NovelToon NovelToon
Lelaki Pilihan Papa

Lelaki Pilihan Papa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahmuda
Popularitas:2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Natalia Okan

Menceritakan seorang gadis yang bernama Anna, putri dari pemilik perusahaan besar yang tiba-tiba hidupnya berubah drastis setelah orangtuanya mengalami kebangkrutan. Karna keadaan akhirnya Anna terpaksa harus menikah dengan laki-laki pilihan papanya yaitu asisten pribadinya. Awalnya mereka tidak saling mencintai, namun seiring berjalannya waktu rasa itu tumbuh perlahan.

Namun apa jadinya jika laki-laki yang telah di pilihkan papanya itu ternyata adalah anak dari lawan bisnis papanya sendiri yang telah menyebabkan perusahaan papanya bangkrut. Selama ini laki-laki itu menyembunyikan identitasnya karna suatu alasan. Mungkinkah hubungan mereka masih bisa bertahan?

Penasaran dengan ceritanya, baca yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natalia Okan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Istriku bukan barang

Huweek...huwekk..

Anna kembali ingin muntah. Dia berlari menuju kamar mandi, namun kali ini tak ada yang keluar karna isi perutnya sudah kosong. Rayyan segera menghampiri Anna dan dia sangat kasian melihat Anna yang sudah lemah dan pucat. Kemudian Rayyan membantu Anna berjalan menuju kamar.

"Kamu duduk dulu ya, aku ambil minum dulu.."

Tak lama kemudian Rayyan datang dengan membawa segelas air hangat dan memberikannya kepada Anna. Anna pun langsung meminumnya.

Dret...dret... ponsel Rayyan berdering. Ternyata Dimas yang menelponnya. Dimas adalah seorang dokter dan juga sahabat Rayyan. Tadi Rayyan sudah menelponnya memintanya untuk segera datang karna Anna tetap keuh-keuh nggak mau di bawa ke rumah sakit.

"Hallo Dim, kok lo lama banget sih..?"

"Ini gua udah di apartemen lo. Udah pencet bel berkali-kali malah pintunya nggak di bukain juga.."

"Astaga.." Rayyan menepuk jidatnya. Tadi saking paniknya dia lupa memberitahu Dimas alamat kontrakannya. Rayyan segera keluar kamar takut Anna mendengar percakapannya.

"Gua lupa bilang, gua sekarang tinggalnya di kampung XX gang melati.."

"Yang benar? kok bisa lo tinggal di sana..?" Dimas terkejut.

"Udah nggak usah banyak tanya, pokoknya buruan ke sini..." Rayyan langsung memutuskan sambungan telponnya.

Cukup lama Rayyan menunggu sahabatnya itu, padahal jarak apartement ke rumah kontrakannya tidak terlalu jauh hanya menempuh perjalanan dua puluh menit kalau nggak macet. Dan sekarang sudah hampir satu jam namun belum terlihat juga batang hidungnya. Seandainya Dio masih di sana mungkin Rayyan akan menyuruh Dio menyusulnya. Namun tadi Rayyan sudah meminta Dio untuk kembali ke restoran.

Dret..dret.. ponsel Rayyan kembali berdering. Dengan cepat Rayyan menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"Berapa lama lagi sih gua harus nunggu lo..?" Rayyan mulai kesal.

"Nih gua udah masuk gang. Rumah kontrakan lo yang mana sih..?"

"Bentar gua keluar dulu.."

Rayyan segera keluar dan dia langsung melihat mobil Dimas. Kemudian Dimas pun menghentikan mobilnya dan turun dari sana.

"Parkirin dulu mobil lo.." titah Rayyan.

"Mau parkir di mana..?" Dimas mengedikkan bahunya karna tak melihat tempat untuk memarkirkan mobil.

"Tuh di depan, izin dulu sama yang punya rumah.." Rayyan menunjuk rumah bu Lastri. "Masa mau parkir di jalan, emang ini jalan nenek moyang lo.." omel Rayyan.

"Makanya kalau cari tempat tinggal tu jangan di gang sempit gini dong. Punya apartemen mewah malah tinggal di kontrakan sempit. Buat apa beli apartemen mahal-mahal" omel Dimas sambil naik kembali ke mobilnya.

Tak lama kemudian Dimas pun kembali dengan menentang tas yang berisi alat dan juga obat.

"Ngapain juga mau tinggal di kontrakan kayak gini.." Dimas tak habis pikir.

Dimas hanya geleng-geleng kepala. Sungguh dia tidak mengerti dengan cara pikir sahabatnya itu. Dimas dan Rayyan sudah berteman dekat sejak mereka kuliah di New York. Dan hanya kepada Dimas lah Rayyan bercerita jika dirinya sudah menikah. Dan tentu saja Rayyan sudah meminta Dimas untuk merahasiakan pernikahannya.

Walau sedang sibuk sekalipun, jika Rayyan yang memintanya datang, Dimas pun akan menyempatkan dirinya untuk datang. Terlebih dia juga sangat penasaran dengan sosok Anna istri sahabatnya itu. Karna Dimas belum pernah bertemu Anna sekalipun.

"An, dokternya udah datang..." ucap Rayyan sambil memegang tangan Anna.

Anna pun membalikkan badannya, dan dia membuka matanya perlahan.

"Ternyata Anna sangat cantik. Pantas saja Rayyan mau menikahinya" batin Dimas.

"Tunggu apa lagi dokter, ayo periksa istri saya.." ujar Rayyan sambil memplototi dokter Dimas. Dia tidak suka melihat Dimas menatap istrinya terlalu dalam.

Dimas mengeluarkan stetoskop dari tasnya dan langsung memeriksa keadaan Anna. Anna kemudian menceritakan keluhannya. Setelah itu Dimas pun memberi obat kepadanya.

"Apa Anna hamil..?" tanya Rayyan sambil mengantarkan Dimas keluar. Sepertinya tidak aman jika Dimas berlama-lama di rumahnya. Karna dari tadi dokter sekaligus sahabatnya itu tak berkedip menatap istrinya.

"Sepertinya kalian belum beruntung. Mohon di lakukan lebih giat lagi ya.." Dimas menepuk-nepuk bahu Rayyan. "Dan istri cantiknya tolong jangan di biarkan kelaparan dong. Jangan sampai asam lambungnya naik lagi ya. Masa pemilik restoran istrinya nggak makan. Kalau nggak sanggup, serahin aja ke gua. Pasti gua jaga dengan baik" Ucap Dimas ke telinga Rayyan.

Buggg

Rayyan langsung meninju perut Dimas. "Jangan asal bicara ya, emangnya istri gua barang yang bisa saja di berikan pada orang.."

"Aawww.. Hahaha.." Dimas terkekeh sambil memegang perutnya. "Katanya nggak cinta..." ledek Dimas.

"Bukan berarti gua mau ngasih Anna ke lo ya.."

"Kali aja kan.. Lagian lo kan udah punya Hazel. Kasian dong Anna. Jadi Anna buat gua aja ya. Gua jamin Anna bakal bahagia sama gua.." Dimas mengedipkan satu matanya.

"Ngaur lo. Udah pulang sana..." Rayyan mendorong tubuh Dimas. Rayyan tau gimana sahabatnya itu yang begitu mudah jatuh cinta. Dan yang lebih parahnya lagi, Dimas tak akan menyerah mendapatkan keinginannya. Dimas makin kesal dengan omongan Dimas.

"Oke.. Kalau gitu gua pulang ya. Jaga Anna kalau nggak mau gua rebut..."

Dimas menuju ke mobilnya dengan senyum mengambang. Dia bisa melihat sahabatnya sedang terbakar api cemburu.

***

1
Tiwi
ok
Siti Sopiah
terlalu byk konflik tp satupun takda penyelesaian
Fatmawati Masita
saking seriusx baca sanpai ndak ngeh klo ceritax dah TAMAT/Facepalm/
Siti Sopiah
wah mesti ada adegan yg super hot nanti klu Anna dh Rayyan tinggal di kosan yg sempit
Siti Sopiah
bagus Rayyan jangan bagi muka sangat sama anna.bisa besar kepala nanti dan gak menghormati mu sebagai suami.
Cis Siu
yey
Silvia Tatipikalawan
lanjut thor
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee cerita ni bagus
nurul ardy
benci dan cinta
Anisah
Luar biasa
Widi Widurai
kenapa takut?? kl dia brusaha buka hati lama lama juga cinta. ga inget dl sama rayyan?? emang cinta? kan engga. tapi lama lama jg cintam
Widi Widurai
ya kan fahri itu kismin. tp pengen kaya
Siti Sopiah: ya karena yg kaya itu istri ke 2 nya maknya si elsa
total 1 replies
Widi Widurai
gatau aja kl itu kakaknya sendiri. mgkin ray itu anak slingkuhan bapaknya kali yaaa
Merry Heumasse
Luar biasa
Ana Mirfat
Buruk
Ana Mirfat
Kecewa
Mamihtea Mamihtea
Luar biasa
Dewi Yanti
si ana plin plan bgt, udh ngasih harapan ke jerry tp sm si rayyan jg mau
Jumaria Ani
ana knp diterima ciumanya reyyan
Jumaria Ani
rindu katanya tapi ujung"nya menikah juga dgn hansel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!