Sang Ratu Antagonis

Pembalasan Ratu Yang di Asingkan

...****************...

Kisar Yan melihat para pelayan itu, lalu mengerutkan keningnya ketika dia tidak melihat Ratu Yu datang untuk menyambutnya.

"Dimana Ratu kalian?" ucap Kaisar Yan.

"Yang Mulia, saat ini Yang Mulia Ratu sedang berada di kamarnya," ucap salah seorang pelayan.

"Apa dia tidak tahu jika aku akan mengunjungi istana ini?"

Semua pelayan terdiam,mereka tidak ada yang berani bersuara karena merasa takut.

"Yang Mulia, lebih baik kita pergi ke kamar Yang Mulia Ratu, mungkin terjadi sesuatu disana," ucap kasim yang selalu berada di samping Kaisar Yan.

"Ayo kesana, beraninya dia tidak memberi salam padaku!"

Kaisar Yan dan para pelayan, juga kasim berjalan menuju kamar Ratu Yu.

"Yang Mulia, itu adalah Xiao Lan. Pelayan yang selalu berada disisi Yang Mulia Ratu," ucap pelayan yang selalu melapor pada Kaisar Yan.

Kaisar Yan yang melihat Xiao Lan berdiri di depan pintu berjalan ke arahnya.

"Hamba memberi hormat pada Yang Mulia Kaisar, semoga Yang Mulia panjang umur!" ucap Xiao Lan sambil membungkukan badannya.

"Dimana Ratu?"

"Ampuni hamba Yang Mulia, saat ini Yang Mulia Ratu sedang mandi,"

"Apa dia lupa jika hari ini aku akan berkunjung kemari, sehingga dia sengaja mandi sekarang?"

"Ampun Yang Mulia, seorang pelayan kemarin memang berkata jika hari ini Yang Mulia Kaisar akan datang. Tetapi dia tidak berkata kapan Kaisar akan tiba, jadi Yang Mulia Ratu saat ini mandi untuk menyambut Yang Mulia Kaisar, namun ternyata Yang Mulia sudah tiba, jadi...."

" Cukup! Aku akan masuk ke dalam! "

"Tetapi Yang Mulia....."

Kaisar Yan menatap Xiao Lan dengan tajam.

...----------------...

Liu An yang sedang memanjakan diri di dalam bak mandi tidak peduli dengan keributan di luar, dia memang sengaja tidak menyambut kedatangan Kaisar Yan meski dia tahu jika Kaisar Yan sudah sampai sejak tadi.

"Nona, ayolah. Anda harus pergi menyambut Kaisar itu, kau berkata jika kita akan kembali ke istana. Kalau kau tidak membuat Kaisar senang, kita tidak mungkin kembali!"

"Xin Xin, tenanglah! Kita pasti akan kembali, karena dia tidak ingin memgambil resiko dengan menempatkan aku terus disini setelah dia tahu perubahanku,"

"Maksud nona, Kenapa aku tidak mengerti?"

"Dasar tikus bodoh!"

"Aku bukan tikus, aku hamster yang imut! 😤"

"Xin Xin, selama dua tahun ini Kaisar sudah sangat bersusah payah untuk menyembunyikan kebenaran dari keluarga Yu, jika aku di asingkan disini. Jadi ketika dia tahu aku sudah tidak lagi memujanya dan berharap dia akan selalu datang. Kaisar itu sangat khawatir aku akan keluar dari istana ini dengan diam-diam dan pergi ke kediaman keluarga Yu untuk melapor!"

" Wah, jadi selama ini keluarga Ratu Yu tidak ada yang tahu jika putri mereka berada di istana ini?"

"Itu yang ada di dalam pikiran Kaisar Yan, tetapi kenyataannya tidak!"

"Nona, bicaralah yang jelas. Kau membuatku bingung 😵"

"Aku meminta mu untuk menceritakan garis besar dari cerita ini, tapi kau melewatkan satu hal yang cukup penting!"

"Aku melewatkan hal yang penting?"

"Benar, hal itu adalah cara Ratu Yu berkomunikasi dengan keluarganya menggunakan surat yang di kirimkan oleh burung,"

"Nona, nona, nona! Aku sungguh tidak mengerti!"

"Kaisar Yan tahu jika Ratu Yu sering mengirimkan kabar tentang dirinya lewat surat, dan dia juga tahu jika tulisan selir Hua sama persis dengan tulisan Ratu. Setelah Ratu di kirim ke istana dingin, Kaisar meminta selir Hua menulis surat setiap satu minggu sekali seperti yang sering Ratu Yu lakukan agar keluarga Ratu Yu tidak curiga."

"Lalu dimana hal yang aku lewatkan?"

"Hal yang kau terlewatkan adalah sebuah kode di dalam surat yang di tulis oleh Ratu Yu untuk keluarga Yu,"

"Kode? Tunggu, jadi maksud nona surat yang di tulis oleh Ratu Yu memiliki kode dan yang di tulis selir Hua tidak?"

Liu An mengangguk.

Penjelasan 👇

[Saat pertama kali selir Hua memasuki istana setelah menikah dengan Kaisar, dia mendekati Ratu Yu dan mereka menjalin hubungan baik. Karena Ratu Yu tidak memiliki kecurigaan ada selir Hua, dia pun secara tidak sengaja memberitahu perihal dirinya yang setiap satu minggu sekali akan menulis surat pada keluarga Yu yang berada di luar ibu kota. Selir Hua juga pernah melihat tulisan Ratu Yu, yang ternyata tulisan mereka sangat mirip.

Suatu ketika selir Hua melihat kedekatan Ratu Yu dan Kaisar begitu harmonis, dia pun sangat ingin merasakan hal itu, bukan hanya itu dia juga menginginkan posisi Ratu milik Ratu yu. Dan demi mewujudkan keinginannya itu, dia membuat rencana. Dia meniru tulisan Ratu Yu lalu mengirimkannya kepada keluarga Yu, dalam surat itu tertulis jika Ratu Yu tidak bahagia, dan mendapatkan perlakuan tidak baik. Selir Hua melakukan itu agar keluarga Yu dan Kaisar Yan memiliki celah yang bisa dia masuki. Setelah selir Hua mengirimkan surat itu, berharap keluarga Yu akan datang ke istana untuk bertemu dengan Kaisar dan berseteru, namun sayangnya hal itu tidak terjadi karena keluarga Yu mengirim surat balasan kepada Ratu Yu, bukan selir Hua. Dan hal itu membuat Ratu Yu mengetahui jika ada seseorang yang bermaksud tidak baik pada hubungan keluarganya dan Kaisar. Karena itu Ratu Yu memberitahu kepada keluarganya, jika dia akan selalu memberi kode di dalam surat yang dia kirim, agar mereka tahu surat mana yang sebenarnya milik Ratu Yu dan bukan]

"Sepertinya suasana semakin tegang, ayo Xin Xin kita keluar dan menemui Kaisar terhormat!" ucap Liu An sambil memakai pakaiannya.

Tanpa merapikan rambutnya, Liu An berjalan menuju pintu dimana di balik pintu itu ada Kaisar Yan dan para pengawal dan pelayannya.

Kriet!

Pintu terbuka, Kaisar yang semula sedang berbicara dengan Xiao Lan berhenti dan melihat ke arah pintu.

Liu An berjalan keluar dengan tenang, rambutnya yang masih sedikit basah dia biarkan begitu saja.

"Salam kepada Yang Mulia Kaisar, semoga Yang Mulia selalu sehat dan sejahtera!" ucap Liu An seraya membungkukan badannya.

Kaisar menatap Liu An dengan tidak percaya, wanita yang 7 bulan lalu terlihat kurus dan dengan kantung mata terlihat jelas, kini sangat jauh berbeda.

"Kau....kau Ratu Yu?" ucap Kaisar Yan dengan tidak percaya.

"Yang Mulia, sepertinya di dalam hati Yang Mulia hanya ada selir Hua, karena itu Yang Mulia sudah melupakan saya,"

"Kau, bagaimana bisa kau keluar dengan keadaan seperti ini?"

"Yang Mulia membuat keributan di depan pintu kamar mandi saya, tentu saja membuat saya tidak enak. Karena itu saya segera keluar untuk menemui Yang Mulia, agar anda tidak terlalu lama menunggu,"

Liu An tersenyum dalam hati melihat wajah Kaisar Yan yang sedikit memerah melihat dirinya yang baru selesai mandi.