*Karena kecelakaan mobil yang pria itu alami, dia diagnosa mengalami kelumpuhan permanen pada kakinya. Karena itu dia di copot dari ahli waris keluarga barbara. Dan dia juga paksa menikah.
*Gadis itu adalah anak angkat dari keluarga braham, yang di paksa menikah dengan tuan muda barbara yang lumpuh. Semua orang mengetahui bahwa dia adalah gadis yang bodoh yang mengidap demensia dan autisme.
Bagaimana mereka berdua akan mengungkap apa penyebab kecelakaan brayan dan bagaimana mereka menjalani rumah tangga yang selalu di timpa masalah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Balala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perangsang?
Sheila tanpa sadar mengencangkan tubuhnya. Detik berikutnya dia melihat siapa orang itu.
"Bagaimana bisa kamu menerobos masuk ke dalam kamar mandi wanita?" Wajah sheila penuh kewaspadaan. Dia mau tidak mau mengencangkan pakaiannya yang basah kuyup di air.
"Ambil sesuatu." Brayan mengucapkan kata-kata itu dengan tegas.
Sheila melihat bahwa dia baru saja masuk untuk mengambil handuk dan mencuci tangannya.
"Kamu tidak perlu menggunakan cara tercela itu untuk merangsang ku?" Brayan mencium bau yang tidak biasa di udara dan ekspresinya menjadi tidak bersahabat.
"Apa?" Sheila bertanya.
Baru saja Sheila berbicara ketika dia segera menyadari ada sesuatu yang tidak beres.
Dia merasakan panas di tubuhnya.
"Brengsek."
Sheila tahu bawa lara tidak akan begitu baik.
Dia tidak menyangka bahwa lara akan menambahkan perangsang ke dalam catnya.
Dia segera menyalakan kipas angin di kamar mandi dan segera menghilangkan baunya, untungnya dia tidak menarik nafas banyak dan masih bisa menahannya.
"Dengarkan aku." Setelah sheila menyelesaikan semua ini, dia hanya melihat brayan mendorong bagian belakang kursi roda.
“Saya baru saja lolos babak penyisihan desain CC. Saya akan ikut babak semifinal. Kakak saya memberi saya kotak cat ini. Saya membukanya. Saya tidak menyangka ada di pakaian saya. . Saya tidak tahu seseorang telah memasukkan sesuatu ke dalamnya." Sheila berkata ke koridor.
Siapa sangka bahwa brayan sama sekali tidak menoleh.
Ketika pintu lift terbuka, Sheila hendak kembali ke kamarnya ketika dia tiba-tiba mendengar jawaban dingin brayan dari dalam lift.
"Lain kali jika kamu ingin menggodaku, ingat lah untuk mengenakan pakaianmu dengan benar. Begitu saja, kamu tidak bisa membangkitkan minat ku."
Sheila baru menyadari bahwa dia telah melepas pakaiannya dan mencucinya, hanya tersisa penutup bagian dalam yang sangat tipis, dan tubuh di dalamnya tidak dapat di tutupi!
Dia tidak bisa menahan seolah-olah wajahnya terbakar. Dengan ekspresi rumit, dia kembali ke kamar dan mengunci pintu di belakangnya.
Dia kembali ke meja dan melihat ke piring cat. Dia hampir bisa membayangkan jika dia secara tidak sadar menghirup obat perangsang sambil menggambar, di manapun dia berada itu akan sangat menyedihkan.
Tapi menggambar tanpa cat tidak mungkin di lakukan.
Sheila mengalami depresi untuk waktu yang lama. Panas di tubuhnya membuatnya kesal. Dia mandi air dingin di kamar mandi dan berbaring di tempat tidur. Setelah berpikir lama, dia punya ide di dalam hatinya.
......................
Keesokan harinya, sheila membuka matanya ketika burung-burung bernyanyi di luar jendela. Dia membuka tirai jendela dan melihat ke luar, matahari baru saja terbit.
Sheila mandi dan turun. Tidak ada pelayan di bawah sana. Ada pelayan di gedung barat, tetapi dia tidak bermaksud untuk memanggil mereka.
Siapa yang tidak tahu kalau dia sedikit bodoh? Atau apakah dia anak autis yang bodoh? Di masa lalu, dia mungkin tidak akan bisa menyuruhnya berkeliling.
Dia meraba-raba di dapur dan menyiapkan semangkuk mie untuk dirinya sendiri.
Untungnya, ubin di dapur sangat bersih. Sheila secara alami memperhatikan bahwa ubin keramik mencerminkan seseorang yang duduk di kursi roda.
"Apakah kamu makan mie? Jika ia, aku juga akan memberi mu semangkuk mie." Sheila menoleh untuk melihat brayan.
"Ya," Dia berkata dengan dingin.
Sheila tidak marah, dia berdiri di dapur dan membuat dua mangkuk mie telur. Dia membawakan satu mangkuk untuk brayan.
"Saya ingin pergi ke kota S untuk mengikuti semifinal minggu depan. Bisakah kamu meminjam aku uang?" Sheila memandangnya.
"Berapa?" Brayan melihat mie kuah di depannya dengan tatapan gelap di matanya.
"Tiga puluh ribu." Kata sheila.
Hampir sepuluh ribu yuan untuk perjalanan pulang pergi. Dia akan menggunakan sisa uangnya untuk membeli pewarna.
Ketika saatnya tiba, dia akan bisa tinggal di penginapan yang lebih murah, dan itu sudah cukup.
"Saya ikut dengan mu. Saya juga harus pergi ke kota S untuk berobat." Jarang sekali brayan mengucapkan beberapa kata.
Sheila mengerutkan keningnya.
Ding! Dong!
Seseorang menekan bel pintu.
Sheila tanpa sadar menatap brayan. Melihat dia tidak menjawab, dia hanya bisa bangkit dan membuka pintu sendiri.
Sheila membuka pintu dan memperhatikan bahwa orang yang di luar adalah tuan muda kedua dari keluarga barbara, darel.
Sebelum ada yang bisa masuk, suara brayan terdengar.
"Kak, ini aku." Darel buru-buru berkata.
Orang yang paling darel kagumi adalah saudara laki-lakinya ini.
Dia benar-benar tak terkalahkan. Seolah-olah tidak ada pun di dunia ini yang dapat membuatnya bingung.
"Jangan pernah datang lagi!" Suara brayan dingin.
Sheila melihat ke luar pintu. Dan merasakan bahwa keluarga barbara sangat rumit.
Pintunya setengah terbuka dan sheila tidak berani berbicara. Dia hanya menjaga pintu depan dengan hati-hati dan tidak membiarkan siapapun masuk.
Ini adalah wilayah brayan, Sheila belum mencapai titik di mana dia tidak berpikir untuk menyinggung brayan.
"Aku tahu." Wajah darel penuh kekecewaan.
Saat ini, yang membuat kulit kepala sheila kesemutan turun dari mobil mewah tersebut.
"Darel, lihat dirimu kamu datang kesini pagi-pagi sekali. Aku tidak menyangka mereka tidak begitu berterima kasih."
Brayan belum menutup pintu ketika suara buatan lara memasuki ruangan.
"Tidak apa-apa sesuatu telah terjadi pada kak brayan. Suasana hatinya sedang buruk. Wajar jika dia tidak ingin bertemu dengan ku." Darel menunjukkan bahwa dia tidak peduli dengan omongan lara.
"Saya pikir kakinya cacat. Dia khawatir kamu akan mencuri hartanya."
"Berhenti bicara! Kakak jelas bukan tipe orang seperti yang kamu kira!" Darel menyela ucapan lara.
"Apa kamu masih belum menutup pintu?" Brayan terdengar marah.
Sheila melihat ke pintu. Dia ingin melihat apakah ada sesuatu yang bagus untuk di lihat, tetapi brayan memerintahkannya untuk menutup pintu.
"Bagaimana tntang masalah pergi ke kota S." Sheila memutuskan untuk membawa masalah ini kembali sisi kanan.
Ketika dia keluar dari keluarga braham, keluarga braham adalah orang yang pelit. Mereka biasanya membiarkannya tinggal di gudang. Bagaimana mereka bisa bersedia memberinya uang sebanyak ini?
Sayangnya dia tidak dapat menggunakan kartu kreditnya untuk saat ini.
Kalau di pikir-pikir, dia, sheila adalah seorang desainer jenius di industri ini, tetapi dia khawatir tentang catnya.
"Lalu kenapa kamu tidak berkemas?" Brayan meliriknya.
Sheila dapat melihat rasa jijik di matanya.
"Saya akan segera berkemas, saya juga tidak punya banyak barang. Ada satu hal yang ingin saya bicarakan dengan mu." Sheila berkata dengan hati-hati.
"Jangan bicara tentang makan dan tidur." Brayan tiba-tiba meletakkan sumpitnya.
Sheila mengerucutkan bibirnya.
Brayan mendorong kursi rodanya ke dalam lift. Dia tidak memberikan kesempatan sheila untuk berbicara.
Sheila kembali ke kamarnya setelah memakan mie, dia melihat cat yang dia buka kemarin sudah mengering.
Dia menyingkirkan catnya dan sekarang tahu dia harus membuangnya atau meninggalkannya.
Jika tidak ada bahan tambahan yang ditambahkan pada cat, itu akan menjadi bahan yang sangat bagus. namun juga dianggap telah hancur total karena penambahan sesuatu di dalam catnya.
