NovelToon NovelToon
Suratan Hati Ismalia

Suratan Hati Ismalia

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Beda Usia / Romansa
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Idha_Whaty18

Mengisahkan seorang gadis Mengisahkan seorang gadis cantik bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian memilih dijodohkan oleh sahabat karibnya yang bernama Erika Dwi Bramantio untuk menjadi ibu sambungnya. Berbagai cara yang dilakukan Erika untuk mendekatkan sahabatnya dengan sang ayah yaitu Mandala Putra Bramantio.

Akankah Erika berhasil mendekatkan sahabatnya dengan papanya yang memiliki sifat yang super dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idha_Whaty18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 06

Happy Reading 🤗

...🌹🌹🌹...

Di pagi hari Minggu terlihat burung berkicau dengan merdu bunga bermekaran terlihat setitik embun di atas kelopak menampakkan kecantikan si bunga. Udara yang segar dan dingin. Matahari telah menampakkan cahayanya hingga menembus balik tirai jendela.

Terpancarnya cahaya mengenai wajah Erika menandakan hari sudah pagi bangun beranjak menuju kamar mandi karena ia mengingat bahwa hari ini ia akan keluar dengan sang nenek. Untuk berbelanja kebutuhan nanti malam.

Krek

Pintu kamar mandi terbuka terlihat Erika telah menyelesaikan ritual mandinya menuju lemari memilah pakaian santai dengan jilbab pashmina yang cocok serasi lalu menuju meja hias mengeringkan rambut dan sedikit dandan tipis-tipis menampilkan aura kecantikan yang natural. Tak lupa mengoles lipstik memberikan warna bibir.

Terdengar suara ketukan di balik pintu serta panggilan sang nenek untuk membangunkan sang cucu. Karena sang nenek tahu bahwa Erika sedikit susah kalau bangun.

Tok tok tok

"Erika...bangun sayang. Kata nya hari ini ingin jalan-jalan." tanpa ada sahutan mengetuk kembali.

Tok tok tok

"Erika?"

Terdengar suara pintu dibuka menampilkan Erika yang sudah siap dandan tinggal berangkat saja begitu pula dengan sang nenek yang telah rapi dan siap dengan setelan gamis syari nya yang tampak anggun dan cantik walaupun usia tidak lagi muda.

Krekk

"Eh... udah siap ternyata. Kirain lupa?" tanya sang nenek merasa heran.

"Ihh nenek. Kan kita mau jalan-jalan dan mana mungkin Rika lupa."

"Ya udah deh. Nenek pun udah rapi, langsung berangkat aja." ajak sang nenek.

Melesat keluar menuju mobil yang di kendarai oleh supir pribadi menuju Mall XXX terbesar di Jakarta.

Penampilan Erika dengan pakaian outfit baju panjang warna putih, rok plisket warna silver, pashmina putih, tas slempang serta sepatu putih biar senada dengan ia pakai sedangkan sang nenek memakai setelan gamis berwarna abu-abu muda dengan tas jinjing hitam.

Di dalam mobil mereka hanya terdiam dengan fikiran masing-masing tanpa ada yang berbicara dan pak sopir pandangan hanya fokus ke jalan raya kadang sedikit menoleh di balik spion sang nenek dan Erika sedang terdiam.

Tak lama kemudian, mobil mereka tiba di depan mall tujuan mereka. Sang sopir keluar membuka pintu penumpang belakang yang ditumpangi nenek dan Erika. Keluar lah sang nenek dan Erika dari mobil langsung yang masuk ke dalam ke toko tujuan pertama toko butik.

Pak sopir menjalankan mobil mencari tempat parkir yang tidak jauh dari mall tersebut. Nenek dan Erika sudah masuk ke dalam toko butik memilih gamis yang akan digunakan nanti malam. Mereka merasa bingung mencoba satu persatu tidak ada yang cocok.

Kemudian berpindah kembali ke toko butik lain memilah namun mata Erika tertuju pada satu baju gamis warna silver yang sangat cantik dengan aksen yang tidak terlalu rame, tidak norak, dan terlihat elegan mewah saat digunakan. Akhirnya ia memutuskan pilihannya ke baju gamis tersebut.

Tak lupa juga memilih gamis untuk sahabatnya Ismalia yang nantinya akan turut hadir nanti malam. Walaupun niat Ismalia sedikit malu hadir di acara penting tersebut cukup turut mengantarkan makanan catering pesanan mereka saja.

Namun Erika tidak mau berdiam diri. Ia tetap memaksa Ismalia untuk hadir di acara tersebut bahkan dengan sedikit ancaman walaupun Erika tidak melakukannya ancamannya secara serius.

Di butik sang nenek telah memiliki pilihannya pada pandangan pertama sama seperti Erika yaitu gamis syari berwarna peach. Setelah mendapatkan pilihannya, mereka berpindah kembali ke butik jilbab.

Terdapat beragam jilbab di butik tersebut dengan model dan warna yang cantik. Erika memilih jilbab pashmina yang cocok untuk di serasikan dengan baju gamisnya. Kemudian ia mendapatkan jilbab pashmina warna yang senada.

Cukup banyak yang mereka beli agar di sepadankan dengan yang akan mereka pakai nanti malam. Dari aksesoris, sepatu, gamis, jilbab, dan tas. Lalu melanjutkan tujuan terakhir berlabuh ke salon langganan sang nenek.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Mereka pun pulang membawa tas belanjaan yang cukup banyak dan sedikit melelahkan. Sang sopir pun melajukan mobilnya ke rumah sang nenek menjemput sang kakek sekaligus beristirahat sejenak.

...🌹🌹🌹...

Di kantor Mandala terlihat beberapa karyawan, sekretarisnya dan para dekor tengah mendekorasi dan mengatur ruangan untuk acara pesta nanti malam. Hampir 98% selesai. Tinggal menunggu cateringan yang sebelumnya di rekomendasikan oleh sang putri Erika.

Pandangan Mandala mendelik setiap sudut keliling kantor yang terlihat sudah sempurna sesuai dengan keinginannya. Karena pekerjaannya cukup melelahkan.

Mandala pamit ke sekretaris pribadinya untuk pulang karena ia harus bersiap-siap dan sisanya mempercayakan semua ke sang sekretaris pribadi yaitu Anton.

Setiba di rumah mobil sang nenek tak lama memasuki halaman rumah. Sang sopir tak lupa membukakan pintu penumpang belakang untuk mereka bertiga. Mereka langsung memasuki rumah tak lupa juga menyucapkan salam yang hanya ada sang pembantu.

Tidak berseling lama mobil Mandala terlihat memasuki halaman rumah. Dilihatnya mobil sang nenek dan sopir yang membawakan belanjaan yang cukup banyak. Ia langsung masuk mengucapkan salam tampak terlihat sepi langsung naik ke atas menuju ke kamar.

...🌹🌹🌹...

Sedangkan Erika sepulang dari berbelanja langsung menjatuhkan diri ke atas ranjang sedikit memejamkan mata.

"Huh... Ya Allah capek banget. Padahal hanya beberapa toko yang dimasuki tapi capeknya. Masya Allah." memejamkan mata sebentar.

Terdengar suara pintu di ketuk dari luar

Tok tok tok

Erika yang baru saja memejamkan mata sebentar kaget mendengar suara pintu di ketuk langsung membukakan pintu.

Krekkk

Tampak sang ayah Mandala berdiri di balik pintu menampilkan terlihat segar karena sudah habis mandi dengan pakaian santainya.

"Eh ayah. Ada apa yah?" tanya sang anak langsung menyuruhnya masuk ke dalam kamar.

"Apa sudah makan. Gimana tadi belanjanya. Capek?" mendudukan diri di tepi ranjang sang anak.

Erika mendekat duduk di tepi ranjang dekat sang ayah

"Belum yah. Kan baru sampe. Yaa...capek banget yah padahal cuma beberapa toko yang dimasuki." pasang muka lelah dan cemberut.

Tanya Erika lagi "Kalau ayah udah lama nyampenya?"

"Gak juga, 20 menit yang lalu. Bahkan ayah sudah mandi hehe." senyum yang ditarik.

Jawab Erika yang ber 'oh' ria.

"Sudah mandi kan?"

Erika menganggukkan kepala dengan senyum.

"Ya sudah turun yuk kita sarapan sama-sama. Nenek dan kakek kayaknya udah turun di bawah." ajak sang ayah sambil mengusap kepala Erika.

Erika menganggukkan kepala kembali kemudian beranjak ke luar turun ke bawah untuk makan malam bersama nenek, kakek, dan Mandala. Sudah tampak tersaji dengan beberapa makanan di atas meja.

Termasuk makanan favorit Erika dan Mandala. Erika sangat menyukai ayam masak pedas manis sedangkan Mandala sangat menyukai siakap tiga rasa dan sayur asam.

Saat makan mereka terdiam tanpa ada yang berbicara seorang pun. Mereka sangat menikmati acara makan malam mereka. Hanya terdengar suara sendok dan garpu beradu.

Setelah selesai acara makan malam mereka memasuki kamar masing-masing untuk bersiap-siap ke acara pesta ulang tahun yang akan diadakan beberapa jam lagi.

Di kamar Erika ia tengah sibuk berdandan memolesi wajahnya dengan make up tipis. Selesai sudah, Ia menatap dirinya di cermin melihat tampilannya malam ini.

Tak lupa pula Erika menghubungi Ismalia sahabatnya mengabari bahwa ia akan ke rumah Ismalia sebentar untuk mengantarkan pakaian yang telah di belinya pagi tadi.

Tampak sudah siap, Erika pun keluar sambil melirik kamar sang ayah dan nenek yang terlihat rapat. Mungkin sedang bersiap-siap fikirnya. Akhirnya ia memutuskan menunggu di ruangan santai sambil melirik jam tangan.

Sambil menghembuskan nafas berujar "Huh... lama amat sih bersiapnya." kembali melirik lantai atas.

Karena terlalu lama menunggu ia memutuskan memainkan benda pipihnya berlambang apel.

Selama 20 menit kemudian, sang nenek dan kakek bergandengan tangan turun dari tangga dengan penampilan yang terlihat cantik dan tampan dengan pakaian gamis dan juga jas yang sama-sama senada.

"Wahh... mecing banget nenek dan kakek. Kayak anak muda aja cantik dan tampan." puji sang cucu.

Mendekati sang cucu "Kamu bisa aja. Ayah kamu mana." mencari sang anak Mandala.

"Belum turun nek mungkin lagi bersiap." ujar Erika.

Krekk

Suara pintu terbuka terlihat sang ayah Mandala memakai setelan celana dan jas warna hitam kemeja navy. Tampak penampilan sangat tampan, gagah, dan berwibawa.

Mandala pun meniti tangga turun ke bawah menghampiri mereka di ruangan santai. Mendekati sang putri lalu mengecup kening Erika dan senyum.

Cup

"Princess ayah cantik banget malam ini." ujar Mandala.

"Hehe makasih ayah. Ayah juga terlihat tampan malam ini sama kayak kakek." telunjuk mengarah sang kakek yang duduk bersama sang nenek.

Sang kakek hanya terkekeh "Hehe kamu bisa aja Erika." ujar sang kakek.

"Sudah siapkan, ayo berangkat."

Mereka semua pun memasuki mobil masing-masing. Mandala satu mobil dengan Erika yang di kendarai oleh supir sedangkan di mobil lain nenek dan kakek yang juga di kendarai oleh supir juga.

Di perjalanan tidak ada pembicaraan antara ayah dan anak. Setelah melewati jalan kediaman Ismalia. Erika meminta sang sopir untuk berhenti sebentar di gang yang dituju Erika. Karena gang menuju rumah Ismalia sangat sempit hanya bisa dilalui oleh sepeda motor saja.

Ia membawa paper bag untuk Ismalia yang isinya gamis dan pashmina yang sempat dibelinya tadi pagi. Erika menelusuri jalan sempit tersebut dengan hati-hati karena jalan sedikit berlubang serta jaraknya tidak terlalu jauh.

Setiba di depan rumah Ismalia. Ia mengetuk pintu mengucapkan salam.

Tok tok tok

"Assalamualaikum."

Tok tok tok

"Assalamualaikum, Is."

Ada sahutan dari dalam "Wa'alaikumussalam, sebentar."

Terlihat ibu Ismalia yang membuka pintu.

"Eh nak Erika silahkan masuk. Ismalia nya ada didalam." mempersilahkan masuk.

Erika mencium tangan tante Mastiara dan menolak masuk karena terburu-buru karena ayahnya sudah menunggu.

"Eh nggak usah tante. Erika terburu-buru hanya mau mengantarkan ini buat Is." menyerahkan paper bag.

Rasa penasaran membuka sedikit isi paper bag "Eh apa ini. Oh ya makasih banyak nak Erika."

"Sama-sama tante."

"Ya udah Erika pamit dulu ya tante. Assalamualaikum." mencium tangan Tante Mastiara kemudian pamit.

"Wa'alaikumussalam." balas ibu Ismalia.

Didengarnya siara sesorang dari ruang tamu lalu keluar lah Ismalia dari arah dapur menuju pintu depan tidak terlihat sesiapa pun.

"Siapa buk?" tanya Ismalia.

"Itu nak Erika." jawab sang ibu.

"Trus Erika nya mana."

"Sudah pulang. Dia hanya nitip ini sama ibu." sambil menyerahkan paper bag.

Rasa penasaran mengambil paper bag tersebut

"Ini apa buk."

"Ibu juga kurang tau. Katanya ini untuk kamu. Kamu buka aja sendiri." kemudian meninggalkan Ismalia yang masih berdiri membuka paper bag.

Dibukanya paper bag lalu mengeluarkan isinya. Ismalia kemudian kaget melihat gamis yang sangat cantik terlihat mahal beserta pashmina dengan warna yang senada yaitu warna Krem dengan aksen yang tidak terlalu menonjol terlihat simple tapi elegan.

Sempat tercengang terdengar bunyi dentingan suara pesan masuk dari aplikasi hijau. Dilihatnya pesan tersebut dari Erika

Ting

Erika

"Assalamualaikum, Is. Jangan lupa di pake bajunya, dandan yang cantik, dan jangan sampai telat."

Ismalia

"Wa'alaikumusaalam. Untuk apa, rik? kan aku sudah bilang, aku nggak bisa ikut hadir soalnya mau bantu ayah buat nganterin cateringan acara ayah kamu."

Erika

"Pokoknya lo harus hadir, titik. Soalnya gue mau kenalin lo ke nenek gue. Dia udah penasaran banget tu."

Ismalia

"Gimana ya, soalnya ayah gak ada yang bantuin."

Erika

"Tenang aja. Ntar sampe kantor nanti gue minta ayah buat mengutus anak buahnya buat nyiapin catering kalau udah sampe. Gimana?"

Tampak berfikir

Ismalia

"Iya udah deh. Aku tanya ibu dan ayah dulu."

Erika

"Oke. Kalau udah diizinin lo langsung datang aja ya."

Ismalia

"Oke. Udah dulu ya, rik. Assalamualaikum. "

Erika

"Wa'alaikumussalam."

Menyimpan benda pipihnya ke dalam tas dan kembali melirik jalan di kaca jendela. Tanpa ada obrolan di dalam mobil karena Mandala sibuk dengan ponsel entah siapa yang berbalas pesan dengan siapa.

Di kediaman Ismalia tampak tengah berdandan dengan make up tipis terlihat natural karena ia tidak menyukai makeup Yang terlalu tebal. Hendak bersiap-siap karena sudah mendapatkan izin dari ibu dan ayahnya.

Dan untuk cateringannya sudah diantar oleh teman sang ayah sekitar 30 menjt yang lalu ke acara tersebut ketika telah tiba sudah dibantu oleh beberapa anak buah ayah Erika kemudian untuk di tata di tempat penyajian.

...Bersambung.......

Mohon maaf sedikit berantakan dan typo🙏

Kalau suka sila like, komen, dan subscribe 🤗

Salam kenal semua

1
Mukmini Salasiyanti
panjang juga ya thor pendahuluannya...
😁😄💪
Mukmini Salasiyanti
percakapannya banyakin, thor.. m
0v¥
yang di tunggu tak kunjung up2
Supiah Susilawati
Luar biasa
0v¥
lanjut thor mau lihat mandala manja 2 sama is, semangat thor
0v¥
thor up lagi dong, ceritanya balik awal nih, pada hal sdh senang cerita diawal tinggal menunggu detik detik kebucinan semangat thor
IW: Memang cerita balik awal karena mau ganti judul. Judul awal gak bisa diubah sama sekali. Jadi nanti akan penyalinan semua, otomatis judul awal akan dihapus akak 😊 In Syaa Allah setelah penyalinan akan sering up. Sekarang lagi fokus ke novel saya yang lain 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!