NovelToon NovelToon
Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying di Tempat Kerja / Office Romance
Popularitas:220.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Septira Wihartanti

Mencari-cari kesalahan karyawan dengan tujuan dipecat adalah pekerjaan Regi Einar. Ia menerima daftar Karyawan Bermasalah di Garnet Bank, dan tugasnya adalah mencari alasan masuk akal yang bisa dijadikan senjata untuk mengeluarkan 'penyakit' di perusahaan. Pekerjaan itu tidak mudah. Bahkan beberapa karyawan seakan tidak berdosa dan sudah mengabdi lama di sana.

Regi bisa menyelesaikan setengah dari daftar bermasalah, namun ia tiba-tiba tersendat akan sesuatu yang datang pertama kalinya dalam hidupnya.

Kenapa Ratu Arumi harus begitu cantik di matanya?! Dan kenapa ia harus jatuh cinta saat sedang di tengah proyek penting?! Selama 28 tahun ia single, kenapa harus sekarang?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beban Berat

“Kamu ini mikir nggak sih?” Sungut Regi, “Kamu yang seorang Bataragunadi masuk ke kalangan karyawan, apalagi wajah kamu dikenal di mana-mana, semua orang pasti berusaha agar terlihat baik di mata kamu!” sahut Regi. “Kita ini mau mengusut siapa saja karyawan yang curang, kamu datang, bisa-bisa semua bukti langsung diputihkan!”

“Saya kan bisa menyamar jadi staff biasa.”

“Menyamar dengan tingkah kamu yang angkuh itu? Kamu jadi tukang gorengan juga orang pasti langsung tahu kalau kamu itu intel!”

“Memang kaku separah itu Mas?” Yoga menoleh ke arah Rahwana.

‘Iya , memang.” Rahwana menyeringai. “Mendingan aku tugasin Idris.”

Idris hanya terkekeh.

“Hey, anak kemarin sore,” tegur Regi lagi, “Saya mengerti kamu itu nggak ingin kantor kamu diacak-acak orang luar. Dalam hal ini saya adalah orang luarnya. Tapi kamu juga harus tahu, di awalnya, Bapak kamu dan Pak Sebastian juga orang lain!”

“Ah yaaa...” desis Rahwana dan Idris mengangguk-angguk.

“Saya tidak mengerti apa yang membuat kamu trauma dengan pihak selain keluarga kamu, tapi untuk masalah pekerjaan, kamu tidak selalu melibatkan keluarga. Customer yang paling banyak membeli produk kamu adalah orang lain, bahkan orang asing! Berhati-hati boleh, tapi jangan berlebihan!”

Yoga menatap Regi dengan tegang, namun ia kini tidak berkata apa pun.

Mungkin karena dia menyadari kalau Regi benar.

“Begini saja ya Dek Yoga,” Kata Regi, ia ingin diskusi ini cepat berakhir karena menurutnya membuang-buang waktu meladeni bocah labil. “Mari kita anggap saja kamu lebih berpengalaman dari saya, jadi saya akan menganggap kamu sebagai profesional. Sekarang, apa informasi yang bisa saya dapatkan dari kamu? Katanya GSA menyelidiki hal ini sudah lama kan?” walau pun merasa sangat kesal, Regi berusaha untuk lebih tenang.

Yang menggajinya adalah Rahwana, bukan yang lain, jadi Regi merasa tidak penting melanjutkan perdebatan.

Yoga menatap Regi sambil mendengus. “M.Yanto Ginanjar dan Machmudi Ginanjar adalah orang yang sama. Dia menggunakan jabatannya di Garnet Bank untuk menggandakan sertifikat bagi jaminan terbengkalai. Dalam hal ini, sebenarnya Garnet Bank kalah telak.”

“Maksudnya?”

“Tanah itu dari awal milik orang lain. Machmudi menggandakan sertifikatnya untuk meminjam uang di Garnet Bank. Ia bekerjasama dengan ordal BPN, dengan Notaris tanpa izin. Setelah dapat uangnya, ia sengaja wan prestasi. Lalu mengajak teman-temannya untuk mendirikan bangunan liar di sana. Yaitu orang-orang yang sekarang menempati komplek itu.” begitu kata Yoga.

“Dia harus bekerjasama dengan Marketing dari Garnet Bank untuk dapat akses ACC Direksi. Harus ada yang membuat proposalnya.” Kata Regi. Lalu ia melihat daftar tersangka, “Mungkin dari sinilah Fandi berperan…”

“Om Dimas sudah melaporkan hal ini ke OJK namun entah bagaimana laporannya tak pernah sampai. Dia juga sudah memberi perintah untuk menindaklanjuti melalui kantor pusat, tapi Mas Iwan tidak setuju.”

“Tidak… setuju?” Tanya Regi ragu. Lalu pria itu menatap Rahwana dan mencibir.

Rahwana hanya menyeringai.

“Mas Iwan tidak setuju karena… ingin saya yang membereskan?!”

“Iya dooong, kan saya harus tahu performa Mas Regi sampai di mana. Kasus ini sejentik saja sebenarnya bisa kami selesaikan.” Lagi-lagi senyum Rahwana yang menyebalkan terukir di wajahnya yang ramah.

Regi menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya lagi. Benar feelingnya. Ia seharusnya mendapatkan gaji yang lebih besar dari sekedar 20 juta.

“Saya tebak... yang menempati komplek itu adalah preman semua.”

“Iya, di sinilah kami akan berperan. Di sana di duga ada sarang bandar juga, ada tempat pengepulan barang curian juga, ada tempat pros titusi juga.”

“Tapi kalian butuh... Ha... aah...” Regi langsung mengeluh. “Kalian butuh pemicu... agar orang-orang di sana keluar semua, sehingga kalian bisa identifikasi.”

“Setidaknya beberapa keributan dari orang Bank yang bisa membuat kami mengarahkan laras panjang.”

“Jadi kalian butuh alasan logis untuk menembak. Karena Satu peluru yang diletuskan, berita acaranya bisa berlembar-lembar ya...”

Regi menunduk. Punggungnya terasa sangat berat.

“Jangan begitu dong Mas Regiiii, semangat ya! Kalau Yanto tertangkap Mas Regi bisa menyelamatkan banyak rakyat lain yang juga tertipu Mas. Karena rencananya Yanto akan langsung kita eksekusi, kalau di adili dia pasti bebas karena bekingnya banyak.” Sahut Rahwana ceria sambil memeluk punggung Regi.

“Yang seperti ini kamu belum bisa, kamu akui saja Yoga.” Kata Rahwana ke arah Yoga.

“Kita nggak akan pernah tahu kalau belum dicoba Mas.” Kata Yoga.

“Nggak bisa, Nggak boleh!” jawab Rahwana tegang. “Ini tidak ada uji coba. Harus berhasil dalam sekali gerak. Kalau gagal, buyar sudah pengamatan kita selama 3 tahun ini!”

Kalimat Rahwana yang barusan bukannya membuat Regi senang malah justru semakin down. Masalahnya kini ia sendiri tidak yakin akan bisa menangani. Ini kasus Mafia tanah, ia hanya pegawai bank. Keadaannya tidak seimbang.

**

Malam itu, setelah pulang kerja, Regi menunggu Ratu di dalam mobilnya di parkiran gedung sebelah. Namun karena pikirannya kemana-mana, ia pun keluar dari mobil dan memutuskan untuk berjalan-jalan sedikit.

Ada hal yang mengganjal. Namun ia belum bisa menemukan mengidentifikasinya.

Karena...

Kalau bukti-bukti sudah kuat, tersangkanya di depan mata, objeknya lengkap, dan aparatnya sudah siap... apa lagi yang harus ditunggu?

Regi mengusap wajahnya dengan tangan dan memijat hidung bagian atasnya. “Lama-lama aku tua sebelum waktunya...” keluhnya.

Lalu dari arah depan, Ratu terlihat berjalan sambil lihat kanan-kiri. Wanita itu tampak berhati-hati memastikan di sekitarnya tidak ada orang kantor.

Bibir Regi perlahan tersenyum.

Malam ini, Ratu tampak manis di matanya. Perawakannya cenderung mungil, tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu pendek, tapi jelas ia lebih kurus dari orang lain. Kulitnya tampak bersinar walau dilihat dari kejauhan, dan rambut hitamnya yang lembut tergerai tertiup angin.

Regi bisa melihat beberapa laki-laki yang lewat di sekitar Ratu tampak menatapnya lekat-lekat. Beberapa bahkan menoleh beberapa kali.

Pria itu pun menghela nafas

Pacarnya sangat cantik dan tampak Rapuh. Sudah pasti jadi incaran banyak buaya.

Dan cara Ratu menciumnya... sangat manis.

Regi jadi penasaran, kejadian semacam apa yang membuat Ratu belajar cara mencium seperti itu?

Saat Ratu sudah mendekati mobilnya, Regi keluar dan berjalan memutar untuk membukakan Ratu pintu di bagian penumpang.

Beberapa kali Regi memperlakukan Ratu seperti itu, masih saja wanita itu jengah dan canggung.

Ia tidak terbiasa diperlakukan se-gentle itu oleh pria. Buka pintu mobil, buka pintu rumah, buka pintu mall, bahkan di restoran Regi menarik kursi untuknya sebelum duduk di kursinya sendiri.

Namun kali ini ada yang berbeda.

Regi tersenyum saat menyambutnya.

Ratu sampai diam sejenak melihat bibir Regi yang tertarik, terlihat tulus dan ramah. Tidak senyuman sarkas, atau senyuman licik saat melihat mangsa, seperti biasanya. Senyumnya kali ini benar-benar berbeda.

Sampai Regi duduk di kursi pengemudi pun Ratu masih menatapnya sampai memiringkan kepala.

“Mau pulang atau mau makan dulu, Gusti Ratu?” tanya Regi.

“Kamu kenapa?” desis Ratu keheranan.

“Kenapa... apa?” tanya Regi sambil menaikkan alisnya.

“Itu.” Ratu menunjuk ke arah bibir Regi.

Regi menatap telunjuk Ratu, lalu menatap mata Ratu, lalu telunjuknya lagi. “Apa...?”

“Itu bibir kamu membentuk sesuatu yang selama ini tidak pernah kulihat!”

“Dan itu adalah...?” Regi masih kebingungan.

“Wah...” Ratu menghela nafas dan ikut tersenyum, lalu ia pun tiba-tiba merangsek ke samping dan duduk di pangkuan Regi.

Pria itu sampai terbelalak kaget saat Ratu tiba-tiba sudah beranjak di pangkuannya. “Kamu ini..” desis Ratu. “Senyuman kamu itu jangan sampai ada cewek lain yang lihat. Dengar ya?” Ratu memegangi rahang Regi. “Tidak boleh ada perempuan lain yang melihat senyuman kamu barusan selain aku, ngerti ya Regi?”

“Eh? Apa sih aneh kamu...”

“Bilang IYA!” Sahut Ratu.

“Iya.” Gumam Regi masih bingung. Memangnya tadi aku tersenyum? Pikir pria itu.

Namun berikutnya ia tidak bisa berpikir lagi karena Ratu sudah me lu mat bibirnya.

Lagi-lagi serangan wanita ini membuatnya terlena.

Cara Ratu menyesap bagian-bagian bibirnya, mengisap lidahnya, membelai sepanjang leher pria itu sampai ke belakang kepalanya, membuat Regi terlena dan membiarkan tangannya meraih tubuh mungil Ratu semakin erat ke dirinya.

Tangan Regi mengusap paha Ratu dan menyingkap rok nya, menarik pinggul wanita itu ke arahnya sampai Ratu men de sah saat mengetahui tubuh Regi sudah mengeras secepat itu.

Mereka masih dalam posisi berciuman dengan lidah mereka saling membelit, saat Ratu sedikit mendorong Regi menjauh sambil berbisik, “Ke rumah kamu...”

***

1
Hisam Arif
regi yang kuat ya
Tyaga
Fandi bukannya dulu cs nya Dimas yaa
Tyaga
gilingannn 🤣🤣
Nani Desmiwati
Lumayan
ahjuma80
akhirnya dapet perhatian jg
ahjuma80
nuhun madam jd tau model scam kayak gini
yuli anisa
luarbiasa.... seperti biasa madam
ahjuma80
aku suka keributan kuy kita nonton
ahjuma80
ya ampun udah pd gede ya the heirs
ahjuma80
suka bgt sama madam
Maya Ratnasari
sempet ngendorse
ahjuma80
Luar biasa
ahjuma80
sama sama unik ni ratu sm Regi, best bgt pak bastian nyari orang
ahjuma80
pepeet terokss ratu, si Regi emang jenius, tp cinta dia zero
ahjuma80
kayaknya ratu yg ngasih daftar
ahjuma80
ratu anaknya siapa ya jd pinisirin
ahjuma80
emang mentalnya kelas atas ga kaleng kaleng ya
ahjuma80
Regi emang udah paling bener jd eksekutor
ahjuma80
iya Pak Syarif yg dikasih uang sma dimas buat lahiran istrinya ya klo ga salah
ahjuma80
anaknya dims nikah sama rumi kn ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!