dalam, Shen Long juga memiliki sebuah teknik bertarung tingkat tinggi bernama teknik permainan api yang menjadi ciri khasnya dalam bertarung.
Itu juga membuatnya diberi julukan sebagai pendekar pedang api.
Namun saat kekuatan dan kemampuan nya dibutuhkan pada peperangan antara kelompok pendekar aliran hitam dan putih, Shen Long menghilang tanpa kabar apapun dan membuat kelompok aliran putih kalah pada masa itu.
Hari ini di bagian selatan kekaisaran Wei di sebuah kota bernama kota Teratai, lahir seorang anak laki-laki dari Klan Ling bernama Ling Yan.
Pada saat kelahirannya, tubuh dari bayi kecil itu mengeluarkan semacam aura panas seperti api yang membara.
Tak lama setelah aura panas itu menghilang, terlihat sebuah tanda lahir berbentuk api berwarna biru di bahu kanan bayi kecil itu.
Takdir apakah yang menunggu Ling Yan dimasa depan.
Ikuti kisahnya di
Legenda Pendekar Api Abadi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aras507, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13. Satu Tahun
"Seribu pukulan api!!" Seketika keluar seribu aura tinju api berwarna biru dan menghantam kepala siluman kelabang raksasa itu yang berhasil membuat kepalanya hancur berkeping keping.
Tubuh siluman itu terkapar seketika bersamaan dengan inti kekuatannya yang menggelinding jatuh di dekat kaki Ling Yan.
Tanpa pikir panjang, Ling Yan lalu memungutnya dan menyimpannya di dalam cincin nat miliknya.
"Aku tidak menyangka akhirnya aku bisa menguasai teknik seribu pukulan angin dan mengembangkannya, bahkan kekuatan jurus ini menjadi dua kali lipat setingkat dengan teknik bertarung tingkat bumi." Ucap Ling Yan sambil memasukkan inti kekuatan siluman yang ia bunuh.
Ling Yan lalu tersadar bahwa ayam dan kelinci hasil buruannya sudah tidak berada di dalam genggamannya lagi.
"Hahh hasil buruanku lepas gara-gara siluman ini, kalau begitu aku akan membawa tubuh siluman ini kedalam gua." Gumamnya.
Ling Yan lalu memasukkan tubuh siluman yang ia bunuh kedalam cincin nat miliknya dan melesat menuju gua tempat tinggal nya.
Sesampainya di gua, matahari sudah berada di atas kepala. Ling Yan lalu memutuskan untuk membentuk tenaga dalamnya lagi menggunakan ilmu jalan Langit.
Ling Yan lalu bersila dan bermeditasi untuk membentuk tenaga dalamnya, dengan mantra yang ia baca Ling Yan menyerap energi alam yang ada di sekitarnya dengan sangat cepat.
Tanpa sadar saat duduk bersila Ling Yan masuk kedalam alam bawah sadarnya dalam posisi masih menyerap energi alam.
Di bagian alam bawah sadarnya Ling Yan hanya melihat ruang hampa tanpa ada apapun disana dan hanya ada dirinya saja.
"Dimana ini, apa yang sedang aku lakukan di sini." Ucap Ling Yan bertanya-tanya.
Tiba-tiba Ling Yan mendengar sebuah suara yang terdengar sedikit familiar dari arah belakangnya.
"Hai bocah bodoh, kita bertemu lagi." Ucap suara itu menyapa Ling Yan.
Ling Yan yang merasa tidak asing dengan suara yang ia dengar, sontak membalikkan badannya dan melihat sesosok aura api berwarna biru yang menyerupai tubuhnya sendiri.
"Siapa kau? dan dimana aku?" Tanya Ling Yan pada aura api biru yang menyerupai dirinya itu.
"Kau ini, baru 3 hari tidak berbicara denganmu kau sudah melupakanku, aku ini api abadi dan sekarang kau sedang berada di alam bawah sadarmu." Ucap sosok itu.
Ling Yan lalu menatap lekat sosok didepannya dan seketika tersadar dengan apa yang ia lihat.
"Kau, kau api abadi, tapi mengapa kau menyerupai tubuhku." Ling Yan nampak menelisik roh inti api abadi yang ada di depannya.
"Tentu saja aku serupa denganmu, karena aku adalah bagian dari dirimu juga." Ucap api abadi dengan nada bicara yang agak tinggi.
"Ngomong-ngomong teknik pernafasan apa yang kau pelajari akhir akhir ini? aku merasakan tenaga dalam mu lumayan cepat bertambah." Ucap api abadi.
"Hmm aku menggunakan ilmu jalan langit milik senior Shen Long." Ling Yan tanpa ragu menjawabnya.
"Hmm ilmu jalan langit, itu sangat bagus, tunggu maksudmu ilmu jalan langit dari teknik menentang kehendak langit dan bumi." Tanya api abadi yang nampak terkejut.
"Iya kau benar, tapi bagaimana bisa kau mengetahui nama teknik itu?" Ucap Ling Yan menanggapi pertanyaan api abadi dengan balik bertanya.
"Dasar bodoh, tentu saja aku tahu, teknik Menentang Kehendak Langit dan Bumi adalah salah satu teknik pengembangan terkuat sepanjang masa yang sudah sejak lama hilang," Jawab api abadi.
"Orang-orang mengatakan bahwa teknik ini adalah salah satu teknik pengembangan tanpa tanding yang diperebutkan oleh banyak orang. Sudah terlalu banyak darah yang tumpah karena teknik ini di masa lalu, ada sebuah rumor yang mengatakan bahwa jika menggunakan teknik ini kau akan menjadi seorang pendekar terkuat di seluruh dunia." Jelas api abadi.
"Oh berarti jika rumor itu memang benar, senior Shen Long ini adalah seorang pendekar yang sangat hebat di masanya, tapi mengapa ia bisa mati di dalam hutan kegelapan ini?" Tanya Ling Yan bingung.
"Mungkin dia sengaja tidak keluar menunjukkan dirinya pada dunia luar agar tidak ada lagi yang memperebutkan teknik ini." Jawab api abadi.
"Hmm sepertinya kau benar." Ucap Ling Yan membenarkan perkataan api abadi.
"Ngomong-ngomong bagaimana caranya aku bisa keluar dari alam bawah sadar ku ini?." Ling Yan bertanya kepada Huo sambil menggaruk kepalanya.
"Dasar payah, begini saja tidak tau, tutup matamu dan pusatkan pikiran mu menuju dunia luar." Ucap Huo kesal.
"Semudah itu?" Ucap Ling Yan.
Ling Yan lalu memejamkan matanya dan berusaha keluar dari alam bawah sadarnya, Kini Ling Yan telah sadar dari meditasinya dan ternyata hari sudah gelap.
"Berapa lama aku bermeditasi." Ling Yan menyadari sekarang ia sudah hampir menembus tingkatannya lagi, tinggal sedikit lagi ia akan mencapai tingkat pendekar petarung bintang 4.
*****
Tak terasa kini sudah satu tahun lamanya Ling Yan berada di bagian terdalam hutan kegelapan, setiap harinya ia terus meningkat kekuatannya menggunakan ilmu jalan langit, hingga saat ini ia sudah menjadi seorang pendekar perak bintang 2.
Dengan kemampuannya itu Ling Yan sudah mulai menggunakan pedang darah api untuk berlatih, walaupun saat pertama kali menggunakan pedang itu Ling Yan belum terlalu handal mengendalikan tenaga dalamnya, namun karena terus berusaha Ling Yan akhirnya berhasil dalam waktu 2 bulan saja.
Tidak hanya itu, Ling Yan kini juga sudah menguasai teknik pedang api membelah samudera dan juga teknik api penghancur gunung.
Setelah memiliki kekuatan pendekar perak, Ling Yan juga tidak ragu lagi keluar dari dalam gua untuk sekedar berburu atau melatih kekuatan fisiknya hingga sekarang ia sudah mencapai kualitas tulang serigala angin.
Pada saat berburu terkadang ia dikejar oleh berbagai siluman tingkat tinggi seperti kera api tingkat 7, dan terkadang juga segerombolan siluman serigala angin tingkat 7, ia sangat bersyukur karena tidak pernah bertemu dengan seekor siluman tingkat 8 seperti siluman gorilla titan api sebelumnya.
Terkadang jika ia merasa mampu mengalahkan siluman yang mengejarnya, Ling Yan memilih untuk melawan dan membunuhnya lalu mengambil inti kekuatannya.
Akan tetapi Ling Yan belum menyerap satupun inti kekuatan itu, ia berpikir akan menyerapnya di saat ia sudah berada di tingkat emas.
Sampai saat ini Ling Yan sudah mengumpulkan 12 inti kekuatan siluman di cincinnya, diantaranya adalah 3 inti kekuatan elemen api tingkat 7, 4 inti kekuatan elemen petir tingkat 7, dan sisanya adalah inti kekuatan siluman tingkat rendah yang ia dapatkan saat masih berada di bagian luar hutan kegelapan.
Saat ini Ling Yan sedang berlutut di depan makam Shen Long untuk berpamitan, ia berencana untuk pulang ke kediaman Klannya.
Awalnya ia berencana kembali 2 tahun lagi, akan tetapi karena tidak ingin membuat kedua orang tuanya khawatir ia memutuskan untuk pulang sekarang ini.
Namun ia melupakan satu hal yang sangat penting yaitu apakah ia mengetahui jalan keluar untuk pulang saat ini.
"Senior Long, sepertinya sudah waktunya aku kembali ke kediamanku, maaf atas kelancanganku yang mengambil pedang dan cincin nat mu, aku berjanji akan menjadi kuat dan melindungi orang-orang yang aku sayangi, kalau ada waktu aku pasti akan kesini lagi dan mengunjungimu." Setelah mengatakan itu Ling berdiri lalu keluar dari dalam gua dan melesat dengan kecepatan tinggi.
Tetapi pada saat ia sudah jauh sekali melangkahkan kakinya meninggalkan gua, ia tersadar akan sesuatu dan menghentikan langkahnya.
