NovelToon NovelToon
Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / Sistem / Single Mom / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: JWin

Rhea adalah sahabat lamaku.

Seorang wanita muda yang cantik dan juga periang.


Dua tahun kami tidak pernah saling berkomunikasi dikarenakan kesibukan kami masing-masing.


Hingga hari itu dia meneleponku dan mengajakku bertemu.


Kukira pertemuan itu akan menjadi ajang reuni kami yang seru namun ternyata semua diluar perkiraanku.


Tujuan Rhea menemuiku adalah untuk membagikan kisahnya.

Kisah yang selama ini ia tutup dan pendam rapat-rapat.

Kisah yang sama sekali tidak aku duga yang dialami oleh sahabat dekatku sendiri.

Kisah yang membuat hidup Rhea berubah.


Bisakah aku membantu Rhea meluapkan segala keluh kesahnya?!

Atau justru aku ikut masuk dalam lingkaran kisah sahabatku sendiri?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JWin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis berambut panjang

Tinnn.... Tinnn... Tinnnn... Bunyi klakson mobil terdengar begitu kencang dari arah luar rumah nyonya Sulastri. Membuyarkan kesunyian komplek tersebut.

Sontak saja pak Ratno sang satpam penjaga rumah mewah tersebut buru-buru membuka pintu gerbang agar mobil berwarna hitam tersebut bisa langsung masuk.

Segera saja setelah gerbang dibuka mobil sedan keluaran terbaru itu memasuki halaman rumah nyonya Sulastri.

Mobil itu mengarah ke parkiran yang letaknya persis disamping rumah, parkiran mobil itu terasa begitu luas dengan beberapa mobil mewah yang terparkir rapi didalamnya.

Dari dalam mobil keluarlah sosok gadis muda seumuran Rhea, gadis itu mengenakan mini dress berwarna hitam dengan kacamata yang juga berwarna hitam.

Perawakan gadis itu sangat sempurna, tubuhnya langsing dengan kulit putih terawat, rambutnya hitam lurus yang dibiarkannya terurai.

Setelah keluar dari mobil gadis itupun melangkah santai menuju pintu rumah nyonya Sulastri.

"Aku pulang mah...." teriak gadis itu begitu kakinya sampai di depan pintu rumah.

"Darimana saja kau Vanya... Jam segini baru pulang!?" tegur nyonya Sulastri pada gadis itu ambil sesekali mata nyonya Sulastri menatap tajam pada pakaian gadis itu yang baginya terlihat cukup seronok. Ternyata gadis itu merupakan anak gadis nyonya Sulastri.

"Dari rumah temen..." jawab gadis yang ternyata bernama Vanya itu sambil melirik kearah Rhea lalu berlalu acuh tak acuh meninggalkan nyonya Sulastri yang saat itu masih duduk diruang tamu bersama pakde Marto dan Rhea.

Melihat kelakuan putrinya itu nyonya Sulastri hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala di hadapan pakde Marto dan juga Rhea.

"Maafkan kelakuan anak saya ya kurang sopan ya pak..." tutur nyonya Sulastri lirih.

Setelah kepulangan Vanya ke rumah, raut wajah nyonya Sulastri yang tadi terlihat begitu anggun memang berubah menjadi layu. Seperti bunga segar yang tiba-tiba terpapar oleh panasnya matahari.

Wajahnya nampak sedikit menunduk dengan jari-jari tangan yang mulai ia genggam erat-erat, menandakan ada suatu kegelisahan yang sedang ia rasakan.

Dari sorot matanya juga terpancar kekecewaan dan penyesalan yang begitu mendalam.

"Kamar sudah siap nyah..." ucap Bu Minah yang tiba-tiba datang dari arah belakang. Sontak saja membuat nyonya Sulastri sedikit terperanjat.

"Ehhh.... Eee... Ehhh iya." Jawab nyonya Sulastri dengan sedikit terbata-bata.

Sekuat apapun batu karang lama-lama juga akan rapuh oleh gelombang air laut.

"Kalau begitu antar mereka ke kamarnya.. Bi" ucap nyonya Sulastri pada Bu Minah, yang terlihat sudah mulai cukup tenang.

"Kalau begitu kalian istirahat saja dulu .. nanti kita lanjutkan pembicaraan kita lagi sewaktu jam makan siang." ucap nyonya Sulastri dengan ramah.

"Baik nyonya.." jawab pakde Marto tersenyum yang diikuti anggukan Rhea.

Pakde Marto dan Rhea pun mengikuti langkah kaki Bu Minah menuju kamar mereka masing-masing.

Begitu sampai didalam kamar, segera Rhea merebahkan badannya yang memang sudah sangat terasa pegal di kasur.

Ukuran kasur itu terasa sangat besar bagi Rhea, tentu saja sangat nyaman dan empuk.

"beda dengan kasur kapuk di rumah ibu." pikir Rhea.

Sambil rebahan dipandanginya seisi letak kamar itu. Untuk ukuran kamar tamu, kamar itu sangat luas. Kondisinya pun sangat rapi dan bersih.

Jendela kamar pun nampak sangat besar yang langsung menghadap ke arah taman, disamping jendela terdapat lemari kayu yang juga tak kalah besarnya.

"Semoga saja suatu saat aku punya kamar dan rumah seperti nyonya Sulastri." pikir Rhea dalam hati sambil tersenyum simpul.

Dan setelah itu mata gadis itu terpejam menuju alam mimpinya....

1
St
suka
St
ditunggu update nya lagi thor. penasaran.
Amelia Quil
Enak banget karya ini, aku nggak sabar nunggu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!