Novel ini menceritakan kisah tentang sebuah perjuangan cinta antara Shanum Afnan Al-Farisi dengan Ziyad Adnan Al-Farisi. Keduanya merupakan pasangan beda negara hingga berhasil meresmikan status mereka menjadi suami istri. Diawal hubungan keduanya terlihat bahagia dan berjalan dengan lancar. Namun, kisah yang mereka impikan tak seindah yang mereka bayangkan setelah menikah. Kira-kira apa yang terjadi pada hubungan mereka? Penasaran? Baca kisah perjuangan cinta mereka sampai selesai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irha Hussnain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Mengecek CCTV
“Aku sangat merindukan ibu dan ayah jadi Shanum akan tinggal lama disini dan suamiku juga akan mengerti dengan keputusanku”jawab Shanum merasa benar-benar bersalah telah membohonginya ibunya lagi.
“Baiklah nak. Jika nak Ziyad sudah tidak sibuk lagi, bujuk dia untuk datang kesini. Ibu juga rindu dengan menantu ibu yang sangat keterlaluan ganteng itu”ucap Diana cengengesan sambil memasukkan loyang berisi adonan brownie itu ke dalam oven listrik.
“Ibu bisa aja. Apa suami kak Shaqeela tidak ganteng menurut ibu?”tanya Shanum menggoda ibunya.
“Ganteng dong. Semua mantu ibu ganteng-ganteng tidak ada bandingannya”ucap Diana bangga.
“Bagaimana denganku sayang? Aku masih ganteng bukan?”tanya Afnan tiba-tiba datang dari arah kamar Shanum. Afnan menemani kedua cucunya tidur siang.
“Tentu masih ganteng dong. Kalau tidak-“ucap Diana sengaja terpotong untuk mengerjai suaminya.
Shanum dan Afnan penasaran menunggu jawaban dari Diana yang sengaja dia potong.
“Kalau tidak, aku yang bodoh tidak menyadari betapa gantengnya suamiku”ucap Diana menggoda Afnan dan seketika membuat Afnan malu-malu meong.
“Nak. Tolong jaga kuenya ya. Ayah mau ngomong sesuatu sama ibumu di kamar dulu”ujar Afnan sembari mendekat dan melingkarkan tangannya di pinggang Diana
“Siap ayah”ucap Shanum lantang dan langsung paham dengan perkataan ayahnya.
“Katakan disini saja. Kasian Shanum pasti capek belum istirahat malah disuruh nunggu kuenya sampai matang”ucap Diana tidak setuju dengan ajakan suaminya.
“nggak apa-apa kok bu. Shanum akan pergi istirahat setelah ini. Ibu dan ayah tenang aja”ucap Shanum meyakinkan ibunya.
“Baiklah nak. Setelah ini istirahat ya”ucap Diana sambil memegang bahu Shanum dan Shanum hanya menggangguk tanda mengerti.
Diana dan Afnan meninggalkan dapur tapi sebelum berjalan lebih jauh, Afnan mengedipkan sebelah matanya kepada Shanum hingga Shanum terkekeh kecil melihat tingkah konyol ayahnya yang sudah berusia lebih dari 60 tahun tapi fisiknya masih terlihat kuat karena beliau merupakan purnawirawan TNI.
Di sisi lain, Ziyad sudah tiba di rumah Shanum. Dia merasa sangat senang sekaligus deg-degan karena kali ini Ziyad berencana mengajak Shanum dan si kembar keluar jalan-jalan ke mall.
~Ding dong~
Ziyad menekan bel rumah Shanum sambil menenteng kantongan besar berisi beberapa mainan untuk Zaynab dan Zayn. Ziyad sudah beberapa kali menekan bel namun tak seorang pun datang membukakan pintu untuknya.
“Siapa tau mereka masih ada di restauran” monolog Ziyad sambil melihat jam tangan mahalnya yang sudah menunjukkan pukul 5 sore.
Ziyad pun melangkahkan kakinya dan pergi meninggalkan rumah Shanum menuju restauran The Twin & mom milik Shanum dan sebelumnya, Ziyad telah menyimpan kantongan besar berisi mainan itu di atas meja berukuran sedang yang ada di teras rumah Shanum.
“Ibu Shanum ada?”tanya Ziyad tanpa basa-basi pada resepsionis karena Ziyad orangnya memang cuek dan dingin.
“Ibu Shanum sedang tidak ada di restauran pak” jawab resepsionis itu dengan sopan
“Kamu tahu dia kemana?” tanya Ziyad lagi
Sebelum sang resepsionis membuka mulutnya untuk menjawab, Faizah yang merupakan asisten pribadi Shanum berjalan menuju ke arah meja resepsionis.
“Permisi, ada yang perlu saya bantu pak?”tanya Faizah dengan ramah
Ziyad yang baru melihat wanita itu sedikit bingung karena hampir semua karyawan-karyawan Shanum dia kenal wajahnya tapi kali ini Ziyad baru pertama kali melihat wanita berambut sebahu itu.
“Kamu karyawan baru disini?”tanya Ziyad datar.
“Saya asisten pribadi baru Ibu Shanum. Ada yang bisa saya bantu pak?”tanya Faizah lagi dengan tersenyum tipis.
“Jadi kamu tau Shanum ada dimana?”tanya Ziyad penuh harap
“Maaf pak. Saya tidak bisa mengatakan hal pribadi tentang boss saya”jawab Faizah dengan sopan.
“Jika ada yang ingin Anda bicarakan, katakan saja kepada saya. Saya telah diamanahkan oleh ibu Shanum untuk mengelola restauran ini untuk beberapa waktu”lanjut Faizah.
Ziyad yang mendengar itu merasa heran. Kenapa Shanum menyuruh orang lain mengelola restaurannya dan Shanum sebenarnya kemana.
Ziyad bisa saja mengatakan jika dirinya adalah suami sah dari Shanum dan dia sedang mencari istrinya tapi dia urungkan niatnya itu karena dia tidak ingin nama baik Shanum tercoreng karenanya sedangkan sebagian besar orang tau jika Shanum adalah seorang janda beranak dua tapi itu juga merupakan kesimpulan mereka masing-masing tanpa mengetahui kebenarannya dan hanya nenek Uzma dan Khaleed mengetahuinya.
Dengan perasaan khawatir, Ziyad meninggalkan restauran The twin & mom dan memutuskan untuk kembali ke rumah Shanum dan menunggu di teras depan rumah.
“Sayangnya aku tidak punya nomornya Shanum” monolog Ziyad sambil melihat sekeliling depan rumah Shanum.
“Atau aku minta ke Khaleed aja deh. Tapi pasti Khaleed tidak akan mau membagi nomor Shanum”monolog Ziyad kembali sambil memutar-mutar hpnya yang ada ditangannya.
30 menit berlalu dan waktu maghrib tinggal beberapa saat lagi namun, Ziyad masih setia menunggu Shanum sambil bermain game di hpnya. Hari mulai gelap dan Ziyad merasa sedikit kecapean segera menghubungi supir yang sama sebelumnya untuk menjemputnya pulang ke hotel yang sudah di booking sebelumnya.
“Mungkin saja mereka sedang di rumah neneknya Khaleed. Ya itu masuk akal”monolog Ziyad dan mencoba tetap berpikir positif meskipun sempat terlintas dipikirannya mungkin Shanum pergi untuk menghindarinya karena dia masih ingat jelas perkataan Shanum sebelumnya.
Tolong jangan pernah datang kembali kesini. Kamu lihat sendiri aku sudah punya keluarga yang sangat menyayangiku disini. Jadi tolong jangan pernah muncul lagi dan mengganggu ketenangan kami. Ini peringatan terakhirku. Jika kamu tetap muncul lagi, aku akan pergi jauh dari rumah ini bahkan meninggalkan Malaysia hingga kau tidak akan pernah menemukanku.
Itulah ucapan Shanum kala itu yang membuat Ziyad gelisah karena dia tidak bisa melakukan apa yang Shanum minta.
Flashback on
Shanum kembali ke Firefly Valley Leisure Park untuk mengecek sesuatu karena dia merasa khawatir dan ada suatu hal yang aneh menurutnya. Dia sempat melihat beberapa CCTV terpasang di taman itu dan berniat untuk mengecek CCTV area danau tempat Zayn tercebur.
Shanum berjalan sambil mencari sesuatu dan dari jarak 100 meter, dia bisa melihat sebuah gedung yang dia tebak sebagai pos security yang dia cari.
“Assalamu Alaikum. Maaf pak, apa boleh saya melihat rekaman CCTV di area danau?”tanya Shanum dengan sopan kepada salah satu staff yang berjaga.
“Wa Alaikum Salam. Apakah Anda salah satu keluarga dari bocah laki-laki yang tenggelam tadi?” tanya petugas tersebut untuk memastikan terlebih dahulu.
“Benar pak. Beliau anak saya”jawab Shanum dengan ekspresi sedih membuat petugas tersebut ikut prihatin
“Baiklah silakan masuk. Saya akan membantu nyonya untuk mengeceknya”kata petugas tersebut dengan ramah.
TBC🌹
Jangan lupa tinggalkan like dan komen readers 💞
Untuk Visual Ziyad, Shanum, dan si kembar. kalian bisa lihat di IG @irhahussnain_author
