Siapa sangka seorang dokter cantik nan muda bisa menarik perhatian bos gangster dalam pandangan pertama hingga membawanya ke dalam cinta segitiga antara sang dokter, bos gangster dan seorang polisi yang merupakan calon suami dari dokter cantik tersebut.
Di sisi lainnya, sebuah pembunuhan brutal terjadi di kalangan konglomerat hingga menggemparkan berita orang-orang kaya. Tidak diketahui motif sang pembunuh, namun hanya ada satu kemungkinan yaitu balas dendam.
Semua yang terjadi rupanya terhubung satu sama lain. Cinta, pembunuhan, kebohongan dan balas dendam.
(Cerita season 2 dari season 1 berjudul Only 200 Days Mr. Mafia) jika belum membacanya, silahkan baca dulu jika berkenan ^^
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DOAM — BAB 31
SEORANG KRIMINAL YANG BAIK
Satu hari lewat. Pembunuhan belum terjadi lagi, para polisi masih mencari tahu bukti yang mereka temukan. Seperti Tobias yang mengawasi gudang besar milik kelompok Luca berada. Dia tahu pria itu tengah pergi, tapi dia tidak tahu kalau sebenarnya pria itu tengah bersama kekasihnya.
“Aku ingin tahu lebih detail, soal pria bernama Grey. Cari asal usulnya, dia seorang wisatawan jadi dia hanya orang asing yang membuat onar.” Tegur Robbie menyerahkan fotocopy berkas lengkap mantan tahanan bernama Grey itu kepada asistennya.
“Bagaimana jika identitasnya tidak ditemukan?” tanya sang asisten.
“Maka kita terpaksa menggunakan cara kotor.” Ucap serius Robbie tak main-main.
.
.
.
“Senang bisa berkunjung Bibi! Soal keluargaku... Apa tidak ada kabar lagi?” tanya Sarah berbisik selagi Luca dan yang lainnya sudah berada di halaman rumah panti.
“Jika aku menemukan nya lagi, aku akan memberitahumu! Tidak usah terlalu dipikirkan, tetaplah fokus ke hidupmu. Bukankah kau akan menikah?!”
Sarah tersenyum tipis, ucapan bibi J.J mengenai pernikahannya membuat dia teringat kembali dengan Tobias. Wanita itu mengangguk pelan tanpa menjawab nya, sampai pandangan bibi J.J tertuju ke seorang pria yang sedang berpamitan kepada anak-anak dan dua ibu panti lainnya.
Sorot mata Sarah juga ikut menatap ke arah Luca. Pria yang tersenyum ramah tak seperti gangster pada umumnya. Pria itu garang di persembunyiannya tapi tidak kepada anak-anak.
“Bibi tahu dia seorang penjahat.”
Mendengar pengakuan tersebut, Sarah tentu saja terkejut hingga menelan salivanya dan mulai gugup menata ibu pantinya.
“Itu hanya pekerjaannya bukan hatinya. Dia pria yang cukup baik, karenanya... Hutang rumah panti sudah lunas!”
Wanita berponi itu semakin bingung hingga mengerutkan keningnya. “Maksud Bibi... Luca yang melunasinya?” Sarah mencoba menebak.
“Tidak cuman melunasi saja. Dia juga akan memperluas rumah ini agar bisa membantu lebih banyak lagi anak yatim yang terlantar.”
Rasanya Sarah tidak percaya hingga bibirnya bingung harus tersenyum atau tidak. Wanita cantik itu menoleh ke Luca dan penuh terima kasih walaupun dia sedikit kesal akan tindakan menguntitnya.
Tak berselang lama setelah saling berpamitan, akhirnya Sarah dan Luca pergi. Ya! Wanita itu pulang dengan mobil Luca yang pastinya bersama pria itu.
Masih berada di kompleks perumahan bergaya teman itu, Luca masih fokus menyetir. Sementara Sarah yang sedari tadi diam kini beralih menatap ke Luca.
“Tidak puas menatap ku? Aku bisa mencumbumu saat ini juga!” goda pria itu lagi-lagi berotak mesum. Sarah berpaling malas namun senyuman kecil terlihat malu.
“Kau pria yang aneh.” Ejek Sarah membuat Luca mengernyitkan keningnya.
“Aku aneh? Memangnya kenapa? pria bersikap mesum itu wajar karena itu normal.” Balas Luca tanpa malu.
Mendengar ucapan tersebut, Sarah jadi ingat dengan ciuman dan kedekatan mereka di panti. Jantungnya berdegup kencang, ada rasa takut di sana soal Tobias. Bagaimana jika pria itu tahu dan menuduhnya berselingkuh?
Tiba-tiba sebuah mobil putih berhenti tepat di depan mobil Luca sehingga berhenti mendadak. “Fucking..” Umpat Luca tak terima hingga memasang wajah garangnya.
Sarah yang mengenali mobil putih itu, dia segera turun dengan wajah panik, begitu juga Luca yang mulai turun dari mobilnya.
Tobias berjalan menghampiri mereka dengan wajah marah. “Tobias— ” Brugg!! Pria itu langsung mendaratkan pukulannya tepat di pipi Luca hingga sudut bibirnya sedikit terluka.
Sarah terkejut melihatnya. “Apa yang kau lakukan kepada kekasihku hah!” sentak Tobias yang mencengkram jaket Luca.
Pria bermata cokelat lumpur itu tak tinggal diam hingga dengan satu tarikan, Luca berhasil memutar tubuh Tobias dan membenturkan kepala pria itu ke mobilnya hingga keningnya berdarah.
“STOP!” sentak Sarah memisahkan mereka berdua. Tak ingin baca basa-basi Luca memilih masuk ke dalam mobil, namun sebelum itu dia menatap ke arah Sarah yang mulai berdebat dengan polisi tadi.
“Fuck him.” Umpat Luca mulai melakukan mobilnya, meninggalkan Sarah yang masih bersama kekasihnya tadi.
Meski dia pergi meninggalkan Sarah, tiba-tiba ingatannya kembali dengan luka yang pernah dia lihat di bawah tengkuk leher wanita itu. Sebuah bekas luka gores seperti memar. Pria itu semakin penasaran hingga melirik ke arah spion dan melihat Sarah sudah masuk ke dalam mobil bersama Tobias.
...***...
“Mereka orang-orang yang baik! Keduanya memiliki mata yang indah, padahal mereka hanyalah wisatawan di kota ini!” jelas kedua ibu panti kepada bibi J.J.
Sementara anak-anak membuka kado yang diberikan oleh dua orang baik yang sudah mau mengundang mereka.
“Apa kalian di toko mainan juga?” tanya bibi J.J.
“Kami tidak di toko mainan, kami hanya di taman dan mereka membagikan kotak-kotak hadiah di sana!” jelas bibi Angela seraya mengeluarkan sebuah foto bersama. Foto anak-anak panti beserta kedua orang yang sudah membantunya.
Bibi Angela menunjukkan kepada bibi J.J dengan senyuman lebar.
“Mereka hanya dua orang saja?!”
“Iya.”
Wanita tua itu melihat foto tersebut. Sebuah foto anak-anak panti bersama seorang wanita dan pria dewasa di sana. Senyuman terukir di gambar tersebut. Ya! Senyuman dari dua orang kriminal yang akhir-akhir ini menggemparkan kota Verona.
Zoe dan Grey. Merekalah orang baik yang dimaksud dia ibu panti tadi. Seorang wanita cantik dengan memakai jaket hitam tanpa menggunakan tudungnya, sementara seorang pria yang bersamanya juga memakai jaket hitam. Kedua mata mereka berwarna sama.
Siapa yang menduga kalau Zoe dan Grey akan melakukan hal yang tak terduga! Membagikan kado untuk anak-anak, dengan senyuman paksa namun hati yang tulus.
.
.
.
“Kita lupakan saja. Aku minta maaf karena tidak bisa menemanimu di hari cuti mu.” Ujar Tobias yang kini berdiri di hadapan Sarah yang duduk di kursi apartemennya.
“Tidak apa-apa. Maafkan aku juga.” Balas Sarah tanpa ekspresi. Tobias menghampirinya lalu memberinya ciuman di bibir.
“Jaga dirimu baik-baik!” ucapnya lembut membelai pipi Sarah.
Wanita itu tersenyum seraya mengangguk hingga Tobias pergi dari apartemennya. Senyuman Sarah hilang dan kedua tangannya yang tadinya saling berpegangan kini melemas hingga telapak tangan kanan Sarah terlihat berdarah.
sebuah darah menetes di goresan luka tangan kirinya yang sedari tadi dia tutupi.
Seolah pasrah dengan luka yang dia dapat, Sarah hanya termenung hingga setetes air mata mulai menetes melewati pipi Sarah.
...***...
“Aku tidak menyangka mereka akan mati dibunuh. Bagaimana bisa ini semua terjadi?” ujar seorang pria berkemeja putih yang saat ini tengah meneguk segelas beer bersama seorang pria lainnya.
“Ini pertama kalinya kasus yang menurutku sangat sulit ditebak.” Gerutu seorang pria yang baru saja membuang sesuatu dari dalam mulutnya.
“Lalu bagaimana tugasmu sebagai polisi. dasar tidak becus.” Sindir pria bernama Romeo Orlando itu tak tahan karena tiga temannya sudah dibunuh.
Sementara pria yang dipanggil polisi tadi menatap tajam. “Aku datang kemari hanya untuk tugas saja. Kau pikir menjadi polisi itu mudah.” Pria itu menggebrak meja lalu pergi begitu saja seraya memakai kacamata nya kembali.
sarah kayaknya anaknya ina jg. karna ayahnya kulit putih baik hati itukan sie Zero bgt kan... sme bab ini yg aku pahami samapi itu. semoga gag salah tebakan hahaha
sama cara pembunuhan yg grey dan zoe lakukan...gak sabar thor menunggu episode bagaiman cara mereka mengahiri hidup tobias...