NovelToon NovelToon
Ibu Pilihan Si Kembar

Ibu Pilihan Si Kembar

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Menikah Karena Anak
Popularitas:99.9k
Nilai: 5
Nama Author: nurul wahida

Seorang pengasuh di tempat penitipan anak menarik perhatian si kembar akan kebaikan hatinya.
"Ayah, kami ingin ibu pengasuh itu menjadi ibu kami."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurul wahida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Hari ini adalah hari ke tiga belas, hari sebelum menuju hari pernikahannya. Luna melakukan segalanya seperti hari-hari biasanya. Bedanya, kini ia mulai menempeli Ama nya kemana-mana.

"Kamu kok ngikutin Ama terus, sih? Kamu gak ada kerjaan lain apa?" tanya Ama nya jengkel.

Luna memeluk wanita yang telah melahirkannya itu erat. "Hehe," cengirnya.

"Aduh! Sana, ih. Pekerjaan Ama jadi lambat selesainya kalau kamu menempel kayak benalu begini."

"Ama... Luna kan anak gadis Ama satu-satunya lagi. Dalam tiga belas hari ke depan, Luna akan menikah. Emang, Ama gak mau menghabiskan waktu sama Luna, sebelum Luna pergi ninggalin rumah?" ujarnya berkecil hati.

Ama nya membalikkan tubuhnya, melepas paksa pelukan anak gadisnya itu. Di tangannya kini memegang sendok sayur besi. Dengan entengnya, sendok sayur itu mendarat di kepala Luna, hingga menimbulkan suara yang nyaring, 'teng'.

"Aww." Luna memegang kepalanya dan menatap Ama nya kesal.

"Ama!"

"Apa? Mau Ama pukul lagi?" ancamnya.

Luna menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Kalau gak mau, pergi kerjakan saja kerjaan kamu. Jangan ganggu Ama yang lagi masak!" usirnya.

Luna menunduk sedih, meninggalkan Ama nya sendirian yang tengah memasak. Ia kembali ke kamarnya. Mengambil ponsel, dan membuka kolom chat.

Me

|Lut, kamu senggang gak hari ini?

Aku melempar ponsel ku ke atas ranjang. Menunggu balasan dari Tilut. Sebenarnya namanya adalah Tilu. Dia adalah sahabat ku satu-satunya. Akhir-akhir ini kami jarang berkomunikasi, karena kesibukan kami masing-masing.

Ponselnya berdering. Luna mengambilnya dan melihat layar ponselnya.

Tilut

|Iya, lagi kosong nih

|Napa?

Me

|Kita jalan-jalan kuy

|Bosan nih

|Terus, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu

|Penting banget soalnya, gak bisa aku ceritain lewat chat

|Jadi, kita harus ketemuan

Tilut

|Dih, aneh

|Iya, iya

|Jam berapa?

Me

|Setengah empat sore

Tilut

|Oke

|Tapi jemput aku ya

|Motor dipakai bapak ku

Me

|Oke

Aku memperhatikan jam di dinding. Jam itu menunjukkan pukul satu siang. Masih ada dua jam setengah sebelum janjian. Aku memilih untuk tidur dulu. Dan menyetel jam sebelum perjanjian.

Alarm ponsel Luna berbunyi. Gadis itu bangun dan langsung bersiap untuk berangkat. Ia menghubungi sahabatnya untuk segera bersiap.

...****************...

Luna dan Tilu kini berada di sebuah cafe. Mereka memesan minuman dan memilih untuk minum sambil berjalan-jalan.

"Jadi, kamu mau cerita apa?"

"Habisin dulu minumnya. Ntar baru aku cerita."

Tilu merasa kesal dengan Luna, ia mencubit gemas lengan Luna. Membuat gadis itu meringis pelan.

"Aku serius. Habisin dulu minumnya. Soalnya aku gak mau disembur sama mu ya."

"Hahh, terserah mu lah."

Tilu menghabiskan minumannya dalam sekali teguk. Ia membuang cup nya ke tempat sampah.

"Sekarang, cepat ceritakan! Kalau masih ada alasan lagi, aku bakalan dorong kamu ke selokan itu." Tilu menunjuk pada selokan besar yang tak jauh dari tempat mereka berada.

Luna cengengesan, ia segera menegak habis minumannya dan membuangnya ke tempat sampah.

"Aku akan menikah dalam dua minggu lagi."

Langkah Tilu berhenti. Hal itu membuat Luna ikut berhenti juga. Ia membalikkan badannya melihat pada Tilu.

"Kenapa kamu berhenti?" tanya Luna.

"Barusan kamu bilang apa?"

"Aku bilang, aku akan menikah dalam dua minggu lagi."

Kini ia berjalan mendekati Luna. Luna menatap Tilu takut. Ia memundurkan langkahnya pelan-pelan.

"Tilu, kamu mau ngapain?" tanya Luna waspada.

"Jangan coba-coba untuk mundur. Diam disana!"

Luna tiba-tiba berhenti. Setelahnya, ia segera menyadari perbuatannya ini. Kenapa ia bisa menuruti perintah Tilu?

"Kalau kamu ingin bercanda, jangan membuat wajah yang serius Lanut," ujarnya.

"Aku gak bercanda Tilut. Aku ngomong serius. Buat apa aku becandain hal yang begitu?"

"Ya, karena itu kamu! Makanya aku gak percaya sama omongan mu!"

"Aduh. Kalau kamu gak percaya, datangin aja Ama."

"Ahh, kepalaku." Tilu memegang kepalanya yang mulai terasa sakit.

Ia tak habis pikir dengan Luna saat ini. Dia tidak tahu, apakah gadis ini sedang bercanda atau bukan.

"Tilu. Aku serius. Apa yang aku bicarakan barusan itu, adalah kebenaran. Aku benar-benar akan menikah," jelas Luna.

"Kamu tidak senang?" tanya Luna.

Tilu menatap wajah Luna yang bersedih. Melihat gadis itu yang mencoba untuk ber-iba hati padanya, membuatnya tiba-tiba kesal kembali.

"Tidak usah berpura-pura menyedihkan di depan ku, Lanut!" Tilu menunjuk pada wajah Luna.

Luna nyengir lebar. Tilu benar-benar sahabat terbaiknya. Ia tahu bahwa dirinya sedang berakting saat ini.

"Bukan aku tidak senang, Nut. Hanya saja, bukankah semua ini terlalu mendadak?"

"Lalu, siapa calon suamimu? Orang mana dia? Bagaimana sifatnya?"

"Kita baru beberapa minggu tidak saling menghubungi, tiba-tiba kamu ngasih kabar begini padaku, Nut. Aku kaget. Jadi, aku gak tahu harus memberikan respon apa padamu."

"Untuk calon suami...Dia duda beranak dua."

"Apa?"

Luna menutup telinganya, teriakan Tilu benar-benar menarik perhatian orang-orang sekitar. Gadis ini suaranya sudah kayak toa masjid saja.

"Kamu!" Tilu meremat bahu Luna dan menggoyangkannya dengan brutal.

"Ukh, Ti...lut. Le...pas...kan."

"Kamu! Dimana kamu bisa kenal dengan duda? Anak dua lagi!" Shok Tilu.

Tilu tak habis pikir dengan jalan pikiran Luna. Sebanyak ini bujangan di dunia ini. Bisa-bisanya dia kepincut pada seorang duda beranak dua?

"Le...pas!" Luna menghempaskan tangan Tilu, ia menarik gadis itu dan mencari tempat yang sepi.

"Aku akan menceritakannya pada kamu."

"Ceritakan!"

...To be continue ...

1
Mami Radifa
Udah agak seneng dng sikap Revan aku /Proud/lumayan mencair sikap nya sama Luna, walau dng cara dia yg egois /Sly//Grievance/
Mami Radifa
Luar biasa
Mami Radifa
Gemes aku sama Revan /Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver/
Luna juga nggak ngarep perlakuan sok romantis mu /Pooh-pooh//Pooh-pooh//Pooh-pooh/
Mami Radifa
Pengorbanan Luna besar banget buat s kembar 😢tapi aku gemes sama bapak nya s Kembar /Frown//Frown/
Mami Radifa
Kayak sinetron aja pernikahannya 😭😢menurut ku Luna salah mengambil keputusan menikah.
Mami Radifa
Hemmm... Mending nikah sama dokter Aldo aja 😒
Nikah... tapi kayak nggak d hargain😭sedih sich 😜🤭menurut ku. Walau nggak saling mengganggu tapi kalo status istri itu berat banget, kalo status suami mau lirik"mah biasa ya. 😏🤔Tapi menurut ku sich ya
zhoedjie liem
aduh bombayku menetes dgn ungkapan hati si kembar ttg ibu sungguh terharu
zhoedjie liem
samawa Luna Revan....tunggu lun si Revan bakal bucin
zhoedjie liem
deg..degan nich...mendekati hr h
zhoedjie liem
sat set nich Revan....langsung gasss polll...he..he..
Sativa Kyu
👍👍👍
LISA
Bagus bgt ceritanya..byk pelajaran moral juga di dalamnya..
LISA
Wah udh end nih..bagus bgt ceritanya..kita tunggu kisah² yg lain y Kak
nurul wahida: terima kasih🤗
total 1 replies
LISA
Kita juga g sabar nih nunggu kelahirannya debaynya..seneng bgt bacanya Rara & Keano benar² kakak yg baik nih..
LISA
Slmt y Luna..sehat terus y sampai HPL nya..
pinka
Semoga Luna dan Revan punya anak sendiri untuk pelengkap kebahagiaan ♥️
LISA
Rajin belajar y Keano & Rara..
LISA
Bahagia selalu y Revan & Luna
LISA
Selamat y Revan &, Luna..bahagia selalu ya bersama si kembar
LISA
Revan udh mulai mencintaimu Luna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!