NovelToon NovelToon
Musim Semi Di Batalyon

Musim Semi Di Batalyon

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan Tentara / Persahabatan / Romansa
Popularitas:60.2k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Tiga orang pria bersahabat dengan seorang gadis cantik dari masa bangku SMP hingga mereka dewasa. Persahabatan yang pada akhirnya diwarnai bumbu cinta yang saling terpendam hingga akhirnya sang gadis tersebut hamil dan membuat persahabatan mereka nyaris retak.

Siapa sangka sebenarnya salah satu di antaranya mencintai seorang gadis yang sebenarnya selama ini amat sangat dekat di antara mereka.

Seiring berjalannya waktu, rasa sakit mulai terobati dengan hadirnya si pelipur lara. Hari mulai terasa bermakna namun gangguan tidak terhindarkan. Mampukah mereka meyakinkan hati gadis masing-masing, terutama gadis yang salah satunya memiliki rentang usia bahkan 'dunia' yang berbeda dengan mereka.

SKIP yang tidak suka dengan KONFLIK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Ular.

Nadia merasa bingung. Abangnya mengatakan bahwa dirinya harus ikut ke Borneo bersama Bang Arma untuk di didik. Ingin rasanya menolak pun tiada artinya.

Nadia mengintip dari celah pintu kamarnya. Bang Angger dan Bang Arma sedang duduk mengobrol berdua dan terkadang di bumbui canda tawa khas pria. Kadang terkesan garing dan dingin namun tak jarang terkesan jorok dan ada beberapa hal yang tidak ia pahami.

"Masa iya Bang Angger merelakan aku ikut sama Bang Arma. Bagaimana kalau terjadi pelecehan, atau aku mungkin di tenggelamkan?" Gumamnya tak paham dengan jalan pikiran Bang Angger.

"Nadiaaa.. bikin kopi..!!" Teriak Bang Angger dari ruang tamu.

Mau tidak mau Nadia keluar dari kamar dengan memasang wajah cemberut. Bisa-bisanya Bang Angger memintanya membuat kopi padahal Bang Angger dan Bang Arma masing-masing sudah menghabiskan dua cangkir kopi.

"Kalian sudah minum banyak kopi. Nanti kembung. Lagipula kopinya habis..!!" Kata Nadia.

"Alaah.. nggak ada itu namanya kembung. Perut baja mana ada kembung." Jawab Bang Angger.

Bang Arma merogoh uang dari kantong sakunya. "Beli di warung, ndhuk. Ini uangnya..!!" Bang Arma menyerahkan uang dua ratus ribu pada Nadia.

"Ini........."

"Ambil kembalinya..!!" Kata Bang Arma.

"Okee Abang genteng. Nadia belikan kopi cap trenggiling. Kopi fermentasi tiada tanding disini." Jawab Nadia melenggang dengan bahagianya sambil membawa uang pemberian Bang Arma.

Bang Angger menepuk dahinya melihat kelakuan Nadia tapi tak banyak lagi yang bisa dilakukannya, sebab kini beban tanggung jawab pada Nadia bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya.

-_-_-_-_-

Malam tiba. Bang Arma merebahkan tubuhnya di sofa tua. Ia menatap langit-langit rumah yang sekalipun tidak pernah berubah dari jaman dulu. Ingatannya kembali pada masa lalu.

Flashback Bang Arma on..

"Kamu mau kemana?"

"Di suruh bapak cari dukun bayi..!!" Jawab Bang Angger kecil.

"Ada apa?"

"Ibuku mau melahirkan. Bapak ku masih belum bisa jalan." Kata Bang Angger.

"Ya sudah aku bantu cari dukun bayi."

:

Dukun bayi berlarian bersama Bang Arma kecil dan Bang Angger. Ia kemudian masuk ke dalam rumah sederhana.

Di sana bapak Bang Angger sedang kesakitan menahan sakit karena kakinya terkena cangkul saat berladang satu bulan yang lalu sedangkan ibunya sedang hamil besar. Pemikiran yang terbelakang membuat orang tua Bang Angger tidak percaya dengan pengobatan medis.

Secepatnya dukun bayi itu membantu persalinan ibu Bang Angger, keadaan yang lemah dan lelah membuat ibu Bang Angger kekurangan tenaga. Dukun bayi tersebut menekan kuat perutnya.

Bang Angger dan Bang Arma hanya bisa mengintip dari kejauhan karena mereka juga tidak berani dengan keadaan tersebut.

Singkat cerita ibu Bang Angger mengejan kuat hingga lahirlah bayi kecil yang kemudian di beri nama Sindu Ratu Nehdwa. Karena nama tersebut terlalu susah, maka sang Bapak memanggil sapaan yang mudah menjadi Nadia.

Dua hari setelah kelahiran Nadia, hal buruk terjadi. Ibu Bang Angger meninggal dunia. Hal itu menjadikan kesedihan yang begitu mendalam bagi Bapak Bang Angger, apalagi pengobatan non medis membuat kakinya yang terluka dan membusuk hingga akhirnya beliau ikut meregang nyawa.

Namun ada satu hal yang begitu Bang Arma ingat saat dirinya membantu Bapak Bang Angger mengganti pakaian.

"Arma.. kamu yang lebih sering main kesini daripada Aryo Pandu. Kiranya besok bapak tak lagi bisa menjaga Nadia, tolong kamu bantu dan gantikan bapak untuk menjaganya..!!"

Itu salah satu pesan yang sempat di dengar dan di ingatnya hingga kini.

Flashback Bang Arma off..

Pintu kamar Nadia terbuka. Ia keluar begitu saja melewati gelapnya malam seakan tidak menggubris Bang Arma yang sedang tidur di sofa.

"Aaaaaaa...." Jerit suara Nadia membuat Bang Arma berjingkat bangun, begitu pula Bang Angger yang tidur di depan meja televisi.

"Nadia..!!!"

"Naad..!!!!!" Bang Arma ikut mengetuk pintu kamar mandi. "Ada apa ndhuk? Buka pintu??"

Nadia tak lagi bersuara di dalam sana. Tak pikir panjang, Bang Arma mendobrak pintu kamar mandi tersebut.

"Heehh... Ngawur. Adik ku di dalam..!!" Protes Bang Angger.

"Memangnya kenapa? Nanti saja geludnya..!!" Bang Arma pun menerobos masuk dan melihat Nadia sudah tergeletak di lantai kamar mandi. Dari lubang ventilasu terlihat seekor ular hitam melesat cepat. "Di gigit ular???????"

"Gusti Allah..!!!! Angkat Ar..!!!!"

:

Karena terlalu panik, Bang Angger mengacak-acak pakaian Nadia karena cemas adiknya mendapat gigitan ular.

"Kamu keluar..!!!" Kata Bang Arma mencekal tangan Bang Angger.

"Kamu gila ya..!!"

"Kamu yang gila, kamu lupa aku juga sudah lulus tim SAR." Jawab Bang Arma.

"Aku Abangnya."

"Abang juga punya batasan, Kang. Tria bagianmu..!!"

Bang Angger mengumpat kesal dan hanya bisa mendengus keluar dari kamar Nadia lalu menutup pintunya rapat.

Perlahan dengan tangan gemetar, ia membuka pakaian Nadia. Kini dirinya benar-benar begitu dekat dengan Nadia tanpa celah dan batasan sedikit pun. Kemudian dengan cepat Bang Arma memeriksa kemungkinan terburuk karena kedatangan ular tersebut.

...

Nadia siuman, sosok pertama yang di lihatnya adalah Bang Arma yang sedang membenahi pakaiannya.

"Abaang.. Nadia takut." Ucap lirih Nadia masih terlihat gemetar.

"Nggak apa-apa ndhuk, semua sudah aman." Jawab Bang Arma.

"Sakiiiiit." Nadia merintih kesakitan. Bang Arma yang tidak tega segera memeluknya.

"Naad.." Teriak Bang Angger dari luar pintu kamar. "Abang masuk ya?"

"Masuk saja..!!" Kata Bang Arma.

Bang Angger kemudian masuk melihat kamar Nadia yang berantakan namun poinnya bukan itu jelas Bang Angger cemas karena adiknya di patuk ular.

"Mana yang sakit, Nad??" Tanya Bang Angger.

"Di sini." Nadia memegangi perutnya.

"Perutmu di patuk???"

"Bawah lagi." Jawab Nadia.

"Bagaimana bisa kamu tidak lihat ular sebesar itu?? Lagipula kenapa ularnya mematukmu di perut??" Gerutu Bang Angger.

Bang Angger semakin cemas saat melihat bercak noda di atas sprei. "Ya Tuhan, bagaimana ini Nad??? Kita ke rumah sakit???"

"Nggak usah, Bang Arma sudah mengompres nya pakai handuk dan air di termos itu." Nadia menunjuk termos yang selalu tersedia di kamarnya.

"Sampai berdarah lho Nad."

"Ger, percayakan pada lulusan tim SAR." Jawab Bang Arma.

.

.

.

.

1
Ana
lnjut
Mira Lusia
masih malu2 aja nih abang..😁😁
Murni Zain
orang ya kelihatan kaku,seram tp hati bang hati baik.. mengayomi anggota.
Mika Saja
klo semua pemimpin bgtu dan tdk mentinginin diri sdri pasti bwahannya akan segan dan LBH hormat LG,,dan pasti klrga jg terjamin,,,mgkn bang Arma SDH khatam yg namanya kesusahan dl,mknya skrng sebisa mgkn bang Arma tdk ingin melihat orang lain susah apa LG bwahannya,,👍
Ratu Tety Haryati
Plooong...😂
Ratu Tety Haryati
Bahasa istilah yang dipakai lo koq bikin ... ... ... 🤭🤭🤭
Ana
lnjut
Ratu Tety Haryati
Alhamdulillah... Bang Arma dan Nad cocok, semoga Si Mbok baik dan betah dgn keluarga barunya
Murni Zain
semoga betah ya mbok
Mika Saja
semoga si mbok orangnya baik ya,,,,bisa buat dijadikan orang tua meskipun kerja dirumah bang Arma,,,
Mira Lusia
bang arma hebat bener ya jaga perasaan istri..sukaaa..🥰🥰
Ratu Tety Haryati
Perempuan??? klo cucunya baik dan tidak akan datang kerumah walau sesekali/sewaktu2 sih gapapa, tapiiiii... untuk menghindari hal2 yg tak diinginkan sebaiknya janganlah...
Ratu Tety Haryati
Hanya dengan lagu sederhana semasa TK, Abang Sakti dan Adik Jj manut sama , Mama Nad😂
Nabil abshor
jangaaaaannnnnnn 😭😭
Nabil abshor
17 dibilang kecil,,,,,,, ??? 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️ 14 tahun aj udah pandai ngombre lipstik,,,,, apalagi yg 17 tahun,,, 😭😭😭
Nabil abshor: 😀😀😀 seggeerrrrrr
Nabil abshor: 😁😁😁 ranum²nya bunda,,,,,
total 4 replies
Ana
lnjut
Murni Zain
suami idaman ni ..mau jaga perasaan istri ❤️
Mika Saja
betul bang Arma 👍17 THN. SDH dewasa nti mlh ribet...
siti muhlihah
gini kan enk jd suami tnp dimnta pun sadar posisi ya bang ar,,,samawa trs sm neng nadia ya
cipa
mantap bang Arma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!