NovelToon NovelToon
Kamar Jenazah

Kamar Jenazah

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / spiritual / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Kamar jenazah, bagian dari rumah sakit yang agak dihindari. Misteri dan kisah mistis apa yang dialami oleh Radit Krisna yang bekerja sebagai petugas Kamar Jenazah. Tangisan yang kerap terdengar ketika menjalani shift malam, membuat nyalinya terkadang ciut.

Berhasilkah Radit melewati gangguan yang terjadi dan mengungkap misteri tangisan tersebut?

===

Hanya untuk penggemar kisah horror. Harap tidak membaca dengan menabung bab ya.

Follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6 ~ Tidak Asing

Berusaha merupakan apa yang ia dengar barusan, bisa saja hanya salah dengar. Meskipun  terasa sangat nyata dan jelas, mirip dengan suara semalam. Radit bergegas mencari tempat untuk sekedar rehat, lumayan kurang lebih tiga jam. Apalagi shift dua akan selesai di jam sepuluh malam.

Ada percakapan di grup bersama Karta dan Deo. Karta berharap Radit berkenalan dengan dokter atau suster yang cantik, jangan malah bertemu dengan hantu.

^^^Teman lakn4t^^^

Bae-bae Dit, jangan sampai jatuh cinta sama hantu. Secantik-cantiknya hantu, dia udah mati

^^^Kampreet^^^

“Dasar teman tidak berprikemanusiaan,” gumam Radit kala ia baru selesai makan siang.

Kantin rumah sakit itu tampak ramai, mungkin pasien dan pendampingnya yang sedang berobat jalan. Ada notifikasi berita dari portal online di ponselnya, membahas tentang penemuan mayat perempuan tanpa identitas yang saat ini berada di rumah sakit tempatnya bekerja.

Tidak ingin membaca kelanjutan berita tersebut, karena kalau tanpa identitas sudah pasti masih berada di kamar jenazah. Tiga puluh menit menjelang jam kerjanya, Radit kembali menuju kamar jenazah. Petugas tadi menanyakan kenapa Radit malah pergi dan dijawab kalau dia tiba-tiba harus ke toilet.

“Lo petugas baru?”

“iya, bang,” sahut radit.

“Gue Zul, kita satu shift. Ada satu orang lagi tadi sih udah datang,” ujar Zul lagi, termasuk senior karena sudah lebih dari satu tahun bekerja di sana. Pria itu langsung mengajak Radit memasuki kamar jenazah. Di bagian dalam ada meja administrasi dan lemari arsip. Ke bagian dalam lagi, ruangan terbagi area yang dengan sekat menggunakan gorden plastik bisa ditutup dan dibuka.

“Yang itu untuk memandikan jenazah, yang sebelah sini untuk otopsi.”

Radit menganggukan kepala mendengar penjelasan dari rekan satu shiftnya. Termasuk peralatan dan perlengkapan apa yang biasanya dibutuhkan saat memandikan jenazah atau otopsi.

“Pokoknya ada semua di lemari penyimpanan, kita hanya perlu cek stok dan laporkan kalau ada yang hampir habis. Yang memandikan jenazah ada lagi petugasnya. Nah, di sebelah sana,” tunjuk Zul pada sebuah pintu stainless. “Itu tempat jenazah.” Zul membuka pintu tersebut, ruangan itu lebih dingin dan ada semacam lemari besar seperti  loker dengan banyak pintu.

“Ini lemari pendingin. Lo perhatikan yang ada tanda hijau ini artinya ada jenazahnya. Datanya ada di sana, dan di meja arsip di depan. Suhunya sudah otomatis, walaupun mati lampu paling lima menit generator akan hidup lagi.”

“Bang, apa kita perlu kroscek berkala?”

“Nggak juga, karena yang keluar masuk ke sini hanya petugas. Nggak mungkin juga mayatnya kabur,” jelas Zul lalu terkekeh. “Ayo, balik ke depan.”

***

Sampai dengan maghrib tidak ada aktivitas berarti. Selain ada keluarga pasien yang membawa jenazah keluarganya yang meninggal tadi pagi. Lalu ada pembagian seragam yang harus dipakai ketika bekerja. Tiba-tiba ada telepon berdering, Zul yang menjawab panggilan tersebut.

“Lantai empat. Ada pasien meninggal. Bawa brankar yang di depan ya,” titah Zul.

Berjalan di koridor lalu menaiki lift dan tiba di lantai empat. Ada dua orang menangis di depan kamar, sepertinya keluarga pasien. jenazah sudah ditutupi dengan selimut dan masih ada perawat di sana yang melepas semua alat medis yang masih terpasang.

Zul menerima dokumen yang menyatakan waktu kematian jenazah dan identitasnya. Ia dan Zul dibantu perawat memindahkan ke atas brankar lalu membawanya keluar. tangan Zul menarik brankar dan posisinya membelakangi. Berbeda dengan Radit yang mendorong dari arah berlawanan, jadi ia melihat betul jenazah yang terbaring di brankar.

Saat melewati koridor kamar perawatan VIP tidak jauh dari taman, suasana tidak terlalu ramai. Tiba-tiba selimut penutup jenazah tersingkap karena bergeser, tepat di bagian wajah.

“Bang, maaf,” ujar Radit agar Zul yang lebih dekat menarik kembali selimut tersebut.

Baru beberapa langkah, selimutnya kembali turun. Sepertinya kain itu terlalu tipis jadi mudah tersibak angin dan gerakan. Tidak enak kembali menyuruh Zul, Radit membiarkan saja dan berusaha tidak menatap wajah tersebut.

Namun, karena posisi di hadapannya tentu saja tetap terlihat bahkan sampai mengernyitkan dahi. Jelas tadi jenazah tersebut dalam posisi memejamkan mata, tapi sekarang kedua mata itu … terbelalak.

“Hahh.”

Tangan Radit terlepas dari brankar bahkan melangkah mundur membuat Zul menoleh dan berhenti melangkah karena berat ketika ia harus menarik sendiri.

“Lo kenapa?”

“Itu bang,” tunjuk Radit pada jenazahnya.

“Kenapa?”

“Matanya … melotot.”

Zul berdecak setelah memastikan yang Radit katakan tidak terbukti lalu menarik selimut dan kembali menutup wajah itu.

“Jangan kaget Dit, kadang pandangan kita bisa begitu. Jenazah seperti bergerak lagi atau bernafas, itu hanya godaan. Ayo,” ajaknya lagi.

Sampai di ruang jenazah.

“Lo yang input berkasnya,” titah Zul lalu mengajak petugas yang lainnya untuk mengurus jenazah di dalam.

Radit membuka dokumen untuk menuliskan informasi dan identitas jenazah. Pandangannya tertuju pada dokumen dengan judul tanpa identitas. Tangannya membuka dokumen tersebut, membaca kronologis jenazah yang ditemukan tidak jauh dari pemakaman. “Korban pembunuhan,” gumam Radit.

Masih fokus memandang Foto dari jenazah tersebut terlihat familiar, tapi di mana ia pernah melihatnya.

Tok Tok

“Astaga!”

“Mas, kami keluarga jenazah tadi. Ambulance dalam perjalanan, kami urus sekarang biar nanti pas ambulance datang bisa langsung kami bawa.”

Masih dengan detak jantung yang berdebar karena terkejut, Radit mengangguk pelan lalu menemui Zul.

Kayak pernah lihat, tapi di mana ya, batin Radit masih memikirkan foto jenazah tanpa identitas korban pembunuhan.

 

1
Mila Milo
aku udh baca bangsal Kamboja tapi kok lupa ya sama Andra
Sofia Latifa
tenang dit,masih ada mbak lena dit /Facepalm//Facepalm//Facepalm/cinta tumbuh di kamar jenazah.mkasih thor karya yg bagus
Sofia Latifa
suka sangat sama semua karya mu thor,pa lg yg horor gini .semangat trus thor bikin karya baru lg
Kustri
mosok iyo polisi g bs menemukan sesuatu di sekitar TKP
malah org awan yg nemu ckckck...
Kustri
siapa hayo bp" yg ngusir di boncengan radit???
Kustri
terkencing kencing ada juga wkwkkk
Kustri
deo gelagat'a mencurigakan

baek" ya dit
estycatwoman
very nice 💯👌😘
estycatwoman
Uji nyali brakhr 😅, akhirya lambaikan tngn ke camera

Seru lah dri awal mpe akhr bkin deg2 syirrr 😂

Q tggu crya seru laemya , sehat trz ya thor

Thanks 🙏💯👌
estycatwoman
Tebakanku salah 😂, tpi mmg ada yg trbunuh
estycatwoman
Aq kira ni kasus tabrak lari kan Deo pinjem motr Radit , trz karna tkut msuk bui krna korban smpe tewas dibkin kyk kasus perampokan .
Itu knpa yg pny motr i Radit kut disirh tnggung jawab 🤔
🥰
Hadir kak👻
Heri Wibowo
ceritanya pendek tapi kok serem banget ya
A B U
yah, tamat.!
mariammarife
kasian si Radit yg gangguin ternyata bukan hantu Mirna aja 👻
Arieee
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
dtyas (ig : dtyas_dtyas)
hai para pembaca, Bang Radit sampai di sini ya,, thanks yang udah baca 🥰🥰😘😘😘😘
A B U: aku tunggu kisah horor selanjutnya kak,
tetap semangat berkarya 🖒🖒🖒🖒🖒
Siti Dede: Ada season 2nya?
total 2 replies
Andini Andana
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ duwit ngumpul kagak, stress doang yg ada ya Bang Radit 🙈🙈
Ai Emy Ningrum: BMKG..bingung mo kek gmn /Doubt//Doubt//Doubt/
Andini Andana: bingung... /Speechless//Doubt/
total 9 replies
sang bintang
udah gini aja episode nya pendek amat Thor rasanya masih pengen baca lagi😁
dtyas (ig : dtyas_dtyas): udahhhh😁😁
total 1 replies
putra sakti
baru pertama sudah typo
dtyas (ig : dtyas_dtyas): yg mana kak? karena ada kata yg sengaja dibuat typo agar tidak kena review
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!