Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6 sibuk bersiap
Dini hari ke dua penjaga terbangun, ''Oh aku tertidur untung tidak ada yang melihat, jika ada kita kena masalah besar,'' mereka pun berdiri dengan tegak.
Matahari masih malu malu, tapi Feng Yie dan Ji Yu sudah berkeringat mereka berlari mengelilingi tempat tinggalnya yang terpencil itu, tempat tinggal di belakang menguntungkan mereka berdua bebas beraktivitas apa saja, tidak akan ada yang tahu.
''Huh Nona, Ji Yu tidak kuat lagi,'' ujar Ji Yu.
Bruk .... Ji Yu ambruk.
Matahari mulai naik ke atas.
''Hem, aku juga lelah, kita istirahat dulu,'' ujar Feng Yie.
''Apa???'' teriak Ji Yu.
''Kenapa kau berteriak? pendengaran ku masih bagus,'' ujar Feng Yie kesal.
''Hehe maaf Nona. Tapi untuk apa kita melakukan ini semua, Ji Yu tidak kuat lagi hampir saja napas Ji Yu berhenti,'' keluh Ji Yu dengan wajah merah karna kelelahan.
''Ji Yu kita akan berlatih ilmu bela diri. Jadi mulai sekarang kita akan bangun pagi dan terus berlari,'' ujar Feng Yie.
''Apa Ji Yu harus ikut Nona berlatih? Tapi Nona Ji Yu minta maaf, Ji Yu Menyerah tidak mau lagi berlatih,'' ujar Ji Yu.
''Dasar bodoh jika kau lemah, aku tidak mau berteman denganmu,'' ucap Feng Yie.
''Ah Nona jahat sekali pada Ji Yu,'' ujar Ji Yu dengan sendu.
''Memangnya kau mau ditindas terus?'' tanya Feng Yie.
''Nona apa perempuan bisa bela diri? setau Ji Yu hanya laki laki saja yang pandai,'' ujar Ji Yu dengan serius.
''Oh ya? Itu karna pengetahuan mu tak seberapa,'' ejek Feng Yie.
Ji Yu memasang wajah bodohnya.
''Kau tahu jika pisik kita kuat, saat di pukul tidak akan sakit, malah yang memukul kita yang ke sakitan,'' ujar Feng Yie.
''Apa itu benar Nona?'' mata Ji Yu berbinar.
''Tentu saja, maka dari itu kita harus rajin berlatih agar menjadi kuat,'' ujar Feng Yie menyemangati pelayannya.
''Baiklah ayo kita lanjutkan,''Ji Yu berdiri dengan semangat.
''Tidak sekarang, perutku sudah minta di isi,'' ujar Feng Yie.
''Huh, Ji Yu pikir sekarang. Tapi perut Ji Yu juga lapar,'' Ji Yu memegang perutnya yang bunyi itu, mungkin karna kelelahan sehingga perut Ji Yu begitu bergemuruh membuat Ji Yu merasa sedikit malu pada nona mudanya.
''Haha kita ini sama, sama-sama tukang makan jadi tak perlu malu,'' ujar Feng Yie.
''Ji Yu akan ambil sarapan dulu Nona.''
''Cepatlah dan bawa kesini sepertinya sangat enak jika kita makan disini!'' ucap Feng Yie.
''Baik Nona,'' Ji Yu berlari mengambil sarapan.
Tak lama, '' Nona makanannya hanya ini yang tersisa,'' ujar Ji Yu, lalu menaruh nampan.
''Tidak masalah,'' Feng Yie langsung mengambil sumpit bersiap untuk melahap makanan. Mereka berdua sarapan bersama.
Sore hari pun tiba. Di mansion Utama.
Sangat sibuk para pelayan bolak balik ke kamar dan keluar lagi.
Nona Feng Hai sedang berendam dengan wewangian dan kelopak bunga, ia sangat menikmatinya.
Setelah lama berendam, badan Feng Hai pun di bungkus dengan kain oleh para Pelayannya dan bersiap memilih pakaian yang menurutnya sangat cocok, ''aku ingin pakai yang merah Jambu saja.''
Setelah di pakai, ''Apa ini cocok dengan ku?'' lalu apa perhiasan yang ini cocok dengan bajunya? Ah tidak tidak aku ingin pakai yang ini saja.''
lalu membuka bajunya dan memakai pakaian berwarna Biru.
''Ini juga sangat bagus, di padukan dengan kalung ini bukan kah sangat terlihat pas?''
Dia menggonta ganti baju sampai kelima bajunya di coba semua, dia makin bingung. ''Pelayan panggil Ibu!''
''Baik Nona.'' Pelayan pun pergi kekamar Nyonya Wang.
''Hai'er ada apa ini sudah sore? Ibu juga akan bersiap,'' Nyonya Wang sedikit kesal.
''Ibu, bantu Hai'er memilih baju! ini sangat membingungkan,'' ujar Feng Hai.
Mereka berdua sangat sibuk memilih baju dan perhiasan, ''Nah ini saja! bukankah Anak Ibu terlihat sangat cantik?''
''Baik lah Bu,'' Feng Hai bersiap dan berdandan.
Nyonya Wang pun telah berganti baju dan menggunakan banyak perhiasan. Tapi terlihat cocok.
Di paviliun yang sederhana,
Feng Yie telah selesai mandi dan bersiap, ''Ji Yu bagai mana dengan pakaiannya ini apa cocok?'' tanya Feng Yie.
''Astaga Nona, Ji Yu pikir Nona seorang Dewi, Nona terlihat cantik, di tambah dengan tusuk rambut dan kalung ini, Nona terlihat sangat berbeda,'' puji Ji Yu.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
gak ada perlawanan gitu
slalu anak selir lebih dipandang ketimbang anak sah, padahal anak sah yg lebih unggul.