Pembalasan Istri Yang Teraniaya

Saat ini Siska sudah menghubungi pihak perusahaan Pratama, untuk melakukan kerjasama antar perusahaan Sebastian dan perusahaan Pratama.

"Selamat siang nona apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Jeremy saat melihat Siska yang sedang berbincang dengan pihak resepsionis.

"Maaf sebelum nya tuan, nona ini ingin bertemu dengan tuan Adrian Pratama. Jawab resepsionis

"Mari saya antar nona?" jawab Jeremy dan langsung berjalan menuju lift khusus pegawai. Dengan langkah cepat Siska segera mengejar Jeremy dan mengikuti Jeremy memasuki lift menuju lantai 40.

"Ada apa nona ingin bertemu dengan tuan Adrian?" tanya penasaran Jeremy

"Saya dari perusahaan Sebastian tuan, ingin mengajukan proposal kerjasama. Jawab yakin Siska

"Oh baiklah. Jawab Jeremy

Ting" pintu lift pun terbuka dengan langkah cepat Jeremy segera keluar yang di ikuti Siska di belakangnya dari dalam lift.

Tok"

Tok"

"Tuan apa saya bisa masuk?" tanya Jeremy

"Masuk." jawab dingin Adrian

"Silahkan nona?" jawab Jeremy dengan membuka pintu ruangan Presdir.

"Ada apa?" tanya Adrian yang masih fokus pada berkas-berkas perusahaan.

"Tuan saya mengantar kan nona Siska ingin bertemu dengan tuan. Jawab Jeremy

Adrian pun langsung meletak kan berkas-berkas nya, dan menatap intens pada wajah Siska.

"Ternyata tuan muda Adrian sangat lah tampan, lebih tampan dari Bram Sebastian?" batin Siska dan menatap intens pada wajah tampan Adrian.

"Silahkan duduk nona. Jawab dingin Adrian

"Nona..?" panggil Jeremy yang melihat Siska hanya diam kagum dengan wajah tampan Adrian.

"Ah.. Maaf tuan saya hanya kagum dengan ketampanan tuan muda." jawab yakin Siska dengan nada sedikit manja.

"Ada apa nona datang kemari?" tanya kembali Adrian setelah Siska duduk di kursi depan Adrian.

"Begini tuan muda, saya ingin mengajukan proposal kerjasama antar perusahaan Sebastian dan perusahan Tuan muda. Jawab yakin Siska

"Apa saya bisa melihat proposal nya dulu nona?" jawab Adrian

"Silahkan tuan, dengan memberikan sebuah maap yang berisikan permohonan kerjasama. Siska menatap kagum dengan ketampanan Adrian, dan memiliki perusahaan terkaya di dunia.

"Saya sudah membacanya, dan saya akan pertimbangkan sekali lagi. Jawab dingin Adrian

"Perusahaan kami akan menghubungi nona secepatnya. timpal Jeremy

"Saya mengundang perusahan Sebastian, untuk datang menghadiri pesta penyambutan perusahaan terbaru saya. Jawab Adrian pada Siska

"Dengan senang hati saya dan tuan Bram Sebastian akan hadir tuan, kalau boleh tau acaranya kapan tuan?" tanya antusias Siska

"Acaranya dua hari lagi nona, dan saya harap kalian ikut serta dalam penyambutan perusahaan saya. Dan akan di adakan di hotel bintang lima yang berada di tengah kota ini. Jawab Adrian

"Terima kasih tuan muda atas undangan nya. Jawab Siska

"Yasudah jika tidak ada lagi yang ingin di bicarakan nona bisa pergi sekarang. Jawab dingin Adrian

"Baiklah saya izin keluar tuan. Dengan wajah tersenyum Siska berjalan menuju pintu keluar menuju lantai 1.

"Sepertinya aku pernah melihatnya?" tanya Adrian pada Jeremy

"Dia lah gadis yang kita temui di Bar dua hari kemarin tuan.

"Wah ternyata dunia tidak sempit ya?. Jawab dingin Adrian

"Maksudnya tuan?" tanya penasaran Jeremy yang tidak memahami pemikiran bos nya itu.

"Kau tidak perlu tau sobat. Jawab dingin Adrian dan langsung mengambil berkas-berkasnya yang tadi sempat tertunda.

"Ya sudah lah.. Lebih baik aku keluar, dari pada mati kutu menghadapi bos dingin sepertimu. Jawab cengengesan Jeremy dan berjalan menuju pintu keluar.

*****

Saat ini Siska sudah sampai di perusahaan milik Sebastian.

"Eh lihat tuh.. Si pelakor dah balik?" bisik Susi yang melihat Siska sudah memasuki lift khusus Presdir.

"Kenapa ya si bos harus milih tuh si pelakor, dari pada Istri sah nya. Padahal si Siska gak ada sopan-sopan nya, menang di sexy ajah tuh pelakor. Jawab kesal Jelita yang melihat pakaian sexy Siska.

Sesampainya Siska di depan ruangan milik Bram, Siska langsung membuka knock pintu dan langsung masuk ke dalam ruangan Ceo tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Sayang... Kamu tau gak aku bawa berita gembira loh..?" teriak Siska

Deg..."

"Kamu siapa?" tanya sombong siska pada wanita yang sudah tidak tua lagi.

"Kamu yang siapa?" bentak nyonya Silvi

"Eh nenek tua bangka, gue nanya lo yang siapa? Ngapain lo di ruangan kekasih gue. Mau ngemis lo..?" ejek Siska

"Kurang ajar, gak punya sopan santunya kamu yah jadi perempuan. Jawab nyonya Silvi dan langsung melayangkan tamparan di pipi kiri Siska, dan berhasil membuat sang empunya terjatuh dan meringis kesakitan.

"Mamah... Cukup, sudah cukup mah..?" teriak Bram saat melihat mamahnya sudah menampar kekasihnya.

"Siapa dia Bram?" bentak nyonya Silvi

"Apa... Mama. Mampus lah kau Siska, gimana dong sudah lah lebih baik aku buat derama ajah, biar Bram membantah mamanya. Batin jahat Siska

"Dia sekretaris Bram mah. Jawab gugup Bram

"Apa sekretaris, dasar pria buaya...?" batin kesal Siska

"Jangan bohong sama mama Bram, dia mengaku sebagai kekasih kamu apa itu benar Bram?. Teriak nyonya Silvi

"Sayang pipi aku sakit banget.. Rengek Siska, dengan cepat Bram langsung membantu Siska berdiri.

"lebih baik mama keluar...?" jawab dingin Bram

"Oh... Kamu lebih memilih wanita murahan ini Bram, baiklah mama akan atur perceraian kamu dengan Dewi. Jawab dingin nyonya Silvi

"Deg... saat nyonya Silvi berbicara tentang perceraian pada Bram, Bram pun merasakan dadanya sedikit sesak.

"Maksud mama apa?" tanya lirih Bram

"Apa kamu tuli, aku akan mengurus surat perceraian kalian dan kamu teruslah bersama dengan wanita murahan ini. Jawab nyonya Silvi dan berjalan keluar menuju pintu.

"Kau lebih memilih wanita ular itu nak, dari pada mama dan Istrimu?" batin nyonya Silvi

Saat ini hati seorang Ibu benar-benar hancur, selama ini Bram tidak pernah membantah atau membentak kasar mamanya. Semenjak Bram berselingkuh dengan Siska sifatnya dan kepribadian nya pun berubah total, menjadi anak yang pembangkang dan menjadi orang yang sangat kejam.

Setelah kepergian nyonya Silvi, barulah Bram menyadari sikap kasarnya tadi pada mama nya.

"Apa yang sudah ku lakukan, akh.... Teriak Bram dan langsung mengbuang semua barang-barang nya yang ada di meja kerjanya.

"Sayang kamu kenapa?" tanya heran Siska yang melihat emosi Bram sudah memuncak

"Diam lah Siska, lebih baik kau keluar dan jangan ganggu aku dulu?" teriak Bram dan mengusir Siska kekasih nya itu.

"Baik lah aku keluar dulu, jika kamu butuh bantuan panggil aku saja. Jawab Siska dan langsung keluar meninggalkan Bram yang masih setia dengan emosinya.

"Maaf kan Bram mah... Bram sudah menyakiti hati mamah, dan sudah menjadi anak durhaka. Akh..... Teriak Bram semakin prustasi dengan apa yang sudah terjadi pada nya dan mama tercintanya.