Terpesona Cinta Sang Vampire

Jay sudah ikut masuk kedalam ruangan yg Daddy maksud bersama dengan Jhon. Setelah itu ia mengambil laptopnya dan memanggil seseorang, ternyata sang Daddy memanggil justin dan Vincent yg saat ini berada di Mexico sana.

Kedua orang tua itu segera menyapa dengan hormat kepada Daddy sean dan Jay yg berada di Indonesia.

    "  Justin bagaimana perkembangan masalah yg ada disana? Apa kau sudah menemukan dalang kegagalan transaksi kita" gumam Daddy sean dengan tegas menatap kedua anak buahnya yg saat ini dalam panggilan videonya.

    " Setelah kami telusuri ternyata orang menggagalkan adalah orang suruhan tuan, sudah diintrogasi sama Vincent.. namun ia masih bungkam "

     " Justin suruh Vincent untuk menyiksa ia kalo perlu bawa keluarga pria itu bersamanya .. ingat jangan sampai orang itu mati sebelum aku sampai sana besok" sahut Jay dengan tatapan membunuhnya.

    " Vincent kau awasi gerak gerik keluarganya saat ini .. ketika Jay dan aku sampai sana kau harus sudah menemukan dalangnya" ucapak Daddy sean, dijawab anggukan bersama oleh anak buahnya.

Setelah itu ia memutuskan panggilannya dan menghela nafas sejenak, kemudian menatap anaknya dan Jhon yg saat berada diruangan yg sama.

    " Jayy .. kamu sudah tahu kan apa yg Daddy inginkan .. selama ini juga kakekmu sudah melatih dan membekali mu  .. sudah saatnya kau menempati posisi ketua di blue eyes .. karena kau putra Daddy satu-satunya" ucap sang Daddy pada Jay saat ini. Jay termenung sejenak dengan ucapan sang Daddy.

    " Baiklah dad .. aku akan menempati posisiku saat ini dan akan mengurus perusahaan yg ad diparis besok" balas Jay dengan tegas dan bersungguh-sungguh, jiwa bengis vampire dan mafia bersatu dalam diri Jay saat ini.

Daddy sean pun senang dengan jawaban tegas dari sang putra, tidak sia-sia ia dan ayahnya melatih putra semata wayangnya.

     " Jhon nanti kau akan menjadi supir pribadi putraku untuk kedepannya kau harus selalu bersama putraku dengan Vincent dan Justin .. aku harap kalian selalu melindungi putraku dari bahaya yg mengintainya" tegas Daddy sean memberi perintah pada Jhon, dan tugas Jhon yg ada disini nanti akan digantikan oleh Zidan.

     " Baik tuan saya akan selalu bersama tuan muda dan akan melindunginya " jawab Jhon dengan tegas. Setelah itu ia keluar dari ruangan tersebut guna mempersiapkan semua kebutuhan yg akan dijalankan oleh tuan mudanya nanti.

" Dad .. ada yg ingin aku tanyakan sama Daddy .. apa selama ini mommy tahu kalau Daddy adalah ketua mafia ?? Dan gimana nanti kalau mommy tahu aku yg akan menggantikan posisimu dad " tanya Jay dengan sedikit menegang, karena ia tahu bagaimana amukan sang ibu negara bagi kedua pria itu.

Akan tetapi kedua pria itu selalu mengutamakan kebahagian perempuan satu-satunya dalam keluarga kecilnya itu.

" Hmm .. ya awalnya memang mommy mau sempat marah pada Daddy saat ia tahu kalau Daddy mempunyai pekerjaan lain selain menjadi pemimpin di perusahaan .. ia juga sempat akan pergi dari rumah saat itu .. tapi khurnya dia akhirnya bisa menerima Daddy yg seperti sekarang setalah Daddy beri pengertian padanya" jawab sang Daddy, ia jadi terbayang masa lalu yg dihadapi keluarganya dulu.

Jay hanya mangut-mangut mendengar penjelasan ayahnya, namun ada sesuatu yg mengusik hatinya.

" Tapi untuk saat ini jangan sampai tahu mommy mau jika kau sudah menggantikan Daddy .. tunggu lah sampai waktunya tiba mommy akan tahu segalanya" ucap ayahnya sambi menepuk pundak putranya.

Sean berharap penuh pada Jay akan segalanya, jadi ia tidak ingin putranya merasa banyak menanggung beban itu sendiri.

Ia juga siap turun tangan membantu putranya itu jadi ia memerintahkan Jhon sebagai matanya disaat ia tidak ada di sisi putranya.

* Satu Minggu kemudian*

Hari kelulusan telah tiba, saat ini para siswa-siswi merayakan wisuda kelulusannya termasuk Nara and the geng dan Jay and the geng.

Mereka sama- sama memakai pakaian toga dengan Nara yg mengenakan kebaya Payet dan riasan tipis terkesan natural, sedangkan Jay menggunakan setelan Jay menggunakan setelan jas warna hitam yg mempertegas aura wibawanya saat ini bersama teman-temannya.

Banyak gadis yg melihat Jay dengan tatapan memujanya ada juga yg langsung menghampirinya memberi kado dan buket untuk merayakan kelulusannya.

Jay termasuk siswa yg berprestasi ia juga mendapat nilai tertinggi saat ini dan disusul oleh Nara yg mendapat nilai tinggi juga.

Nara melihat sinis pada Jay yg saat ini dikerumuni banyak cewek, entah mengapa ada rasa jengkel ketika melihat Jay yg dikerubungi cewek itu.

Jay yg melihat geng Nara segera menghampirinya, yg membuat para gadis yg mengerubunginya kecewa.

Karena Jay hanya menerima barang yg diberikan setelah itu memberikan semuanya pada teman-temannya termasuk Alex, rehan dan darel.

     " Ra selamat ya atas kelulusannya .. apa kamu nanti akan melanjutkan ke jenjang kuliah?!" Tanya Jay sambil menyodorkan buket bunga yg telah ia bawa dari rumahnya tadi.

   " Makasih.. selamat juga buat kelulusan loe kunyuk!!! " jawab Nara dengan ketus sambil menerima buket dari Jay dengan kasar.

   " Gue ga tahu juga mau lanjut kuliah apa nggak .. yg pasti gue mau nikmati masa tenang gue sekarang .. kuliah bisa nanti" sambung Nara lagi, setelah itu ia melihat mom meli menghampirinya.

Nara segera merubah raut wajahnya yg datar jadi sumringah dihadapan mom meli saat ini. Ia memeluk mom meli dan cipika-cipiki dengannya. Mom meli memberikan hadiah dan buket bunga buat merayakan kelulusan dengan putranya juga.

    " Selamat ya sayang akhirnya kamu dan Jay lulus dengan nilai yg terbaik " ucap mommy meli kepada Nara dan Jay. Mom meli sangat puas dengan nilai-nilai terbaik yg Nara dan putranya berikan. Segera ia mengajak Nara dan Jay foto bersama ia menyuruh Jhon untuk mengabadikan moment ini.

      " Ehh .  Kalian foto ga ngajak aku nih mel .. kalian sengaja lupain aku yahh" Rajuk Laras ketika melihat ketiga orang itu lagi asyik berfoto, meli yg melihat sahabatnya merajuk tersenyum tengil dan akhirnya meli menggandengnya dan jadilah foto berempat.

Setelah itu ia meminta agar Nara dan Jay pindah posisi ditengah dan dikanan kirinya ibu dari mereka.

Hari itu mereka rayakan dengan makan direstoran mewah, tanpa ia sadari para ayah dari anaknya tiba disana sambil membawa buket bunga juga.

Tadinya sang ayah tidak bisa datang ke acara wisuda anak-anaknya karena kesibukan pekerjaannya yg membuat ia haru terbang keluar negri beberapa hari ini.

Kedua keluarga itu nampak sangat bahagia dengan nilai terbaik yg diraih oleh putra putrinya itu, ia tidak menyangka bahwa Nara yg jarang sekali belajar bisa mendapatkan peringkat 2 nilai terbaik, karena nilai tertingginya diraih oleh Jay.

.

.

.

.

.

Happy reading guys ..