NovelToon NovelToon
Bukan Sekedar Kebebasan

Bukan Sekedar Kebebasan

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

1 JUN 24 TMT

Menjadi bagian dalam penyelamatan bumi dari Meteor yang akan menghanguskan semua kehidupan yang ada, XF 001 adalah manusia biasa yang tercipta untuk menjadi robot.

XF 001 harus menekan keinginannya dan mendengarkan semua perintah yang ada, mengorbankan dirinya dalam sebuah misi mulia. XF 001 tewas dalam kejadian tabrakan meteor dengan roket itu.

Namun dia tiba-tiba terbangun dalam sebuah tubuh Putri seorang Duke. Sialnya, dia harus menghadapi kenyataan ternyata dia masuk ke dalam sebuah novel yang dia baca secara sembunyi-sembunyi.

Tokoh utama novel itu adalah seorang wanita yang melakukan time travel, seorang mahasiswi yang ingin menjadikan dunia tersebut sebagai dunianya sendiri. Tokoh yang akan bermain dengan banyak pria tanpa adanya status yang jelas.

"Baiklah, aku tidak tertarik dalam kisah percintaannya. Kondisiku lebih genting saat ini, kenapa aku harus menjadi budak untuk jadi penghibur?"

Bagaimana kisah XF 001 dalam mencari kebebasan yang selama ini dia ida

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Hari ini novel The Gladiator ganti judul dan cover menjadi Bukan Sekedar Kebebasan.

"Saya tau beberapa pandai besi yang handal, tapi saya tidak tahu apa itu akan sesuai dengan keinginan anda." Aurora tersenyum dan meminta buku yang ada di tangan Nina.

"Aku ingin membuat beberapa senjata, ini sangat rahasia. Aku ingin menyerahkan disain pada orang yang dapat di percaya, agar tidak jatuh ke tangan orang lain." Aurora memperlihatkan beberapa disain di tangannya.

"Ini di sebut sebagi Jarum Kematian. Ada sebuah pemegang di sini, dan ada 12 lubang jarum tersembunyi. 10 jarum dapat meluncur bersamaan, sedangkan 2 jarum lainnya memiliki kecepatan dan kemampuan yang 10 kali lebih baik dari 10 yang lainnya." Aurora menjelaskan, Henry yang tidak pernah melihat benda sehebat itu justru terpaku.

"Aku ingin memproduksi Jarum Kematian dalam jumlah yang banyak, namun sebelum itu aku juga harus memiliki orang terpercaya yang bisa di ajak bekerja sama." Henry mengangguk, dia tak ingin melewatkan kesempatan luar biasa itu begitu saja.

"Aku mengenal seorang pandai besi yang hebat, hanya saja dia tinggal di area terpencil dan akan sangat sulit bekerja sama dengannya." Aurora suka tantangan semacam itu.

"Sepertinya seru, aku suka yang misterius seperti itu. Tunjukkan lokasinya, namun sebelum itu kita kembali dulu ke Kastil Barrel." Kusir akhirnya kembali berangkat ke Kastil Barrel.

Aurora akhirnya sampai di depan Kastil Barrel dan meminta kusir bersama Anna untuk turun. Dia ingin melakukan segalanya secara rahasia, dia merasa bila Nina dan Kusir itu merupakan orang yang harus di waspadai olehnya.

"Aku akan berangkat bersama dengan teman ku. Kalian bilang saja pada Ayah, bila aku akan baik-baik saja." Aurora mengganti kereta kudanya dengan yang lebih sederhana.

Aurora naik pada kereta kuda sederhana tersebut, dan duduk di depan untuk menjadi kusir. Henry yang melihat tingkah Aurora hanya terkekeh dan juga duduk di samping wanita itu.

"Biar aku saja yang menjadi kusirnya, ayo berangkat!" Aurora juga terkekeh dan masuk ke dalam kereta kuda, mengambil sebuah kantong yang dia bawa sebelumnya dan berganti pakaian.

Mereka akhirnya menuju ke sebuah desa, Aurora mengenakan pakian sederhana dan tidak mengenakan pakian bangsawan seperti sebelumnya.

"Nona kita sudah sampai." Ucap Henry, Aurora akhirnya keluar dari kereta kuda dan mendapati sebuah rumah sepi.

"Kamu bawa aku ke kuburan ya?" Tanya Aurora karena saking sepinya tempat tersebut.

"Feet, kuburan siapa? Ini adalah tempat yang saya katakan sebelumnya." Aurora tertegun, tak ada suara palu layaknya di tempat pandai besi pada umumya, bahkan hanya ada seorang pria yang tengah bermalas-malasan dengan arak di tangannya.

"Jangan panggil aku Nona lagi, kita teman seperjuangan, kamu selalu harus di ingatkan ya? Jangan pakai bahasa formal juga, aku sudah bosan menggunkan bahasa formal di Kastil." Henry tersenyum dan mengangguk setuju.

Henry juga membuka penutup wajahnya dan mulai masuk ke dalam pagar rumah itu, sebuah bambu runcing tiba-tiba melesat dengan kecepatan tinggi pada Aurora dan Henry.

"Awas!" Teriak Aurora menarik lengan Henry untuk menghindar, sebuah bambu lainnya mulai menyerangnya lagi.

Aurora menghindar dengan cepat, begitupun dengan Henry, keduanya menghindar dengan sempurna hingga beberapa jarum juga nampak melesat. Aurora menatap jarum dengan kemurnian tingkat tinggi itu dan mendapati adanya racun di setiap ujung jarumnya.

"Hah, tak kusangka akan ada bangsawan wanita yang dapat menghindari jarum-jarum itu." Seorang pria terkekeh tak kala melihat penampilan Aurora yang memukau.

"Jangan macam-macam padanya kakek tua!" Gertak Henry marah, pria tua itu bangkit dari duduknya dan meneguk kembali arak di tangannya.

"Tak ku sangka seorang Henry akan marah seperti itu karena seorang wanita," Henry merasa geram dengan ucapan pria itu.

"Apa yang kalian inginkan?" Tanya pria tua itu, Aurora mengambil salah satu kertas dari bukunya, dia berjalan menuju ke arah pria tua itu.

"Aku ingin membuat sebuah senjata, namun sebelum itu. Aku tidak mau bila hal ini dapat di ketahui oleh orang luar." Pria tua itu melihat kertas yang di letakkan Aurora di atas meja.

"Tunggu! Apakah ini senjata terbaru? Siapa yang menciptakan hal jenius seperti ini?" Tanya pria itu langsung mengambil kertas itu dan tertawa-tawa tidak jelas.

"Aku terima pujiannya dengan senang hati, tapi ini bukanlah hal yang mudah di lakukan." Aurora melipat tangannya di dada, Henry tersenyum dan duduk di samping pria tua itu.

"Dia benar, itu adalah ciptaannya. Bila kamu tidak sanggup, aku akan melakukan kerja sama dengan orang lain sa-"

"Tunggu! Kau ini terburu-buru sekali. Dasar bocah tengil!" Pria tua itu tertawa kembali saat melihat gambaran di tangannya.

"Sebelum itu, aku ingin memperkenalkan diri. Nama ku Hilder orang-orang memanggil ku Hill." Pria tua itu berucap dengan mata yang masih menatap pada karya yang di buat Aurora.

'Hilder? Aku pernah mendengar nama itu, dia adalah seorang pandai besi terkenal yang merupakan kepercayaan dari Duke Harvis.' Bisik Aurora dalam hati.

"Nama ku Aurora Barrel, aku ingin membuat itu dengan jumlah yang tidak sedikit. Namun sebelum itu, aku ingin agar kamu dapat tutup mulut dan jangan pernah mengatakan hal ini pada siapapun, termasuk Duke Harvis!" Ucap Aurora tegas, Hilder tersenyum dan melirik sejenak ke arah Henry.

"Aku tidak akan mengatakannya, berapa jumlah yang kau butuhkan?" Aurora mulai berfikir dan tersenyum setelahnya.

"Sekitar 200 buah, jaman jual ini pada sembarang orang." Hilder mengangguk setuju dan kembali tertawa seraya masuk ke dalam rumahnya dengan tawa yang tak henti-hentinya.

"Meski dia nampak agak gila, tapi dia memiliki kemampuan yang sangat baik. Dia juga dapat di percaya, karena aku sudah mengenalnya cukup lama." Aurora mengangkat bahunya, lagi pula hanya sebuah alat kelas bawah. Dan tidak terlalu membuat Aurora kesulitan.

"Aku tahu, tapi aku rasa aku pernah mendengar bila dia adalah orang kepercayaan dari Duke Harvis." Henry terdiam, tak ada yang tahu mengenai kedekatannya dengan Hilder sebelumnya.

"Dari mana berita itu?" Tanya Henry, Aurora nampak terdiam sejenak.

"Aku tahu saja, lagi pula tidak penting dari mana datang berita itu. Lagi pula Duke Harvis juga tidak akan macam-macam pada ku." Henry mengangkat alisnya kebingungan.

"Kenapa kamu begitu yakin bila dia tidak akan macam-macam pada mu?" Henry kebingungan.

"Kamu mau percaya atau tidak, dia adalah calon suami masa depan ku tau. Aku tidak perduli dia kejam atau apalah kata orang. Yang jelas dia memiliki apa yang aku inginkan, dan aku juga bisa mendapatkan hal itu darinya." Henry terdiam sejenak mendengar penjelasan Aurora.

1
Andry Lenny
Thor ending koq malah aneh, pangeran mahkota nya bs palsu? extra part dong Thor ttg pangeran mahkota aslinya Napa bs menghilang...
Ani
akhirnya happy ending.
ternyata selama ini pangeran mahkotany palsu.
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Ani
Seperti apakah visual Henry kenapa Aurora sampai tertawa
𝔑𝔲𝔞𝔥: untuk visual nanti nyari dulu kak wkwkwkwk..
total 1 replies
Ani
taktiknya luar biasa
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Ani
kotoran yang ditendang tentu iya sepatumu bau 😃😃😃😃😃😃
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Proud//Proud//Proud//Proud//Proud/
total 1 replies
Ani
😲😲😲😲😲 baru sekali tamparan 2 gigi yang copot seandainya berkali kali langsung ompong dong 😆😆😆😆😆
Ani: ngeri ya Kak si Aurora. beringas banget
𝔑𝔲𝔞𝔥: hohoho/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Ani
ternyata ada yang ingin bermain main toh ..
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
Ani
dapat GA gelang dung. aku juga mau 😁😁😁😁😁😁
Ani
dasar,ternyata cerdas juga Aurora .bisa digunakan untuk taktik perang nih..
Ani
ini sih namanya akting luar biasa. drama ala ala korea atau thailand 😁😁😁😁😁
𝔑𝔲𝔞𝔥: hahahah, drama india kak🤣
total 1 replies
L K
jd curiga nih mw bikin senjata unik
𝔑𝔲𝔞𝔥: senjata rahasia kak😘
total 1 replies
L K
aku yakin 100% duke harvis yah si henry ini 🤣
𝔑𝔲𝔞𝔥: emang iya
total 1 replies
Ani
ternyata begitu toh ceritanya.. Raja nya pilih kasih dong..
Sri Wahyuningsih
lanjut,tambh seruh sj
𝔑𝔲𝔞𝔥: makasih akak, aaaiaaap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!