Kisah ini di mulai ketika Hana harus menelan pil pahit dalam hidupnya, Suami yang sangat ia sayangi dan cintai, kini telah pergi untuk selama-lamanya, dan meninggalkan seorang putra yang masih duduk di kelas tiga sekolah dasar, Aldebaran begitu sangat terpukul kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya. Al pun sudah berjanji kepada mendiang ayahnya akan selalu melindungi dan menjaga ibunya.
Karena keserakahan Ibu mertua dan adik iparnya, Hana di usir dari rumah mendiang suaminya, kini Hana harus berjuang sendiri untuk membesarkan putranya.
Melangkahkan kaki di ibu kota untuk mencari rezeki, justru malah merubah semua kehidupannya, terutama ketika dirinya bertemu dengan gadis tunanetra yang memiliki nama Lily, Lily sangat menyukai sosok Hana, ia pun berencana untuk menjodohkan papahnya yang merupakan seorang CEO muda yang sukses, dengan sosok wanita cantik yakni Hana Aziza.
akankan misinya berhasil? Lily pun tidak bekerja seorang diri, ternyata Al juga ikut andil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melamar hana
Akhirnya Hana pergi dari ruang kerja Samudera,dan Samudera bergegas mengejar Hana,sedangkan Stela berusaha mencegah Samudera,namun naas, Samudera malah mendorong tubuh Stela hingga ia terjatuh di lantai.
"Mas Dera, Kau tega memperlakukan aku seperti ini hanya demi wanita murahan itu? Hiks..hiks, kalian jahat!" ucap Stela, yang masih terduduk di lantai.
Sedangkan oma Sinta dan kakek Arga berusaha membantu Stela untuk segera beranjak dari dari atas lantai.
'Semoga apa yang barusan papah ucapkan itu adalah benar, Ku harap papah akan menikah dengan kak Hana.'
"Hana tunggu!" panggil Samudera, saat Hana terus berlari menuju pintu depan rumahnya.
Hana tidak menggubris perintah dari Samudera,sampai-sampai semua ancaman serta sumpah serapah telah keluar dari mulut Samudera,namun lagi-lagi Hana tidak menghiraukannya,hingga akhirnya Samudera tersulut emosi dan menarik tangan Hana sedikit kasar
"ikut denganku, Kau pegawaiku yang paling keras kepala, berani-beraninya tidak mendengar semua perintahku hah!" protes Samudera begitu emosi dengan sikap Hana
"Anda mau bawa saya kemana, tuan?" tanya Hana masih dalam kondisi menangis.
"Sudahlah,kau diam saja, Aku akan mengantarmu pulang!"
"Jangan tuan, Biar saya pulang sendiri saja!" tolak Hana
"kau mau ku pecat hah, Kau tahu jika aku paling tidak suka di tolak ataupun di bantah seperti ini!" sungut Samudera sangat jengah
"Maafkan saya tuan! pikiranku tadi sedang kacau!" jawab Hana
Kemudian Samudera bergegas menuju garasi mobil, di susul Hana,karena sedari tadi Samudera enggan melepas genggaman tangannya kepada Hana.
"Masuk,dan duduklah!" perintah Samudera sedikit membentak.
Hana pun mengikuti perintah tuannya.
"Duduk di depan bersamaku,jangan membantah!"
Akhirnya Hana duduk di kursi depan bersama Samudera,dan Samudera langsung menyalakan mobil miliknya.
Selama perjalanan, Hana hanya duduk terdiam sembari melihat ke arah samping jendela mobil.
Sedangkan Samudera fokus menyetir dan sesekali melirik ke arah Hana.
"maaf atas sikapku yang tadi!" ucap Samudera.
Hana pun tersadar dari lamunannya.
'Kenapa tiba-tiba tuan samudera menjadi lunak dan baik seperti ini? '
"maaf untuk apa tuan?" tanya Hana.
"ya,karena telah melibatkan mu dalam pertengkaran ku dengan Stela!" jawab Samudera.
Hana pun terdiam.
"tapi perkataanku yang menyatakan ingin menikahi mu itu adalah benar, Hana!" jawab tegas Samudera tanpa ada keraguan.
deg
Hana pun terdiam dan langsung menelan Saliva nya.
"anda jangan bercanda tuan!" jawab Hana gugup dan masih tidak percaya
Lalu Samudera segera menghentikan laju mobilnya dan berhenti di bibir jalan.
"kau lihat aku sekarang, Apakah aku saat ini sedang bercanda Hana Aziza?"
Hana enggan menatap wajah Samudera,ia selalu membuang pandangannya ke arah lain.
"Maaf Tuan, apa alasan anda ingin menikahi ku?" tanya Hana yang masih enggan menatap Samudera ia pun tertunduk malu.
"Lily, aku menikahi mu karena putriku Lily, Dia selalu memintaku agar kau menjadi ibu sambungnya!" tegas Samudera.
Lagi-lagi Hana menelan Saliva nya.
"Tidak usah kau buru-buru untuk menjawabnya, Jika kau sudah siap, segera kamu kabari aku!" kata Samudera begitu percaya dirinya.
Akhirnya dengan perasaan gugupnya, Hana memberanikan diri untuk menjawab ajakan menikah dari Samudera.
"Mm maaafff tuan, Sepertinya saya menolaknya!"
'Matilah kau Hana,mulai besok siap-siaplah menjadi pengangguran, kau sudah berani menolak permintaan tuan Samudera mentah-mentah.'
Seketika Samudera langsung terdiam dan tidak berkomentar apapun, hingga mereka akhirnya tiba di depan gang rumah Hana.
"Lupakan permintaanku yang tadi, Anggap saja aku tidak pernah berbicara seperti itu, Sekarang kau boleh turun!" sungut Samudera dengan menatap sinis Hana
Hana pun menjadi gugup, dengan buru-buru ia langsung keluar dari dalam mobil tuanya.
"tolong maafkan saya tuan!" ucap kembali Hana
Namun Samudera tidak menghiraukan perkataan Hana,ia langsung tancap gas dan pergi begitu saja.
"maafkan aku tuan Samudera,maaf!" ucap Hana lirih.
Dengan tubuh yang lemas, Hana langsung bergegas menuju rumahnya.
'Baru kali ini ada seorang wanita telah menolak ku mentah-mentah, Sial! Kenapa juga aku begitu bodohnya mengatakan hal seperti itu kepada wanita menyebalkan yang bernama hana aziza.'
......................
keesokan harinya
pagi ini Hana sudah bergegas pergi ke kantor,sebelumnya Hana mengantarkan Al berangkat ke sekolah.
"nak,kalau sekiranya kamu gak enak badan,segera lah pulang ya,bunda hawatir jadinya!"
"Bunda gak usah hawatir,paling Al mau kena flu saja,udah bunda sana gih pergi kerja,nanti bunda bisa telat!" sahut Al
Akhirnya Hana bergegas pergi dan menuju kantor.
Saat Hana tiba, di meja kerjanya sudah menumpuk puluhan laporan yang harus segera ia kerjakan.
"Fyuuuhhhh, Semangat Hana Aziza!"
Dengan sabarnya Hana langsung mengerjakan laporan yang menumpuk di mejanya,ia pun tidak begitu menjadikannya sebagai beban,tidak lama Samudera datang, Hana pun buru-buru menyapa bosnya tersebut.
"Selamat pagi tuan!" sapa Hana sembari membungkukkan punggungnya
Namun sialnya sapaan dirinya tak sedikitpun Samudera respon, Samudera pergi begitu saja di susul oleh Frans.
'Matilah kamu Hana,sepertinya tuan Samudera masih marah padamu.'
'Ada apa dengan tuan Samudera,tumben-tumbennya dia tidak merespon sapaan dari nona Hana, Apakah selama aku cuti telah terjadi sesuatu? Bikin penasaran saja.'
Setelah Hana selesai menyusun laporan, Hana bergegas memberikan laporan tersebut kepada tuan Samudera,ia pun terlihat sangat gugup dan juga takut jika sewaktu-waktu Samudera memecat dirinya karena peristiwa penolakan kemarin.
'Bismillah,semangat hana aziza, Kamu bisa mengatasi ini semua.' 💪💪
"permisi tuan, Boleh saya masuk?" tanya Hana
"hemmm!"Jawab Samudera yang sepertinya masih enggan berbicara banyak kepada Hana.
Lalu Hana bergegas berjalan menuju singgasana tuan Samudera,di sodorkannya beberapa laporan untuk segera Samudera tanda tangani.
"mm maaf tuan!! Ini ada laporan untuk segera anda tandatangani! Dan ini juga ada beberapa jadwal meeting anda yang sempat tertunda kemarin!" tegas Hana.
"letakan saja di situ, Dan kau boleh pergi dari hadapanku!" sahut Samudera tanpa melihat wajah Hana sedikitpun.
Hana pun merasa tidak enak hati,ia terus saja berdiri di depan meja kerja Samudera sembari meremas kedua jemari tangannya karena gugup,hingga akhirnya ia berani angkat suara.
Dengan tubuh yang bergetar,sekali lagi Hana meminta maaf kepada Samudera.
"tolong sekali lagi maafkan saya tuan Samudera!" ujar Hana sembari menundukkan kepalanya.
Frans pun bingung dengan sikap Hana kepada Samudera.
Lalu Samudera menatap tajam Hana.
"kau tidak usah membahas masalah kemarin, Anggap saja aku tidak pernah berbicara seperti itu padamu, Ngerti kamu! Cepatlah kau kembali ke meja kerjamu,sebelum aku murka padamu Hana Aziza!" kata Samudera yang tiada hentinya menatap sinis ke arah Hana
Seketika Hana mendongakkan wajahnya,ia pun memberanikan diri menatap wajah Samudera.
Cih, Sial.. berani-barani nya wanita ini menatapku seperti itu?Pikiranku jadi kacau gara-gara kau Hana Aziza.'
Hana pun langsung bergegas pergi meninggalkan ruangan Samudera dan segera kembali ke meja kerjanya.
"ehem, Sepertinya telah terjadi sesuatu ya tuan dengan nona Hana?" sindir Frans.
"sekali lagi kau berbicara seperti itu,akan ku robek mulutmu itu Frans!" ancam Samudera
"tuan jangan marah-marah terus,Lihat wajah tuan sudah merona seperti itu,Seperti orang sedang jatuh cinta saja!" goda Frans.
"tutup mulutmu yang menyebalkan itu Frans!" perintah Samudera yang sepertinya sudah sangat jengah dan juga geram atas sikap Frans padanya.
Tuan-Tuan, Anda ini sangatlah lucu, Selalu saja mengelak, Terlihat jelas jika anda itu telah jatuh cinta dengan seorang wanita,ya Hana Aziza adalah wanita yang bisa membuat anda melupakan mendiang nyonya Bunga.'
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸