NovelToon NovelToon
Bodyguard Merangkap Istri

Bodyguard Merangkap Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Pengawal
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Demi mendapatkan uang untuk membiayai pengobatan Adiknya, Savana rela menerima pekerjaannya sebagai bodyguardnya untuk menjaga seorang putri kerajaan di sebuah negara.

Bukan hanya menjadi bodyguardnya putrinya kerajaan itu, ia juga dipinta oleh nenek dari cucunya itu untuk menikah kontrak selama satu tahun dengan putranya yang bernama princes Malik yang sudah berstatus duda itu. Savana harus bertahan menjadi istri princes Malik hingga princes Malik bisa menemukan wanita yang akan menjadi ibu dari putrinya untuk selamanya.


Bagaimana kisah hidup perawan dan duda itu saat hidup bersama dalam membesarkan dan menjaga putrinya Raniah? adakah cinta tumbuh diantara mereka atau pernikahan itu berakhir sesuai masa kontraknya? simak cerita ini sampai selesai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Panas Dingin

Savana tidak bisa bersuara keras karena baby Rania baru saja tidur. Ia berusaha untuk bangkit untuk membaringkan bayi montok itu ke tempat tidur namun ia tidak bisa bangkit karena ketindihan selendang panjang yang terpasang di kepalanya yang terjulur sampai ke bokong.

"Augghtt...! Aku tidak bisa," keluh Savana agak ribet dengan gaunnya sendiri.

Melihat istrinya cukup kesulitan bangun, prince Malik segera membantu mengangkat tubuh bayinya dari atas dada Savana. Otomatis tangan kekar itu menyentuh dua bukit kembar yang cukup besar dan sekang itu.

"Biar aku saja yang memindahkan baby Rania!" ucap Prince Malik seraya menghampiri Savana.

Savana melebarkan matanya saat dua asetnya tersentuh punggung tangan suaminya. Prince Malik pura-pura cuek walaupun ia cukup menikmati tingkat kekenyalan dua benda itu.

"Cihh...! Kau sangat modus," decih Savana lalu berusaha bangkit dari tempat tidur itu. Ia masuk ke dalam ruang ganti untuk mencopot jilbab dan gaunnya dan mengambil piyama tidur untuk dikenakan ditubuhnya.

Ia membersihkan semua riasan wajahnya hingga benar-benar bersih. Dan sekarang ia hendak keluar dari kamar ganti menuju kamar mandi.

Saat pintu kamar ganti dibuka oleh Savana, gadis ini sangat kaget melihat prince Malik sudah berdiri di depan pintu kamar ganti. Savana menatap wajah tampan suaminya sesaat lalu menunduk dengan cepat karena tidak kuat menatap mata elang suaminya lama-lama.

Sementara prince Malik merasa panas dingin sendiri melihat kecantikan wanitanya dengan rambut coklat kehitaman menguar aroma shampo yang begitu memikat.

"Minggir lah...! kau menghalangi jalanku," pinta Savana sedikit mendorong tubuh kekar suaminya agar bisa ia lewati.

"Siapa menyuruhmu membuka jilbabmu?" tanya prince Malik mulai cari gara-gara dengan Savana.

"Keinginanku sendiri. Apakah ada masalah?" tanya Savana tanpa membalikkan tubuhnya.

"Kau harus tidur tetap menggunakan hijab. Aku tidak mau melihat rambut jelekmu itu," ucap prince Malik.

"Apakah kamu takut tergoda?" ledek Savana sambil menarik sudut bibirnya.

"Tuh, kamu sudah tahu alasannya."

"Maaf. Itu tidak ada dalam perjanjian kontrak kalau aku disuruh mengenakan khimar saat tidur. Jika takut tergoda, kau boleh pindah di kamar tamu," tekan Savana segera masuk ke dalam kamar mandi.

"Sial..!" umpat prince Malik sambil mengepal kedua tangannya menahan geram. Ia masuk ke dalam kamar ganti untuk menggantikan baju kebesaran kerajaan seperti baju militer itu.

"Ternyata dia sangat cantik. Bahkan lebih cantik daripada Sofia. Apakah aku bisa bertahan dengan pernikahan kontrak ini tanpa menyentuhnya sama sekali?" gerutu prince Malik merutuki dirinya sendiri.

Usai mengenakan piyama tidurnya, prince Malik keluar untuk tidur lebih cepat agar ia tidak melihat lagi istrinya. Baru saja ingin berbaring, Savana keluar dari kamar mandi dengan wajah terlihat lebih segar usai mencuci wajah dengan dan rambutnya di gulung ke atas memperlihatkan leher jenjangnya.

Savana menghempaskan tubuhnya lalu mengecup pipi gembul putri sambungnya itu.

"Selamat malam baby! Sampai ketemu besok pagi. Semoga malam ini kamu tidak merepotkan ku, baby!" bisik Savana terdengar oleh prince Malik.

Kini keduanya saling berhadapan dan baby Rania sebagai penghalang diantara mereka. Savana menutup matanya dan tidak ingin melihat wajah suaminya karena jujur saja jantungnya tidak baik-baik saja saat ini.

Baru saja Savana ingin terlelap, tiba-tiba baby Rania terbangun dan menangis. Savana harus memeriksa pampers bayi itu dan ternyata memang sudah penuh.

"Sebentar ya sayang.. ! Mommy ambil pampers yang baru dulu..!"

Prince Malik mencoba menenangkan bayinya dengan mengusap perut baby Rania. Setelah membuka pampers basah itu dari bokong putrinya, kini Savana membersihkan bokong montok itu dengan tisu basah dan mengusapnya dengan handuk bersih.

Ia mengenakan lagi pampers baru pada baby Rania. Setelah merapikan bayinya dan mengembalikan peralatan bayinya itu pada tempatnya, Savana meraih tubuh baby Rania agar masuk dalam pelukannya.

"Ayo bobo lagi sayang, hmm! Mommy juga masih ngantuk," ucap Savana sambil memejamkan matanya.

Apa yang dilakukan oleh Savana pada putrinya membuat hati Prince Malik menghangat. Ia baru tahu bagaimana Savana rela bangun untuk menggantikan popok bayinya padahal gadis itu baru saja masuk ke alam mimpinya.

Dan sekarang pemandangan yang begitu indah saat Savana merangkul bayinya agar nyaman dalam pelukannya. Dan semua itu tidak luput dari pengamatannya.

"Bodyguard sekaligus baby sitter dan sekarang merangkap jadi istriku. Apakah wanita lain akan melakukan hal yang sama seperti Savana lakukan pada putriku? mungkin dia tidak akan mau mengorbankan waktu rehatnya dengan gangguan bayiku," batin prince Malik.

Savana terlihat terlelap dan tidak begitu peduli dengan suaminya yang saat ini sedang menatap dalam kecantikannya yang terlihat alami setelah terbebas dari riasan makeup pengantin tadi.

Tidak lama kemudian, baby Rania kembali menggeliat. Tangan mungilnya menyusup masuk ke dalam piyama tidur Savana hingga bahan satin itu sedikit terkuak memperlihatkan gundukan daging montok itu setengah terekspos membuat tubuh prince Malik meriang sendiri. Pusaka kokoh miliknya makin mendesak sesak dan mengembang sempurna dibawah sana.

Ingin berbalik menghindari pemandangan erotis itu namun sayang untuk dilewatkannya. Prince Malik menatap tak berkedip dengan nafas tersengal menahan gejolak birahi meronta jiwanya yang sudah lama menduda tanpa merasakan liang sempit seorang wanita.

"Tidak.. tidakkk... tidak...! Ini tidak benar. Dia adalah wanita Amerika yang sudah biasa melayani berbagai pria untuk mendapatkan kepuasan. Dia bukan wanita impianku," ucap prince Malik yang tidak kuat lagi menahan dirinya saat melihat tangan mungil putrinya meremas lembut salah satu bukit menakjubkan milik Savana yang memanjakan matanya kini walaupun tidak sepenuhnya terlihat jelas sampai ujung bukit itu.

Prince Malik bergegas ke kamar mandi untuk menuntaskan hasratnya dengan bersolo ria di dalam kamar mandi. Raut wajahnya memerah diikuti dengan warna matanya yang juga memerah.

Setelah menuntaskan hasratnya dengan membuang benihnya secara percuma, prince Malik mengguyur tubuhnya di bawah shower.

"Kalau begini terus menerus menahan diri menatap rubah betina itu, lama-kelamaan aku bisa mengalami impoten," gerutu Prince Malik pada dirinya sendiri.

Tanpa disadari oleh prince Malik, Savana sudah berdiri di belakang punggungnya walaupun terhalang oleh pintu kaca yang setengah terbuka.

Savana terpesona melihat tubuh kekar itu di padu bokong padat berisi hingga nafasnya ikut tersengal dan merasa penasaran dengan adik kecil sang pemilik tubuh itu.

Saat keran shower di matikan oleh prince Malik, pria tampan ini keluar dari bilik kaca itu dengan mata melebar melihat Savana sudah berdiri di depannya dan menatap bebas miliknya.

"Sejak kapan kamu masuk, hah?!" bentak Prince Malik begitu murka.

"Kenapa kamu marah dan ketakutan seperti itu? Bukankah status kita suami istri? Berarti mataku sudah halal melihat adik kecilmu itu. Lagi tidur sebesar itu?

Kalau bangun sebesar apa ya? Jadi penasaran," santai Savana ingin membuka segitiga miliknya hendak pipis di kloset namun Prince Malik langsung kabur dari kamar mandi karena tidak ingin mengalami pembengkakan dua kali malam ini.

Savana hampir meledakkan tawanya melihat tingkah bodoh suaminya yang menyiksa dirinya sendiri.

1
Erry Zaidah Luthfiyah
jantungku rasanya berhenti berdetak savana melihat ketampanan prince malik, aduhai...sayang sdh ad hak milik savana walo msh kontrak
Hilmiya Kasinji
😅😅😅
Hilmiya Kasinji
hmmm...jadih alma , asisten syafik kah?
Hilmiya Kasinji
stroke akhire
Hilmiya Kasinji
astaghfirullah 😅
Hilmiya Kasinji
hmmm....agak pedes ya omongannya
Hilmiya Kasinji
banyak kata2 bijaknya ... kak othor nya pinter
Hilmiya Kasinji
pimpinan yg tegas
Hilmiya Kasinji
tegang nich
Hilmiya Kasinji
pdhl adegannya pas action ya tapi kok aku mewek ya
Hilmiya Kasinji
hmmm....di balik cobaan pasti ada hikmah
Hilmiya Kasinji
iya, bukan jodohmu...mosok ben Kate ibar mesti ada halangan
Hilmiya Kasinji
hmmm... tambah semua kerajaan Arab hare
Hilmiya Kasinji
waduh ...
Hilmiya Kasinji
semangat sava
Hilmiya Kasinji
astaghfirullah...tapi kalo ada yg percaya , berarti dia bodoh...jelas2 ketok goroh e 😅
Hilmiya Kasinji
ibu2 nya kena mental semua 😅
Hilmiya Kasinji
pengetahuan kak othor 👍
Hilmiya Kasinji
waduh
Hilmiya Kasinji
raja Husen gila kekuasaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!