NovelToon NovelToon
Harumi

Harumi

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Romansa / Office Romance
Popularitas:30k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Jangan lupa tinggalkan Jejak,
Tidak disarankan untuk pembaca dibawah umur.



Mengetahui fakta jika wanita yang ditunggunya selama enam belas tahun, telah memiliki anak dari keponakannya, membuat Dimas patah hati, meskipun rasa cintanya begitu besar, tapi dia memilih untuk menyerah, demi kebahagiaan bersama.

Demi menghibur hatinya yang tengah galau, dia berlibur di villa milik keluarganya.

Di tempat berbeda, seorang wanita sedang sibuk menyiapkan acara liburan gratis yang di dapatkan dari tempatnya bekerja.

Sesuatu hal terjadi pada keduanya, sehingga membuat laki-laki itu selalu mengejarnya, dan sang wanita selalu terbuai olehnya, walau seharusnya hal itu tidak boleh terjadi di karenakan wanita itu telah memiliki kekasih..

Apakah Dimas akan mengalami patah hati kedua kali, atau justru berhasil memiliki wanita baru yang dia temui?



P.S. Lanjutan dari cerita sebelumnya berjudul

❤️Pembalasan Atas Pengkhianatan Mu❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kolam Renang

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Happy reading.

Dimas baru saja sampai villa, diantar oleh Agung, yang sedari pagi mengantarkannya ke salah satu resort milik keluarganya, sekaligus bertemu manager baru, yang tak lain adalah sepupu Fero. Mereka membicarakan strategi yang akan dilakukan kedepannya, agar resort semakin ramai.

"Saya akan istirahat, tolong jangan ada yang ganggu," Pesan Dimas ketika mobil baru saja berhenti didepan Villa, "Apa kamu sudah mengisi kulkas, dengan bahan makanan?" tanyanya.

"Sudah pak, sesuai pesan pak Dimas, kemarin." Agung baru saja melepas seat belt.

"Kamu bisa datang besok siang, atau tunggu saya hubungi, saya bisa makan dengan bahan yang ada," Dimas keluar dari mobil, begitu juga dengan Agung.

"Tapi pak, bagaimana dengan mbak Rumi?"

Dimas mendesis, dia lupa jika bukan hanya dirinya yang ada di villa, gara-gara wanita itu, dia mandi air dingin, di tengah malam, "Saya akan memesankan dia makanan, atau kalau dia mau, dia bisa makan makanan buatan saya," jawabnya, "Saya benar-benar ingin ketenangan, saya harap, dia tidak berisik,"

Agung menunduk, "Baik pak," setelahnya dia beranjak kembali ke mobil, meninggalkan tuannya sendiri.

Dimas menghela nafas, niat hati ingin liburan, dia justru harus bekerja, harapannya tak terwujud, menyebalkan!

Waktu menunjukan pukul satu siang, Dimas baru saja selesai memeriksa email, yang berisi laporan, kiriman dari Fero. Dia melepaskan kacamata nya, dia menguap cukup lebar, dia mengantuk, Dimas memutuskan untuk tidur siang, kapan lagi dia bisa melakukannya?

***

Tidur nyenyak Dimas, terganggu gara-gara suara dari arah kolam renang dibawah sana, Inilah yang tadi dia pinta pada Agung, agar tak seorangpun mengganggunya, inderanya menjadi sensitif, sejak bergabung dengan salah satu gangster.

Dia butuh keheningan, agar bisa tidur nyenyak, Dimas bangkit, dia mendengus kesal, dia bahkan sempat mengumpat.

Dimas menyingkap gorden tebal, yang menutupi jendela, dia melebarkan matanya, saat melihat, sesosok wanita yang hanya mengenakan bikini, sedang berenang kesana kemari, astaga bokong sintal itu yang membuatnya harus mandi malam.

Umpatan cukup keras keluar dari mulutnya, tak habis pikir dengan wanita bernama Rumi, apa wanita itu tidak sadar, bahaya atas tindakannya?

Sebuah ide terlintas di pikiran Dimas, dia menyeringai, mumpung tak ada ibu dan kakaknya, juga keponakan brengsek itu, mungkin dia bisa melakukan apa yang sudah lama tak dilakukannya.

Dimas masih diam memperhatikan wanita yang hanya mengenakan bikini berwarna merah, berenang dari sisi kolam menuju sisi lain.

Rumi belum menyadari, jika ada orang lain di villa yang dia tempati saat ini, sehingga dia masih asik berenang.

Hingga suara di ujung kolam di seberangnya, membuatnya menoleh, dia melebarkan matanya saat mendapati, pemilik Villa bergabung dengannya di kolam yang sama.

"Bapak ngapain?" seru Rumi, mulai gelisah, karena hanya beberapa meter darinya, seseorang dengan tubuh kekar berotot, tengah bertelanjang dada, memang tadi pagi dia melihatnya, tapi itu hanya sekilas.

Bukannya menjawab, Dimas malah berenang menghampiri sisi dimana Rumi berada, sementara Rumi hanya diam memperhatikan, mungkin bingung, harus berbuat apa.

Dimas menyembulkan diri dari dalam air, usai tadi sempat menyelam ke dasar, saat jaraknya semakin dekat dengan wanita berbikini merah itu, bukan tanpa alasan, dia ingin melihat lekuk tubuh yang membuatnya mandi air dingin tengah malam. "Kamu nggak lihat kalau saya lagi berenang?" ujarnya sembari tersenyum tipis.

"Bukankah tadi pagi bapak sudah berenang? Kenapa sekarang berenang lagi?" tanya Rumi tak habis pikir.

Jarak mereka tidak kurang dari dua meter, "Suka-suka saya, kolam punya saya, saya mau seharian di kolam juga nggak masalah, lagian kamu kok bisa tau, kalau saya berenang tadi pagi, kamu mengintip?" Tanya Dimas menyelidik.

Rumi mendadak gugup, dia baru sadar jika dirinya secara tidak langsung mengakui perbuatannya tadi pagi, "Saya nggak sengaja pak, lagian jendela kamar saya menghadap kolam," dia berkilah.

"Oh jadi kamu mau menyalahkan yang mendesign villa ini begitu?"

Rumi melambaikan tangannya, "Bukan itu maksud saya, duh gimana ya," Dia bingung hendak menjelaskan maksudnya, "Jadi saya minta maaf, karena tanpa sengaja melihat bapak berenang," Rumi tak ingin berdebat.

"Saya tidak menikah dengan ibu kamu, jadi jangan panggil saya bapak, dan kamu juga bukan bawahan saya, telinga saya sakit mendengarnya." Dimas berdecak kesal.

"Tapi bli Agung panggil bapak, nggak masalah, kenapa saya enggak?"

"Agung bawahan saya, pekerja saya, wajar dong, sementara kamu? Lagian saya belum menikah, kenapa harus dipanggil bapak sama kamu?"

Rumi menghela nafas, "Terus saya mesti panggil kamu apa? Kalau 'Mas' nama kamu Dimas, kalau 'Abang' sepertinya kamu bukan Abang tukang bakso, kalau 'Aa' saya yakin kamu bukan orang Sunda."

"Apa aja, asal jangan bapak, panggil nama juga boleh,"

"Terserah lah," Tak mau ambil pusing, Rumi memilih berenang ke seberang, sepertinya sesi berenang kali ini harus dia akhiri.

Dimas mengikutinya, dan gerakannya tentu lebih cepat dibandingkan wanita itu, "Lambat," ejeknya begitu Rumi menyembul dari dalam kolam, jarak mereka hanya satu meter.

"Bapak ngapain ngikutin saya sih," Rumi mulai kesal, meski dirinya dilanda gugup luar biasa, karena jarak mereka begitu dekat.

Dimas mendengus kesal, "Sekali lagi kamu panggil saya bapak, saya tidak segan akan membungkam mulut kamu,"

"Apaan sih, nggak jelas," Gerutu Rumi, sembari menaiki anak tangga, yang membawanya keluar dari kolam, sungguh dia tidak nyaman berada begitu dekat dengan lelaki berbadan kekar itu, bukan tanpa alasan, karena ini kali pertama, dia secara langsung melihat tubuh yang sebelumnya, hanya bisa dia lihat di drama, atau dunia dua D, dadanya berdebar tak karuan.

Dimas mengikuti wanita itu, astaga bokong itu kini terpampang nyata, hanya tertutup kain segitiga, yang hanya menutupi setengah dimasing-masing sisi, dan dalam hati Dimas mengumpat, Sialan mulus banget, ingin rasanya dia merem*snya. "Kamu mau kemana?"

Rumi menungging mengambil bath rob miliknya, dan terdengarlah umpatan dari belakangnya, Rumi terkejut dan langsung menoleh, dia mendapati lelaki bertubuh kekar dengan enam atau delapan kotak diperut, tengah menatapnya dengan tatapan sulit diartikan, "Bapak apa-apaan sih? Kasar banget, Bapak mengumpat sama saya? Memang salah saya apa?"

Dimas diam, masih dengan tatapannya yang tajam, apakah wanita dihadapannya tidak sadar dengan apa yang dilakukannya? Dan dibalik celana bokser yang dikenakan Dimas, kini menggembung karena wanita berbikini merah itu.

Rumi mendengus kesal, lelaki itu tak menanggapinya, Rumi segera berbalik, dan langsung memakai bath rob nya, dia ingin segera pergi dari sana, dia tak nyaman.

Dimas menahan tangannya, mana bisa dia membiarkan biar kerok itu pergi begitu saja, "Mau kemana kamu?"

Rumi menatap tangan besar, yang memegang pergelangan tangannya, lalu melihat sesuatu yang seharusnya tak dilihatnya, dia terkejut dan melebarkan matanya, alarm tanda bahaya seolah berbunyi, yang menginstruksikan agar dia segera beranjak dari sana.

Sayangnya, tangan Dimas memeganginya begitu kuat, seolah tau jika dia akan pergi, "Lepasin saya pak, jangan kurang ajar ya, atau saya akan teriak, dan bapak akan digebukin orang sekampung," ancam Rumi, dia mulai gelisah.

Dimas terkekeh, "Kamu lupa kita sedang ada dimana?"

"Pak, tolong lepaskan saya, saya sudah punya tunangan, dan saya mencintainya, tolong jangan berbuat kurang ajar pada saya." Pinta Rumi memelas.

Wajah itu, semakin membuat sesuatu yang berada dibawah sana, semakin menegang, Dimas mulai dihinggapi rasa pening di kepalanya, sekali lagi dia mengumpat, sekarang dia butuh pelampiasan.

1
Aya Hadad
Bagus, seru & makin penasaran nich 👍👍🤨😱😱😉 lanjut lg dong Kak selalu ditunggu double updatenye jngan lamaaa................👌👌😘🙏🙏tetap semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
double up kak🥰🥰
Nadila Nisa
kak herma, up nya jgn lama-lama dong.. penasaran tingkat tinggi
Aya Hadad
Wooow good job, keren Rainer dengan tindakanmu makin seru & penasaran nich, bravo 🤗👍👍😜😲😲😱🤨🤨😉 lanjut lg dong Kak crazy upnye selalu ditungguuu............👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
lanjut kak
Aya Hadad
Waaah seru nich makin penasaran nich 😲😱😱😜 lanjut lg dong Kak double updatenye jngan lm" selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪
Gabutz
lanjut thor
Aya Hadad
Waaah sp ya datang yg bikin Rumi kaget, penasaran nich 🤗🤔🤔🤨😱😱 Lanjut lg dong Kak double upnye jngan lm" selalu ditungguuu................👌😘😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
jgn2 itu dessy
Aya Hadad
Seru, Keren & Amazing wooow gotcha Rumi tindakan & sikapmu ke ke suamimu Dimas 😲👍👍🤨😜😜🤭 lanjut lg dong Kak double updatenye jangan lama" selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 sukses trs & semangaaat 🤗💪💪😁
gibshena
mantan pacar rumi atau rain kk otor.
kayaknya seru tuh kalau buat ceritanya
gibshena: ya kk.
semangat ya 💪💪💪
Hermawati: aku lagi cari temen yang kerjanya di kementerian gitu, buat riset, udah Nemu, cuman belum sempat wawancara tentang seluk beluk pekerjaan mereka secara detail, biar aku dapat feel yang pas.
total 2 replies
Nadila Nisa
Semangat kak, terus berkarya 💪🏻
Hermawati: terima kasih
total 1 replies
Nadila Nisa
pasti denis
Nadila Nisa
cerita romansa konglomerat aja kk..🥰🥰🥰🥰💪🏻💪🏻💪🏻
gibshena
aku suka semua genre kk otor.
semangat ya aku suka karya mu 😍😍
Ripah Ajha
aku lebih suka romansa konglomerat Thor🥰
Aya Hadad
Waaah sp yg memergoki & mengumpat Dimas yg lg memeluk Diandra, penasaran nich 🤨🤔🤔😱😱😋 lanjut lg dong Kak double updatenye jangan lama" selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪
Aya Hadad
Keren, bagus & penasaran nich 👍👍👍😉😱😱 lanjut lg trs dong Kak double updatenye jngan lm" selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
kak Herma, up nya jangan lama-lama dong👍🏻👍🏻🥰
Aya Hadad
Pingin tau reaksi keluarga Dimas, penasaran nich 🤔🤨🤨😋😱😱 lanjut lg dong Kak double updatenye jngan lm" selalu ditungguuu................👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!