NovelToon NovelToon
Mencintai Adik Angkat

Mencintai Adik Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:38.3k
Nilai: 5
Nama Author: tuti yuningsih

"Kita ini Kaka beradik, Boy. jadi kamu tidak boleh mencintaiku!" Aya.

"Kita Kaka adik hanya dalam kartu keluarga. tapi kenyataanya kita tidak ada hubungan darah. jadi Aku bisa menikahi kamu!" Boy.

Boy dan Aya memiliki hubungan yang rumit. papah mereka punya istri dua. Boy anak dari istri kedua sedang Aya anak dari istri pertama. tapi Aya bukan anak kandung, melainkan anak adopsi.

Boy dan Aya sedari kecil selalu bersama. sampai akhirnya Boy punya rasa nyaman dan cinta pada Aya. sayangnya cinta Boy di tolak Aya karena Aya tidak mau membuat keributan di dalam keluarganya. Bagai mana kisah cinta mereka. yuk lanjut baca aja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Es Krim Dan Roti

Aya dan Boy langsung masuk ke mobil. Mamah Marsel langsung bertanya pada Marsel tentang siapa laki laki yang bersama Aya.

"Dia Kaka nya Aya, Mah."

"Kaka nya kok kaya gitu. Seperti pacar saja."

"Bukan. Mereka Kaka adek. Marsel aja kenal kok."

"Tapi kenapa tadi kamu ngga menyapa?"

"Gimana u Aya pergi. Sudah ayo Mah, katanya mau beli roti."

Marsel langsung jalan duluan agar Mamahnya tidak banyak tanya.

Saat di dalam mobil yang melaju, Aya langsung bilang ke Boy tentang perkataan nya yang memanggilnya sayang di depan Boy dan Mamahnya.

"Kamu tuh ngapain sih tadi panggil sayang ke aku di depan Marsel dan Mamahnya?"

"Memangnya kenapa? Kamu ngga suka? Kamu kan adek ku, memangnya ada larangan orang panggil sayang sama adiknya."

"Tapi yang aku rasakan kamu tuh beda panggil sayangnya Boy."

"Beda di mananya. Lagian ngapain sih kamu bahas itu. Marsel juga tau kita Kaka adik, pasti Marsel akan bilang Mamahnya kita ini Kaka adik. Kamu takut kalau di kira Mamah Marsel kita pacaran, gitu?"

"Apa sih. Ngga lah," sambil Aya memanyunkan bibirnya.

"Ngga usah di monyongin itu bibir. Nanti aku gigit," sambil mengusap wajah Aya dengan tangannya.

"Ih... Apa sih."

"Marsel sepertinya benar benar cinta mati sama kamu Ya. rupanya aku punya saingan yang berat nih."

"Saingan apa sih."

"Saingan untuk dapatkan kamu. Tapi aku ngga takut sih sanginan sama Marsel, karena aku tau kalau aku pasti yang akan menang dan mendapatkan kamu."

"Ih pede. Siapa juga yang mau jadi pacar kamu."

"Bener nih kamu ngga mau jadi pacarku?"

"Bener. Aku ngga mau. kaya ngga ada laki laki lain aja, masa nikah sama Kaka sendiri,"Aya bicara nya seperti serius gitu.

"Kita kan bukan sodara kandung Ya. Kita bisa menikah."

"Tapi tetap saja kita sodara. Orang tua kita tidak akan setuju. masih banyak wanita di luar Boy, tapi kenapa harus aku."

"Aku juga ngga tau kenapa aku suka sama kamu. mungkin karena dari kecil kita hidup bersama jadi rasa cinta itu datang karena aku merasa nyaman saat bersamamu."

"Tapi Boy," belum juga Aya menyelesaikan perkataanya, Boy langsung memotong.

"Sudah Ya, jangan lanjut lagi. Kita kalau debat masalah ini terus, pasti tidak akan pernah selesai. Yang inti dari permasalahan ini hanya satu, yaitu dari kamu. Sekarang aku tanya, kamu mau ngga jadi pacar aku, bukan hanya pacar yang hanya ingin senang senang, tapi yang serius untuk sampai menikah?"

Aya langsung diam tidak bisa kasih jawaban. Aya melihat ke depan tanpa menengok ke Boy. Karena Aya bingung harus jawab apa.

"Di hati kamu ada ngga sih Ya rasa cinta untuk ku walau sedikit. Kalau kamu punya rasa cinta untuk ku, ayo kita berjuang bersama untuk dapat restu dari orang tua kita. Kita pasti bisa kalau kita benar benar serius."

Aya masih diam dan mendengar perkataan Boy.

"Kamu ngga usah jawab sekarang. Kamu pikirkan saja dulu," keduanya lalu sama sama diam.

Mereka akhirnya sudah sampai rumah. mobil sudah berhenti dan keduanya turun. Boy membantu Aya bawakan kantong yang berisi roti. Sedang Aya bawa es krim untuk Ayu.

Ayu yang sedang menunggu es krim langsung keluar rumah saat dengar suara mobil.

"Kaka... Mana es krim Ayu."

"Jangan lari Ayu. Nanti kamu jatuh."

Ayu hanya senyum saat sudah di dekat Aya. Aya langsung memberikan es krimnya.

Saat ketiganya masuk, semua keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga. Boy lalu mendekati Oma dan memberikan roti kesukaan Oma.

"Oma, Boy belikan roti kesukaan Oma nih."

Oma melihat rotinya dan memang benar itu roti kesukaannya.

"Kamu masih ingat roti kesukaan Oma?"

"Masih dong Oma. Makanya sekarang Oma makan rotinya ya. Boy sudah jauh jauh belikan roti untuk Oma loh."

Boy lalu membuka plastik roti. Setelah itu di berikan pada Oma. Aya melihat Boy perhatian dan sayang banget sama Omanya jadi berpikir, kalau Boy memang laki laki yang baik dan penyayang. Tidak hanya sama Omanya saja, karena sama Mamih nya pun, Boy pun sangat perhatian dan sayang.

Mamih dan Papih juga Bunda ikut makan roti yang Boy beli. Boy beli cukup banyak, jadi cukup untuk semuanya.

Mamih lalu menyuruh Boy dan Aya makan siang.

"Kalian berdua sana makan siang dulu. Kita semua sudah makan," kata Mamih.

"Iya Mih, Boy nanti aja."

"Jangan nanti nanti. Sekarang sana makan. Mamih ngga mau kamu sakit."

"Benar kata Mamih. Sana makan dulu sama Aya," kata Bunda.

"Aya, ajak Boy makan siang sana. Kamu juga ngga boleh telat makan."

"Baik Bun. Boy ayo kita makan."

Boy akhirnya mau pergi makan. Keduanya berjalan ke ruang makan. Oma tadi sudah habis roti satu bungkus, membuat semua senang. Karena dari kemarin Oma susah makan dan susah masuk makanan.

Boy langsung duduk di kursi. Sedang Aya tanpa di suruh mengambil kan piring untuk Boy.

"Ini piringnya."

"Iya terimakasih."

Boy mengambil nasi.

"Ya, aku ambilkan ikan goreng dong."

Aya langsung mengambilkan karena ikan goreng ada di dekat Aya.

Aya juga mengambilkan minum untuk Boy. Setelah itu baru keduanya makan bersama.

"Ya, makan yang banyak. Biar kamu ngga kurus gitu."

"Emang aku kurus ya Boy."

"Kalau kataku iya. Kamu kurang gemuk dikit. Dada kamu aja Rara gitu."

Perkataan Boy yang bilang dadanya Rara langsung melotot dan tangan Aya reflek menutup dadanya.

Boy yang niatan hanya meledek langsung tersenyum.

"Enak aja kamu bilang rata."

Rara sambil melempar jeruk. Boy makin tertawa kencang karena Aya ngga terima di kantin dadanya rata.

"Aku becanda kok Ya. Punya kamu sepertinya pas kok."

"Ih apa sih Boy. sudah ah jangan bahas itu. Kamu tuh pikirannya jorok banget."

Selesai makan Aya pergi ke kamar untuk ganti baju. Sedang Boy kembali ke ruang keluarga untuk gabung dengan keluarganya.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

1
🍁𝐀𝐋𝐈❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
Akhirnya terbongkar, Boy pasti merasa di hianati ini
🍁𝐀𝐋𝐈❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
kok Suprais Boy kah yang datang ini
🍁𝐀𝐋𝐈❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
Ternyata Boy tidak datang ini
Daroah339
sabar boy seblm jamur kuning melengkung masih ada kesempatan
Rina
Boy jangan marah dulu ya , tapi tanyakan dulu kebenarannya ke Aya , tahan emosinya ya Boy coba dibicarakan dulu dengan baik” 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Apriyanti
lanjut thor
Sumi afiz
makin seru kak Tuti ditunggu update selanjutnya
Sumi afiz
Aya senang boy dtng tapi Aya juga takut boy pasti marah besar sama Aya karna tidak bilang kalau dia dijodohkan sama ayahnya
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
lanjut thor
milah fahri81
hahaha dasar ayu si anak kecil bisa ja,moga masalah ini bisa terselesaikan dg baik oleh boy dan Arif .lanjut thor tmbh seru semangat ya
19senja Kimpluk87
Semoga Boy jujur dg Arif,sehingga arif mundur dg gentle..
Fitria Syafei
wow aku deg deg kan KK nanti apa yg di katakan oleh Boy dapat di terima oleh orang tuanya 😚 KK kereeen 😘😘
Daroah339
boy km ingin kasih kejutan buat aya tapi nanti km yang akan terkejut kalu km tau aya d jodohin
Djuniati 123
jeng jeng jeng
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
Boy yg bikin pzt deh
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
belom apa" dah bohong Rif
Apriyanti
wkwk pasti boy yg bikin kejutan tp malah boy di bikin terkejut
lanjut thor
Sri Hendrayani
itu pasti boy
milah fahri81
lanjut thor
milah fahri81
boy ya yg bt surprise,moga ja benar.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!