NovelToon NovelToon
Akhir Sebuah Sandiwara

Akhir Sebuah Sandiwara

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:24.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Nadine yang baru saja memergoki pacarnya dengan wanita lain tidak sengaja menabrak seorang Jonathan saat dia sedang menyebrang jalan.

Jonathan pun memanfaatkan kesalahan Nadine dengan mengancamnya akan melaporkannya ke polisi jika saja Nadine tidak mampu membayar ganti rugi sehingga dengan terpaksa Nadine menjadi pacar pura-pura Jonathan.

Di tengah-tengah sandiwara mereka sebagai sepasang kekasih, mantan Jonathan yang sangat posesif pun memaksa Jonathan untuk membuktikan kalau hubungannya dengan Nadine memang serius dan bukan sandiwara. Keadaan itu dengan terpaksa membuat Jonathan pun akhirnya menikahi Nadine sementara Nadine juga punya alasan yang lain menerima tawaran Jonathan untuk menikah.

Bagaimana akhir dari sandiwara mereka? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka? Apakah pernikahan yang di awali dengan kebohongan akan berakhir bahagia???

Selamat menikmati khayalan author 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 35

Hari ini Nadine kambali kedatangan tamu di toko bunga, tamu yang tidak pernah terpikirkan oleh Nadine akan datang mengunjunginya.

Dengan wajah tenang Sofia melihat-lihat toko bunga. Banyak sekali tanaman cantik membuat mata sangat di manjakan memandangnya. Belum lagi wangi semerbak dari bunga-bunga itu membuat perasaan menjadi sangat nyaman.

“Anda mau cari bunga apa?” tanya Nadine. Meskipun kesal, Nadine tetap melayani Sofia sebagai seorang calon pembeli.

“Siapa bilang aku mau cari bunga,” NADine memutar bola matanya. Dia sangat malas meladeni Sofia.

“Kalau nggak mau cari bunga lebih baik Anda pergi aja. Saya lagi sibuk banget, nggak punya waktu buat meladeni Anda.” Nadine bermaksud meninggakan Sofia, tapi gadis itu mengambil bunga sedap malam dan membuangnya ke lantai.

Plangggg…

“Anda….” Sofia tersenyum santai membuat Nadine tidak bisa menahan emosinya. Dia menarik Sofia ingin mengusirnya dari toko bunga. Tapi tentu tidak semudah itu mngusir Sofia.

“AKu akan bayar, kamu tenang aja. AKu datang memang bukan cari bunga buat aku bawa pulang,” Sofia tersenyum dan mengambil satu lagi bunga aglow yang sangat lebat dan ingin membantingnya, namun Ana datang dan menahan tangan Sofia.

“Anda sudah gila, kalau mau cari keributan silahkan anda keluar. Di sini tempat jualan bunga, bukan tempat preman cari gara-gara,” kata Ana dengan berani. Sofia mengabaikannya dan menatap Nadine dengan senyum manis.

“Aku kaish kesempatan buat kamu ninggalin Jo,” kata Sofia akhirnya. Nadine tersenyum menyeringai. Rupanya itu tujuannya datang.

“Aku tahu kamu cuma di bayar aja, berepa Jo bayar kamu aku akan bayar dua kali lipat. Tapi kamu harus berenti jadi pacar Jo,” Sofia masih dengan santainya bicara. Dia masih menjaga imagenya sebagai public figure di depan Nadine.

“Tapi sayang banget, aku sama sekali nggak di bayar sama Jo. Kita memang pacaran, dan sebentar lagi aku akan kenalin Jo sama keluarga besar aku dan mungkin hubungan kita bisa lebih dari pacaran,” Sofia tertawa mendengarnya.

“Sama kamu?” Sofia menilai menampilan Nadine dari atas ke bawah. Jika hanya di toko, Nadine memang hanya berpakaian biasa saja, layaknya penjual bunga di pinggir jalan. Apalagi toko bunga Nadine terletak tidak jauh dari pasar. Jadi penampilan Nadine tentu membuat Sofia tertawa jika ingin membuat seorang Jo

“Mana mungkin Jo mau, mungkin waktunya mepet aja buat di kenalin ke Om dan Tante waktu itu. Nggak ketemu perempuan yang lebih baik, jadinya dia pakai kamu aja buat di gandeng ke acara Papa Mamanya waktu itu.” Sekilas Nadine menunjukkan kalau dia terkejut, bagaimana Sofia bisa tahu. Dan sayangnya, Sofia melihat wajah Nadine yang terkejut membuatnya tersenyum penuh makna.

“Berapa? Jo bayar kamu berapa?” tanyanya sekali lagi.

“Kamu nggak percaya, liat aja nanti,” kata Nadine menantang Sofia meski dalam hatinya menyesal kenapa harus meladeni Sofia. Toh cepat atau lambat hubungannya dan Jo juga pasti akan berakhir. Kenapa dia malah menyulitkan hidupnya dan masuk ke dalam hubungan rumit Jo dan Sofia.

“Oke, aku tunggu sampai dimana kamu bisa bohongin Tante Marissa dan Om Erick.”

Deg, jantung Nadine berdegup cepat. Bagaimana kalau Sofia benar-benar mengatakan tentang hal ini pada orang tua Jo. Jika di introgasi langsung oleh mereka, Nadine ragu bisa terus menyembunyikan hal ini.

“Terserah kamu aja, lakuin apa yang kamu mau. Kalau kamu mampu kamu ambil kembali aja Jo dari aku, itu pun kalau Jo masih mau sama kamu. Sekarang tolong pergi dari sini, saya masih banyak kerjaan,” entah sudah keberapa kalinya Nadine mengusir Sofia, tapi wanita itu sama sekali tidak memperdulikannya.

“Aku nggak akan tinggal diam, aku akan kembali sama Jo apapun caranya.” Sofia tersenyum sambil berlalu. Tentu setelah dia meninggalkan beberapa lembar uang untuk mengganti bungan yang tadi dia pecahkan.

Saat sofia sudah benar-benar pergi, Nadine ambruk di lantai sambil memegangi dadanya yang berdegup cepat. Dia takut sekali melihat mata Sofia yang tenang tapi seolah akan menelannya.

“Kenapa belakangan ini banyak banget yang datang ke toko bukan mau beli tapi malah buat masalah, toko udah kayak tempat ketemuan aja,” keluh Ana yang melihat akhir-akhir ini banyak orang yang datang mencari Nadine hanya untuk urusan pribadi. Padahal sebelumnya, hanya Arya dan Raymon yang datang mencari Nadine. Itupun mereka datang bukan cari ribut tapi memang mengunjungi Nadine.

“Maaf ya, An. Kamu jadi ikut-ikutan sama masalah Mbak,” Nadine sungguh merasa tidak enak pada Ana. Sudah beberapa kali gadis itu membantunya walau hanya sekedar mengusir tamu-tamu yang tidak di undnag itu.

“Ih, Mbak Nad apa-apaan sih. Ana orang pertama dan yang paling depan buat belain Mbak, Nad,” Nadine tersenyum. Setidaknya kata-kata Ana bisa sedikit menghiburnya hari ini.

Setelah menceritakan pada Jo apa yang terjadi, Jo ingin langsung datang ke toko tapi Nadine melarangnya karena sudah merasa sangat tidak enak pada Ana. Jo kemudian janjian ketemu sama Nadine di cafe.

Kenapa bukan di restoran, karena Nadine ingin melihat suasana yang ramai. Makanya dia pilih cafe dari pada ruangan privat di restoran.

Saat memarkir motornya, tanpa sengaja Nadine melihat seseorang yang sepertinya dia kenal. Nadine mendekat bermaksud memperjelas penglihatannya dan ternyata benar itu adalah Alexa, pacar Kakaknya.

Nadine mencari di sekitar siapa tahu Arya ada di sini juga, dia bermaksud sekalian mengenalkannya pada Jo. Namun yang Nadine lihat sungguh sangat jauh dari bayangannya. Ada seorang laki-laki yang menjemput Alexa dengan mobil dan melihat dengan jelas kalau laki-laki itu bukan Kakaknya.

Di dalam mobil Nadine melihat laki-laki itu mencium Alexa sekilas di bibirnya. Di bibir. Nadine yang sangat terkejut sampai mundur beberapa langkah sambil menutup mulutnya yang mengaga lebar.

Alexa, selingkuh dengan laki-laki lain. padahal Arya sudah begitu tulus menyayanginya dan sudah siap memperjuangkannya, tapi Alexa.

“Nad, kamu kenapa?” Jo datang membuat Nadine terlonjak. Jo memperhatikan wajah Nadine yang nampak sangat pucat.

“Ada apa?” tanyanya sekali lagi.

“Jo, bisa nggak kamu antar saya pulang. Saya nggak bisa bawa motor sendiri.” Jo kembali menelisik, ada yang sangat aneh pada Nadine. Seperti dia habis melihat sesuatu yang sangat menakutkan.

“Oke, saya akan telepon sekertaris saya buat bawa motor kamu ke rumah.” Jo memapah Nadine masuk ke dalam mobilnya. Gadis itu seperti kehilangan kesadarannya.

Alexa, bagaiamana dia tega melakukan itu pada Kakaknya. Sesayang dan secinta itu Arya padanya, kenapa dia masih tega. Apa yang kurang dari laki-laki seperti Arya sampai Alexa menduakan Kakaknya itu.

Di pikiran Nadine sekarang hanya ada tentang Alexa yang selingkuh di belakang Kakaknya. Dia bahkan lupa tujuannya bertemu dengan Jo untuk apa. Sementara Jo yang ada di sampingnya terlihat khawatir padanya tapi tidak mau lagi bertanya. Dia hanya memperhatikannya dan menemaninya saja.

1
Riyati Kasno
wis...pokoke critane mengalir sangat baik dan tidak membosankan/Drool//Drool/
Nenden Lasminingsih
semangat kak,,,kutunggu lanjutannya
Fernando Sirait
Happy ending dunk Thor ... jgn ending yg sedih2 plissss
neny
jangan ath klau sad ending mah,,gk seru kak othor 😁
Nenden Lasminingsih
jangan sad ending dong ka,,,biarkan nadine bahagia dengan jo
Konny Rianty
lanjutt thorr, bgs cerita nyaa..
Emmy Simbolon
suka cerita nya
Konny Rianty
mana lanjutan nya thorr" di tunggu..
Ade Chubi
kk beda ibu itu bukan kk tiri tp kk satu ayah hampir sama dg kk kandung karena kk satu ayah itu bisa menjadi mahram nya dan tidak bisa menikah ,lain hal nya dg sebutan km tiri ,kalo kk tiri itu org lain bisa di nikahi
Ade Chubi
cerita nya sih bagus tp agak nyesel kenapa Nadine mesti ketauan oleh Raymon sedang bersama Jonathan jd kesan nya Nadine juga buruk Dimata Raymon
Emmy Simbolon
senang akhirnya jo dan Nadine Maried selamat ya.
Riyati Kasno
sangat bagus...alur ceritanya mengalir sangat baik...tidak bertele tele..jelas singkat..pokoknya tidak bolak balik..
neny
syafakallah buat suami nya kak othor,,sehat2 jg buat kak othor nya,,💪🏻💪🏻🤍
Riyati Kasno
ikut senang dan senyum"sendiri🥰🥰
Heri Ruswianto
suka banget/Drool/
Rita Riau
kesempatan jgn ditolak kata Jo 🤔🤭😬🥰
Konny Rianty
iya thorr lanjut ,bgs cerita nyaa..
Konny Rianty
iya thor, lanjut jgn lama²....
Emmy Simbolon
kesempatan ya jo.. hehe
Riyati Kasno
lanjuuiit...jangan kelamaan up Doong.. penasaran banget nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!