NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Pembantu

Terpaksa Menikahi Pembantu

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Janda / Pengantin Pengganti / Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Pembantu
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Madava dipaksa menikah dengan seorang pembantu yang notabene janda anak satu karena mempelai wanitanya kabur membawa mahar yang ia berikan untuknya. Awalnya Madava menolak, tapi sang ibu berkeras memaksa. Madava akhirnya terpaksa menikahi pembantunya sendiri sebagai mempelai pengganti.

Lalu bagaimanakah pernikahan keduanya? Akankah berjalan lancar sebagaimana mestinya atau harus berakhir karena tak adanya cinta diantara mereka berdua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayu

Flashback on

"Ayu, kenapa bajuku masih kotor seperti ini?" teriak seorang wanita paruh baya. Dia adalah Mala, bibi dari Ayu. Mala merupakan saudara dari ayah Ayu.

Ayu merupakan seorang yatim piatu sejak berusia 8 tahun. Ibunya sudah meninggal sejak melahirkannya, sementara ayahnya meninggal karena kecelakaan saat akan mengambil rapor kenaikan kelas Ayu. Sejak itu, Ayu pun diasuh oleh sang bibi.

Mala tidak pernah memperlakukan Ayu dengan baik. Ia membenci Ayu karena menganggapnya pembuat sial. Ia memperlakukan Ayu layaknya pembantu sejak kecil. Padahal rumah yang Mala tempati merupakan rumah Ayu sendiri, namun ia justru seperti menumpang di rumah itu.

"Tapi, Bi, Ayu sudah mencuci baju bibi sampai bersih," ujar Ayu membela diri sebab memang ia sudah mencuci baju itu dengan baik hingga bersih.

"Bersih dari mana? Dari Hongkong? Matamu belum buta 'kan? Kau lihat, bukannya bersih, bajuku justru jadi semakin kotor. Dasar anak tidak tahu diri. Sudah bersyukur diurus sedari kecil, bukannya terima kasih dan bekerja dengan benar, tapi malah seenaknya. Kau sengaja 'kan mengotori bajuku? Iya?" sembur Mala dengan suara melengking.

Ayu menggeleng dengan tegas. Mana mungkin ia melakukan itu. Itu sama saja mencari mati.

"Nggak, Bi. Ayu nggak mungkin melakukan itu."

"Masih mau ngeles kamu, hah?"

Plakkk ...

Sebuah tamparan melesat di pipi Ayu membuat pipi putih itu seketika memerah. Air mata Ayu mengalir dari sudut matanya. Sakit. Tamparan itu benar-benar menyakitkan. Tapi tamparan ini tidak sesakit hatinya karena selalu diperlakukan kasar seperti ini oleh sang bibi.

Ayu selalu mendapatkan kekerasan verbal dan fisik. Andai ia memiliki tempat untuk berlari, ingin rasanya ia pergi dari rumah itu. Meskipun rumah ini miliknya, tapi bila hidupnya selalu seperti neraka, siapa yang akan tahan?

"Cuci baju ini lagi sampai bersih. Dan sebagai hukuman, kau dilarang makan sampai malam nanti."

"Tapi, Bi."

"Tidak ada tapi-tapi. Atau kau ingin aku membuatmu diberhentikan dari sekolah?"

Ayu menggeleng. Ia tentu tak ingin diberhentikan dari sekolah. Ia sudah berjuang mati-matian agar bisa tetap bersekolah melalui jalur beasiswa. Bagaimana mungkin hanya karena masalah seperti ini, ia harus menyerah dengan sekolahnya. Apalagi tak lama lagi ia akan menjalani ujian. Ia berharap, waktu segera berlalu dan ia segera lulus sekolah agar ia bisa segera mencari pekerjaan dan keluar dari rumah itu.

"Makanya, jangan bantah jadi orang."

Ayu akhirnya hanya bisa pasrah dengan keputusan sang bibi.

...***...

"Heh, Ayu, setrikain baju aku, cepat!" Tika masuk ke kamar Ayu lalu melemparkan bajunya ke muka Ayu membuat Ayu yang sedang belajar tersentak. Tika merupakan anak Mila dan suaminya Mardi.

"Kau tidak lihat, aku sedang belajar! Kau punya tangan sendiri, kenapa nggak nyetrika sendiri sih? Kau pikir aku nggak capek? Kau sejak tadi hanya nonton, makan, tidur, masa' nyetrika baju sendiri pun mesti nyuruh orang lain," tolak Ayu.

"Kamu nggak mau nyetrika baju aku? Iya?" sentak Tika.

"Iya. Aku mau belajar. Sana. Setrika saja sendiri." Ayu pun kembali melanjutkan kegiatan belajarnya. Sesungguhnya ia tidak bisa berkonsentrasi penuh sebab perutnya yang sangat lapar. Tangan kirinya tak henti meremas perut. Perih. Bahkan perutnya sudah berbunyi dengan kencang. Bukannya kasihan, Tika justru tertawa.

"Oke, kalau kamu menolak!" Tika tersenyum sinis. "Mama!" teriak Tika tiba-tiba membuat Ayu tersentak. "Mama, liat Ayu, Ma. Dia nggak mau nyetrikain baju aku," imbuhnya dengan suara melengking. Tak lama kemudian, Mila pun muncul.

"Apa sih, Tik, teriak-teriak sudah seperti Tarzan aja."

"Ih, mama, cantik-cantik masa' dikatain Tarzan sih?" protes Tika.

"Makanya jangan teriak-teriak. Ada apa, hm?"

Tika pun lantas segera mengadukan sepupunya itu yang tidak mau menyetrika bajunya. Sontak saja, Mila marah besar. Ia bahkan menarik kasar buku Ayu dan menyobeknya tepat di depan mata Ayu.

Mata Ayu berkaca-kaca melihat bukunya yang sudah disobek kecil-kecil oleh bibinya itu. Bagaimana ia bisa belajar kalau bukunya sudah disobek-sobek seperti itu? Padahal ia sudah bersusah payah meringkas buku untuk belajarnya sebab ia tidak memiliki uang untuk membeli buku cetak. Jadi Ayu memilih meringkas hal-hal penting di buku untuk belajarnya.

"Cepat setrika baju, Tika, kalau kau tidak mau bukumu yang lain aku sobek juga," sentak Mila. Ayu pun dengan terpaksa menyetrika baju Tika.

Saat menyetrika, perut Ayu semakin perih. Ia belum makan sejak pagi. Sementara malam tadi ia hanya makan sedikit sekali sebab nasi yang disisakan memang sangat sedikit. Jangankan kenyang, menghilangkan rasa laparnya saja tidak.

Karena kelaparan, Ayu tidak bisa fokus saat menyetrika. Alhasil, baju Tika gosong membuat Ayu seketika panik. Lagi-lagi ia dimarahi, dicaci maki, dan dipukuli. Ayu hanya bisa pasrah menerima segala perlakuan mereka karena memang Ayu tidak memiliki tempat untuk meminta tolong.

"Yu, lulus sekolah, kita nikah aja, yuk!" Itu adalah suara Rafa. Rafa adalah kekasih Ayu. Mereka satu sekolah, tapi berbeda kelas. Bila Ayu di kelas IPA, maka Rafa di kelas IPS.

"Nikah? Yang benar aja, Raf, kita masih muda. Pekerjaan belum punya. Memangnya kamu mau kasi aku makan apa? Cinta? Mana kenyang."

Rafa terkekeh. Ia mengacak rambut Ayu gemas.

"Ya nggak gitu juga. Tapi 'kan ortuku punya usaha percetakan. Nanti aku akan kerja di sana. Udah, kamu nggak usah khawatir soal makan, itu masalah gampang."

Ayu tersenyum geli. "Yakin banget."

"Yakinlah." Rafa menjawab dengan percaya diri. "Kamu tau kenapa aku pingin nikahin kamu cepat-cepat?"

Ayu menggeleng.

"Itu karena aku ingin segera membawa kamu keluar dari neraka berkedok rumah itu. Jujur, aku nggak tega kamu diperlakukan seperti itu sama keluarga kamu sendiri."

Mata Ayu berkaca-kaca. Ia tidak menyangka Rafa berpikir sampai sejauh itu.

"Jadi kamu mau 'kan lulus dari sini nikah sama aku?"

"Ya, aku mau. Bawa aku pergi jauh, Raf. Bawa aku kemanapun kau mau. Bawa aku pergi dari neraka itu. Aku mohon."

Ayu tahu Rafa sangat mencintainya, begitu pula dirinya yang mencintai laki-laki itu. Ia yakin dan percaya kalau Rafa tulus padanya. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah semua akan berjalan semulus itu? Akankah semua berjalan lancar sesuai rencana?

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰 ...

1
Shifa Burhan
sekarang pertanyaan terutama untuk author dan reader pemuja pebinoe
misalnya ada wanita lain yang mengucapkan seperti yang Rafa ucapkan, apakah kalian juga akan membela wanita lain itu

simplenya begini kalau ada wanita lain yang menyukai suami kalian dan dia mengucapkan seperti yang Rafa ucapkan apakah kalian juga akan membenarkannya

miris pola pikir wanita yang masih kebayoran dengan pria lain alias kesetiaan masih perlu dipertanyakan
Zain malik
cerita asrul sama via belum selesai thor???
Zain malik
bau bau lakor ini thoor
Novano Asih
jangan"sama Maria??
Novano Asih
udah aku tebak pasti Ayu disuruh telp untuk manasi Rafa😃😃😃
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐤𝐧𝐩 𝐑𝐚𝐟𝐚 𝐠𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐤𝐬𝐚 𝐂𝐂𝐓𝐕 𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐚𝐩𝐚𝐫𝐭
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐰𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤 𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫 𝐆𝐢𝐬𝐞𝐥𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞𝟐 𝐀𝐬𝐫𝐮𝐥 𝐬𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮𝐧𝐲𝐚...


𝐭𝐫𝐧𝐲𝐭𝐚 𝐮𝐥𝐚𝐭 𝐛𝐮𝐥𝐮 𝐭𝐨𝐡....
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐚𝐥𝐡𝐚𝐦𝐝𝐮𝐥𝐢𝐥𝐥𝐚𝐡😁😁😁😁😁
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐤𝐨𝐤 𝐛𝐚𝐢𝐤𝟐𝐢𝐧 𝐚𝐲𝐮
Zain malik
Luar biasa
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐚𝐲𝐨 𝐀𝐬𝐫𝐮𝐥
Novano Asih
hahaha nyahok si Dava biar tahu rasa
Novano Asih
😀😀😀😀
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐲𝐮, 𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐤𝐥𝐨 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐮 𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐝𝐚𝐯𝐚 𝐣𝐠 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐜𝐢𝐧 🤣🤣🤣🤭
Fitri Sulaekah
rafa
Fitri Sulaekah
istrinya yang Hami Dafa yang nyidam hehe
Fitri Sulaekah
hahahaha
Fitri Sulaekah
baca cerita sdh pasti Rafi anak Dava
Fitri Sulaekah
Luar biasa
Fitri Sulaekah
lucu ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!