NovelToon NovelToon
Aluna

Aluna

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Identitas Tersembunyi / Persahabatan / Romansa
Popularitas:209.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: Sabia X

Aluna adalah seorang gadis cantik dan seorang Hacker yang sangat hebat, namun ia menutupi kehebatannya itu untuk membalas dendam kepada seseorang dimasa lalunya, sampai ia bertemu dengan CEO menyebalkan yang membuat harinya berwarna, mampukah Aluna membalaskan dendam masa lalu yang telah menghancurkan hidupnya, dan juga mampukah Aluna menerima cinta pria menyebalkan yang terus mengusik harinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabia X, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bikin Emosi

Aluna mengetuk-ngetuk kan jemarinya diatas meja melihat Alex yang sedang bekerja merasa gemes karna temannya itu bersantai ria dengan wajah polosnya.

“Bagaimana Lex?” tanya Luna penasaran.

“Ok, sih, tapi aku tak yakin kalau mereka tidak akan menyerang lagi, aku kira ini hanya kejutan kecil, apa perusahaan ini begitu banyak musuh?”

“Ya, begitulah Lex, perusahaan kita memang banyak saingannya, tapi baru kali ini mereka menyerang sistem keamanan dari dalam, biasanya kita bertarung melalui proyek juga tender, jadi kami tidak menyangka akan serangan mendadak ini.” Bara menjelaskan dengan sangat jujur.

“Oh ya Bara, coba nanti kamu selidiki seseorang yang sudah menaruh virus dalam komputer internal kita, nanti ku kirim video nya, cari tahu siapa orangnya dan langsung tangkap kalau sudah tahu siapa bajingan yang sudah mencoba membuat susah perusahaan kita.” perintah Juna dengan serius wajah slengean nya tak terlihat lagi, karna sudah kembali dengan mode datar dan dingin, membuat Luna heran dengan perubahan sikap Juna.

“Oh, ya, aku belum tahu nama mu, katakan siapa namu mu sayang?” Juna sudah mendekat dan mengulurkan tangannya sembari tersenyum, sudah merubah mode dingin menjadi mode merayu.

“Sayang palamu peang, panggil saja Luna, tapi kau harus merahasiakan semuanya yang ada disini kalau mau perusahaanmu selamat, kalau kamu sampai membocorkan identitasku, ku pastikan satu jam saja perusahaan mu bangkrut.” ancam Luna sembari menjabat tangan Juna, membuat Juna mengedipkan matanya tak menyangka gadis cantik dihadapannya sedang mengancamnya dengan berani, dan sialnya Juna tidak bisa membalasnya selain hanya mengangguk patuh, hilang sudah taring seorang CEO yang sangat disegani semua lawan bisnis seAsia, takluk dengan gadis Hacker cantik yang sudah menyihir hati dan pikiran Juna, Luna menarik tangannya karna Juna tak juga melepas nya.

“Jangan mulai.” ucap Luna tegas.

“Maaf, tapi aku tetap boleh makan direstoran kamu kan sayang?” Juna meminta dengan sangat lembut.

“Gak boleh, itu hukumanmu.”

“Ayolah sayang, jangan begitu, aku sangat suka makanan di restoran kamu.”

“Tuk!” Luna kembali menyentil kening Juna dengan keras.

“Aauuw..” kenapa kamu suka sekali menyentil keningku, sakit sayang.”

“Tuk!” Luna kembali menyentil kening Juna.”

“Astaga gadis ini benar-benar.” Juna mengusap keningnya yang mulai merah.

“Sampai kamu manggil sayang lagi, aku pecahkan keningmu itu agar bisa berpikir normal dan gak gila.” ucap Luna memberi peringatan dengan wajahnya yang sudah sangat emosi mendengar Juna terus memanggilnya sayang, membuat Bara dan Alex hanya tersenyum geli melihat pertengkaran mereka, yang mereka anggap sangat lucu.

“Lex, sudah belum, jangan lama dong gak tahan lama-lama aku disini ada pria mesum.” Teriak Luna, membuat Juna melebarkan matanya kearah Luna, mencoba protes namun tidak dihiraukan oleh Luna.

“Ok, sudah Lun, go, kita pergi, jangan lupa transfer segera ya.” ucap Alex kepada Bara, laki-laki itu mengangguk.

“Oh ya Bara, jangan lupa buang ke sungai atau kelaut laptop yang baru aku gunakan, ingat jangan sampai lupa.” Luna memberi perintah sekalian mengingatkan.

“Siap Nuna, sesuai perintah nuna.” Bara menjawab dengan patuh sembari membungkukkan badannya.

“Tunggu dulu Luna, aku belum tahu no telepon mu kalau nanti orang itu balik lagi membuat ulah bagaimana aku menghubungimu.”

“Ck, Bara tahu no teleponku, permisi Tuan.” Luna tersenyum sangat manis membuat Juna kembali terpesona sampai tidak sadar Luna sudah menghilang dari hadapannya.

“Tuan, kenapa tuan tersenyum terus.” tegur Bara membuat Juna tergeragap kaget.

“Lho, Luna mana?”

“Ya sudah pergi tuan, tuan kebanyakan melamun.”

“Aku tidak mau tahu, kamu harus cari tahu tentang Luna,” Bara tersenyum tipis.

“Tuan, sadar dong Nuna itu hacker apa yang bisa saya cari tentang nuna, ya pasti semuanya sudah nuna simpan rapilah semua tentang dirinya, yang saya tahu nuna masih kuliah, nanti saya kirim lokasinya kalau tuan ingin ketemu dengan nuna.”

“Bara, apa Luna tidak bisa dipekerjakan disini?” Bara kembali menarik nafas dalam, mendengar permintaan tuannya, Bara tahu kalau tuannya itu sudah mulai punya rasa pada nuna nya, dan itu bagus, tapi Bara juga khawatir, karna nuna bukanlah wanita yang gampang didekati apalagi digoda dengan wajah tampan dan rayuan manis.

“Tuan tidak ingat nuna tidak perlu pekerjaan atau duit.”

“Lha aku harus bagaimana, masa uangku juga tidak berguna kali ini bahkan rayuan, juga ketampananku tidak membuatnya tertarik, aku bisa gila Bara, dasar penyihir dia itu.”

Mendengar itu Bara tertawa ngakak melihat tuannya begitu frustasi hanya gara-gara seorang nuna kecil, tuannya yang banyak digandrungi semua wanita itu kelabakan, bahkan ketampanan yang tuannya punya pun tak berpengaruh untuk Luna.

“Kasih terus perhatian aja tuan, lama-lama pasti luluh, tapi harus dengan sepenuh hati, jangan buat main-main.”

“Kau pikir aku main-main, aku serius ini, baiklah seperti yang kau sarankan, akan aku coba.” Juna tersenyum miring.

               ***

Hembusan nafas Luna terdengar kasar, membuat Alex yang mendengarnya menjadi risih dan menoleh kearah Luna yang masih duduk manis sembari menghadap semangkok baso yang tak juga disentuhnya.

“Bah, kayaknya kesurupan nih, dari kemaren diem aja, Luna, patah hati lo?” tanya Alex sedikit meninggikan suaranya, Luna hanya melirik sekilas dan tak menjawab.

“Tuh, kan bener kesambet jin bisu, sampe gak bisa ngomong.”

“Gak usah rese deh Lex, lagi gak mood nih.” Luna merajuk.

“Ya elah Lun.. sudah kayak kerupuk masuk kuah bakso muka lo, kangen sama Juna?” mendengar nama Juna disebut membuat Luna langsung melebarkan matanya kearah Alex, membuat Alex hanya nyengir kuda.

“Habisnya semenjak dari perusahaan Juna, lo jadi pendiem, apa keingetan ciumannya?” ledek Alex tak tahu malu, membuat Luna memejamkan mata menahan marah dan.

“Plak!”

Sebuah pukulan mendarat di lengan Alex dengan keras, membuat Alex langsung meringis kesakitan dan membuat anak-anak yang ada di kantin langsung mengalihkan pandangan mereka kearah Luna dan Alex dengan heran.

“Duh Lun, lo kira gua samsak maen pukul saja, mana keras lagi, tega banget sih lo.” Alex mengusap-usap lengannya agar mengurangi rasa panasnya.

“Bodo, mulut lo tu yang minta di gampar seharusnya, untung aja gue masih baik hati gak gampar tu mulut yang gak ada filternya.” Luna bersungut-sungut masih emosi.

“Habisnya lo juga, diem mulu udah kayak orang sakit gigi, cerita dong.” bujuk Alex dengan serius Luna kembali mendengus pelan.

“Lex, lo ingat gak pas kita di ruangan Juna, pas lo bersihin virus itu.”

“Ya tentu saja ingat, emang kenapa?”

“Em,” Luna ragu untuk mengatakannya.

“Ayo cepat katakan gak usah ragu.”

“Gua khawatir sih sebenarnya, soalnya ada peringatan dari seseorang yang akan kembali ingin meretas perusahaan itu.”

“Ya elah Lun, ya udah biarin aja, bukan perusahaan kita juga, nanti juga ia akan nyari kita lagi kalau memang mereka membutuhkan kita.” Alex berkata dengan santai.

“Bukan itu Lex, yang gua khawatirkan itu, adalah cara kerja mereka yang sudah sangat lihai, aku heran kenapa mereka begitu sangat berambisi merusak perusahaan orang lain.”

“Itu lah bisnis Lun, mereka itu sangat kejam bahkan bisa saling membunuh untuk memuaskan ambisi mereka jadi jangan heran, sore ini boleh dong makan diresort lo.” Alex menaik turunkan alisnya penuh harap.

“Ck, serah lo deh, bawa ibuk kalau bisa.” Alex tersenyum senang ia sangat bangga pada sahabatnya itu, sudah cantik, gak pelit, baik hati hanya sayang ia hidup sebatang kara, Alex jadi mengingat waktu pertama kali bertemu Luna, saat awal SLTP, gadis ceria cerdas, namun hidup di panti asuhan yang ternyata tak jauh dari rumahnya, mulai saat itulah mereka dekat dan Luna sering kerumahnya bahkan orang tuanya sangat menyayangi Luna seperti putrinya sendiri, maklum orang tua Alex tidak mempunyai anak lagi selain Alex jadi begitu Luna hadir ditengah-tengah mereka, mereka sangat bahagia dan menganggap Luna adalah anak mereka sendiri, bahkan saat Alex kehilangan ayahnya karna mengalami kecelakaan Luna lah yang mengurus semuanya.

1
Sri Wahyuni
favorit
Asmu'ah Mu'ah
Luar biasa
Qurotin Ayuninah
Biasa
@rek Pawiqui
makin lama makin membagongkan..
ceritanya..
Yuliawati Sajo
apa mungkin ayah alun adalah Bastian ayah arjuna
Ruby
lemah bgt cm ketembak bahunya lsg koma pdhal klo org kuat itu bkn apa2.. kecuali kehabisan darah.
ini masa ketembak lsg ambruk pdhal ga ngenai vital.
Ruby
juna itu emng bodoh.. berkali2 kena jebakan.
Sri Tri
Lumayan
Sri Tri
Biasa
NIA DJOHAN Djohan
tamat/Drool/
Strobeŕry
Luar biasa
Tiwi
keren
Tiasni Nellu
wah..luna hebat sekali ya..
Tiasni Nellu
lanjut...
Tiasni Nellu
lunaaaaa..
Lya Fatih Bayan
lunaaaa aku padamuuuuu.. kereeeeen.. karakter cewek kuat seperti yg aku sukaaaaaa
Rina Arie
Lumayan
Lya Fatih Bayan
Juna bodohh
Lya Fatih Bayan
kalau jadi Luna dicueikin aja dulu junanya.. gampang aja digandeng ma cewek lain..
Lya Fatih Bayan
hanya sekretaris tapi kok gandengan tangan.. siapa yang nggak salah paham.. kalau hanya sekertaris biasanya hanya ngekor nggak pake gandeng tangan.. bodohhh
Ruby: iya ga sesuai sama karakternya, terlalu mudah jatuh dlm pesona juna.
masalah dy aja msh ruwet.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!