NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL

Calon TUMBAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / spiritual / matabatin / Horror Thriller-Horror / Iblis
Popularitas:22.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kamu spesial, Jingga.. Kalo ada yang nanya wetonmu, jangan di kasih tau ya, nak."

"Kenapa, uti?"

"Karena mereka bisa menyakitimu, lewat hari lahirmu.
Weton kelahiran itu ibarat senjata mematikan bagi orang jahat yang mau berbuat jahat padamu, maka dari itu jangan beritahukan wetonmu pada sembarang orang!"

Jingga, memiliki nama panjang Radenaruna Jingga. adalah gadis spesial yang menjadi incaran makhluk ghoib. Dia lahir di detik - detik kematian ibunya, dan hal itu menjadikan dia memiliki kemampuan melihat hantu dan berkomunikasi dengan mereka (Indigo).

Sampai suatu hari dia di adopsi oleh majikan mendiang ayahnya saat akan menginjak SMP dan ikut tinggal di Jakarta. Dia mendapati kejanggalan dan keanehan di rumah orang tua angkatnya itu. Banyak Arwah - arwah yang menangis meminta tolong dan ada juga yang selalu mengganggu Jingga!

Apa sebenarnya yang terjadi di rumah itu?? Misteri apa yang tidak di ketahui oleh Jingga??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 25. Ika Meninggal.

Setelah hari itu, hari - hari berjalan seperti biasanya. Dan tanpa terasa sudah hampir sebulan lamanya Jingga tinggal di rumah Delima. Dan dalam kurun waktu itu juga Jingga sering mendapatkan gangguan - gangguan kecil seperti ada perempuan menangis tapi saat ia datangi tidak ada sosok nya, Jingga yakin kemampuan nya melihat mereka yang tak kasat mata telah kembali, karena Jingga sering juga melihat anak kecil yang berlarian menaiki lantai 3.

"Huhuhu.." Suara tangisan yang terdengar sangat memilukan terdengar dari arah belakang.

Jingga yang kebetulan pulang sekolah terkejut mendengar suara tangisan Ika yang semakin hari semakin parah. Ika tidak sakit secara medis tapi dia menjadi seperti orang yang terkena gangguan mental karena setiap menjelang Maghrib dia akan menangis meraung - raung di kamar.

Delima tidak membiarkan Ika pulang dan justru membantu Ika berobat alih - alih memecat Ika karena selalu menangis membuat kebisingan dengan tangisan nya. Orang - orang berpikir bahwa Ika stress karena di tinggalkan pacarnya karena tak mau di ajak Ika menikah, ya pacar Ika menolak di ajak menikah dan memutuskan Ika sepihak.

"Ma, kok mba Ika makin memprihatinkan, ya?" Tanya Jingga pada Delima yang sedang duduk bersantai.

"Iya, makanya mama tidak memberi tahu keluarganya, mama akan pulangkan dia kalau dia sudah sembuh. Soalnya biaya dokternya mahal, orang tuanya pasti akan kesulitan." Sahut Delima.

"MasyaAllah, mama memang berhati malaikat." Ujar Jingga, Delima tersenyum mendengar itu.

"Tapi kan berisik banget, ma. Mau maunya mama ngobatin orang gila." Ujar Raka, lalu naik ke atas lantai dua.

Jingga mengunjungi kamar Ika yang berada di belakang rumah itu, tepatnya di dekat dapur. Saat Jingga membuka kamarnya, Ika sedang mulai terlihat tenang setelah di berikan obat penenang oleh pelayan tua. Jingga melihat kabut asap hitam yang mengelilingi Ika semakin menebal dan bahkan asap itu seolah mengusir Jingga untuk tidak mendekati Ika.

"Tolloonngg..." Tiba - tiba Jingga merasa Ika meminta tolong padanya, tapi mata Ika terpejam.

"Tolong saya.." Jingga kebingungan, suaranya adalah suara Ika, tapi Ika yang berada di depan nya sedang tertidur setelah di beri obat penenang.

"Non, ayo keluar. Biar Mba Ika nya istirahat dulu." Ujar pelayan tua.

"Iya, bi." Sahut Jingga lalu ia berjalan keluar dari kamar Ika.

Hari berganti malam dan Jingga saat ini sedang belajar di kamarnya. Raka tak terlihat di sana, jadi Jingga sendiri.

"Kricik! Kricik! Tiba - tiba terdengar suara air bergemericik dari dalam kamar mandi.

Jingga menghentikan menulisnya sejenak dan mendengarkan dengan seksama suara gemericik air itu.

"Hmmm Hmmm.." Terdengar samar - samar suara dari dalam kamar mandi seperti orang yang sedang bersenandung.

"Bang." Panggil Jingga.

Tapi tidak ada sahutan dari kamar mandi, Jingga pun bangun hendak mengecek, tapi tiba - tiba Raka membuka pintu kamar dan masuk sambil membawa segelas susu hangat di tangan nya.

Jingga pun tertegun melihat Raka, itu berarti di kamar mandi tidak ada siapapun, lalu suara air tadi dan suara orang uang bersenandung tadi siapa?

"Nih, dari mama." Ujar Raka, sambil menyodorkan susu yang dia bawa pada Jingga.

"Makasih, bang." Ujar Jingga, ia menggaruk kepalnya.

"Mungkin halusinasiku." Ujar Jingga saat hendak kembali duduk.

"Halusinasi apa!?" Tanya Raka, yang kini berdiri di ambang pintu dengan segelas susu hangat di tangan nya.

Jingga pun tertegun melihat Raka yang kini berdiri sambil membawa susu di tangan nya.

"Nih! Susu dari mama. Lain kali ambil sendiri dong kebawah! Nyusahin gue aja lu, udah gede juga." Ujar Raka, Jingga pun berkedip bingung dan menatap tangan nya sendiri yang rupanya kosong tak memegang apapun.

Susu yang sebelumnya Raka berikan, tidak ada.. Jingga hanya memegang udara kosong.

"Ini oneng! Malah bengong." Bentak Raka, Jingga pun kaget dan langsung menerima susu dari Raka.

"M- makasih bang." Ujar Jingga, tangan nya sampai lemas dan gemetar.

Raka duduk di meja belajarnya sendiri sementara Jingga masih kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi. Padahal jelas - jelas dia sudah menerima susu pemberian Raka, tapi susunya tidak ada di tangan nya.

'Astaghfirullah..' Batin Jingga.

Jingga akhirnya melanjutkan belajarnya, ia tak mau terus memikirkan kejadian aneh tadi. Sampai larut malam dan ia juga melihat Raka yang sudah lebih dulu tidur di ranjangnya, Jingga pun ikut menyudahi belajarnya dan ikut tidur di ranjangnya sendiri.

Waktu terus berjalan, semua penghuni rumah itu sudah tidur dan tidak ada aktivitas apapun lagi. Para pembantu di rumah itu juga sudah beristirahat dengan pulas, kecuali Ika. Ika terbangun dari tidurnya, tatapan nya kosong tapi air matanya mengalir.

Ia berjalan keluar tanpa ada seorang pun yang tahu dan menuju ke dapur. Ika mengambil pisau dapur dan menatap mata pisau yang tajam itu lalu tersenyum mengerikan, ia kemudian berjalan menuju ke tangga dan naik ke lantai dua.

"Hiks! Hiks!" Ika terisak, tubuhnya berhenti di tengah tangga.

"Tooo...loooo...ngg..." Ika menangis seperti sedang dalam kesulitan, ia melihat perempuan bergaun merah dengan wajah mengerikan berdiri di ujung tangga.

Perempuan bergaun merah yang sama yang dulu mendiang nenek Rumi lihat di jembatan saat Jingga tidur berjalan. Mata nya hitam legam dengan kuku - kuku hitamnya yang juga panjang, gigi - giginya runcing dan menatap kearah Ika.

Ika ingin berlari tapi kakinya tidak bisa di gerak kan, ia tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri.

"Koe ga iso mlayu.." Ujar perempuan bergaun merah itu.

Ika hendak melawan tapi ia merasakan tulang - tulangnya kesakitan seolah di remas sampai terdengar bunyi tulang yang patah.

"KRAK!! KRAK!!" Ika tak bisa mengeluarkan suara seolah mulutnya di bungkam.

Perlahan Ika menaiki tangga dan melanjutkan langkahnya mengikuti wanita bergaun merah itu dengan sekujur tubuh yang berbunyi. Ika hendak berteriak meminta tolong sambil menatap kamar Raka tapi ia tak kuasa, tubuhnya benar - benar sudah tak bisa di kendalikan olehnya sendiri.

Ika lanjut naik ke lantai tiga dan dan berjalan keluar menuju ke balkoni dekat tempat ia menjemur pakaian, ia memanjat pagar pembatas dan kini ia berdiri di tepian pagar pembatas.

"Hiks! Hiks!" Ika akhirnya bisa mengeluarkan suara tangisnya.

Ika tak melihat lagi sosok bergaun merah yang mengerikan itu, tapi ia memandang dengan ketakutan ke bawah dan semakin menangis. Tiba - tiba tangan nya yang memegang pisau ia arahkan ke pergelangan tangan nya lalu ia iris sendiri pergelangan tangan nya di luar keinginan nya.

"Iki, getih wangi persembahanku.." Mulut Ika bicara sendiri tanpa Ika inginkan.

Darahnya mengalir dan menetes kebawah, dan setelah itu tiba - tiba tubuhnya seolah di dorong dan Ika terpeleset.

"AAAAA!!!" Ika berteriak..

"BRUGH!!" Suara tubuh Ika yang mendarat di depan teras rumah Delima, matanya terbuka lebar dan dari kepalanya mengalir darah segar.

Ika tewas di tempat, di malam yang sunyi itu. Darah dari kepalanya yang pecah dengan cepat menyebar menggenangi teras rumah Delima.

Sampai pagi menjelang subuh, Nita dengan panik mencari keberadaan Ika kesana kemari. Kondisinya yang memprihatinkan membuat Nita khawatir teman nya itu melakukan hal bodoh.

"Ya Allah, Ika kemana ya.." Nita mencari ke taman belakang, ke dapur, ke sekitaran di dalam rumah, tapi tak menemukan Ika.

Dan saat Nita membuka pintu depan rumah Delima, Nita langsung terduduk lemas saat melihat Jasad Ika yang sudah terbujur kaku di lantai depan teras Rumah Delima.

"AAAAAA!!! IKA, Hiks.. Hiks.. Hiks.." Nita langsung berteriak dan menangis histeris saat itu juga. Ia melihat jasad Ika dengan mata terbuka menghadap ke arahnya.

BERSAMBUNG..

1
Susilawati
sebelumnya aku paling males kalo.baca cerita horor, tapi pas baca cerita ini jadi tertarik karena cerita nya bagus banget.
Susilawati
Thor mana nih lanjutan nya
Aisya Saleh
lanjut thor,episod seterusnya
Susilawati
lanjut thor
Susilawati
jgn2 benar nih si Airlangga berkhianat atau mungkin kah Delima nya sendiri yg berkhianat.
baguslah Ilham nggak bilang kalo jingga tinggal di rumah nya, seperti nya jingga akan aman di sana
Irkham Maulana
kalo udah punya perjanjian dengan iblis maka seluruhnya sudah sama seperti iblis pula...hanya wujudnya saja yang manusia..hati jiwa dan pikiranya sudah sama kaya setan
Susilawati
orang kalo sdh gila harta lupa akan segalanya bahkan sdh tdk punya hati nurani lagi, sekarang bi Rokayah lagi yg di jadi kan kaki tangan nya, semoga aja sebelum bi Rokayah terlibat ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa cepat bertindak.
YNa Msa
pelayan Tua yg jadi pengganti Jingga, Makanan Kunkun Merah
Susilawati
makin seru 👍
di tunggu kelanjutannya Thor
Susilawati
nah kan, akhirnya Bu delima kena karma dari perbuatannya, kayaknya Bu delima bakalan ber nasib sama seperti adiknya Sari, tapi nggak adil kalo cuman Bu Delima aja yg kena harus nya pak Airlangga juga. ternyata benar si pelayan tua pun ikut terlibat dan akhirnya dia juga mengalami nasib tragis seperti korban2 yg di tumbal kan.
semoga aja ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa membantu menghentikan pesugihan nya ortunya Raka, biar nggak ada lagi korban2 berjatuhan
Ratna Jumillah: Tenang kak, akan ada masanya manusia serakah dapet karma.
total 1 replies
Susilawati
apa Bu delima terluka parah ya
Susilawati
pasti ustadz Sholeh kaget pas ketemu sama jingga.
YNa Msa
kemungkinan Mahluk Raksasa Teman Ny Jingga
YNa Msa
Luka Ny Buah Delima Jadi Busuk x
YNa Msa
Semoga Mahluk Raksasa ini Bisa Membantu Menjaga/ Menolong Jingga
Susilawati
apa mungkin yg di cari Bu delima keris milik nenek Rumi ya.
nah kan pada akhirnya si pelaku pesugihan juga di serang sama hantu nya
jingga beneran harus berhati2 nih, dan semoga aja ayah nya Ilham bisa bantu jingga.
YNa Msa
Karena ke Seringan d kasih Tumbal Jadi ketagihan Kunkun Merah Ny
YNa Msa
Nagih karena Tumbal Ny Telat,, knp ga Buah Delima Sendiri yg d Ambil
Susilawati
Tuh kan benar ortu nya Raka melakukan pesugihan dan jingga calon tumbal nya, jgn2 nanti bakalan di jadi kan penganten nya si gendoruwo dan Raka lah yg jadi titisan si gendoruwo nya, maka nya jingga di suruh satu kamar sama Raka.

Selamat hari raya Iduk Adha Thor, mohon maaf lahir batin 🙏
Ratna Jumillah: Selamat hari raya idul Adha juga, kak.. 🙏🏻😁
total 1 replies
Susilawati
jingga kan bisa ngaji, sering2 bawa ngaji/baca doa biar hantu2 nya pada takut mendekati jingga.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!